Prediksi Para Caster Indonesia Seputar Dota 2 The International 2019

Bulan Agustus semakin dekat. Ini artinya kita semakin dekat dengan helatan terbesar bagi penggemar esports Dota 2 yaitu The International. Tahun ini, Dota 2 The International hadir sedikit beda karena diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok.

Mulai bertanding pada 15 Agustus 2019 mendatang, ini berarti kita sudah tinggal menghitung hari menuju pertandingan fase grup Dota 2 The International 2019. Tahun ini, ada 18 tim yang akan bertanding di Dota 2 TI 9. Jika Anda mungkin saja kelewatan proses Dota 2 Pro Circuit ataupun kulaifikasi TI 9, berikut daftar tim yang akan bertanding di Dota 2 TI 9.

Tim dari Dota 2 Pro Circuit 2019

  • Team Secret – DPC #1
  • Virtus Pro – DPC #2
  • Vici Gaming – DPC #3
  • Evil Geniuses – DPC #4
  • Team Liquid – DPC #5
  • PSG.LGD – DPC #6
  • Fnatic – DPC #7
  • Ninja in Pyjamas – DPC #8
  • TNC Predator – DPC #9
  • OG – DPC #10
  • Alliance – DPC #11
  • Keen Gaming – DPC #12

Tim dari Kualifikasi Regional

  • Forward Gaming – Kualifikasi NA
  • Infamous – Kualifikasi SA
  • Chaos Esports Club – Kualifikasi EU
  • Natus Vincere – Kualifikasi CIS
  • Royal Never Give Up – Kualifikasi CN
  • Mineski – Kualifikasi SEA

Jika melihat dari perjalanan Dota 2 Pro Circuit 2018-2019 mungkin kita bisa dengan mudahnya memprediksi Team Secret akan menjadi juara. Sejauh ini, permainan Nisha, Puppey dan kawan-kawan memang terbilang sangat solid. Dari 5 major yang diselenggarakan, Team Secret berhasil menangkan 2 dan menjadi runner-up pada salah satunya. Merajai klasemen DPC, apakah ini artinya ia juga akan merajai Dota 2 The International?

Setelah pembahasan singkat dari saya, mari kita simak pembahasan dari para caster-caster Dota 2 Indonesia seputar The International tahun ini.

Dimas “Dejet” Surya Rizky

Sumber: Facebook Page @dejetttt
Sumber: Facebook Page @dejetttt

Saya membuka obrolan tebak-tebakan juara TI 9 dengan Dimas “Dejet”. Senada dengan saya, prediksi Dimas ada pada Team Secret. “Gue orangnya percaya data menurut gue stats don’t lie! Jadi harusnya yang bakal terlihat kuat adalah Team Secret” kata Dejet.

Aside from the data, permainan Team Secret memang luar biasa. Mereka dengan gampang ngacak-ngacak meta selama DPC Season 2019, sehingga mereka jadi top team pada musim ini.” Dejet melanjutkan. “Tapi lagi-lagi, TI have their own curse. Walaupun Secret sejago itu musim ini, tapi nggak bisa dipastikan juga bahwa mereka yang bakal angkat Aegis of Champion tahun ini.”

Seperti apa yang saya bahas sebelumnya, musim berjalan tidak bisa memprediksi juara The International. Selain VP, contoh lain kasus ini adalah tim OG. Mereka jadi raja di musim 2017, tapi anjlok saat TI 7. Kebalikannya, ketika mereka susah payah saat musim 2018, OG malah jadi juara saat TI 8.

Setelah kita tebak-tebakan, pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang dijagokan oleh Dejet? Kalau dari sisi pemain, katanya ia ingin melihat bagaimana Aliwi “w33” Omar membela Team Liquid di The International. Kalau dari sisi tim, dia sendiri malah mendukung PSG.LGD.

“Kenapa PSG.LGD? Simple, gue suka main dan punya set item Terrorblade yang keren. Karena Ame juga main Terrorblade, makanya gue dukung… hahahaha.”

Yudi “JustInCase” Anggi

Prediksi TI #2
Sumber: ESL Official Media

Hampir senada dengan Dejet, Yudi “JustInCase” juga mengatakan bahwa TI sulit untuk ditebak “TI susah diprediksi, karena setiap tahun TI akan memunculkan meta baru yang dibuat para tim yang bertanding di sana.” Jawab Yudi kepada saya.

