Biasanya sebuah perusahaan teknologi akan memilih satu di antara dua tema tren wearable panas saat ini sebagai fokus mereka, virtual reality atau augmented reality. Oculus, Sony, Google, masing-masing fokus pada minat mereka. Setelah Galaxy Glass, kembali terdengar kabar bahwa Samsung sedang menggarap perangkat virtual reality mereka sendiri.
Menariknya, produsen consumer electonics asal Korea ini mencoba untuk tidak mengejar target pasar para rivalnya, namun Samsung mengolah perangkat virtual reality tersebut untuk mendukung produk smartphone dan tablet mereka.
Berdasarkan laporan sumber terpercaya Engadget, seperti Oculus, versi preview device wearable ini bahkan sudah didistribusikan ke tangan developer yang turut berpartisipasi dalam pengembangannya.
Info menarik: Aplikasi Android Pilihan 19 – 24 Mei 2014
Belum ada foto atau gambar hasil render 3D yang menunjukkan seperti apa desainnya. Untuk para developer, perangkat virtual reality tersebut ditenagai oleh device-device Galaxy, mungkin contohnya Note 3 atau Galaxy S5. Tapi untuk versi retailnya, perangkat ini akan membutuhkan sebuah handset baru (bisa tablet ataupun smartphone) yang hingga saat ini belum diumumkan.
Selain Oculus Rift, Engadget juga membandingkannya dengan desain perangkat VR prototype GameFace Labs yang diperkenalkan di Consumer Electronics Show 2014 lalu. Mengapa begitu? Jika Oculus mendukung berbagai platform seperti Windows PC hingga console, kemungkinan besar device VR Samsung tersebut dirancang untuk berjalan (atau mendukung) di OS paling populer: Android.
Laporan lainnya menyebutkan bahwa perangkat virtual reality Samsung ini memiliki layar OLED dengan kualitas yang sama, atau bisa lebih baik, dari apa yang dimiliki versi development kit Oculus Rift.
Seperti perangkat VR lain, Engadget memperkirakan bahwa ia memiliki konektivitas kabel, dan bukan wireless. Sejauh ini koneksi kabel merupakan alternatif terbaik untuk meminimalisir tingkat latency dan lag, yang sering menyebabkan pengguna merasa mual.
Hal lain yang belum dapat dipastikan adalah seberapa lebar depth of field-nya dan apakah perangkat VR dari Samsung juga memiliki kemampuan untuk membaca gerakan kepala. Untuk Oculus Rift dan Project Morpheus sendiri, mereka dilengkapi dengan kamera terpisah yang mengarah ke wajah pengguna untuk membaca sensor-sensor yang ada di headset.
Info menarik: Samsung Siapkan Smartwatch yang Mampu Beroperasi Sendiri Plus Kartu SIM
Dalam menggarap headset VR ini, Samsung kemungkinan tidak memanfaatkan sistem operasi Tizen mereka. Tapi jika info di atas memang benar, maka perangkat ini bisa dimanfaatkan untuk menikmati permainan-permainan berbasis Android. Sayangnya, belum ada daftar game yang akan mendukung device itu.
Bagaimana dengan harganya sendiri? Tanpa nama atau codename, analis terbaik pun akan kesulitan menebaknya. Rumornya, Samsung akan menawarkannya dengan jangkauan harga yang terjangkau. Namun jika melihat reputasi Samsung, hanya ada sedikit kemungkinan bahwa headset ini akan ditawarkan lebih murah dari Oculus Rift.
Saat Engadget mencoba mengkonfirmasi seluruh laporan ini, sang produsen gadget Korea itu hanya membalasnya dengan kalimat, “Samsung tidak mengomentari rumor dan spekulasi.”
Gambar header: Samsung via Shutterstock.