Karir.com Resmikan Salary Benchmark 1.2 dan Hasil Analisis dari 9000 Penggunanya

Karir.com bekerja sama dengan Kelly Services dan Fokus Finansial meresmikan pembaruan Salary Benchmark 1.2, sebuah fitur instrumen pengukuran standar remunerasi bagi pekerja profesional. Salah satu yang menjadi fokus pengembangan ialah dengan dihadirkannya Tips Financial dan Panduan Gaji untuk membantu perencanaan keuangan tenaga kerja profesional yang disesuaikan dengan besaran gaji. Fitur ini pertama kali muncul di laman Karir.com pada bulan Oktober lalu, hingga saat ini tercatat 9.000 tenaga kerja pengguna Karir.com telah memanfaatkan Salary Benchmark.

Dari 9.000 pengguna Salary Benchmark, sistem analisis Karir.com berhasil menghimpun data empiris yang merefleksikan profil, sebaran, dan irisan jabatan profesional yang dikelompokkan dalam Generasi X (usia 34 tahun ke atas) dan Generasi Y (usia 34 tahun ke bawah). Hasil analisis data tersebut memperlihatkan mulai terlihat adanya persaingan di antara kedua generasi dengan potensi dan keunggulan dari masing-masing. Hal ini yang penting untuk disikapi dengan baik karena berdampak pada makin ketatnya kesempatan di dunia kerja.

CEO Karir.com Dino Martin dalam presentasinya menyampaikan:

“Generasi Y memiliki karakteristik yang unik. Tumbuh di tengah hiruk-pikuk perkembangan teknologi nirkabel. Generasi yang sangat akrab dengan internet dan media sosial ini cenderung tidak taku perubahan, namun sering tidak sabar dalam melalui proses menuju perubahan itu sendiri. Mereka merupakan angkatan kerja yang produktif, generasi andal, penuh kejutan dan ide-ide brilian.”

Generasi Y berbeda dengan Generasi X. Generasi X dikenal memiliki karakteristik yang mampu beradaptasi, mampu menerima perubahan dengan baik, dan tangguh serta memiliki karakter mandiri, loyal dan pekerja keras. Saat ini dalam dunia kerja Generasi Y mulai mendominasi. Mengomentari dominasi tersebut Dino menyampaikan:

“Mau tak mau, suka atau tidak, Generasi Y kini makin mendominasi dunia kerja. Generasi ini menjadi SDM yang dibutuhkan perusahaan, bahkan seringkali menjadi andalan dan tulang punggung. Dalam lingkup kerja, mereka jelas memiliki karakter yang berbeda dengan generasi pendahulu. Untuk itu mau tak mau perusahaan perlu melakukan penyesuaian akar bisa mengoptimalkan SDM yang kian didominasi oleh Generasi Y ini.”

Gambaran demografi pekerja Generasi X dan Generasi Y di Indonesia

Bersumber dari hasil analisis data yang sama disebutkan bahwa Generasi X (di sistem tercatat sebanyak 1.448 orang) yang menyandang gelar S1 tercatat 64% dan tersebar dalam proposisi jabatan sebagai Department Manager (23%), Senior Staff (18%) dan Supervisor (17%). Sementara Generasi Y (di sistem tercatat sebanyak 5.273 orang) terdapat 62% dengan gelar S1. Meski 51% di antaranya masih berada pada level pekerja baru, namun persentase Senior Staff pada kelompok ini telah mencapai 22%, sedangkan persentase Supervisor ialah 13%.

Data di atas membawa kesimpulan bagi Karir.com bahwa masa atau periode pertumbuhan karir Generasi Y lebih progresif dibandingkan dengan Generasi X. Hal tersebut terbukti dengan adanya irisan di beberapa tingkat jabatan tinggi di perusahaan. Menurut Dino, para pekerja Generasi X direkomendasikan memliki strategi perencanaan pengembangan karier yang baik dan harus jeli melihat peluang untuk mampu bersaing tidak hanya dengan rekan segenerasinya saja.

Sementara itu melihat dari sisi persebaran industri, bidang teknologi, pendidikan, ritel dan komunikasi telah terbukti menjadi sektor yang banyak diminati dan sesuai dengan karakteristik Generasi Y. Generasi Y terlihat unggul dalam pekerjaan terkait teknologi. Generasi Y terlahir sebagai pribadi yang lebih kritis dan terampil dalam mengadopsi pembaruan teknologi, sehingga menjadi nilai tambah bagi sektor tersebut.