Secara mengejutkan, Qualcomm Indonesia menggandeng Xiaomi Indonesia untuk membuat sebuah acara yang memperkenalkan chipset terbaru mereka kepada para jurnalis. Acara tersebut diadakan pada tanggal 8 Maret 2021 dengan aplikasi video conference Zoom. Pada acara tersebut, Dominikus Susanto selaku Senior Manager, Business Development Qualcomm memberikan penjelasan seperti apa chipset yang satu ini.
Dari sisi performa, Snapdragon 888 menggunakan CPU yang bernama Kryo 680. Jika dibandingkan dengan prosesor yang ada pada Snapdragon 865, kinerjanya bisa mencapai 25% lebih kencang. Pada sisi dayanya, Kryo 680 memiliki efisiensi sebesar 25% dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon 888 sudah menggunakan proses pabrikasi 5 nm.
Pada CPU Kryo 680, pembagian prosesornya dibagi ke dalam tiga cluster. Pada cluster Prime, Qualcomm menggunakan prosesor ARM Cortex X1 yang kencang. Cluster kedua, yaitu performa, terdiri dari tiga inti prosesor yang menggunakan ARM Cortex A78. Pada cluster terakhir, yaitu efisiensi, Qualcomm masih menggunakan empat buat Cortex A55 yang sangat dikenal lebih hemat daya.
Adreno 660 merupakan GPU yang terpasang pada Snapdragon 888. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, kinerja GPU yang satu ini bisa mencapai 35% lebih kencang untuk rendering. Efisiensi dayanya juga mencapai 20% jika dibandingkan dengan Snapdragon 865, yaitu Adreno 650. Adreno 660 juga sudah mendukung teknologi display terbaru seperti Demura & sub pixel rendering.
Pada sisi konektivitas, Qualcomm menggunakan modem Snapdragon X60. Modem yang satu ini tentu saja sudah mendukung konektivitas jaringan 5G. Modem ini juga yang pertama mendukung generasi ke 3 dari Sub6 dan mmWave. Selain itu, X60 juga sudah mendukung Carrier Aggregation 5G antara FDD dan TDD.
Untuk terhubung dengan jaringan WiFi, Qualcomm Snapdragon 888 menggunakan chip FastConnect 6900. Cip yang satu ini sudah mendukung WiFi 6 dan 6E yang berjalan pada frekuensi 6 GHz. FastConnect 6900 juga sudah mendukung Bluetooth 5.2 serta bisa memproses audio dengan lebih baik lagi.
Pada bagian prosesor kamera, Qualcomm pertama kalinya menggunakan Spectra 580 ISP yang memiliki tiga buah Image Signal Processor. Dengan tiga ISP tersebut, Spectra 580 bisa memproses data gambar dengan kecepatan 2.7 Gigapixel per detik. Hal ini membuatnya memiliki kinerja yang lebih kencang 35% dibandingkan dengan pendahulunya yang digunakan pada Snapdragon 865.
ISP ini juga memiliki sebuah teknologi bernama Low Light Architecture Capture in .1 Lux. Hal ini membuat kamera nantinya akan bisa mengambil gambar dengan baik pada kondisi yang sangat gelap. Hal ini juga membuat hasil tangkapan gambar pada malam hari tidak seperti di siang hari.
Selain itu, ISP ini juga mendukung penangkapan gambar 10-bit HDR dengan format HEIF. Pada sisi pengambilan video, Spectra 580 sudah mendukung 4K HDR sehingga tidak akan lag saat mengambil gambar pada resolusi tersebut.
Untuk para gamers, Qualcomm memperkenalkan teknologi baru yang dinamakan Game Quick Touch. Teknologi ini mampu mengurangi waktu respon sentuhan pada layar. Teknologi Variable Rate Shading juga diklaim mampu meningkatkan kinerja grafis karena akan mengurangi detail pada bagian gambar yang tidak terlalu diperhatikan, seperti pada langit dan awan. Hal ini akan mempercepat kerja render piksel pada bagian yang penting, seperti karakter musuh atau senjata yang sedang digunakan.
Terakhir, Qualcomm Snapdragon 888 menggunakan mesin AI generasi ke 6-nya. Hal ini membuat Snapdragon 888 mampu memiliki kinerja AI sebesar 26 TOPS (Trillion Operation per Second). Hal ini tentu saja lebih kencang jika dibandingkan dengan Snapdragon 865 yang “hanya” memiliki kinerja 15 TOPS.
Panas dan Throttling
Di luar Indonesia, smartphone dengan Snapdragon 888 sudah banyak beredar. Beberapa pengujian juga sudah terlihat. Namun, banyak yang mengatakan bahwa Snapdragon 888 memiliki panas yang berlebih, sehingga akan throttle atau mengurangi kinerjanya. Hal tersebut tentu saja bertujuan agar bisa mengurangi panas yang dihasilkan.
Saya pun menanyakan apakah Snapdragon 888 ini harus menggunakan pendingin khusus sehingga tidak akan menghasilkan panas yang berlebih. Dominikus Susanto mengatakan bahwa masalah pendinginan memang merupakan keputusan dari produsen smartphone untuk membuatnya seperti apa. Sehingga hal tersebut juga tergantung dari produsen menginginkan performa yang seperti apa.
Dominikus juga mengatakan bahwa Snapdragon 888 diciptakan dengan lebih fleksibel, sehingga para produsen bisa menentukan performa seperti apa yang mereka capai. Jadi, para OEM atau produsen harus menentukan sendiri pendingin seperti apa yang mereka mau sehingga bisa mencapai performa yang pas buat mereka.
HEIF hanya pada Xiaomi seri Mi 10. Kapan untuk Redmi?
Membicarakan mengenai teknologi kamera di atas, Qualcomm Snapdragon 888 sudah mendukung penangkapan 10 bit dengan format HEIF. Sebagai informasi saja, format yang satu ini bisa menangkap gambar dengan kualitas yang sama dengan JPG, namun dengan kapasitas file yang jauh lebih kecil. Sayangnya, belum semua perangkat Xiaomi bisa menangkap foto dan langsung tersimpan pada format HEIF. Lalu kapan?
Stephanie Sicilia, Head of Public Relations dari Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa perangkat yang saat ini mendukung HEIF ada pada Poco X2 Pro dan Mi 10 (serta Mi 10T/Pro). Beliau juga berharap semoga pada update-update selanjutnya bisa membawa fitur ini ke smartphone-smartphone mid end. Namun, hal tersebut memang terbatas pada dukungan prosesornya.
Sudah lolos TKDN
Xiaomi juga mengatakan bahwa mereka akan membawa smartphone dengan Snapdragon 888 masuk ke Indonesia. Tentu saja, smartphone terbaru dari Xiaomi yang menggunakan cip terbaru tersebut adalah keluarga Mi 11. Perangkat ini sendiri sudah terendus akan masuk ke Indonesia dalam waktu yang cukup dekat.
Pada situs Kementrian Perindustrian tanggal 20 Januari 2021 yang lalu, sebuah perangkat dengan kode M2011K2G pun sudah lolos perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan sudah mendapatkan sertifikasinya. Jika ditelusuri, M2011K2G merupakan nomor kode dari Xiaomi M11.
Perangkat yang satu ini juga sudah memiliki nilai TKDN, yaitu 36,08%. Dengan segala perijinan yang telah selesai, tentu saja kita bakal melihat perangkat terbaru dari Xiaomi tersebut diluncurkan di Indonesia dalam waktu dekat. Yuk, kita tunggu kehadiran flagship terbaru dari Xiaomi tersebut.