Sepak Terjang Seri OPPO Reno Selama Setahun Berkiprah di Indonesia

Setahun belakangan ini merupakan periode yang sangat produktif bagi OPPO. Bagaimana tidak, terhitung baru sekitar satu tahun berselang sejak mereka pertama kali memperkenalkan seri Reno di Indonesia, dan sekarang mereka sudah menjual generasi ketiganya.

Generasi keempatnya pun sudah di depan mata berkat peluncuran Reno4 di Tiongkok belum lama ini. Namun sebelum ponsel itu tiba di tanah air, mari kita lihat kembali sepak terjang seri Reno selama setahun mengusik pasar Indonesia, dan seberapa jauh seri tersebut sudah berkembang.

OPPO Reno dan Reno 10x Zoom

OPPO-Reno

Semuanya berawal dari ajang Mobile World Congress 2019, tepatnya ketika OPPO menyingkap Reno dan Reno 10x Zoom pertama kalinya di hadapan publik. Sekitar empat bulan setelahnya, duo Reno pertama tersebut resmi menginjakkan kakinya di Indonesia pada bulan Juni 2019.

OPPO Reno melanjutkan gaya desain layar penuh tanpa notch yang dipopulerkan oleh Find X setahun sebelumnya. Kamera depan model pop-up kala itu masih terbilang jarang, namun OPPO sudah berniat membawanya ke kalangan mainstream melalui Reno. Bukan sembarang kamera pop-up, desain pivotnya pun begitu menarik perhatian.

Reno 10x Zoom di sisi lain membuktikan bahwa seri ini juga pantas menggantikan seri R di segmen flagship sekaligus. Spesifikasinya tanpa kompromi, melibatkan chipset terunggul kala itu, Qualcomm Snapdragon 855, beserta RAM sebesar 8 GB dan storage 256 GB. Namun kalau melihat namanya, daya tarik utama 10x Zoom justru terletak pada kamera belakangnya.

Reno 10x Zoom merupakan salah satu smartphone pertama yang mengadopsi sistem kamera periskop. Struktur unik lensanya memungkinkan perangkat untuk melakukan optical zoom sampai sejauh 6x, hybrid zoom sampai 10x, dan digital zoom sampai 60x. Sekarang, seperti yang kita tahu, kamera dengan kemampuan zoom sangat jauh kerap dijadikan salah satu nilai jual utama smartphone flagship.

OPPO Reno2 dan Reno2 F

OPPO-Reno2-6

Hanya empat bulan berlalu, OPPO langsung tancap gas dan merilis Reno2 beserta Reno2 F di Indonesia pada bulan Oktober 2019. Namun ketimbang menjadi kanibal terhadap generasi sebelumnya, duo Reno2 ini dimaksudkan untuk konsumen yang memprioritaskan kapabilitas video saat membeli smartphone.

Itulah mengapa OPPO membekali Reno2 dengan teknologi OIS sekaligus EIS (Ultra Steady Video), memadukan kelebihan sistem optik dan sistem elektronik guna mewujudkan hasil rekaman video yang begitu stabil layaknya menggunakan gimbal. Di saat yang sama, kapabilitas fotografinya tetap tidak dilupakan dan masih menyuguhkan kapabilitas hybrid zoom meski tidak sampai seekstrem Reno 10x Zoom (yang memang duduk di kelas yang berbeda).

OPPO Reno3 dan Reno3 Pro

OPPO-Reno3-Ultra-Dark-Mode

Lanjut ke 2020, Maret lalu OPPO resmi meluncurkan Reno3, disusul oleh Reno3 Pro sebulan setelahnya. Kalau Reno2 ingin menonjolkan sisi videografi, Reno3 justru ingin menawarkan keseimbangan; ia jago foto sekaligus video.

Benar saja, kamera utama 48 megapixel-nya terbukti sangat cekatan dalam mengambil gambar yang jernih, bahkan di malam hari sekalipun. Saat diperlukan, Reno3 juga menyimpan fitur 108 MP Ultra Clear Image yang akan melancarkan teknik image stitching demi menghasilkan foto beresolusi luar biasa tinggi.

Hybrid zoom yang sudah menjadi ciri khas seri Reno pun tidak dilupakan, dan Reno3 turut mengemas kamera depan 44 megapixel sebagai bukti bahwa OPPO tidak lupa akan motto lamanya yang bertajuk “Selfie Expert”. Terkait videografi, Reno3 datang membawa fitur video bokeh dan integrasi aplikasi edit video cerdas bernama Soloop.

Reno3 Pro

 

Untuk Reno3 Pro, perangkat ini hadir membawa desain yang lebih elegan berkat kamera depan model hole punch. Kebetulan kamera depannya juga ada dua, dengan satu kamera ekstra yang dimaksudkan untuk menyajikan efek bokeh yang memukau pada tiap-tiap potret diri yang diambil. Kamera belakangnya pun juga punya resolusi lebih tinggi (64 megapixel).

Tentu saja Reno3 Pro juga menjanjikan upgrade spesifikasi. Chipset MediaTek Helio P90 pada Reno3 telah di-upgrade menjadi Helio P95 pada Reno3 Pro. Kapasitas RAM kedua perangkat memang sama 8 GB, akan tetapi Reno3 Pro punya storage internal sebesar 256 GB, alias dua kali lipat milik Reno3.

Faktor pembeda lain yang cukup signfikan adalah dukungan teknologi fast charging-nya. Reno3 Pro pada dasarnya membutukan waktu charging 10 menit lebih singkat daripada Reno3 (yang sendirinya sudah tergolong cepat). Kalau cuma satu kali mungkin tidak terasa, namun saat 10 menit itu diakumulasi beberapa kali, tentu ada faedah yang bisa didapat dari kecepatan charging suatu perangkat.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.