Sony Menutup 20 Toko Retail di Amerika Serikat

Bukankah Sony terlihat baik-baik saja? Penjualan smartphone mereka cukup laris, lalu PlayStation 4 terjual lebih dari lima juta unit di seluruh dunia – mengalahkan rekor penjualan home console tercepat sebelumnya.

Kabar tentang mereka undur diri dari industri PC memang menyedihkan, namun kini Sony menutup dua per tiga toko retail besar di Amerika Serikat.

Dari website resmi Sony, mereka mengumumkan melakukan perombakan besar-besaran terhadap seluruh struktur organisasi.

Saat mereka mengumumkan keluar dari pasar PC untuk fokus pada smartphone, tablet dan kamera, Sony sadar bahwa mereka harus merumahkan kurang lebih 5000 orang karyawan. Berita buruknya tidak berhenti sampai di sana, di akhir tahun 2014 mereka akan melakukan ‘pemangkasan’ jumlah pegawai sebanyak 1000 orang.

 

Info menarik: BlackBerry Resmi Perkenalkan BlackBerry Q20, Perangkat Baru Berbekal Keyboard Fisik

 

Sony menerangkan bahwa mereka terpaksa melakukan ini demi menghemat anggaran dan meneruskan kerja sama dengan para mitra. Untuk itu mereka juga perlu menonaktifkan toko-toko retail besar, dan akhirnya Sony memutuskan untuk menutup 20 toko retail di wilayah Amerika Serikat dengan sisa 11 toko yang masih dibuka.

Sang President dan COO dari Sony Electronics, Mike Fasulo, memberi penjelasan, “Walaupun langkah ini sangat berat bagi kami, Sony harus tetap melakukannya untuk memastikan perkembangan kami ke depan. Saya sangat yakin akan kemampuan kami untuk membalikkan keadaan, dalam mengejar target masa depan, dan meneruskan komitmen kami untuk setia pada konsumen dengan menyajikan pengalaman hiburan utuh yang hanya bisa disajikan oleh Sony.”

Dengan kesuksesan PS4, kita bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi pada Sony. Tapi pengambil perspektif dari satu lini bisnis adalah cara pandang yang sempit.

 

Info menarik: [Panduan Pemula] Cara Mengganti Template Blogger.com

 

Sony merupakan perusahaan ‘multimedia’ besar yang berkonsentrasi di banyak bidang. Mereka menangani hardware, gadget, riset teknologi hingga bisnis layar lebar. Dan dari rumor yang beredar di internet, Sony Pictures sendiri mengalami masalah finansial dalam menggarap film Spider-Man terbaru.

Dari pengumuman mereka, Sony kini memfokuskan diri ke produk-produk premium dan pengembangan teknologi layar 4K serta 2K. Mereka berencana akan memperkenalkannya secara besar-besaran di tahun 2014.

Menurut Sony, bisnis televisi di Amerika Serikat saat ini berada dalam tahap yang sehat dan siapa tahu ia bisa mengganti kerugian yang diakibatkan oleh penutupan dua pertiga toko retail mereka di negara itu.

Namun mungkinkah dengan ‘mengamputasi’ bagian tubuh mereka sendiri, Sony bisa bermanuver lebih leluasa?

Via The Escapist Magazine. Sumber gambar header: Danielbrewerton.co.uk.

Leave a Reply

Your email address will not be published.