Prediksi Dampak ‘Google Game’ Bagi Developer Game Lokal

Google berinvestasi di Zynga, ini menjadi berita yang menarik, bukan hanya karena Zynga merupakan ‘anak emas’ Facebook, tetapi bisa juga mengindikasikan arah Google yang semakin serius untuk memasuki wilayah game.

Mengingat Facebook dan Google sering disandingkan sebagai pesaing, berita ini sangat menarik untuk diikuti, apakah ini menandakan Zynga semakin serius untuk mencari tambahan pemasukan baru diluar Facebook?

Zynga juga bekerja sama dengan Yahoo! beberapa waktu yang lalu, apakah ini juga mengindikasikan jika Google tidak mau ketinggalan oleh pergerakan Yahoo!?

Mari kita simpan bebagai pertanyaan itu sambil menunggu perkembangan terbaru dari Google dan Zynga ini, sementara itu, saya mencoba mewawancarai dua orang, para developer game tentang perkembangan dari Google ini dan prediksi mereka tentang dampaknya bagi developer lokal, kebetulan saya mendapatkan jawaban yang cukup seru dari Mas Kukuh TW seorang developer game, serta Nikki DW dari Agate Studio, salah satu studio game asal Bandung.

Pengaruh Google sepertinya akan mulai terasa di Indonesia, termasuk juga jika benar mereka mengembangkan Google Game (atau apapun namanya yang nanti akan diberikan Google) ini ke tahap selanjutnya. Mas Kukuh juga mengatakan bahwa informasi tentang Google Game ini masih belum banyak tapi kita bisa mencoba untuk memprediksikan apa yang akan terjadi.

Saya belum tahu bentuk persisnya Google Game nanti seperti apa, bila Google menyediakan aplikasi/platform yang mudah/fleksible dalam membuat content web game, tentu saja ini akan sangat menguntungkan bagi semua developer game di dunia , tidak hanya lokal/Indonesia.

Seperti yang Google lakukan dengan pengembangan OS Android, dimana Google merilis SDK Free Android Development Tools. Hal ini disambut antusias oleh developer. Manufacture handset pun bergairah dalam memproduksi handset dengan OS Android. Semakin banyak content, semakin banyak pengguna dan semakin banyak juga para pengiklan/advertiser. Google memiliki kesempatan untuk bersaing pula pada gaming industry.

Mas Kukuh juga menambahkan prediksi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan dampak investasi Google di Zynga ini bagi developer lokal:

1. Google menyediakan fasilitas Free Game Development Tools/Game Engine untuk platform web, PC, handset, gaming console.

2. Google membuat free OS pada handheld dan console gaming.

3. Dengan portal Google Game-nya, Google akan membuat semacam application store.

Mas Kukuh juga menambahkan, “bahwa jika hal diatas terwujud maka para pengembang game lokal akan memiliki kesempatan kesempatan untuk mendapatkan revenue dengan membuat konten lokal untuk pasar lokal, bayangkan saja , SDK application bisa didapat dengan free, game akan tersedia pada web, PC, handset ataupun gaming console.”

Sedangkan Mas Nikki memberikan pendapat bahwa entry barrier bagi developer lokal masuk ke industri game sampai sekarang masih kecil, jadi peluang bagi pengembang game lokal untuk berkarya terbuka lebar, apalagi jika nantinya Google Game ini juga menjadi salah satu strategi yang nantinya diterapkan Google di Indonesia.

Disisi lain, apakah pergerakan Google dengan semakin serius ini akan membuat peta persaingannya dengan Facebook meruncing, Mas Nikki mengamini hal ini dan mengajak kita untuk melihat apa yang akan dilakukan Facebook selanjutnya.

Mas Nikki juga melihat bahwa ada kemungkinan jika Google, memang berniat sedari awal untuk memasukkan unsur game pada layanan mereka, terutama layanan yang juga dikabarkan akan segera muncul yaitu ‘Google Me’.

Dan kalo beneran terjadi, berarti Google udah nganggep Social Game (dan userbase game-game Zynga tentunya) bisa nge-drive user baru ke social network mereka. Menarik juga, karena dulu kan orang tertarik main social game karena mereka emang udah jadi user di social networking-nya. Sekarang sepertinya bisa terjadi sebaliknya.

Dalam jangka pendek, persaingan Facebook dan Google Game ini akan memasuki arena yang berbeda, begitu pendapat  Mas Kukuh. Ia menambahkan, bahwa “Google Game akan lebih ter-segment kepada gamer, baik casual gamer ataupun hardcore gamer. Dalam hal ini mungkin Google akan memiliki bisnis yang serupa dengan hi5.com, dan berbeda dengan game di Facebook yang lebih bersifat umum/general”.

Pergerakan Google Game serta bentuknya memang belum terlihat dengan jelas, tapi apa yang bisa dilakukan oleh Google lewat ranah game bisa jadi akan memberikan jalur baru bagi Google, terutama di bidang social game dan bisa jadi akan menambah ‘musuh’ yang akan bersaing dengan layanan mereka.

Seperti yang disimpulkan oleh Mas Kukuh, jika perkembangan Google Game telah cukup maju dan implementasinya telah banyak diadaptasi oleh para developer, maka bisa jadi pembicaraan persaingan di area game ini bukan lagi antara Google dan Facebook, tetapi mungkin Google akan juga bersaing dengan raksasa gaming industry seperti Sony, Nintendo dan Microsoft Xbox.

Mungkin atau tidak mungkin? Bagaimana pendapat anda?

Screenshot: TechCrunch, Zynga.

10 thoughts on “Prediksi Dampak ‘Google Game’ Bagi Developer Game Lokal

  1. Harusnya ini bisa lebih mendongkrak pertumbuhan game development di Indonesia sih, udah ada beberapa developer yang berbakat bikin games, animation, bahkan facebook apps yang keren. Ini bisa jadi “insentif” atau paling tidak jadi acuan tersendiri buat game developers.

  2. It's possible. But about the development in Indonesia, I think it's the market and selling strategy. Because most of Indonesians are game consumer. Only few peoples are developers. And as I thought, not many virtual-games by Indonesia are the best or addictive. Only the real activity games [soccer, badminton, etc] are chosen.

  3. menurut saya ini persiapan dari Google utk support banyak game di Google Me – tentu kita semua juga tahu rata-rata orang loyal dgn facebook karena mereka harus berkunjung ke facebook at least sehari sekali untuk main game-game Zynga seperti Mafia Wars, Farm Ville, dll

Leave a Reply

Your email address will not be published.