Samsung Akuisisi Viv, Kreasi Baru Para Perancang Siri

Perkembangan dan juga integrasi teknologi kecerdasan buatan belakangan kian menarik untuk diikuti. Sejumlah perusahaan dari yang sekaliber Apple, Google, dan Amazon hingga yang berstatus pemain kelas ringan seperti Prisma Labs secara agresif mendorong adopsi teknologi ini ke dalam produk yang mereka hasilkan.

Di antara sekian nama, sebuah saja Google Assistant, Siri, Cortana dan Alexa, ada satu nama yang mulai mendapatkan perhatian, yaitu Viv. Seperti halnya asisten virtual tersebut, Viv dibangun dengan teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Dag Kittlaus, Adam Cheyer dan Chris Brigham.

Tiga tokoh ini bukan orang asing di ranah ini, mereka adalah sosok yang berada di balik lahirnya Siri, teknologi asisten virtual yang kini dipunyai Apple. Meski lahir dari “bapak” yang sama, tetapi Viv diklaim sebagai teknologi asisten yang lebih baik dan lebih punya kemampuan ketimbang Siri.

Hanya saja nasib kedua asisten ini tampaknya tak jauh berbeda. Seperti halnya Siri, Viv juga segera berpindah kepemilikan setelah raksasa Korea Selatan, Samsung disebut setuju untuk membeli perusahaan yang mengembangkannya.

Tidak diketahui secara pasti berapa mahar yang harus digelontorkan oleh Samsung untuk mengikat Viv. Sebagai perbandingan, di tahun 2010 silam ketika para pentolan Siri menerima pinangan Apple, mereka mengantongi mahar sebesar $200 juta.

Untuk sementara ini, Viv masih akan beroperasi sebagai perusahaan independen sembari mengabdikan karyanya untuk Samsung. Bagi Samsung, akusisi ini menjadi amunisi tambahan untuk terus mengokohkan dominasi mereka di pasar mobile.

Terlebih setelah Google resmi menghadirkan duo smartphone Pixel yang dipersenjatai fitur kecerdasan buatan Google Assistant yang lebih powerful dari Google Now. Teknologi ini juga secara eksklusif hadir di perangkat Pixel, sehingga bergabungnya Viv akan mengurangi ketergantungan Samsung terhadap Google.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Futuristgerd.