Setelah meluncurkan fitur panggilan video group, yang memungkinkan user untuk melakukan percakapan telepon lewat internet dengan 5 orang sekaligus, yang saat ini masih dalam versi beta, Skype dikabarkan sedang mempersiapkan model bisnis tambahan berbentuk iklan.
Seperti yang dilaporkan Telegraph, CEO mereka, Josh Silverman mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mempersilahkan pengambang pihak ketiga untuk ‘mengurus’ iklan untuk layanan mereka sebagai sumber pemasukan baru agar layanan dasar mereka bisa tetap gratis.
Sampai saat ini pemasukan terbesar Skype adalah dari layanan berbayar bulanan audio mereka. Layanan ini telah mengalami penurunan harga, yang diumumkan oleh Skype minggu lalu, dengan layanan ini Skype memungkinkan user yang ingin melakukan panggilan telepon, baik itu ke telepon rumah maupun seluler, yang terdiri dari dua program ‘pay as you go’ serta langganan bulanan.
Pengguna terdaftar Skype, seperti yang dilansir oleh ReadWriteWeb saat ini ada sekiar 560 juta dan lebih dari 20 juta pengguna terkoneksi dengan layanan ini setiap waktunya. Meski belum ada model iklan resmi seperti apa yang digunakan atau muncul di layanan mereka, namun Skype juga mengatakan bahwa iklan bisa jadi sebuah kondisi yang sulit, karena Skype memang digunakan dengan sangat personal. Namun, masih seperti yang ditulis ReadWriteWeb, Skype akan membuat penempatan iklan ini nantinya dengan sangat berkelas, yang artinya tidak akan mengganggu layanan utama mereka.
Sampai saat ini kita hanya bisa mengira-ngira bentuk iklan seperti apa yang akan muncul di Skype, apakah berbentuk running text, atau pop up dibagian tertentu yang memunculkan iklan tapi tidak menganggu proses panggilan telepon atau penempatan lain yang elegan dan terutama tidak mengganggu privasi dan proses panggilan telepon.
Layanan panggilan group juga nantinya akan diberikan biaya. Sampai saat ini, karena masih dalam taraf beta, layanan ini masih bisa dinikmati dengan gratis.
Meski jika dilihat dari data Alexa (13 Mei 2010), pengguna Skype masih sedikit, sekitar 0.7%, namun beberapa kenalan saya, terutama yang mempunyai klien di luar negeri, hampir selalu menggunakan layanan ini untuk berkomunikasi dengan mereka, bukan hanya karena layanan dasar aplikasi ini gratis, tetapi memang di luar negeri, seperti US, dan Eropa, serta negara Asia seperti India dan Jepang, layanan ini cukup populer, dan rata-rata klien mereka berasal dari negara-negara ini. Atau jika anda belum mengenal Skype, anda bisa menonton acara Oprah Winfrey, yang kerap menggunakan Skype sebagai layanan wawancara jarak jauh untuk nara sumber mereka.
Beberapa waktu yang lalu, sekitar awal bulam Maret, Skype juga mempersilahkan bagi user yang menggunakan ponsel Nokia untuk menikmati layanan mereka dengan memberikan fasilitas Skype untuk Symbian, sehingga user bisa melakukan panggilan telepon via internet langsung dari ponsel mereka.
Meskipun iklan menjadi barang sensitif bagi layanan personal, seperti Skype, karena akan masuk pada ruang pribadi, namun bagi user, sepertinya model pendapatan dari iklan tidak akan membuat mereka ‘marah’, asalkan layanan utama Skype tetap gratis dan penempatan iklan dilakukan dengan pas, elegan dan tidak terlalu mengganggu.
Bagi layanan seperti Skype, yang membuat fitur-fitur dasar yang tersedia bisa digunakan secara gratis, menemukan model pemasukan yang pas memang menjadi strategi tersendiri yang harus diterapkan secara tepat, jangan sampai, jika model bisnis iklan ini telah diterapkan, user merasa terganggu dan meninggalkan produk mereka.
Kita tunggu model iklan seperti apa yang akan diterapkan oleh Skype, semoga saja ketika bentuk iklan ini telah diluncurkan bisa menginspirasi para startup lokal dalam membuat program-program monetisasi untuk produk mereka.