Rencana Telko Lokal Untuk Meninggalkan BlackBerry Ternyata Masuk Akal

RIM dulu adalah perusahaan hebat dengan bisnis yang bagus. Saya kira ini yang terjadi ketika Anda tidak bisa mengejar para kompetitor dan berhenti berinovasi secara teratur. Melihat tren yang ada, akan ada kemungkinkan bahwa ‘mitra’ RIM sendiri yang akan melepaskan ikatan dengan mereka. Terdengar tidak masuk akal? Mungkin tidak.

Beberapa bulan yang lalu, sebuah perkembangan yang dilakukan salah satu operator di Indonesia menarik perhatian saya. Telkomsel, salah satu operator terbesar di Indonesia memutuskan untuk mempromosikan, tidak satu namun tiga, aplikasi pesan: WhatsApp, Kakao Talk dan Line. Saya tidak bisa menahan diri untuk berpikir bahwa promosi tersebut merupakan sebuah cara untuk mengalihkan konsumen dari BlackBerry, aplikasi-aplikasi tersebut secara langsung bersaing dengan platform BBM milik RIM, yang tidak bisa disangkal merupakan faktor utama yang membuat BlackBerry tetap bertahan.

Menurut sumber kami yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, RIM dan perusahaan telekomunikasi saat ini sedang dalam hubungan yang kurang akur. RIM menganggap operator sebagai vendor mereka, bukan mitra. Ini bisa terlihat dari program pemasaran untuk perangkat BlackBerry oleh perusahaan telekomunikasi yang harus mencapai KPI (Key Performance Indicator) penjualan tertentu yang diatur oleh RIM, tentu saja hal ini tidak memembuat perusahaan telekomunikasi senang meskipun Apple juga memberlakukan hal yang sama.

‘Faktor negatif’ lainnya adalah bahwa RIM lebih memilih untuk memisahkan operator dari penjualan perangkat dan skema distribusi. Dalam banyak kasus, hal ini memaksa operator untuk berada dalam posisi yang tidak menguntungkan; mereka memiliki uang untuk melakukan kegiatan promosi tetapi tidak punya kontrol atas ketersediaan produk yang bisa dijual. Keputusan RIM untuk memisahkan pemasaran dari penjualan adalah salah satu poin yang merugikan bagi perusahaan telekomunikasi yang bekerja bersama dengan RIM.

Sepeti yang Anda tahu, cara RIM mendapatkan pemasukan adalah lewat layanan BlackBerry Internet Service dimana konsmen membayar paket data yang disediakan operator. Operator akan mendapatkan margin kecil dari pemasukan ini sedangkan sisanya akan beralih ke RIM. Untuk perusahaan telekomunikasi, mempromosikan aplikasi seperti WhatsApp, Line dan KakaoTalk memiliki proposisi yang lebih baik karena skema pemasukan dan keuntungan lebih baik. Menurut sumber kami, RIM agaknya tidak ambil pusing atas biaya besar yang dibayar oleh perusahaan telekomunikasi ini.

Hal ini, sumber kami menambahkan, mungkin yang menjadi alasan mengapa RIM memutuskan untuk menunda peluncuran BB10 di Amerika Utara. Operator di AS meminta negosiasi ulang dengan RIM untuk mengurangi biaya layanan yang disediakan oleh RIM karena hal ini membebani operator dengan uang yang seharusnya menjadi keuntungan mereka. Tetapi sepertinya, apa yang terjadi tidak sama dengan yang terjadi dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Dolly Surya Wisaka, kepala inovasi bisnis XL Axiata mengatakan pada kami bahwa hal yang terjadi tidak mengganggu seperti yang terlihat, “Pengguna BlackBerry masih tumbuh, meski tidak secepat sebelumnya. Lebih banyak volume berarti harga bisa jadi lebih murah”. Dolly juga memberi catatan bahwa RIM masih memiliki pasar yang belum tereksplorasi di Indonesia, kota-kota lapis 2 dan 3 yang sedang beralih dari ponsel kelas bawah ke BlackBerry. “Ini bisa berlangsung dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan”, kata Dolly.

Untuk sekarang di Indonesia, karena pertumbuhan masih terjadi, RIM masih memiliki daya tawar terhadap perusahaan telekomunikasi lokal. Di negara lain, RIM harus tunduk pada perusahaan telekomunikasi dan regulator hanya untuk menjaga agar tetap bertahan hidup. Berapa lama waktu yang tersedia sebelum perusahaan telekomunikasi mulai untuk meniru apa yang dilakukan para operator di AS? Apakah 2 atau 3 tahun cukup untuk RIM?

About Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net. Contact me : rama@dailysocial.net

Leave a Reply

Your email address will not be published.