Pada 27 Oktober kemarin, Intel secara resmi mengumumkan processor generasi terbaru mereka dengan arsitektur “Alder Lake”. Mereka mengumumkan bahwa seri processor generasi ke-12 mereka itu akan meluncur ke pasaran pada 4 November mendatang. Namun, di perilisannya nanti, hanya seri unlocked atau biasa dilabelkan dengan huruf K dan KF yang akan terjun ke pasaran. Di sisi lain, seri lainnya akan rilis di tahun depan.
Ada 6 processor dari Intel yang akan rilis di 4 November, yaitu Core i9 12900K, Core i9 12900KF, Core i7 12700K, Core i7 12700KF, Core i5 12600K, dan Core i5 12600KF. Sekadar informasi, huruf K mengartikan bahwa processor tersebut telah ter-unlocked untuk di-overclock dan huruf F berarti processor tersebut tidak memiliki integrated graphics bawaan.
Untuk harganya, flagship terbaru dari Intel, yaitu Core i9 12900K dibanderol dengan harga US$589 (Rp8,36 juta) dan US$569 (Rp8 juta) untuk seri KF. Intel Core i7 12700K dibanderol dengan harga US$409 (Rp5,8 juta) dan untuk seri KF-nya berada di US$384 (Rp 5,45 juta). Terakhir, ada Intel Core i5 12600K dengan harga US$289 (Rp4,1 juta) dan US$264 (Rp3,75 juta) untuk seri KF. Semua harga yang tertulis di atas merupakan harga MSRP dari Intel.
Line-up processor yang diklaim oleh Intel sebagai “processor gaming terbaik di dunia” ini mengusung chip Intel 7 (10nm) yang dikombinasikan dengan teknologi hybrid terbaru milik Intel. Tidak tanggung-tanggung, arsitektur cache milik processor Intel teranyar ini juga didesain ulang, menghasilkan jumlah cache yang lebih tinggi.
Teknologi hybrid dari Intel ini memungkinkan processor memiliki dua tipe core yang berbeda, yaitu performance core (P-core) dan efficient core (E-core). Sesuai namanya, kedua core ini memiliki fungsi yang berbeda — P-core diperuntukkan untuk mengejar performa tinggi dan E-core lebih ke efisiensi daya serta dapat membantu meningkatkan performa multi-thread. Berkat teknologi hybrid ini, dengan daya hanya 65W, Intel Core i9 12900K dapat memberikan performa yang sama dengan i9 11900K saat full power (250W).
Uniknya, E-core ternyata diambil dari desain core pada Intel Atom. Yak, processor yang biasanya ditemukan pada sejumlah laptop budget friendly, kini dipakai di processor tercanggih Intel. Metode ini bukan hal yang buruk, karena E-core yang terdapat di Intel Core generasi ke-12 ini sudah dirombak total hingga menyaingi performa arsitektur Skylake dari Intel. Jadi, E-core ini tidak hanya efisien daya, performanya juga tidak main-main.
Berbicara tentang daya, Intel kini menjelaskan TDP dari processor mereka secara lebih rinci. Pasalnya, mereka menampilkan dua TDP untuk processor Alder Lake ini — yaitu base power (PL1) serta turbo power maksimum (PL2). Tadinya, mereka hanya menampilkan satu TDP saja di semua spesifikasi processor mereka.
Hal tersebut membuat banyak orang bingung untuk memilih kapasitas power supply yang tepat untuk PC mereka. Sebagai contoh, Intel Core i9 11900K memiliki TDP hanya 125W. Namun, saat pemakaian di dunia nyata, Core i9 11900K ternyata dapat menarik daya hingga 295W.
Intel juga memperbarui kofigurasi management daya di processor mereka. Dulu, untuk semua K-series, Intel mendesain konfigurasi daya yang dapat naik turun ke PL1 hingga PL2 sesuai kebutuhan. Namun, ternyata hampir semua motherboard mengabaikan konfigurasi tersebut dan membuat konfigurasi daya sendiri — yaitu memberikan daya PL2 (maximum turbo boost) setiap saat. Hal ini membuat pengguna bingung akan konfigurasi mana yang benar.
Untuk mengatasi ambiguitas ini, Intel merombak konfigurasi daya di processor Alder Lake terbaru ini untuk mengikuti konfigurasi yang dipakai oleh motherboard. Jadi, processor Alder Lake sekarang akan jalan di daya maximum turbo power secara bawaan pabrik. Namun, pengguna juga dapat mengganti konfigurasi daya ke sebelumnya secara manual.
