Mengenal Layanan Kesehatan India Practo yang Baru Berekspansi ke Indonesia

Practo ingin permudah sistem kesehatan untuk konsumen, dokter dan rumah sakit / Shutterstock

Platform layanan kesehatan India Practo sejak bulan lalu telah merencanakan kehadirannya di Indonesia. Saat ini pun sudah bisa digunakan untuk cakupan wilayah Jakarta. Dengan membawa produk utama yang dimilikinya Practo Search dengan lokalisasi konten, pihaknya ingin menjadi “search engine kesehatan” untuk masyarakat Indonesia. Solusi Practo memungkinkan konsumen untuk melakukan pencarian melalui database dokter yang sudah diverifikasi dan menemukan dokter yang tepat untuk mereka. Konsumen dapat mencari dengan menggunakan nama dokter, spesialisasi dan bahkan gejala kesehatan yang dirasakan.

Untuk mengetahui lebih terperinci rencana kehadiran Practo di Indonesia, DailySocial berkesempatan melakukan wawancara dengan Founder and CEO Practo Shashank ND. Berikut hasil wawancaranya:

Tanya (T): Bagaimana Anda melihat potensi Indonesia untuk pangsa pasar Practo?

Jawab (J): Misi Practo adalah untuk membantu masyarakat hidup lebih baik dan sehat. Kami percaya bahwa akses ke informasi kesehatan yang akurat telah menjadi tantangan di mana-mana. Di Indonesia dengan tatanan geografi yang tersebar, ditambah dengan populasi internet yang besar dan terus berkembang, itu adalah pangsa pasar yang sempurna bagi kami untuk membawa Practo untuk membantu jutaan masyarakat Indonesia untuk solusi kesehatan yang lebih baik.

Kami akan terus membawa lebih banyak informasi kesehatan dan dokter ke platform kami dan akan segera melakukan perluasan cakupan di luar Jakarta. Tujuan kami adalah untuk membuat daftar praktisi kesehatan dan memungkinkan konsumen untuk menemukan para praktisi dengan mudah.

T: Dari perjalanan Practo sejak pertama didirikan, bagaimana pendapat Anda tentang modernisasi sistem kesehatan? Dan apa tantangan yang dihadapi dalam implementasinya?

J: Pada awal pendirian Practo kami melihat begitu tampak dua tantangan besar dalam mengubah cara orang mendapatkan kemudahan layanan kesehatan. Pertama kami menyadari bahwa untuk memecahkan masalah pasien, kami harus terlebih dahulu membantu para dokter mau terjun ke dunia digital. Kami menemui banyak dokter yang sangat terbuka untuk mengadopsi teknologi, namun tantangannya adalah bahwa tidak banyak teknologi yang dirancang menyesuaikan alur kerja mereka yang unik. Untuk itu ketika mengembangkan solusi terpadu Practo kami benar-benar duduk bersama dokter dan mengamati alur kerja mereka.

Tantangan kedua yang kami temukan adalah bahwa konsumen memiliki keterbatasan untuk mencari tahu siapa dokter yang tepat untuk mereka. Biasanya orang mengandalkan informasi dari mulut ke mulut, namun nyatanya informasi tersebut jadi sangat terbatas. Practo Search menjadi salah satu layanan inti di perusahaan untuk memberikan solusi atas isu ini. Kami berusaha membuat rincian besar termasuk di dalamnya informasi detil dokter seperti kualifikasi, spesialisasi, informasi klinik hingga pengalaman kerja dokter tersebut.

T: Sistem informasi di bidang kesehatan sendiri sudah beberapa mengudara di Indonesia, adakah strategi khusus yang akan ditempuh Practo untuk mendapatkan pangsa pasar?

J: Terus terang, kami tidak begitu peduli dengan pangsa pasar, tujuan kami adalah membangun produk terbaik yang memecahkan masalah konsumen dengan cara terbaik. Kami percaya jika kami melakukan hal itu, hal lain, termasuk pangsa pasar, akan terbangun dengan sendirinya. Ini juga yang menjadi alasan bahwa produk Practo Search gratis bagi konsumen dan dokter. Ini juga menjadi alasan kita untuk tidak menggunakan data dari pihak ketiga, tapi kami memiliki tim sendiri untuk melakukan pendataan dan verifikasi data.

Semua ini menjadi jaminan bahwa ketika konsumen menggunakan Practo mereka dapat mempercayai informasi yang ada. Saat ini pun kami bisa mengatakan sebagai platform kesehatan terbesar, dengan data dan persebaran pengguna yang ada di seluruh dunia. Sejak awal diperkenalkan di Indonesia pun, traksi Practo bertumbuh, dan berhasil diadopsi masyarakat dengan cepat.

T: Baru-baru ini Practo telah mengakuisisi beberapa startup di bidang kesehatan, termasuk salah satu yang terbaik adalah InstaHealth and Qikwell. Bagaimana rencana ke depan bersama produk-produk tersebut?

J: Kami memiliki Practo Ray, sebuah solusi cloud yang membantu klinik atau dokter secara individu untuk mengotomatisasi kegiatan praktik mereka. Dengan InstaHealth sistem tersebut akan mendapatkan dukungan. InstaHealth adalah sebuah layanan cloud berbasis Healthcare Information and Management Systems yang dapat mendigitalkan berbagai aktivitas administrasi di rumah sakit. Sedangkan Qikwell adalah sebuah sistem untuk reservasi layanan kesehatan, dan sangat cocok digunakan untuk kemudahan konsumen dan rumah sakit mengelola pesanan.

Tentu saja ini menjadi sebuah layanan berbayar yang dapat dilanggan klinik atau rumah sakit. Sedangkan konsumen bisa mendapatkan kemudahan tanpa harus membayar. Sistem ini dirancang di cloud sehingga penggunaannya pun tidak akan rumit, kanya membutuhkan konektivitas dan web browser. Sistem ini termasuk yang akan ditawarkan di Indonesia. Saat ini kami sedang mengeksplorasi untuk implementasinya di Indonesia.

Tampilan layanan Practo Search

T: Terakhir, mengapa orang harus menggunakan Practo?

J: Kami percaya bahwa akses ke layanan kesehatan yang luas menjadi hak dasar manusia. Untuk konsumen kami memberikan cara yang lebih baik untuk menghapus sebagian besar dari kecemasan, kompleksitas dan stres yang berhubungan dengan kesehatan. Kami menyediakan informasi rinci yang telah diverifikasi tentang praktisi kesehatan yang membantu konsumen menemukan yang terbaik untuk mereka.

Kedua, dari perspektif seorang praktisi kesehatan, kami memberikan mereka software yang fantastis yang membantu mereka mendigitalkan dan mengotomatisasi sebagian besar manajemen praktik mereka termasuk penjadwalan, penagihan, persediaan dll serta digitalisasi catatan kesehatan sehingga pasien dan dokter memiliki sejarah lengkap tersedia di mana pun mereka berada. Hal ini membantu dokter dan staf mereka menghabiskan waktu mereka terfokus pada pasien mengobati daripada manajemen klinik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.