Sepak Terjang Saqina di Tengah Riuhnya Industri E-commerce Indonesia

Saqina siasati gejolak e-commerce dengan fokus pada peningkatan repeat order / Shutterstock

Baru-baru ini Saqina sebagai salah satu pionir e-commerce produk muslim di Indonesia mengumumkan kerja samanya dengan Indosat Dompetku untuk melengkapi opsi sistem pembayaran dengan e-money. Implementasi model pembayaran yang beroperasi mulai hari ini didukung oleh teknologi payment gateway milik Veritrans.

Model pembayaran baru ini diluncurkan bersamaan dengan bulan suci Ramadhan, saat tren belanja perlengkapan busana muslim idealnya mengalami peningkatan. Co-Founder Saqina Ines Handayani  Founder berkomentar berbeda ahun ini. Ia mengatakan:

“Tren peningkatan belanja busana muslim di setiap bulan Ramadhan sampai menjelang lebaran adalah organik, setiap tahun seperti itu. Biasanya peningkatannya 3-4 kali lipat dari bulan biasa. Potensi belanja konsumen harusnya tinggi karena didukung oleh cairnya  gaji di akhir Juni, gaji ke 13 di awal Juli, dan THR di Minggu kedua Juli. Tidak heran gerai offline maupun e-commerce sudah menyambut dengan diskon besar sejak tanggal 25 Juni, dan akan iklan besar-besaran sampai tanggal 15 Juli.”

Ines melanjutkan, “Namun tahun ini bisa jadi berbeda dengan tahun lalu. Kuartal pertama 2014 menunjukkan ekonomi melambat, daya beli pelanggan melemah. Pelanggan makin sulit membagi porsi keuangannya. Kenaikan harga-harga makin makin mengurangi porsi belanja busana. Pengeluaran bulan Ramadan tahun ini juga dipengaruhi oleh kebutuhan pendaftaran serentak sekolah SD sampai SMA secara nasional. Pelanggan mengalami krisis daya beli, namun ini harus tetap dihadapi.”

Mensiasati tren yang masih bergejolak di pasar ini Ines mengungkapkan bahwa pengelolaan funding dengan tepat dan fokus pada aktivitas penjualan akan menjadi misi kritis. Fokus kepada repeat order dan peningkatan nilai pembelian dari existing customers juga lebih penting, dari pada fokus berlebihan kepada penjaringan pelanggan baru. Dipercayai krisis daya beli tetap akan meningkatkan jumlah transaksi, tetapi basket size-nya bisa jadi turun. Perilaku pelanggan saat kondisi normal belum tentu berlaku, karena krisis daya beli dapat merubah perilaku pelanggan secara dramatis.

“Produk yang kita jual, terutama merek sendiri kami gunakan untuk beradaptasi merespon kebutuhan pelanggan dan keadaan pasar. Strategi lainnya adalah berkawan dengan e-commerce atau online marketplace besar yang memerlukan dukungan produk muslim Saqina. Kami mendapatkan sales yang bagus, juga pelanggan baru dengan murah,” ujar Ines.

Saqina Website

Terkait funding untuk memperkuat operasi bisnis Saqina, Ines mengungkapkan pasca pendanaan Ideosource sudah ada beberapa investor yang menyuntikkan dananya ke Saqina, namun Ines masih enggan untuk menyebutkan nama investor tersebut. Ines hanya mengatakan saat ini pihaknya juga masih dalam proses menuju pendanaan selanjutnya.

Menanggapi gejolak kebijakan e-commerce tanah air

Saqina untuk tahun ini tetap akan berfokus pada target pertumbuhan bisnis, walau kondisi ekonomi nasional bisa dikatakan mulai melambat. Menanggapi pesatnya pertumbuhan e-commerce tanah air, Ines berpendapat:

“E-commerce tumbuh tinggi wajar, karena secara artifisial banyak pertumbuhan e-commerce ditopang dana funding yang besar. Tahun ini tahun berseminya e-commerce, karena banyak veture capital menaruh mimpi besar pada bisnis e-commerce. Bagi Saqina, pertumbuhan yang menciptakan persaingan ini tidak perlu dilawan, namun bisa dijadikan kawan.”

Terkait dengan regulasi pemerintah tentang e-commerce yang dewasa ini santer dibahas, Ines selaku pemain bisnis e-commerce berkomentar bahwa regulasi ini menurutnya masih terlalu prematur untuk industri yang baru berkembang. Regulasi dengan kompleksitas yang akan diterapkan pemerintah kepada penjual dan pembeli menurutnya justru tidak memberi kesempatan pada industri untuk maju dengan pesat.

“Tujuan utama dari e-commerce adalah kenyaman dan keamanan belanja pelanggan, kemudahan bagi penjual dalam berdagang. Pemerintah seharusnya bisa melihat lebih arif dan berjangka panjang bahwa munculnya e-commerce harus memberikan kestabilan perekonomian Indonesia dalam konteks pengembangan UKM. UKM berkesempatan untuk tumbuh berkembang dengan adanya e-commerce, sebagai bagian dari pilar penopang utama perekonomian nasional,” pungkas Ines.

Sejak berdiri pada tahun 2008, platfrom e-commerce Saqina kini telah berkembang pesat di bawah naungan PT Saqina Intermoda dan makin fokus ke produk-produk Muslim. Sekurangnya 250 produsen produk muslim telah bergabung menjadi supplier Saqina. Seiring semangat nasionalisme, Saqina juga berkomitmen akan mengutamakan pengembangan merek lokal dan memfasilitasi pelaku usaha kecil menengah Indonesia, melalui optimalisasi platform B2C dan online marketplace.

Leave a Reply

Your email address will not be published.