Industri startup di sektor investasi budidaya atau bisnis yang mencoba membantu permasalahan konvensional di sektor peternakan perlahan mulai tumbuh. Kondisi ini ditandai dengan mulai banyaknya layanan yang muncul dengan solusi yang kian komplit.
Salah satu yang berpartisipasi di dalamnya adalah Ternaknesia. Beroperasi sejak tahun 2015, kini Ternaknesia hadir dengan solusi yang semakin lengkap mulai dari investasi hingga membantu memasarkan hasil peternakan.
Dari penuturan tim Ternaknesia pihaknya mengawali bisnisnya tiga tahun silam dengan membantu memasarkan hewan kurban baik secara online maupun offline. Seiring berjalannya waktu jaringan peternak yang semakin besar menggugah Ternaknesia untuk membantu di lebih banyak hal. Pada akhirnya di awal tahun 2017 Ternaknesia mulai membangun aplikasi dan website yang berisi fitur crowd investment untuk membantu pemasaran melalui fitur ternakQurban.
Sejauh ini jaringan Ternaknesia sudah menjangkau kota-kota di Jawa Timur, seperti Kediri, Madiun, Bojonegoro, Wonogiri, Pacitan, dan Madura. Selain itu jaringan peternak Ternaknesia sudah sampai di Banten.
Solusi yang ditawarkan Ternaknesia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan solusi yang ditawarkan startup investasi budidaya lainnya. Solusi pemasaran misalnya, didesain untuk membantu para peternak untuk mendapatkan kanal pemasaran yang baik dengan harga yang sesuai.
Solusi ini dinilai akan memutus mata rantai distribusi yang cenderung panjang sehingga lebih efisien dari segi harga, bagi untuk konsumen maupun pelanggan. Baik itu hewan hidup atau yang sudah diolah seperti susu, daging, telur dan lainnya.
Di sisi manajemen, Ternaknesia menyiapkan aplikasi untuk membantu proses manajemen peternakannya. Salah satu yang diunggulkan adalah sistem pencatatan keuangan, sehingga peternak dimudahkan dalam mengatur modal dan menentukan penghasilan.
Sementara untuk para pengguna Ternaknesia menyediakan fitur investasi yang bisa menjadi sumber modal bagi para peternak yang kesulitan mengakses permodalan.
Digawangi Dalu Nuzlul Kirom sebagai Founder sekaligus CEO, Suryawan sebagai CTO, Diaz Permana sebagai COO, Saktiawan sebagai CMO, dan 7 orang lainnya yang berlatar belakang IT, elektro, peternakan, kedokteran hewan, keuangan, dan pemasaran, Ternaknesia berusaha mewujudkan cita-cita sebagai layanan yang menyediakan solusi lengkap dari hulu ke hilir untuk peternakan di Indonesia.
Kondisi terkini dari Ternaknesia, dilaporkan bahwa mereka saat ini sudah mendapatkan 1648 jumlah unduhan aplikasi, dengan 206 investor dan 56 rekanan yang terdiri dari peternak hingga pengepul susu, daging dan telur.