Berbicara tentang smartphone, tidak bisa tidak membicarakan perangkat mid dan low end. Memang berbagai teknologi terbaru bisa kita lihat di flagship atau bahkan concept smartphone, yang adalah baik. Tetapi ketika bicara tentang konsumen, daya beli adalah salah satu problem yang selalu akan muncul ketika memilih perangkat.
Perang besar smartphone bisa jadi ada di segmen mid range dan flagship killer. Banyak brand yang berlomba2 untuk menghadirkan harga terjangkau dengan spek flagship alias tertinggi. Tetapi ada pula yang tetap fokus di entry level dan menghadirkan perangkat Android untuk batu loncatan, perangkat pintar pertama. Samsung, yang dikenal sebagai all around brand dengan menyediakan jajarang perangkat dari berbagai range harga, kembali menyediakan ponsel entry level di seri A, yaitu Samsung Galaxy A20s.
Galaxy A20s sejatinya adalah peningkatan kecil dari A20, huruf āsā seperti seri A yang ada di pasaran adalah peningkatan kecil di banding seri sebelumnya. Galaxy A20s dijual dengan harga di bawah 2 juta rupiah, menjadikan perangkat ini memang diperuntukan bagi entry level user atau mereka yang mungkin butuh ponsel kedua/ketiga sebagai pelengkap.
Meski ini adalah perangkat kelas menengah tapi saya akan memulai pembahasan tentang A20s dari sisi desain. Perangkat ini memiliki layar cukup lebar untuk ukuran smartphone budget, 6.5 inci dengan Infinity U display untuk notch-nya menjadikan perangkat ini cukup lebar untuk menikmati konten, browsing atau akses media sosial.
Tampilan depan yang paling menonjol adalah ukuran layarnya yang luas. Untuk sisi display memang tidak istimewa hanya 720 x 1600 saja. Cukup untuk kegiatan hiburan atau sosial media standar yang tidak memerlukan tampilan wah dalam menikmati konten.
Tampilan belakang plastik, unit yang saya coba berwarna putih. Tampilan belakangnya ada akses sehingga tidak polos. Ada efek gradasi juga yang dibawa akses ini. Menarik, agak mirip beberapa seri A murah Samsung lainnya tetapi cukup.
Yang paling saya ingat dari ponsel ini adalah rasa genggam. Cukup menyenangkan baik bagian belakang atau depan. Bagian pinggir juga terasa cukup rapih. Layar dan body juga tampil enak ketika disentuh, bagian layar hampir rata dengan body belakang sehingga hampir tidak terasa tonjokan ketika menyentuh dari pinggir. Secara keseluruhan, meski ukurannya besar cukup enak untuk memegang perangkat, membolak-baliknya atau menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.
Untuk kelengkapan button, semua tampil di bagian kanan (seperti seri S), bagian kiri ada slot kartu, dan bagian bawah ada jack audio, ruang usb type-c untuk mengisi daya dan area speaker.
Dari desain mari kita bahas spesifikasi unggulan dari perangkat ini. Yang pertama adalah prosesornya, menggunakan Snapdragon 450, meski bisa dibilang cukup tua umurnya namun dukungan 4GB RAM dan ROM 64GB cukup membantuku untuk performa. Galaxy A02s dijual dengan beberapa versi, unit yang saya coba 4GB/64GB, ada pula versi lain 3GB/32GB. Keduanya dijual dengan harga yang berbeda. 1.799 juta untuk RAM/ROM lebih kecil dan 1.999 juta untuk RAM/ROM lebih besar harga normal tidak diskon.
Dari sisi kamera perangkat ini menghadirkan 3 kamera yaitu kamera utama 13MP, depth dan macro camera masing-masing 2MP. Meski kamera macro agak kurang berguna di seri flagship tetapi untuk perangkat entry level ini akan jadi tambahan yang cukup membantu. Saya juga sempat mencoba foto mainan dari jarak dekat, dengan suasana ruang dibantu setup lampu sederhana, hasilnya cukup baik.
Di aplikasi kamera juga sudah tersedia fitur Focus Live untuk hasil jepretan yang bisa diatur blur background objek. Fitur yang akan jadi tambahan menarik untuk kelas entry level. Untuk kamera depan ada 5MP, cukup untuk selfie atau video call.
Galaxy A02s tidak memiliki fingerprint sensor, jadi untuk keamanan tambahan, selain sandi pola, Anda bisa menggunakan pengenalan wajah untuk membuka smartphone. Hasilnya tidak terlalu cepat jika dibanding ponsel menengah atau atas tetapi cukup bisa berfungsi dengan baik.
Pengalaman penggunaan yang saya lakukan untuk test di perangkat ini adalah untuk akses hiburan dan media sosial. Tidak buat game karena menurut saya ini perangkat entry level yang lebih cocok digunakan untuk kerja ringan dan hiburan standar, dengan arti lain, perangkat yang cukup cocok untuk penggunaan sehari-hari
Slot microSD bisa jadi salah satu kelebihan di perangkat ini untuk jadi pilihan pengguna, karena bisa menggunakan dua SIM (sesuai target market) dan mendukung sampai 1TB jika ingin upgrade dengan microSD card. Baterai yang dibawah perangkat juga cukup besar yaitu 5000mAh dan didukung pula dengan pengisian daya adaptive fast charging.
Daftar spesifikasi di atas bisa dibilang sudah cukup untuk perangkat entry level. Baterai besar, 3 kamera, pilihan RAM/ROM yang cukup variatif, dukungan slot card 3, body (pengalaman desain) yang cukup, layar lebar, performa cukup. Kombinasi ini digabungkan dengan merek Samsung dan tentu saja harga, Galaxy A02s bisa jadi alternatif perangkat murah di pasaran.
Sparks
- Desain solid khas Samsung
- Support slot yang cukup luas
- Baterai 5000mAh
- Cukup untuk penggunaan sehari-hari
Slacks
- Resolusi layar rendah 720 x 1600
- Prosesor termasuk jadul – Snapdragon 450