Lanjut ke spesifikasi platform-nya, semua processor generasi ke-12 yang telah diumumkan oleh Intel memiliki 16 jalur PCIe 5.0 dan 4 jalur PCIe 4.0. Lalu, chipset Intel Z690 juga menambahkan 12 jalur PCIe 4.0 serta 16 jalur PCIe 3.0. Jadi, untuk konektivitas ke GPU dan M.2 SSD pastinya sudah lebih baik dari generasi sebelumnya.
Socket yang dipakai oleh Alder Lake juga berbeda dari generasi sebelumnya, yaitu LGA 1700. Jika socket pendahulunya memiliki bentuk yang kotak, LGA 1700 memiliki bentuk seperti persegi panjang.
Untuk overclocking, Intel Alder Lake menyediakan banyak hal yang bisa diotak-atik — seperti rasio P-core dan E-core, frekuensi ring/cache, graphics, memory, hingga base clock. Intel juga membiarkan penggunanya mengatur individual core enable/disable, kontrol voltase, offset AVX, dan banyak lagi. Semua ini dapat dikonfigurasi di software Intel Extreme Tuning Utility versi 7.5 terbaru.
Pilihan DRAM untuk Intel Alder Lake juga bervariasi. Pasalnya, processor ini kompatibel dengan RAM DDR5 maupun DDR4. Namun, pengguna harus memiliki salah satu — karena motherboard untuk support RAM DDR4 dan DDR5 berbeda. Jika memilih RAM DDR5, Intel memiliki teknologi XMP 3.0 baru yang membawa segudang fitur baru. Seperti profile XMP yang bertambah menjadi 5, CRC Checksum, On Module Voltge Control, dan lainnya.
Kini, saatnya membahas klaim Intel tentang “processor gaming terbaik di dunia”. Menurut pengetesan Intel di 31 game yang berbeda, i9 12900K secara rata-rata lebih unggul 13% dari i9 11900K. Pengetesan tersebut dilakukan dengan resolusi 1080p dan pengaturan grafis high.
Kedua processor tersebut dikombinasikan dengan NVIDIA GeForce RTX 3090. Bedanya, i9 12900K menggunakan RAM DDR5-4400 sedangkan i9 11900K masih menggunakan DDR4. Penggunaan RAM ini patut diperhatikan karena menurut Intel, DDR5 memberikan performa gaming yang lebih unggul dari DDR4.
Tidak hanya itu, Intel juga membandingkan i9 12900K dengan pesaingnya, AMD Ryzen 9 5950X. Menurut pengetesan itu, performa i9 12900K kalah 3% di Shadow of the Tomb Raider dan unggul hingga 30% di Troy: A Total War Saga. Namun, angka-angka ini tidak sepenuhnya akurat karena pengetesan dilakukan dengan OS Windows 11 sebelum bug performa AMD diperbaiki.
Memakai teknologi yang baru, pastinya ada beberapa rintangan yang harus dihadapi. Sayangnya, karena teknologi hybrid dari Intel, seri Alder Lake tidak kompatibel dengan Denuvo VRM. Hal ini mengakibatkan sebanyak 91 game tidak dapat dijalankan dan 32 di antaranya sedang diperbaiki.
Beralih ke produktivitas, performa processor Alder Lake diklaim meningkat signifikan dari pendahulunya. Menurut pengetesan Intel, processor generasi ke-12 mereka lebih unggul sekitar 30% dari generasi ke-11 di sejumlah aplikasi Adobe. Menariknya, benchmark Adobe After Effects Pulse menunjukkan bahwa i9 12900K lebih cepat 100% dari i9 11900K.
Anehnya, Intel tidak membandingkan processor teranyar mereka dengan kompetitornya dalam segi produktivitas. Mereka juga tidak membuat klaim processor tercepat untuk produktivitas layaknya yang mereka lakukan di segi gaming. Apakah ini artinya AMD masih lebih unggul dari Intel dalam produktivitas?
Di sisi lain, Intel juga menyiapkan GPU terbaru mereka bernama Arc. Kartu grafis ini disebut-sebut akan rilis pada awal tahun 2022 mendatang. Hmm… Sepertinya Intel sangat ambisius untuk mengambil kembali pasar PC.
Featured image credit: Tom’s Hardware