Segari Dapatkan Pendanaan Awal, Fokus Hadirkan Produk Bahan Makanan Segar

Platform online grocery Segari hari ini (22/3) mengumumkan perolehan pendanaan awal. Putaran ini dipimpin oleh Beenext dengan keterlibatan AC Ventures dan Saison Capital. Beberapa angel investor yang tidak disebutkan namanya juga turut andil.

Segari (PT Sayur Untuk Semua) didirikan oleh tiga orang founder, meliputi Yosua Setiawan (CEO), Farand Anugerah (COO), dan Farandy Ramadhana (CTO). Visi Segari adalah menghadirkan produk segar kualitas tinggi untuk kalangan rumah tangga di Indonesia.

“Mendapatkan [produk segar] dengan kualitas tinggi dan konsistensi itu sulit. Tidak semua bisa melakukannya, tapi itulah mengapa kami menjadikannya sebagai fokus. Sementara pemain lain mungkin fokus pada memperbanyak SKU, harga termurah, atau perluasan area; kami membangun infrastruktur untuk fokus pada kualitas. Dan ini yang disukai oleh pelanggan kami,” kata Yosua.

Salah satu pendekatannya, Segari memanfaatkan jaringan gudang mikro dan ribuan agen di Jakarta untuk proses distribusi produk. Untuk saat ini proses pemesanan dapat dilakukan lewat situs mobile web atau aplikasi yang sudah dirilis.

Segari juga memastikan, setiap produk sampai ke rumah pelanggan tidak lebih dari 15 jam sejak dipanen. Yang dilakukan tidak dengan melakukan penyimpanan stok barang, melainkan membuat prediksi permintaan pelanggan secara ketat dengan menyeimbangkan jadwal panen petani mitra mereka.

“Kami membangun infrastruktur teknologi end-to-end secara internal disesuaikan untuk menangani masalah rantai pasokan yang kompleks ini. Termasuk mencakup penerimaan produk dari petani, hingga pengiriman jarak jauh ke pelanggan,” imbuh Farandy.

Platform Segari hadir di tengah pertumbuhan industri online grocery. Kendati kategori ini masih menyumbang sebagian kecil dari GMV produk e-commerce secara keseluruhan, namun ada potensi besar yang dapat dieksplorasi untuk pasar Indonesia. Studi kasus dari luar negeri, seperti yang dilakukan Ding Dong Mai Chai (China), Big Basket (India), Ocado (Europe); menunjukkan potensi layanan online grocery untuk melakukan hypergrowth dan menuju valuasi setara unicorn.

Dari survei yang disampaikan tim Segari, kendati ada pembatasan sosial akibat pandemi, masyarakat di Jakarta masih banyak pergi ke supermarket atau pasar untuk membeli bahan makanan. Mereka belum sepenuhnya percaya dengan transaksi online untuk produk segar, karena khawatir dengan kualitas dan kesegaran produk.

Menurut Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, “Proposisi nilai Segari dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi melalui pendekatan berbasis data dan gudang mikro membedakan mereka dari platform lain.” Ia pun meyakini, bahwa produk segar berpotensi menjadi peluang berikutnya dari bisnis e-commerce, khususnya karena didorong oleh perubahan tren yang terjadi akibat Covid-19.

Tidak dimungkiri, persaingan di lanskap online grocery memang semakin ketat. Di luar pemain baru yang berdatangan, ada pemain legasi yang terus memperluas cakupan produk dan bisnisnya. Sebut saja Happyfresh yang kini sudah mencakup area Jawa dan Bali — selain itu telah bermitra dengan Grab dan Bualapak.

Kemudian ada juga Sayurbox yang terus memperluas cakupan pasarnya. Terakhir mereka dikabarkan mendapatkan investasi dari Tokopedia — konsolidasi tersebut memungkinkan mereka untuk terhubung dengan ekosistem pelanggan marketplace lokal terbesar di Indonesia tersebut. Selain itu ada Kedai Sayur dengan pendekatan yang unik, menggandeng ribuan mitra penjual sayur keliling.

Di sisi lain, decacorn Gojek juga terus mengeksplorasi pasar online grocery melalui GrabMart. Pemain besar lainnya seperti Blibli juga lakukan hal yang sama lewat strategi O2O miliknya.

Application Information Will Show Up Here