Founder dan CEO Sirclo Brian Marshal / DailySocial

Sirclo Pacu Kontribusi Bisnis Lewat Dua Produk Andalan

Perusahaan teknologi penyedia solusi e-commerce Sirclo mengandalkan dua produk andalannya untuk memacu kinerja bisnis, yakni Sirclo Store dan Sirclo Commerce. Kedua produk ini tercatat telah memfasilitasi transaksi senilai lebih dari Rp120 miliar pada paruh pertama di 2018, rinciannya sekitar Rp100 miliar (US$7 juta) dari Sirclo Store dan sisanya dari Sirclo Commerce.

“Rata-rata transaksi per hari yang direkam dari seluruh pengguna berbayar Sirclo Store mencapai Rp550 juta selama Januari hingga Juni 2018. Angka tersebut naik dua kali jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” terang Founder dan CEO Sirclo Brian Marshal, Senin (9/7).

Dia memprediksi, nilai transaksi dari Sirclo Store saja akan meningkat minimal dua kali lipat pada tahun ini jadi $14 juta, lantaran semakin pesatnya pertumbuhan e-commerce dan melihat perkembangan dari berbagai brand yang telah mempercayai layanan Sirclo. Bila dihitung dari lima tahun lalu hingga kini, transaksi yang telah difasilitasi secara akumulatif sebanyak US$25 juta.

“Proporsinya [Sirclo Store] tahun ini bakal [memfasilitasi transaksi] US$14 juta. Artinya dari tahun ke tahun pertumbuhan e-commerce makin cepat. Dari sisi brand lokal, mereka benar-benar merasakan hasilnya dari apa yang kami lakukan.”

Sirclo Store adalah layanan SaaS Sirclo untuk pembuatan situs toko online yang menyasar bisnis lokal skala kecil dan menengah. Produk ini didukung teknologi untuk membangun toko online secara instan berbasis template siap pakai dengan sistem berlangganan. Harga yang ditawarkan mulai dari gratis hingga yang termahal memakan biaya hampir Rp2 juta per bulannya.

Produk ini sekaligus produk perdana yang dirintis Sirclo sejak pertama kali berdiri di 2013 lalu. Awalnya produk ini bernama Sirclo Subscription, lalu berganti jadi Sirclo Premium.

Hingga kini, Sirclo memperoleh hampir 1.000 pengguna berbayar dan lebih dari 50 ribu pengguna starter (gratis). Lokasinya masih terpusat di Jabodetabek (67,8%), Jawa Barat (14,1%), Jawa Timur (5,7%), Yogyakarta (4,3%), dan lainnya (5,3%).

Beberapa brand lokal yang menggunakan solusi Sirclo Store di antaranya Luna Habit milik selebrita Luna Maya dan This Is April yang telah memiliki 40 toko fisik di Indonesia. Ada juga brand lokal seperti Ittaheri dan Wearing Klamby yang berjualan dengan metode webhunt, atau hunting produk secara online untuk periode tertentu.

Produk lainnya yang makin diseriusi Sirclo adalah Sirclo Commerce, solusi channel management solution bagi brand besar yang ingin mengembangkan jangkauannya ke ranah online. Produk ini menggunakan teknologi yang dapat mensinkronisasi penjualan di berbagai marketplace, seperti Lazada, Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan Shopee.

Sirclo Commerce sebenarnya sudah dirintis perusahaan sejak dua tahun lalu, saat itu namanya masih Connexi. Akhirnya fitur ini diseriusi perusahaan sejak setahun terakhir dengan mengoperasikan gudang di Taman Tekno, BSD City seluas 5 ribu meter persegi. Perusahaan telah dipercaya lebih dari 20 klien, yang mencakup 80 brand ternama seperti KAO, Kellogg’s, Minimal, Quaker Oats, Reckitt Benckiser, Stanley Black & Decker.

Rencana berikutnya

Brian menuturkan saat ini status pendanaan perusahaan telah menerima pendanaan Seri B. Tiap tahun perusahaan rutin menerima pendanaan segar dari para investornya, namun memilih untuk tidak mempublikasikannya. Pertama kali Sirclo menerima investasi tahap awal dari East Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan pada 2014.

“Tiap tahunnya kami selalu mendapat investasi segar. Sekarang kami sudah di Seri B. East Ventures selalu berpartisipasi setiap pendanaan yang kami gelar.”

Menurutnya tiap tahun perusahaan memiliki fokus tersendiri setiap saat menerima pendanaan. Misalnya tahun lalu pendanaan difokuskan untuk menambah kapasitas gudang jadi lebih besar.

Untuk setahun ke depan, pihaknya sedang mempertimbangkan ekspansi gudang ke lokasi baru atau membesarkan yang sudah ada. Kemudian eksplorasi beberapa inisiasi baru yang bertujuan untuk mendorong brand lokal yang masih berskala kecil menjadi brand yang bisa dikenal di seluruh Indonesia.

“Dua produk kami masih akan kami genjot kinerjanya pada tahun ini. Namun yang pasti tahun ini kami tidak ada produk baru,” pungkasnya.

Saat ini tim Sirclo telah mencapai lebih 100 orang. Kantor pun sudah resmi pindah dari Cideng, Jakarta Pusat ke BSD Green Office Park 6, BSD City.