Microsoft tampaknya sedang melakukan pembenahan besar-besaran di sejumlah divisi bisnis mereka terutama sektor perangkat mobile Nokia, di mana selain menghentikan pengembangan Nokia X Android, Microsoft juga berencana menghentikan semua perangkat feature phone Nokia.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya serius Microsoft untuk fokus dan mendorong pasar platform Windows Phone.
Anda pastinya sepakat dengan TRL bahwa Nokia memiliki image sebagai rajanya ponsel feature phone yang identik dengan harga murah, fitur standar dan mudah digunakan oleh kalangan menengah ke bawah. Namun fokus Microsoft sepertinya tidak sejalan dengan image ini, di mana dalam 18 bulan ke depan semua dukungan dan pengembangan produk feature phone Nokia akan ditutup.
Itu belum semua, seperti yang dikutip dari TheVerge, Microsoft juga disebutkan tengah mempertimbangkan untuk spin-off layanan Nokia MixRadio. Disebutkan juga saat ini sudah ada pihak ketiga yang menyatakan ketertarikannya. Namun hingga proses transaksi jual beli selesai MixRadio tetap akan masuk dalam fase maintenance mode hingga 18 bulan ke depan sebagaimana produk feature phones Nokia dan Nokia X Android.
Info Menarik: Update Windows Phone 8.1 Lumia Cyan Resmi Digulirkan
Microsoft menyebutnya sebagai ‘maintenance mode’ di mana pengembangan dan investasi untuk Nokia Asha, Series 40 dan tentunya Nokia X Android akan memasuki masa dimana tidak akan ada lagi peluncuran fitur baru, update aplikasi dan layanan untuk perangkat model tersebut.
Dalam memo resmi, Microsoft juga menjabarkan rencana jangka pendek mereka khususnya di sektor mobile di mana saat ini mereka ingin fokus ke Windows Phone dan menciptakan perangkat untuk dua segmen yakni high end dan low end. Harlow memastikan dalam waktu dekat, perangkat-perangkat untuk kedua segmen tersebut akan diumumkan ke publik. Ke depan pengembangan perangkat high end akan difokuskan di Salo, Finlandia. Sementara itu perangkat low end akan dikembangkan di Tampere, Finlandia.
Microsoft juga akan mengurangi porsi kerja di Beijing dan San Diego namun keduanya tetap akan menopang pengembangan perangkat mereka. Kemudian untuk pengembangan aplikasi, Microsoft menunjuk lab di Espoo dan Lund sebagai markas utama.
Info Menarik: [Rumor] BlackBerry Passport Dibanderol Rp 11 Jutaan
Namun strategi baru ini menimbulkan efek yang tak selalu bagus bagi karyawan. Sebab Microsoft berencana melakukan pengurangan karyawan hingga 18000 orang di mana hampir separuh dari jumlah tersebut berasal dari divisi perangkat dan layanan Nokia. Satya Nadella, CEO Microsoft, memastikan di gelombang pertama perusahaannya akan memangkas sebanyak 13000 karyawan.
Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Microsoft. Di tahun 2009 lalu Microsoft juga pernah melakukan hal serupa namun angkanya hanya 5800 karyawan. Kala itu Microsoft masih di bawah kepemimpinan nahkoda terdahulu, Steve Ballmer.
Sumber berita Theverge, Escapistmagazine dan gambar header untuk ilustrasi dari ConversationsNokia.