Berbeda dari PC, console diciptakan untuk bisa dinikmati bersama setup home entertainment yang memuaskan. Umumnya, kriteria memuaskan itu didapat dari sistem audio surround. Di sisi lain, pemain juga harus memperhatikan aspek komunikasi dengan rekan bermainnya, terutama kalau yang dimainkan adalah game multiplayer kompetitif.
Dari situ bisa disimpulkan bahwa pemain harus mengorbankan salah satu. Kalau masih ingin menikmati sensasi immersive, mereka harus mengorbankan aspek komunikasi. Sebaliknya, kalau mementingkan komunikasi dengan rekan setim, sistem audio surround-nya jelas tak bisa dipekerjakan secara maksimal.
Tidak demikian kalau menurut Razer. Mereka sudah menyiapkan solusi supaya tidak ada yang perlu dikorbankan. Solusi tersebut adalah Razer Tetra, sebuah headset berwujud ringkas yang dirancang secara spesifik agar pemain tetap bisa berkomunikasi dengan lancar selagi menikmati kenyamanan aural yang disajikan setup home entertainment-nya.
Kuncinya ada pada rancangan Tetra, yang hanya memiliki satu earcup saja. Desainnya juga sengaja dibuat reversible, yang berarti pengguna bebas menempatkan earcup dan mikrofonnya di sisi kiri atau kanan. Bobotnya yang sangat ringan, cuma 70 gram, menjadikannya ideal untuk dipakai dalam durasi yang cukup lama.
Kunci yang kedua terletak di mikrofonnya, yang memiliki karakter kardioid (unidirectional) dan dioptimalkan untuk menangkap suara pengguna sejernih mungkin selagi meminimalkan suara dari sekitar. Sederhananya, Razer yakin mic milik Tetra bisa bekerja dengan baik tanpa harus menyia-nyiakan kinerja sistem audio surround yang dipakai konsumen.
Razer Tetra saat ini sudah dipasarkan seharga $30. Karena cuma mengandalkan jack 3,5 mm, ia pun kompatibel dengan hampir semua perangkat dan console yang dilengkapi colokan tersebut.
Sumber: Razer.