Bersamaan dengan momen International Women’s Day yang diperingati kemarin (8/3), hari ini (9/3), Amartha merayakan kesuksesannya dalam menjangkau satu juta pengusaha mikro perempuan. Selama 12 tahun berdiri, Amartha selalu fokus untuk menciptakan inklusi keuangan dan memastikan taraf hidup para pelaku usaha mikro, terutama perempuan, meningkat dengan memberikan akses permodalan.
Selain fokus untuk menjangkau lebih banyak UMKM, Amartha juga terus fokus mempertahankan kualitas pinjaman. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa Amartha telah mempertahankan perolehan NPL di bawah 0,5% sejak 2020.
Untuk itu, Andi Taufan Garuda Putra, selaku Founder & CEO Amartha, mengucapkan terima kasih dan merasa puas dengan semua tim yang telah berkolaborasi dalam menyediakan permodalan untuk para mitra Amartha. Kemudian, Andi juga menegaskan bahwa milestone ini bukanlah akhir, melainkan permulaan, dan yakin milestone selanjutnya akan dicapai lebih cepat daripada ini dengan bantuan kolaborasi dan fitur crowdfunding Amartha yang telah tersedia di aplikasi sejak akhir 2021 lalu.
“Pencapaian ini bukanlah akhir perjalanan melainkan permulaan bagi kami untuk terus menjangkau jutaan pengusaha UMKM lainnya, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang lebih masif lagi dari masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM perempuan di Indonesia,” kata Andi.
Kolaborasi memang sangat dibutuhkan di era saat ini untuk membantu mewujudkan misi sosial dari Amartha. Dalam kesuksesan mendanai satu juta ‘CEO’ UMKM perempuan, Amartha masih terus bertekad untuk bisa menjangkau lebih banyak lagi ‘CEO’ UMKM perempuan di seluruh Indonesia.
Selain berterima kasih kepada semua pihak yang membantu tercapainya satu juta mitra ini, Andi juga mengajak masyarakat luas untuk turut andil dalam mendanai UMKM perempuan bersama Amartha mulai dari Rp.100.000 dalam kampanye #100ribuSejutaPeluang.
Menurut Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, dengan membantu mendanai mitra pengusaha perempuan melalui Amartha, para pendana bisa memastikan taraf hidup mitra meningkat dan dapat membantu mitra memperoleh biaya untuk pendidikan anak-anaknya.
Tidak hanya melalui pendanaan, Amartha juga masih terus konsisten dalam memberikan training mingguan kepada mitra secara berkelompok mengenai literasi keuangan, literasi digital, dan kemampuan kewirausahaan yang bisa membantu mitra mengakses pasar yang lebih luas lagi dan memiliki relasi baru.
Dengan strategi tersebut, Amartha mencatat ada 95% mitra yang telah berhasil memenuhi kebutuhan dasar. Kemudian, terdapat 96% mitra yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh mitra dan keluarga, tapi juga komunitas di sekitar karena terciptanya lapangan kerja baru di desa dimana 75% dari total tenaga kerja juga datang dari kalangan perempuan.
Meskipun angka satu juta merupakan angka yang besar, tapi nyatanya hingga saat ini masih ada 30 juta UMKM yang belum mendapatkan akses ke permodalan. Fakta ini juga dipaparkan oleh Komisaris Utama Amartha, Rudiantara, dalam acara Virtual Media Briefing: Launching Satu Juta Mitra Amartha. Ia yakin bahwa microfinance seperti Amartha bisa menjangkau lebih banyak UMKM lagi terutama dengan adanya transformasi digital dan juga kolaborasi.