Yayasan Pijar Masa Depan (Pijar Foundation) mengumumkan kehadiran program akselerator “Lestari” untuk membidik startup potensial bekerja sama dengan korporasi dan perusahaan incumbent di level nasional maupun internasional. Program ini menargetkan startup dari vertikal digital infrastructure and tech, environmental and sustainable tech, future food, sustainable energy, fintech, dan lainnya untuk bergabung sebagai peserta.
Dalam keterangan resmi, Direktur Lestari Pijar Foundation Cynthia Krisanti menuturkan bahwa melalui program akselerator ini pihaknya ingin mendorong pertumbuhan dan perkembangan inovasi berbasis teknologi di Indonesia. Caranya dengan mendemokratisasi kesempatan implementasi inovasi-inovasi di ekosistem bisnis yang telah terbentuk, sehingga mempercepat startup baru untuk mencapai titik product-market fit.
Perusahaan yang telah mapan ini akan menjadi wadah bagi startup untuk uji coba produk di tengah pasar secara lebih cepat dan terukur. Sementara itu bagi korporasi incumbent akan diuntungkan dengan berbagai informasi, uji coba, dan terobosan-terobosan baru di lini bisnisnya secara lebih cepat, sehingga mereka dapat beradaptasi mengikuti perkembangan inovasi disruptif.
“Selain akses terhadap ekosistem bisnis, Lestari juga akan memperluas kesempatan untuk perusahaan-perusahaan rintisan untuk mendapatkan pendanaan dari private maupun public investors. Ekonomi digital akan menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Cynthia, Selasa (26/7).
Dari data yang ia kutip, pada 2025 mendatang ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai total $146 juta. Tidak hanya itu, data Asian Development Bank di 2019 memprediksi transformasi berbasis teknologi dapat mendorong pertambahan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar $2.8 triliun di 2040.
Agenda kegiatan
Dengan konsep yang berbeda dari program akselerator kebanyakan, Lestari ingin menjadi sebuah hub dan akselerator startup dengan inisiatif teknologi yang merangkul tren, peluang, dan tantangan masa depan. Dengan menghubungkan inovator unggulan dengan para pemangku kepentingan di ekosistem untuk menumbuhkan kolaborasi serta mengakselerasi disrupsi positif di masyarakat.
“Bersama dengan inovator, mitra korporat, pakar dan pemain industri, serta mentor, Lestari menciptakan dampak konkret untuk mengubah masa depan bersama. Lestari berkomitmen memaksimalkan kolaborasi gagasan, inovasi, dan kebijakan terbaik, guna menghadapi tren, tatanan, dan peluang masa depan.”
Sejauh ini, jaringan mentor Lestari telah mencapai lebih dari 50 profesional yang ahli di berbagai bidang. Lestari pun mengembangkan model program berdasar riset best-practice akselerator-akselerator global yang telah disesuaikan disertai dengan pengalaman timnya di level nasional maupun internasional.
Dirinci lebih jauh, batch pertama program Lestari akan berlangsung selama enam bulan. Dalam dua bulan pertama, startup akan menjalani pra-program bersama 20 venture, kemudian berlanjut dari bulan ke-3 hingga ke-5 untuk menjalankan program akselerasi bersama 10 perusahaan yang telah bergabung. Lalu, pada bulan ke-6 atau bulan terakhir akan digunakan untuk monitoring dan evaluasi.
Langkah Lestari mendapat dukungan dari dua kementerian di Indonesia. Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Airlangga Hartarto menyoroti jumlah startup rintisan ini berkembang semakin pesat di Indonesia. Menurutnya, hingga Juli 2022, tercatat 2.391 startup berasal dari Indonesia, di antaranya terdapat dua decacorn dan delapan unicorn.
Dia menilai potensi perusahaan rintisan pada ekonomi digital 2021 sebesar Rp146 triliun dan pada 2030 naik delapan kali lipat menjadi Rp4.531 trilliun. Airlangga pun memaparkan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pertumbuhan startup ini adalah mendukung ekosistem yang berkelanjutan. Beberapa cara yang ditempuh ialah program inkubasi dan akselerasi startup seperti program Lestari oleh Pijar Foundation.
“Kehadiran startup-startup yang terus membawa inovasi ke masyarakat harus didukung oleh semua pihak, baik swasta maupun pemerintah. […] Untuk mendukung ekosistem yang berkelanjutan di bidang startup, ada beberapa cara yang ditempuh di mana salah satunya adalah program inkubasi dan akselerasi startup. Karena itu, saya sangat menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Pijar Foundation dengan program Lestari yang akan dijalankan,” ujar Airlangga.
Selain Lestari, Pijar Foundation juga memiliki dua program lainnya. Yakni, Future Skills, untuk melatih & menajamkan keterampilan para calon inovator masa depan demi menghadapi tren dan tantangan di masa mendatang dan Global Future X, untuk mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada masa depan manusia dan alam dengan membangun peta jalan yang terarah, serta menjadi forum pertukaran gagasan.