Berita ekspansi startup internasional ke Indonesia akhir-akhir ini mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Namun untuk kasus Raksul, salah satu startup yang bergerak di sektor e-commerce dan outsourcing printing asal Jepang, sedikit berbeda. Raksul masuk ke Indonesia melalui investasi untuk salah satu startup lokal Prinzio.
Raksul dan East Ventures menyuntikan dana sebesar $400.000 sebagai pendanaan awal untuk Prinzio. East Ventures akan berkontribusi dengan menggelontorkan $50.000 dari total pendanaan. Sedang Raksul akan memberikan sisanya. Dengan investasi tersebut Raksul akan memiliki 20 persen saham di Prinzio.
Raksul sendiri saat ini merupakan startup asal Jepang yang sudah memperoleh lima kali pendanaan. Sejauh ini total pendanaan yang diperoleh Raksul mencapai $51.6 juta dengan pendanaan terakhir berupa pendanaan Seri C senilai $33.7 juta pada Februari silam.
CEO Raksul Yasukane Matsumoto mengungkapkan bahwa Prinzio merupakan startup yang memiliki potensi di Indonesia. Menurut Yasukane, saat ini belum ada layanan e-commerce yang menyediakan pilihan percetakan di Indonesia.
“Pemain yang ada adalah toko fisik seperti Kinkos. Anda harus pergi mengambil pesanan Anda, dan lalu lintas yang begitu buruk di kota seperti Jakarta. Ini ‘shop style’ bagaimana orang di Amerika Serikat dan Jepang melakukan pencetakan mereka di tahun 80-an dan 90-an,” ungkap Yasukane.
Prinzio menurut Yasukane akan memanfaatkan peluang ini dengan memberikan layanan yang memudahkan pelanggan mendapatkan jasa printing dan mendapatkan hasilnya langsung di rumah mereka. Rencananya Prinzio akan mulai beroperasi pada Januari tahun depan dengan Jakarta sebagai fokus awalnya.
Menanggapi pendanaan ini, CEO Prinzio Riky Tenggara mengungkapkan bahwa pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mencari talenta untuk memperkuat bisnisnya.
“Sebagian besar dana akan pergi ke operasi dan promosi,” ungkap Riky seperti dikutip dari Tech In Asia.