Startup penyedia solusi ERP Power Commerce Asia mengumumkan pendanaan Seri A dengan nominal dirahasiakan dari PT Interport Mandiri Utama dan PT SAP Express

Power Commerce Asia Peroleh Pendanaan Seri A, Siap Ekspansi ke Malaysia

Startup penyedia solusi ERP Power Commerce Asia mengumumkan pendanaan seri A dengan nominal dirahasiakan dari PT Interport Mandiri Utama, anak usaha dari PT Indika Energy, dan PT SAP Express, perusahaan logistik dan kurir. Dana segar ini akan dimanfaatkan untuk melancarkan aksi ekspansi ke Malaysia untuk melayani rekan merek global dalam melayani konsumennya di negara tersebut.

Pasca investasi ini, direktur di Interport seperti Yukki Nugrahawan Hanafi dan Alif Sasetyo, dan Presdir SAP Express Budiyanto Darmastono, kini menjadi bagian dari Dewan Komisaris di Power Commerce Asia.

Dalam kesempatan tersebut sekaligus mengumumkan secara resmi kehadiran Power Commerce setelah berada dalam stealth mode semenjak operasionalnya dimulai pada tiga tahun lalu. Mulai tahun ini, perusahaan akan mengeskalasi bisnisnya jauh lebih signifikan dengan amunisi yang didapat dari putaran pendanaan tersebut.

Founder & CEO Power Commerce Asia Hadi Kuncoro menuturkan selama ini ia dan tim fokus membangun fundamental perusahaan berupa solusi ERP omni-channel dan supply chain untuk ekosistem bisnis. Dengan demikian, Power Commerce Asia dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

“Kami tidak bangun aplikasi, tapi tech company yang bangun ekosistem digital untuk industri. Pengguna kami adalah B2B, dari brand, manufaktur, brand owner, brand global hingga UKM. Secara konsep, kami ingin bangun e-commerce omni-channel dan supply chain solution, sehingga brand bisa berjualan di mana pun dan di platform mana pun dan terintegrasi secara real-time,” terang Hadi dalam konferensi pers, kemarin (6/1).

Investasi yang diperoleh Power Commerce, lanjutnya, bukan semata-mata mengincar dana segar tapi juga kemitraan strategis bersama para investor. Diketahui, Interport memiliki jaringan yang luas dalam menangani transaksi lintas negara, sementara SAP Express punya kehadiran jaringan pergudangan dan pengadaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Aset-aset tersebut akan diutilisasi secara maksimal oleh Power Commerce dalam meningkatkan bisnisnya yang ditargetkan dapat tumbuh hingga tujuh kali lipat sepanjang tahun ini. “Kita tidak hanya punya visi di Indonesia saja, apa yang kita coba bangun ini untuk meresolusi problematika di pasar global. Makanya pada stage kedua, kami akan masuk ke pasar regional.”

Perusahaan akan merambah segmen UKM agar dapat merasakan solusi omni-channel dan supply chain. Rencananya solusi tersebut akan hadir pada pertengahan tahun ini dalam bentuk SaaS dengan model berlangganan. Menurut Hadi, konsep berlangganan dinilai lebih efektif untuk menarik UKM karena tidak perlu berkomitmen untuk membayar dalam jangka waktu lama.

Solusi Power Commerce Asia

Power Commerce Asia menghadirkan end-to-end solution services yang mencakup e-commerce marketplace enabler, technology development, warehouse management, shipping management & delivery service, digital marketing, payment management, dan omni-channel ERP system management. Teknologi omni-channel yang dimilki oleh Power Commerce Asia dapat memastikan bahwa seluruh brand dapat memanfaatkan seluruh saluran penjualan yang ada, baik offline maupun online.

Dalam kurun waktu tiga tahun, Power Commerce Asia mengklaim tumbuh signifikan hingga mencapai 132 kali lipat. Dimulai dengan fase start-up, smart-up company, dan kini telah masuk ke tahap scale-up company. Pertumbuhan positif di penghujung 2021 ditunjukkan dengan metriks, di antaranya jumlah transaksi yang bertumbuh 28 kali lipat, rata-rata transaksi bulanan bertumbuh 28 kali lipat, pertumbuhan Net Revenue (NMV) sebanyak 22 kali lipat, dan rata-rata penjualan bulanan bertumbuh 12 kali lipat. Tidak dijelaskan secara rinci dalam bentuk angka mengenai seluruh pencapaian di atas.

Perusahaan telah berkolaborasi bersama berbagai brand lokal dan global dari berbagai macam industri dalam mengelola channel penjualan e-commerce. Beberapa namanya adalah, Soho Global (Imboost, Curcuma, Diapet), Menarini (Dermatix, Transpulmin), Kino Indonesia, Galeri24, Mamasuka, Combiphar, Twinings, Ovaltine, Probalance, Prodiet, Evalube, Dompet Dhuafa dan masih banyak lainnya.

Ke depannya perusahaan akan perluas solusi ERP tidak hanya untuk produk jadi saja, tapi juga barang mentah (raw material) dapat terintegrasi secara sistem dan real-time dari hulu ke hilir. Hal tersebut tentunya akan permudah produsen dalam memantau proses kerjanya jadi lebih efisien.

Hadi optimis dengan fundamental bisnis yang sudah dibangun secara matang ini, dapat membawa perusahaan menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menyegerakan aksi IPO pada 2025 mendatang. “Pada 2025 misi kami masuk ke pasar ASEAN, dan melakukan IPO untuk exit plan-nya,” tutup dia.