Review Nokia 8 / Dailysocial

[Review] Nokia 8: Desain Klasik, Kinerja Tak Main-main

Sudah sekitar setahun, Nokia melalui HMD Global mulai bangkit kembali di pasar smartphone dengan Android. Perjalanan mereka tentu masih panjang untuk kembali ke masa jayanya dulu. Di Indonesia sendiri HMD Global telah meluncurkan lima model smartphone yakni Nokia 3, Nokia 5, Nokia 6, Nokia 2, dan Nokia 8 yang akan saya kupas bersama Anda.

Sebagai informasi, Nokia 8 merupakan smartphone flagship terkuat dari HMD Global yang dirilis perdana pada bulan September 2017 dan masuk Indonesia di awal bulan Februari 2018. Kemudian, mereka telah merilis model terbaru di MWC 2018 yakni Nokia 8 Sirocco dengan upgrade terbesar pada desain dan kamera, tapi masih bertenaga chipset yang sama – Qualcomm Snapdragon 835.

Nokia 8 pun menjadi telepon pintar kedua yang dipersenjatai Snapdragon 835 di tanah air setelah LG V30+. Kelebihan lainnya ia sudah menjalankan OS Android terbaru 8.0 Oreo, punya kamera belakang ganda, dan dibanderol dengan harga yang cukup ‘mengejutkan’ yakni Rp6,5 juta. Penasaran apalagi yang ditawarkan olehnya? Inilah review Nokia 8 selengkapnya.

Paket Penjualan

Review-Nokia-8-5
Paket penjualan Nokia 8 / Dailysocial
  • Unit Nokia 8
  • Kepala charger Quickcharge 3.0
  • Kabel data USB Type-C
  • SIM ejector
  • Headset
  • Buku panduan dan garansi

Pocket Smartphone

Review-Nokia-8-7
Bagian muka Nokia 8 / Dailysocial
Review-Nokia-8-8
Bagian belakang Nokia 8 / Dailysocial

Untuk Nokia 8, HMD Global memang belum mengusung desain full screen dan masih menggunakan layar beraspek rasio tradisional 16:9 dengan dagu dan dahi lebar yang terkesan mubazir.

Namun dengan layar yang hanya 5,3 inci membuat ukuran Nokia 8 tidak merepotkan, mudah masuk ke dalam saku celana dan nyaman bila diakses pakai satu tangan.

Handset ini sendiri berdimensi 151,5×73,7mm dengan ketebalan 7,9mm dan bobot 160 gram. Body-nya dibentuk dari satu balok aluminium seri 6000 dengan tepi samping kurva halus di bagian belakang sehingga lebih mantap digenggam. Lalu, kaca 2.5D Gorilla Glass 5 di bagian muka tak hanya mempercantik tampilan tapi juga melindunginya dari goresan.

Nokia 8 masih punya tombol home dengan fingerprint sensor yang always-on, diapit tombol kapasitif dengan backlit putih yakni back di sebelah kiri dan recent app di kanan. Respons pemindai sidik jari sangat cepat, namun ukuran tombol home-nya yang terlalu kecil mungkin akan mengurangi tingkat keakuratannya.

Sementara tombol mekanis volume dan power berada di sisi kanan, kemudian slot hybrid SIM di sisi kiri. Anda bisa memilih menempatkan dua kartu seluler berbentuk nano SIM atau satu kartu seluler dan microSD. Selanjutnya, port USB Type-C, mikrofon, dan speaker ada di sisi bawah. Lalu, jack audio 3.5mm bertengger di sisi atas.

Berpindah ke belakang, Anda akan menemukan modul kamera ganda dan logo Zeiss yang agak menonjol keluar. Sebagai catatan, unit Nokia 8 saya pegang berwarna ‘steel‘ dengan punggung finishing matte. Warna lain yang tersedia di Indonesia ialah ‘polished blue‘ dengan finishing kaca.

Review-Nokia-8-15

Build quality Nokia 8 sangat bagus, kesan premium langsung terasa begitu Anda menyentuhnya. Desainnya sangat klasik, indah tapi tidak begitu mencolok karena jauh dari kesan bezel-less.

Sertifikasi IP54 yang diusungnya membuatnya tahan terhadap percikan air. Tapi smartphone flagship kompetitor sekelasnya sudah membawa sertifikasi IP67 atau IP68 yang tahan air lebih baik.

Poin plus-nya, layar 5,3 incinya membuat ukuran Nokia tidak terlalu besar tapi tidak juga kecil sehingga memberi kenyamanan dan kemudahan penggunaan.

Layar dengan Glance Screen

Review-Nokia-8-23

Layar IPS ukuran 5,3 inci dengan aspek rasio 16:9 Nokia 8 ditopang resolusi Quad HD 1440×2560 piksel dengan tingkat kerapatan 554 ppi yang terlihat sangat tajam.

Dengan tingkat brightness maksimum 700 nit sehingga tetap nyaman digunakan di luar ruangan. Sayangnya tidak ada mode warna tambahan ataupun yang memungkinkan kita mengatur temperature warna.

