Studio Asal Bandung “Visionesia” Memilih Fokus Kembangkan Game PC

Visionesia merupakan sebuah studio pengembangan game asal Bandung yang didirikan sejak Agustus 2016. Digawangi oleh 2 orang co-founder Dicky Juwono dan Deddy Tjiu, studio ini memfokuskan pada produk game untuk platform PC (Personal Computer).

Alasan mendasar mengembangkan game PC menurut pemaparan Dicky karena game ini memiliki pangsa pasar berbeda. Dari sisi bisnis, game di platform PC lebih menjanjikan, pasalnya pasar game PC didominasi oleh kalangan gamer yang sudah terbiasa membayar untuk sebuah game. Sementara di mobile rata-rata tidak berbayar, khususnya casual gamer, kendati pasarnya memang jauh lebih luas. Namun secara “passion“-lah yang sebenarnya mendorong kuat Visionesia Studio menggarap game yang lebih serius.

Salah satu game PC yang tengah dikembangkan –saat ini sedang tahap penyempurnaan demo—adalah Crimson451. Rencananya game tersebut akan ditampilkan pada ajang Gameprime 2017 dari BEKRAF tgl 29-30 juli 2017 mendatang. Kendati demikian game mobile juga pernah diproduksi oleh tim Visionesia, salah satunya berjudul Si Meong.

Berbicara tentang latar belakang pendiri studio game ini Dicky bercerita bahwa dirinya sudah berkecimpung dalam dunia desain grafis sejak tahun 1991. Sejak tahun 2010 ia mulai fokus ke dunia Apps dan Games sebagai freelancer UX/UI Designer dan Game Artist untuk berbagai macam karya, dengan mayoritas klien dari luar Indonesia.

“Setelah cukup lama bekerja di bidang tersebut, saya berkeinginan untuk membuat sebuah game sendiri. Tapi menyadari keterbatasan bahwa untuk membuat sebuah game membutuhkan tim, maka saya mengajak rekan saya Deddy Tjiu untuk bergabung dan mendirikan sebuah studio. Role saya di Visionesia Studio selain sebagai co-founder juga sebagai Art Director, sementara Deddy sendiri berlatar belakang bisnis,” ujar Dicky.

Dicky juga menceritakan apa yang ia targetkan untuk tahun ini, yakni bisa mendapatkan investor untuk merampungkan game perdananya Crimson451. Untuk mengakselerasi penyelesaiannya, ia juga berencana untuk melakukan crowdfunding pada proyek game PC tersebut. Harapan besar bagi Dicky sebagai Artist Director adalah studio yang ia dirikan dapat menciptakan varian game dengan sentuhan visual yang menawan, baik visual static maupun motion.

Selain itu Dicky juga memberikan komentarnya terhadap ekosistem pengembang game  yang ada di Indonesia saat ini.

“Ekosistem game developer di Indonesia saat ini sangat baik dan menarik dengan banyaknya komunitas lokal baik berbasis wilayah maupun berbasis platform. Plus didukung oleh banyaknya acara-acara yang berhubungan dengan game developer dan dukungan dari pemerintah,” pungkas Dicky.

Application Information Will Show Up Here