Standard Chartered Bank hari ini (14/1) mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Bukalapak untuk meluncurkan inovasi perbankan digital. Realisasinya adalah dengan mengintegrasikan nexus, layanan banking-as-a-services (BaaS) milik bank tersebut, ke platform Bukalapak untuk menjangkau pengguna yang lebih luas.
Secara spesifik perusahaan menyatakan, ada dua area yang akan difokuskan. Pertama, menghadirkan inovasi di bidang finansial dan e-commerce melalui ekosistem Bukalapak. Kedua, mendorong inklusi keuangan menjangkau 100 juta pengguna dan 13,5 juta UKM yang ada di platform Bukalapak.
Kami sudah mencoba mengonfirmasi, apakah melalui kerja sama ini ada komitmen investasi yang digulirkan. Namun pihak Bukalapak masih enggan memberikan tanggapan.
Namun menurut sumber Kumparan, dari hasil kerja sama ini Bukapalak menerima pendanaan senilai $200 juta atau setara 2,8 triliun Rupiah dari Standard Chartered. Dana sebesar itu dikabarkan akan digunakan untuk ekspansi.
Sebelumnya Bukalapak juga menjalin kerja sama strategis serupa dengan Microsoft untuk optimasi layanan komputasi awan dan program literasi digital – dilanjutkan dengan komitmen investasi Microsoft ke Bukalapak.
“Kemitraan strategis ini menunjukkan kepercayaan Standard Chartered terhadap misi dan komitmen Bukalapak dalam menciptakan dampak di seluruh Indonesia. Perdagangan dan jasa keuangan merupakan aspek penting dari kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu kemitraan ini meningkatkan semangat kami untuk mewujudkan ekonomi yang adil di Indonesia. Dengan jaringan perbankan global yang kuat dan bisnis layanan keuangan yang bergengsi, partisipasi Standard Chartered di Bukalapak akan semakin memperkuat jajaran pemegang saham dan mitra strategis kami saat ini,” sambut CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin.
Oktober 2020 lalu, Standard Chartered juga mengumumkan kolaborasi serupa dengan beauty commerce Sociolla. Realisasinya sama, akan mengimplementasikan nexus sehingga memungkinkan pengguna Sociolla untuk mendapatkan layanan finansial seperti pembukaan rekening tabungan, pengajuan pinjaman, dan kartu kredit. Targetnya, layanan tersebut akan live pada akhir 2021.
Produk BaaS nexus sendiri sudah mulai diinisiasi sejak Maret 2020 lalu di bawah unit ventura Standard Chartered, yakni SC Ventures. Mereka cukup agresif mengembangkan solusi digital, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan perusahaan lain. Selain nexus ada juga mox (bank virtual), solv (platform UMKM), dan zodia (kustodian aset digital) yang saat ini menjadi portofolio. SC Ventures juga berinvestasi di startup fintech global, mulai dari SoCash, Metaco, Symphony, sampai Ripple.
Andrew Chia selaku Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered berujar, “Kemitraan perdana kami dengan Bukalapak menegaskan kembali komitmen Standard Chartered untuk mengembangkan jejak kami secara lokal. Kami yakin bahwa kemitraan kami dengan salah satu unicorn pertama dan pemain e-commerce terkemuka di Indonesia akan memungkinkan kami untuk bersama-sama menciptakan solusi yang mendorong inklusi keuangan di Indonesia.”
Kerja sama antara perbankan dengan platform digital mulai banyak diinisiasi. Sebelumnya ada juga kemitraan dari BRI dan Grab, memungkinkan pengguna untuk membuka rekening lewat platform ride-hailing tersebut. Lebih lagi, saat ini raksasa teknologi di Asia Tenggara juga mulai seriusi bisnis finansial. Tidak cukup di segmen digital wallet saja, namun arahnya menuju bank digital. Sebut saja yang dilakukan Gojek dengan berinvestasi di Bank Jago. Atau aksi korporasi Sea mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi.
–
Update: kami melakukan pembaruan judul dan isi artikel dengan penambahan informasi seputar pendanaan.
Gambar Header: Depositphotos.com