Review-Nokia-8-24

Nokia memboyong fitur standby display yang ada di seri Lumia dulu, ‘glance screen‘. Fungsinya mirip fitur ‘always-on display‘, tapi akan muncul setiap kali Nokia 8 mendeteksi gerakan atau setelah batas waktu yang telah ditentukan (hingga 20 menit).

Glance screen bisa untuk menunjukkan waktu, informasi alarm, tanggal, dan status baterai. Serta menampilkan jumlah panggilan yang tidak terjawab, pesan yang belum dibaca, dan pengingat reminder. Kemudian kita cukup melalukan double tap untuk membangunkan layar.

Pure Android – Oreo

Review-Nokia-8-25

HMD Global menggunakan ‘pure Android’ atau Android murni tanpa tambahan custom UI dan minim bloatware, hampir mendekati stock Android. Kelebihannya, Nokia 8 menawarkan pengalaman ber-Android seperti seri Google Pixel yaitu fast update dan user experience yang sangat smooth.

Saat diluncurkan Nokia 8 menjalankan OS Android 7.1 Nougat dan kini sudah mendapatkan update ke Android 8.1 Oreo. Kekurangannya, user interface Nokia 8 yang sederhana cenderung membosankan, tidak semua orang akan menyukainya. Tapi, memang Anda sendirilah yang akan memutuskan akan mendandani interface Nokia 8 akan seperti apa.

Secara default, feel UI-nya hampir sama seperti Google Pixel, untuk akses app drawer tinggal swipe layarnya ke atas. Kemudian di bagian paling kiri homescreen, ada Google Now dan untuk memanggil Google Assisstant cukup tekan tombol home. Anda juga bisa men-unlock Nokia 8 dengan bilang ‘Ok Google’.

Review-Nokia-8-29

Untuk mode split screen-nya, selain bisa dibagi rata 50/50, tampilan dua aplikasi yang berdampingan juga bisa diatur 60/40 atau sebaliknya 40/60.

Dual Camera dengan Lensa Zeiss

Review-Nokia-8-16

Nokia 8 memiliki tiga kamera 13-megapixel dengan lensa besutan Zeiss, ketiganya hadir dengan aperture f/2.0 dan piksel ukuran 1.12 µm. Dua diantaranya ditempatkan di belakang dan satu lagi di depan. Menariknya kamera depan juga kebagian fitur PDAF dan mampu merekam video 4K juga, alhasil foto selfie jadi anti nge-blur dan bisa buat nge-vlog dengan hasil yang berkualitas.

Setup dual camera di bagian Nokia 8 menggunakan konfigurasi lensa color dan monochrome. Proses fotografinya didukung oleh dual-LED flash, OIS, phase detection, dan laser autofocus.

Review-Nokia-8-30

Ya, Nokia memang menggunakan pure Android yang tidak dimodifikasi, kecuali aplikasi kamera-nya yang mereka kembangkan sendiri. Antarmuka atau UI yang tampil cukup mudah dimengerti, kita bisa beralih dari mode foto ke mode video dengan cepat.

Sejumlah shortcut telah disediakan di sebelah kiri, seperti LED flash, HDR, timer, dan pengaturan lainnya. Sedangkan mode pengambilan gambar seperti beauty, panorama, live bokeh, dan mode manual ada di sebelah kanan.

Berikut 8 fitur unggulan kamera Nokia 8:

  1. Dual-sight. Inilah fitur paling keren di Nokia 8 yang mendorong kita untuk berkreasi lebih jauh. Di mana kita bisa secara bersamaan memanfaatkan kamera depan dan belakang untuk menghadirkan dua tampilan dalam satu layar, baik untuk foto dan video secara real-time.
  2. Mode twin. Dalam kondisi remang-remang atau minim cahaya, gunakan mode twin dan dua kamera belakang Nokia 8 akan bekerja sama untuk menghasilkan foto yang tetap detail dan tajam. Dalam mode ini kinerja autofocus cenderung lebih cepat, namun proses jepretannya sedikit lebih lama.
  3. Fotografi hitam putih. Nokia 8 memberi kita kebebasan untuk menggunakan kamera mono atau black & white untuk memotret foto hitam putih yang estetis. Gunakan ini bila bidikan Anda punya warna yang kurang menarik atau kacau.
  4. Live bokeh. Boleh jadi fitur ini yang paling digemari di smartphone dual camera. Berkat kamera sekunder, pengguna Nokia 8 memungkinkan mengambil foto dengan efek bokeh yang cantik, tingkat ‘blur-nya’ bisa diatur sebelum atau setelah memotret.
  5. Mode manual. Memungkin kita mengatur white balance, exposure, dan area focus. Meski sayangnya tidak ada pilihan shutter speed, ISO, dan opsi menyimpan hasil foto dalam format RAW.
  6. Ozo audio. Nokia 8 bisa menggabungkan tiga mikrofon dengan algoritma akustik eksklusif dari Nokia untuk menangkap audio dengan suara surround spasial 360 derajat yang mendalam. Fitur ini juga bisa digunakan untuk merekam video resolusi 4K dengan kualitas audio yang lebih baik.
  7. Kamera depan dengan PDAF. Seperti yang disinggung di atas, kamera depan Nokia 8 sama bagusnya dengan kamera belakang yakni 13-megapixel dengan  aperture f/2.0 dan piksel ukuran 1.12 µm yang sama, serta dukungan PDAF.
  8. Live streaming, Aplikasi kamera Nokia 8 bisa dikonfigurasikan langsung ke layanan YouTube and Facebook, di mana Anda bisa melakukan live streaming dalam sekali klik. Fitur ini seolah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Vlogger maupun YouTuber.

