Qlapa Amankan Pendanaan Seri A dari Aavishkaar Frontier Funds dan Kapan Lagi Network

Hari ini salah satu bisnis e-commerce asal Indonesia yang menawarkan barang-barang kerajinan “Qlapa” mengumumkan pendanaan Seri A yang diraihnya. Pendanaan kali ini dipimpin oleh Aavishkaar Frontier Funds (AFF) dari India dan terlibat juga investor sebelumnya Kapan Lagi Network (KLN) namun dengan persentase minor.

Tidak ada angka yang diinformasikan untuk pendanaan kali ini. Yang jelas disampaikan oleh CEO Qlapa Benny Fajarai bahwa pendanaan kali ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan dan juga menambah talenta-talenta yang ada.

Sebagai informasi, sebelumnya dalam seed funding Qlapa juga berhasil mendapatkan suntikan dana dari Global Founders Capital (GFC), Kapan Lagi Networks (KLN) dan Budi Setiadharma (Angel). Dan dalam kurun waktu satu setengah tahun Qlapa disebutkan telah berhasil mengalami peningkatan dan mulai mendapatkan tempat di pasar.

“Kami sangat senang dengan progres ini dan dengan pendanaan putaran ini kami akan dapat dengan cepat memperluas sisi supply dan demand marketplace kami, “ ujar Benny kepada DailySocial.

Dalam perjalanannya sejauh ini Qlapa telah mempunyai lebih dari 4000 pengrajin yang dikurasi dalam platformnya. Mereka juga menyebutkan telah berhasil menjual lebih dari 65000 barang-barang kerajinan.

Qlapa masih percaya diri untuk bisa terus menjalankan bisnisnya. Karena selain harga yang “masuk akal”, mereka juga menjalin kerja sama dengan pengrajin-pengrajin terbaik. Dengan demikian produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik dan unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Qlapa juga tidak menarik keuntungan terlalu tinggi, 10% dari setiap transaksi merupakan angka yang dirasa cukup untuk barang-barang yang dijual.

Sementara untuk rencana ke depan Benny menjelaskan pihaknya ingin melipatgandakan jumlah tim dan juga berencana untuk segera pindah ke kantor yang lebih besar.

“Kami akan memperluas ke beberapa kategori seperti food dan beverages (makanan tradisional dan lainnya),  peralatan mandi dan kecantikan (sabun handmade dan lainnya),” imbuh Benny.