Rencana Kios Digital M Cash Pasca Diakuisisi Kresna Graha

Beberapa hari yang lalu, Kresna Graha Investama dalam keterbukaan informasi mengumumkan aksi korporasi lewat akuisisi 17,6% saham perusahaan kios digital PT M Cash Integrasi (MCI) dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. Lewat aksi tersebut, MCI siap melancarkan sejumlah rencana ekspansif sepanjang tahun ini diantaranya memiliki 1.000 outlet kios digital dan melantai di bursa.

Sekadar informasi, MCI adalah perusahaan distribusi digital dengan produk utama kios yang didirikan sejak 2010. Kios digital yang kembangkan secara mandiri oleh MCI memungkinkan pengguna dapat bertransaksi produk digital mulai dari pulsa, tiket konser, token listrik, pembayaran tagihan.

Tak hanya itu, pengguna dapat membeli kartu SIM dari empat provider dan kartu e-money. Diklaim saat ini MCI sudah bermitra dengan lebih dari 200 diler.

Saat dihubungi DailySocial, CEO MCI Martin Suharlie mengatakan dengan resminya Kresna Graha masuk ke perusahaan diharapkan dapat memperlancar sejumlah rencana perusahaan yang akan direalisasikan pada tahun ini. Perusahaan menargetkan dapat menempatkan 1.000 outlet kios di seluruh Indonesia lewat kemitraan dengan perusahaan ritel modern.

Sementara ini kios digital MCI bisa ditemukan di beberapa gerai Fresh Market dan Ranch Market yang berlokasi di Jakarta dan Bekasi. Ke depannya, kios digital akan segera hadir di gerai Hero, Hypermart, beberapa merek ritel minimarket lokal di Bali, pinggiran Jakarta, dan lainnya.

“Penjualan produk jasa adalah tulang punggung bisnis MCI, kini kami menambah fitur yang lebih bersifat fisik seperti menyediakan starter pack kartu SIM. Itu demand-nya tinggi karena dibutuhkan oleh para turis. Kami juga akan terus mengembangkan teknologi dan fitur lainnya pasca masuknya Kresna Graha,” kata Martin.

Lewat ekspansi ini, perusahaan berharap dapat mengantongi pendapatan dengan kisaran Rp600 miliar sampai Rp700 miliar dari posisi di 2016 sebesar Rp490 miliar. Dengan perolehan pendapatan tersebut, dapat mempermulus jalan MCI yang ingin melantai di bursa pada Oktober 2017 mendatang. Hanya saja, besaran saham yang akan dilepas masih ditutup rapat-rapat oleh perusahaan.

“Ya kami menargetkan pada Oktober ini sudah IPO.”

Martin berharap, dari seluruh rencana ini dapat menggiring perusahaan jadi pemain utama di bidang distribusi digital di Indonesia.

Alasan Kresna Graha berinvestasi di MCI

Managing Director Kresna Graha Investama Suryandy Jahja mengungkapkan alasan pihaknya mengakuisisi MCI karena perusahaan ingin melengkapi saluran distribusi. Sehingga dapat mempertajam penetrasi pasar dari produk digital yang sudah dimiliki Kresna Graha, mulai dari saluran online hingga offline, modern hingga tradisional, dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Bertambahnya MCI dalam portofoli perusahaan, memungkinkan terjadinya kolaborasi baru yang dihadirkan. Beberapa produk yang tersedia dalam Kresna di antaranya Mandiri e-cash (termasuk Line Pay e-cash) dan Padipay sebagai alternatif pembayaran non tunai; Padiciti untuk pemesanan online kereta, pesawat, dan hotel; DominoPOS untuk direktori mal dan promosinya; serta Kesupermarket untuk flash grocery shopping.

“Dengan ini kami percaya MCI akan membawa nilai komersial yang sangat besar dan menghasilkan dampak finansial yang instan bagi kinerja bisnis Kresna,” kata Jahja.

Keputusan Kresna untuk membeli saham MCI juga didukung laporan dari Wellesley, BBC Research berbasis di Massachusetts. Dalam laporan tersebut menyebutkan prediksi pasar dunia untuk teknologi swalayan (self-service) akan mencapai US$59,2 juta pada 2017 dan CAGR tumbuh 8,9% pada lima tahun mendatang jadi US$83,5 miliar di 2021.

Untuk pasar kios, yang merupakan segmen dengan pertumbuhan tertinggi, diperkirakan akan mencapai US$9 miliar pada tahun ini dan tumbuh jadi US$17,2 miliar di 2021.

Laporan lainnya dari Harvard Business Review mengungkapkan bahwa kios-kios swalayan dari toko ritel modern telah membuat kocek para konsumen jauh lebih banyak.

“Kami percaya Indonesia akan mengikuti tren ini juga dan kami ingin menjadi yang terdepan di dalam transformasi gaya hidup digital tersebut,” pungkas Jahja.