Lebih lanjut mengenai kemampuan perekaman videonya, Nokia 8 bisa merekam video dalam resolusi 4K 30fps dan 1080p 30fps. Tersedia juga mode pengambilan video slow-mo, time-lapse, dan dual-sight video 1080p. Sayangnya, tidak ada perekaman video 1080p 60fps, apalagi 4K 60fps.

Catatan kamera, dalam proses ujicoba di beberapa kesempatan, saya sempat mengalami aplikasi kamera Nokia 8 yang berhenti tiba-tiba, kamera error, dan isu autofocus terkhusus bidikan jarak dekat (macro). Solusinya sementara cukup istirahatkan sebentar atau restart Nokia 8, saya berharap HMD Global segera memperbaiki masalah ini dalam update sorftware berikutnya.

Terlepas dari isu yang ada, saya cukup puas dengan jepretan yang ditembak oleh Nokia 8, di berbagai kondisi cahaya hasilnya cenderung baik. Dalam kondisi cahaya yang ideal, Nokia 8 mampu menghasilkan foto dengan detail yang jelas dan warna yang cemerlang. Ini dia hasilnya:

Hasil Jepretan Nokia 8

Foto Hitam Putih Nokia 8

Mode Live Focus dengan Efek Bokeh

Dual Sight Nokia 8

Kamera Depan Nokia 8

Hardware dan Performa

Nokia 8 dipersenjatai chipset yang sangat powerful, Snapdragon 835. Memastikannya dapat bersaing dengan smartphone flagship kompetitor yang ada saat ini. Dijodohkan RAM sebesar 4GB, harusnya sudah cukup untuk menangani pure Android yang ringan. Berikut susunan hardware Nokia 8.

  • Sytem-on-chip Qualcomm MSM8998 Snapdragon 835
  • CPU Octa-core (4×2.5 GHz Kryo & 4×1.8 GHz Kryo)
  • GPU Adreno 540
  • RAM 4GB
  • ROM 64GB
  • Baterai non-removable li-Ion 3090 mAh

Di Antutu, Nokia 8 mampu meraih skor 211.935 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 7.367 poin dan 4.927 poin di 3DMark Sling Shot.

Ya, Snapdragon 835 ialah chipset mobile terbaik tahun 2017, meskipun tahun ini bakal menjadi milik Snapdragon 845. Namun, performa smartphone dengan Snapdragon 835 tak perlu diragukan lagi. Menurut Antutu, Nokia 8 yang saya tes mengalahkan Huawei Mate 10, OnePlus 5, Mi Mix 2, Google Pixel 2 XL, bahkan Samsung Galaxy Note 8, dan Samsung Galaxy S8.

Satu lagi, Nokia 8 didukung oleh baterai berkapasitas 3.090 mAh dengan teknologi pengisian cepat Quick Charging 3.0 dan dilengkapi dengan charger 2.5 ampere di dalam retail box. Memungkinkan Anda mengisi baterai dari 0 sampai 48% hanya dalam 30 menit.

Verdict

Dengan HMD Global, ini bukan kesempatan kedua bagi Nokia tapi ketiga setelah sebelumnya dikemudikan Microsoft. HMD Global jelas tidak terburu-buru menebus waktu yang hilang, Nokia 8 disiapkan secara matang.

Terlepas dari keinginan untuk bernostalgia dan desain klasik yang masih dikenakannya, nilai jual Nokia 8 memang bukan dari segi desain, melainkan chipset yang powerful, OS Android terbaru, harga kompetitif, serta kualitas kamera dan audio yang kuat.

Dibanderol Rp6,5 juta di Indonesia, secara performa Nokia 8 sepadan dengan LG V30+, Samsung Galaxy S8, bahkan Samsung Galaxy Note 8 yang dibanderol hampir dua kali lipat darinya. Nokia 8 adalah pilihan terbaik, jika Anda yang Anda incar ialah performa smartphone yang powerful di rentang harganya.

Sparks

  • Chipset Qualcomm Snapdragon 835
  • Android 8.0 Oreo 
  • Dual-sight video
  • Mode live fokus untuk foto efek bokeh
  • Harga kompetitif

Slacks

  • Desain klasik dengan bezel besar
  • Belum tahan air
  • Tidak ada opsi perekaman video 1080p 60fps
  • Tidak bisa simpan foto dalam format RAW
  • Isu aplikasi kamera seputar autofocus dan error