Ketika diperkenalkan pertama kali di tahun 2013, Razer Blade berhasil mematahkan anggapan bahwa laptop gaming itu selalu berbodi tebal dan norak. Produsen periferal itu membekali laptop perdananya dengan desain ala MacBook Pro, selagi masih menyematkan spesifikasi yang cukup mumpuni.
Seiring waktu, Blade makin bervariasi dengan adanya Blade Stealth yang super-tipis dan Blade Pro yang berspesifikasi kelas sultan. Blade standar memang masih terus diperbarui spesifikasinya tahun demi tahun, tapi desainnya nyaris tidak berubah dari generasi pertamanya. Hingga tibalah kita pada hari ini.
Razer baru saja mengumumkan Blade generasi teranyar, dengan desain yang benar-benar gres. Penampilannya secara keseluruhan tampak lebih elegan berkat wujud yang lebih boxy, dengan sasis aluminium unibody yang masih dibalut warna hitam matte. Namun perubahan yang lebih signifikan justru tersimpan di balik tutupnya.
Blade kini mengemas layar 15,6 inci (naik dari 14 inci pada generasi sebelumnya), memantapkan posisinya tepat di tengah-tengah Blade Stealth (13,3 inci) dan Blade Pro (17,3 inci). Meski layarnya membesar, dimensinya ternyata tidak terlalu membengkak, cuma 355 x 235 mm, dengan tebal kurang lebih 17 mm dan bobot sekitar 2,1 kilogram.
Ini dikarenakan bezel tipis yang mengapit layarnya (cuma setebal 4,9 mm di kiri dan kanan), meski bezel atasnya masih sedikit lebih tebal demi mengakomodasi webcam di posisi yang ideal. Razer dengan bangga menyebut Blade generasi terbaru ini sebagai laptop gaming 15,6 inci berwujud paling ringkas saat ini.
Panel layarnya tersedia dalam tiga varian: 1080p 60 Hz, 1080p 144 Hz, dan 4K. Khusus yang varian 4K, layarnya merupakan layar sentuh, serta mendukung 100% spektrum warna AdobeRGB. Razer juga bilang bahwa mereka tidak lupa untuk mengkalibrasi layar setiap unit Blade sebelum sampai ke tangan konsumen.
Di bawah layarnya, sudah pasti ada keyboard dengan backlight RGB, yang diapit oleh sepasang speaker yang mendukung teknologi Dolby Atmos. Namun yang lebih menarik lagi justru ada di bawahnya, di mana pengguna bakal disambut oleh touchpad berukuran amat besar, jauh di atas laptop pada umumnya.
Soal performa, Razer memercayakan prosesor Intel Core i7-8750H berinti enam, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Pilihan GPU-nya ada dua, Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070, semuanya tipe Max-Q. Melengkapi semua itu adalah RAM DDR4 16 GB (masih bisa ditambah lagi sampai 32 GB), serta SSD tipe PCIe berkapasitas 256 atau 512 GB (dan masih bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB).
Blade generasi terbaru mengemas baterai berkapasitas 80 Wh. Konektivitasnya pun juga melimpah: ada Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB standar, Mini DisplayPort, HDMI, serta Bluetooth 5. Secara menyeluruh, sangat lengkap untuk ukuran laptop setipis ini.
Mengenai harganya, Razer Blade sudah langsung dipasarkan saat ini juga di sejumlah negara dengan banderol mulai $1.900. Konfigurasi tertingginya yang mengemas layar sentuh 4K dan GPU GTX 1070 akan menyusul dengan harga $2.900.
Sumber: Razer.