Sony baru saja mengumumkan generasi terbaru seri kamera superzoom-nya, RX10. Meski secara fisik RX10 IV identik dengan pendahulunya, performanya telah meningkat drastis berkat pengadopsian sejumlah teknologi yang dipinjam dari kamera mirrorless terbaik sekaligus termahal Sony saat ini, a9.
RX10 IV masih mempertahankan sensor 20 megapixel milik generasi sebelumnya, akan tetapi sensor berukuran 1 inci tersebut kini ditemani oleh prosesor Bionz X yang dipinjam dari Sony a9. Alhasil, RX10 IV sanggup memotret tanpa henti dalam kecepatan 24 fps, dengan posisi AF dan AE menyala. Saking cepatnya, hasil jepretannya bisa diubah menjadi video yang mulus.
Performa autofocus-nya juga ikut ditingkatkan, dan untuk pertama kalinya dalam seri RX10, Sony menyematkan sistem AF phase-detection. Total ada 315 titik AF yang bisa dipilih oleh pengguna, dan pengguna juga dapat mengoperasikannya via layar sentuh. Tidak hanya itu, kinerja AF Tracking-nya diyakini setara dengan Sony a9.
Mengingat seri RX10 banyak disukai oleh kalangan videografer, wajar apabila kapabilitas videonya turut mendapat perhatian khusus. RX10 IV mampu merekam dalam resolusi 4K 30 fps, atau 1080p 120 fps. Namun yang paling penting, opsi perekaman dalam format S-Log2 dan S-Log3 yang pada dasarnya merupakan format RAW untuk video juga tersedia di sini.
Lensa yang digunakan masih sama: 24-600mm f/2.4-4 buatan Carl Zeiss. Sony tidak lupa menyematkan optical image stabilization pada lensa tersebut yang mampu mengompensasikan guncangan hingga 4,5 stop. Selain layar sentuh, kamera juga dilengkapi viewfinder elektronik berpanel OLED dengan resolusi 2,36 juta dot.
Sony RX10 IV rencananya akan dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang seharga $1.700, dimulai di pasar Amerika Serikat terlebih dulu.
Sumber: DPReview.