Anda tentunya masih ingat saat Sony mengumumkan bahwa Playstation 4 akan meluncur tanggal 15 November dan tiba di Australia serta Asia Pasifik pada akhir bulan itu. Tampaknya, para fans Sony yang bertempat tinggal di Jepang sendiri baru bisa menikmati console next-gen ini tanggal 22 Februari tahun depan.
Langkah yang diambil Sony ini cukup ‘lucu’ mengingat Jepang merupakan ‘markas besar utama’ perusahaan raksasa ini. Hal ini cukup berasalan karena berdasarkan data yang dijabarkan TechRadar, penjualan console next-gen mereka di dalam negeri mengalami penurunan yang cukup signifikan: Beberapa belas tahun lalu, penjualan lokal PSOne menyumbang 18,6 persen dari jumlah angka penjualan global, PlayStation 2 turun ke 14,7 persen dan PS3 hanya menyentuh 11,9 persen.
Menurut opini saya, kemungkinan Sony ingin mencoba mendongkrak angka ini. Taktiknya mungkin cukup sederhana: Jika nanti PS4 sukses diluncurkan di mancanegara, hal ini akan meningkatkan rasa penasaran khalayak lokal; kemudian berikan waktu sekitar tiga bulan untuk melihat apakah jumlah pre-order lokal PlayStation 4 akan meningkat. Dengan merilisnya lebih dulu di lini global, Sony juga akan lebih mudah memperkirakan berapa total penjualan console ini di Jepang nantinya.
Namun Sony juga harus berhati-hati karena jika dilihat dari sudut pandang yang sempit, mereka malah terlihat seperti ‘menghukum’ khalayak fans Sony di negaranya sendiri karena penurunan antusiasme mereka.
Dan akhirnya, keterlambatan ini juga mungkin akan mempengaruhi peluncuran Sony PlayStation 4 di negara-negara Asia Pasifik. Sejauh sepengetahuan saya, para dealer resmi di negara-negara tersebut menjawab langsung perintah Sony pusat. Satu hal yang membuat harapan saya tetap ada ialah kemungkinan besar varian yang masuk ke Indonesia merupakan versi internasional dengan konten berbahasa Inggris, bukan yang terlokalisasi bahasa Jepang.
Sumber gambar: Edge-Online.