[Simply Business] Mencari Kekayaan dengan Tidak Menggali Emas

Jutawan pertama di California hadir pada masa demam emas legendaris tahun 1850, ia bernama Sam Brannan. Meskipun saat itu adalah masa demam emas, Sam menjadi kaya bukan karena menemukan dan menjual emas, tetapi dia menjual sekop. Orang kedua yang menjadi kaya dalam masa yang sama adalah seorang Yahudi. Dia bereksperimen dengan bahan yang bernama denim dan membuat celana yang nyaman tapi kuat untuk dipakai ketika menggali emas. Orang tersebut bernama Levi Strauss, penemu Jeans.

Masa demam emas selalu terjadi, bahkan sekarang di era digital. 10 tahun yang lalu semua orang berlomba membuat sebuah situs dan sekarang semua orang berebut untuk membuat aplikasi mobile. Banyak orang yang mendapatkan peluang dengan membuat aplikasi mobile, tetapi berapa banyak orang yang benar-benar mendapatkan uang dari aplikasi mobile?

Menurut penelitian yang baru-baru ini dijalankan oleh App Promo, pasar iOS diisi oleh 600.000 aplikasi, tetapi hanya 12 persen dari aplikasi-aplikasi tersebut telah mendapatkan $50.000 atau lebih. Sekitar 59 persen dari aplikasi tersebut tidak mampu mennghasilkan uang untuk mengembalikan modal biaya pengembangan. Lebih buruk lagi kondisi di Android Market, atau yang baru saja berganti nama menjadi Google Play. Survei dari Flurry Analytics menunjukkan bahwa pengembang mendapatkan pendapatan 77 persen lebih sedikit ketika menjual aplikasinya di Google Play dibandingkan dengan di App Store.

Terlepas dari kehebohan Draw Something atau Angry Birds, sangat mungkin untuk aplikasi yang dikembangkan tidak akan tampak di tengah ratusan ribu aplikasi mobile yang telah tersedia di pasar. Praktis semua orang mengalami demam emas ini, jadi kenapa harus bergabung di pasar yang keruh? Alih-alih bergegas dengan mereka, mengapa tidak membuat mereka menjadi target pasar Anda?

Beberapa studio pengembang mulai mengarah untuk membuat aplikasi mobile terkustomisasi untuk klien korporat. Beberapa bahkan membangun perangkat untuk mengembangkan aplikasi mobile dengan lebih mudah dan lebih efisien. Phonegap dan Titanium Appcelerator adalah dua contoh alat untuk mengembangkan aplikasi mobile. Ada pula beberapa perusahaan yang fokus pada pengembangan backend seperti Stackmob dan Cocoafish yang menyediakan layanan untuk memudahkan para pengembang untuk membuat layanan backend. Stackmob baru saja mendapatkan pendanaan $7,5 juta dan Cocoafish diakuisisi oleh Appcelerator kemudian diubah namanya menjadi Appcelerator Cloud.

Dengan tidak terburu-buru ikut dalam demam emas, dan malah membuat penambang menjadi target pasar Anda, maka Anda akan membedakan diri dan justru akan terlihat di kerumunan. Semakin banyak orang yang mengikuti tren tambang emas, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan pemasukan. Jadi pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri adalah, mengapa harus berkompetisi dengan jutaaan orang untuk mencari emas di awang-awang ketika Anda sebenarnya bisa memanfaatkan mereka?

Aria Rajasa adalah CEO dari GantiBaju.com, startup di bidang busana yang tidak berbeda dengan Threadless tetapi dengan sentuhan lokal Indonesia, GantiBaju juga memiliki komunitas desain yang sangat kuat. Semangat Aria di dunia wirausaha membuatnya mendirikan beberapa perusahaan setelah lulus kuliah.

 

 

[Gambar]

3 thoughts on “[Simply Business] Mencari Kekayaan dengan Tidak Menggali Emas

  1. contohnya ya seperti dailysocial ini, ribuan orang bikin startup. daily social menjadi medianya. ya kan? hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published.