Stockbit telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan sekuritas PT Mahakarya Artha Sekuritas, setelah kabar pertama diumumkan sejak Agustus 2021. Proses akuisisi akan dirampungkan sebelum tutup tahun 2021.
Selanjutnya nama Mahakarya Artha Sekuritas akan berubah menjadi Stockbit Sekuritas. Ini adalah akuisisi kedua Stockbit setelah Bibit pada 2019.
Co-founder Stockbit Wellson Lo menuturkan, pihaknya meyakini kombinasi antara pengalaman Mahakarya dan keahlian Stockbit di ranah digital akan menawarkan solusi investasi yang mudah, aman, dan terpercaya bagi investor.
“Terima kasih kepada OJK yang telah mendampingi kami dalam keseluruhan proses ini. Terima kasih karena telah mendukung komitmen Stockbit dalam menghadirkan platform investasi online yang mudah, aman, dan terpercaya kepada seluruh rakyat Indonesia,” tutur Wellson dalam keterangan resmi.
Direktur Utama PT Mahakarya Artha Sekuritas Megawati Soewardi menambahkan, akuisisi ini juga akan dibarengi dengan penguatan tim dalam rangka menjawab tantangan di dalam industri. Sementara itu, para nasabah yang telah berinvestasi di Mahakarya sebelumnya tetap dapat bertransaksi seperti biasa, malah lebih diuntungkan dengan kapasitas Stockbit di bidang teknologi.
Secara terpisah saat dihubungi DailySocial.id, Wellson menuturkan perusahaan akan menyelesaikan proses akuisisi secepat mungkin pasca memperoleh izin dari OJK. Mahakarya akan mengumumkan adanya pergantian saham pengendali, pergantian nama, dan alamat domisili. “Untuk manajemen, kami mempertahankan manajemen yang ada sekarang, serta memperkuat tim lagi untuk menjawab tantangan di industri.”
Mahakarya saat ini memiliki aplikasi tersendiri, nantinya saat akuisisi telah rampung, seluruh aktivitas trading akan dialihkan ke Stockbit.
Menurutnya, aksi korporasi ini dapat membawa keuntungan yang besar bagi perusahaan, juga para pengguna Stockbit. Yang pasti, pengguna bisa berinvestasi saham di Stockbit Sekuritas yang sebelumnya sempat terhenti saat kongsi bisnis perusahaan sebelumnya dengan Sinarmas Sekuritas berhenti. “Kemudian, pengguna bisa berinvestasi dengan nyaman tanpa khawatir oleh kemungkinan pergantian kerja sama dengan sekuritas lagi di masa mendatang.”
Disebutkan juga, dampak dari pengumuman masuknya Mahakarya pada 26 Agustus 2021, mampu meningkatkan antusiasme pengguna yang sempat turun selama beberapa pekan karena tidak bisa melakukan aktivitas trading online. “Tapi dari segi kunjungan masih aman karena mereka bisa menggunakan Stockbit Stream (platform sosial) dan Stockbit Pro untuk tool analisis yang lebih komprehensif. Nanti setelah selesai akuisisi dan ganti nama, semoga confidence user bertambah.”
Mengenai rencana berikutnya untuk masuk ke kelas aset investasi lainnya, misalnya aset kripto, Wellson menuturkan pihaknya berusaha relevan dengan menjawab pain point yang dialami pengguna. Namun untuk bisa menambah kelas aset lain, perlu riset lebih lanjut. “Tetapi, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi para pengguna. Seandainya ini menjadi sesuatu yang real, akan kami kabari segera.”
Disebutkan, saat ini Stockbit memiliki satu juta pengguna, dengan 90% dari mereka berusia di bawah 35 tahun. Di Indonesia, jumlah investor saham mencatatkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Di awal tahun 2016, jumlah investor saham tercatat sebanyak 434 ribu orang. Sementara di akhir Oktober 2021, jumlahnya sebesar 3,1 juta.
“Layanan perdagangan saham online yang modern, namun dihadirkan secara sederhana, kami harapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Stockbit ingin berkontribusi dalam meningkatkan jumlah investor di pasar modal serta mendukung perekonomian nasional. Untuk meningkatkan pengetahuan para investor, khususnya investor pemula, kami juga telah meluncurkan Stockbit Academy sebagai sarana belajar saham dari nol dari para profesional secara gratis,” tutup Wellson.
Percepat proses akuisisi
Langkah akuisisi perusahaan sekuritas ini sebelumnya juga sudah dilakukan Ajaib terhadap PT Primasia Unggul Sekuritas (kini bernama Ajaib Sekuritas) pada Maret 2020. Kehadiran perusahaan sekuritas yang langsung terintegrasi dengan platform, tentunya mempermudah perusahaan saat mengakuisisi pengguna baru.
Misalnya, dalam hal pembukaan Rekening Dana Nasabah, transaksi jual-beli, hingga penarikan dana secara online, sepenuhnya bisa dilakukan secara digital tanpa dokumen fisik apapun. Langkah tersebut mampu membuat Ajaib tumbuh melesat baik secara volume transaksi maupun jumlah pengguna.
Data terakhir menyebut, dalam kurun dua tahun, Ajaib berhasil mengakuisisi lebih dari satu juta investor ritel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, telah meraih 400 ribu pengguna baru. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia periode 1-5 November 2021, Ajaib masuk pada urutan ketiga sebagai broker teraktif sebanyak 1,04 juta kali dengan nilai transaksi Rp1,46 triliun.
Ruang pertumbuhan investor, terutama ritel di Indonesia berpotensi akan lebih menggeliat karena saat ini jumlah investor masih belum mencapai 1% dari total penduduk Indonesia. Alhasil, aksi merger dan akuisisi yang didorong oleh startup digital sangat memungkinkan bakal lebih ramai lagi ke depannya karena mampu mendorong pertumbuhan yang terakselerasi dengan platform digital.