Lanjut bicara soal tim top tier dalam gelaran The International 2019, jawaban Yudi adalah 4 tim yang memang sedang berada di peringkat atas pada DPC 18-19. Mereka adalah Vici Gaming, Team Secret, Virtus Pro, Team Liquid, dan PSG.LGD. Dan lagi-lagi, Team Secret kembali menjadi sorotan.

“Secret terbilang yang terkuat di musim ini, god tier team. Bicara peluang, ya pastinya cukup besar. Tapi nggak bisa dibilang Team Secret sudah pasti juara. Menurut gue, siapapun yang sudah sampai TI itu kemampuannya setara. Yang membedakan kalah-menang betul-betul tinggal siapa yang lebih banyak atau lebih sedikit membuat kesalahan di dalam game.” Jelas Yudi.

Vinzent “Oddie” Indra

Sumber: Facebook Vinzent Putra
Sumber: Facebook Vinzent Putra

Pembahasan selanjutnya datang Vinzent “Oddie” Putra, jagoan analis di antara para caster Dota Indonesia. Selain soal tim powerhouse selama Dota 2 TI9 nanti, kami juga membincangkan soal kebangkitan tim Tiongkok pada TI kali ini. Kalau Anda mengikuti perkembangan kancah kompetitif Dota 2 internasional, Anda pasti tahu seputar istilah TI curse.

Tahun lalu, kutukan atau pola tersebut berhasil dipatahkan. Tim-tim asal Tiongkok gagal menjadi juara di tahun genap, dan TI dimenangkan oleh tim asal barat, OG. Apa yang terjadi dengan tim-tim Tiongkok?

“Ini sih agak susah sebenernya ya” Oddie membuka jawaban. “Tapi menurut gue, masalah utama tim China mungkin karena mereka terlalu memikirkan soal strategi paling efektif. Sedangkan kalau tim barat, mereka mendominasi karena mereka nggak terlalu mikirin soal efektif. Mereka cuma mikir soal kecocokan personal. Jadi kalau mereka merasa Hero-nya cocok untuk mereka pakai, ya mereka pakai.” Oddie memperjelas.

“Tapi yang pasti di TI9 sudah waktunya Virtus Pro untuk jadi juara! Hahahaha” Oddie menambahkan sambil setengah bercanda.

Gisma “Melondoto” Priayudha

Sumber: Melondoto via Instagram
Sumber: Melondoto via Instagram

Terakhir, tak lengkap bicara Dota tanpa memasukkan sosok peternak “lele”, yaitu Gisma “Melondoto” Priayudha. Prediksi dari Melon, lagi-lagi masih cukup senada dengan para caster lainnya, yaitu Team Secret, yang menurutnya adalah calon juara TI tahun ini.

“Soalnya tahun ini hero metanya, hero midwan kamil semua.” Jawab Melon seraya berkelakar mempleseti nama Yeik “MidOne” Nai Zheng. “Ember, Monkey King, dan Invoker, tiga hero MidOne yang kebetulan lagi meta juga. Pokoknya TI9 ini adalah saatnya anak muda untuk berjaya.” tambah Melon membicarakan MidOne, dan tentunya juga Nisha, pemain muda dari Team Secret yang sedang bersinar.

Terakhir, menanggapi Oddie yang membahas soal Virtus Pro, saya juga jadi penasaran. Apa mungkin, VP bisa jadi juara di tahun ini? Melon menanggapinya dengan cukup santai. Ia menganggap permainan VP yang stagnan adalah salah satu alasan kegagalan VP sejauh ini.

“Roster dari 2016, mainan kombinasi heronya juga gitu-gitu aja, hampir no hope lah. Hero STR kalau nggak pakai Sven, ya Tidehunter, udah aja gitu terus sampai Dota 3… Hahahaha.” jawab Melon mengomentari Virtus Pro.

The International 2019 tentu akan memiliki dinamika yang sangat intens lagi. Apalagi mengingat peta kekuatan tim yang sudah bergeser-geser, terutama pada tim kelas papan tengah. Akankah TI tahun ini menjadi kejutan seperti saat OG menjadi juara? Atau seperti tebakan banyak caster Dota Indonesia, akankah Team Secret yang jadi juara?