Satu Tahun Dicoding Rangkul Lebih Dari Sembilan Ribu Pengembang

Tepat tanggal 5 Januari tahun lalu, platform pengembang aplikasi Dicoding resmi meluncur. Setahun beroperasi, Dicoding mengklaim telah berhasil memikat lebih dari 9.300 pengembang dari 95 kota di Indonesia. Selain itu, Dicoding juga menyebutkan bahwa dalam satu tahun ini telah berhasil melahirkan lebih dari 1.350 aplikasi dari program tantangan, dan mendistribusikan sekitar 600 ribu poin.

Platform showcase pengembang aplikasi ini memiliki tujuan utama untuk menjembatani pengembang digital dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang kompetitif dengan berlandaskan tiga pilar. Ketiga pilar tersebut adalah developer, challenge, dan academy.

Co-founder dan CEO Dicoding Narenda Wicaksono melalui keterangan yang kami terima mengatakan:

“Kami hadir untuk memotivasi, mendukung dan meningkatkan kemampuan para developer Indonesia [dalam] menciptakan produk teknologi unggul yang mampu menjadi karya-karya terbaik.”

Melalui program challenge [tantangan], Dicoding berhasil melahirkan aplikasi yang meliputi aplikasi mobile, web, dan IoT (Internet of Things) dengan total unduhan sebanyak 36 juta kali. Melalui program tantangan tersebut, pengembang digital dapat mengumpulkan poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan beragam hadiah menarik. Dicoding menyebutkan bahwa dalam satu tahun ini telah berhasil mendistribusikan hingga 600 ribu poin.

Dicoding juga mencatat sekitar 3,100 pengembang aplikasi lintas platform yang mengikuti berbagai kegiatan offline Dicoding.

Sementara itu, melalui program Dicoding Academy yang diluncurkan pada Agustus 2015, tercatat sudah ada lebih dari 300 pengembang yang mengikuti beragam kelas di dalamnya. Tercatat sudah ada lebih dari 900 submisi kode pemrograman yang diselesaikan di Dicoding Academy. Ketika pengembang berhasil menyelesaikan satu kelas di Dicoding Academy, pengembang digital juga akan mendapat penghargaan berupa bonus poin.

Hadirnya Dicoding di tengah masyarakat adalah buah dari keprihatinan terhadap banyaknya lulusan program studi ilmu komputer dan informatika yang memilih untuk tidak meneruskan karir sebagai pengembang perangkat lunak. Melalui ketiga pilar utamanya, Dicoding juga ingin turut membantu dalam mewujudkan ekosistem IT yang lebih baik di Indonesia.


Disclosure: DailySocial berinvestasi di Dicoding