Smartfren Targetkan Kontribusi Layanan Digital Naik Jadi Lima Persen Tahun Depan

Belakangan ini layanan digital tengah mendapat lirikan dari berbagai operator seluler Indonesia, meski kontribusi pendapatan yang diberikan terbilang masih kecil. Pun begitu, dengan adopsi 4G/LTE yang mulai meluas, secara perlahan operator juga mulai bersiap dalam menggenjot pendapatan melalui layanan digitalnya. Smartfren sendiri berencana menaikan pendapatan layanan digital mereka sebesar dua persen tahun depan, menjadi lima persen.

Dewasa ini penggunaan perangkat mobile sudah jauh berbeda bila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu saat layanan SMS dan telepon berjaya. Pergeseran tersebut pun membuat para operator seluler yang bermain di industri telekomunikasi untuk mulai menyesuaikan bisnisnya. Salah satu upaya yang terlihat adalah dengan melebarkan sayap ke layanan digital secara mandiri.

Pun begitu, tahun ini masih belum menjadi era keemasan layanan digital yang diberdayakan oleh para operator seluler Indonesia. Smartfren, sebagai salah satu operator seluler besar di Indonesia, pun mengakui hal ini. Disebutkannya bahwa kontribusi pendapatan dari layanan digital tahun ini baru sekitar 3 persen saja dari total pendapatan.

“Kalau di kami [Smartfren] layanan digital services masih kecil. Tahun ini kontribusi digital services terhadap total pendapatan sekitar 3 persen,” ujar Senior Vice President Digital Services Smartfren Revie Sylviana seperti dikutip Merdeka di Jakarta.

Meski masih kecil kontribusinya, bukan berarti tak ada celah untuk digarap. Apalagi mengingat ini merupakan salah satu “jalan lain ke Roma” bagi operator seluler di tengah-tengah tergerusnya bisnis mereka oleh layanan OTT lain. Tahun depan, Smarfren ingin menaikan kontribusi pendapatan dari layanan digital mereka hingga lima persen.

Revie mengatakan, “Kami targetkan kontribusi digital services terhadap total pendapatan pada tahun depan [mencapai] 5 persen.”

Optimisme untuk dapat meningkatkan revenue layanan digital ini tak lepas dari adopsi layanan 4G/LTE yang mulai meluas di Indonesia. Smartfren mengklain bahwa adopsi 4G/LTE mereka saat ini sudah tersedia di 22 kota. Tahun depan, menurut Revie, Smartfren juga menargetkan untuk dapat memiliki 12 juta pelanggan yang bisa menikmati layanan 4G di kuartal ketiga nanti.

Sementara itu, untuk menggenjot pendapatan dari layanan digitalnya di tahun 2016, Smartfren akan akan berupaya untuk menghadirkan beberapa layanan baru. Di antaranya yaitu, layanan Machine to Machine (M2M), video, musik dan ringback tone dengan konsep layanan data, smarthome solution, hingga mobile advertising.