Slack Diakuisisi Salesforce Senilai $27,7 Miliar

Kabar mengejutkan datang dari Slack. Salah satu platform komunikasi tim paling populer itu bakal diakuisisi oleh Salesforce dengan nilai transaksi sebesar $27,7 miliar (± Rp393 triliun). Kabar ini telah dikonfirmasi langsung oleh Salesforce setelah rumornya sempat ramai dibicarakan dalam sepekan terakhir.

Proses akuisisinya diperkirakan bakal selesai pada pertengahan 2021 mendatang. Apa artinya akuisisi ini bagi para pengguna Slack masih belum dijelaskan secara merinci, tapi yang pasti Salesforce sudah punya rencana untuk mengintegrasikan Slack lebih jauh lagi ke deretan layanan berbasis cloud-nya.

Slack nantinya bakal menjadi interface baru dari Salesforce Customer 360, sebuah tool yang Salesforce ciptakan di tahun 2018 dengan tujuan untuk memudahkan para pelanggannya menghubungkan beragam layanan besutan Salesforce. Singkat cerita, Salesforce bakal memperlakukan Slack sebagai medium utama untuk urusan komunikasi dan kolaborasi, baik secara internal maupun untuk para pelanggannya.

Rencana ini tentu saja juga didasari oleh fakta bahwa Slack belum lama ini meluncurkan fitur baru yang mereka namai Slack Connect. Dari perspektif yang paling sederhana, Slack Connect dirancang untuk memuluskan komunikasi antar perusahaan atau organisasi sekaligus mengurangi pertukaran email yang terjadi.

Sebanyak 20 organisasi sekaligus dapat saling berinteraksi dalam satu channel Slack Connect, dan ini tentunya bakal sangat berguna bagi Salesforce, sekali lagi untuk urusan internal maupun untuk kebutuhan perusahaan-perusahaan yang menggunakan layanannya.

Kedekatan antara Slack dan Salesforce sendiri sudah berlangsung sejak lama. Dengan mengakuisisi Slack, Salesforce kini punya amunisi tambahan untuk menjadi penyedia solusi bisnis yang lengkap dan bersaing melawan Microsoft di pasar layanan berbasis cloud. Kebetulan Microsoft sendiri juga punya platform pesaing Slack, yaitu Microsoft Teams.

Dalam beberapa bulan terakhir, Microsoft Teams terus bertambah populer seiring meroketnya penggunaan aplikasi produktivitas selama masa pandemi. Selain Google Meet, Teams merupakan salah satu alternatif terlaris terhadap Zoom. Slack di sisi lain malah terus merugi semenjak masuk ke bursa saham di bulan Juni 2019, dan tren kerja dari rumah pun rupanya tetap tidak bisa membantu mereka mencetak laba.

Sumber: VentureBeat dan Salesforce. Gambar header: Stephen Phillips via Unsplash.