Tag Archives: 100 thieves

David De Gea Buat Organisasi Esports: Rebels Gaming, 100 Thieves Dapat Investasi US$60 Juta

Minggu lalu, ada dua atlet olahraga yang memasuki dunia esports dengan membuat organisasi esports. Pertama adalah kiper Manchester United, David De Gea, yang membuat Rebels Gaming. Kedua adalah Kenny Vaccaro, mantan atlet NFL, yang meluncurkan G1 atau Gamers First. Sebelum De Gea dan Vaccaro, ada banyak atlet olahraga yang mencoba untuk aktif di industri esports, seperti David Beckham. Selain itu, pada minggu lalu, 100 Thieves mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kucuran dana sebesar US$60 juta.

David de Gea Perkenalkan Organisasi Esports Baru: Rebels Gaming

Kiper Manchester United, David de Gea menjajaki industri esports dengan meluncurkan organisasi esports bernama Rebels Gaming. Nantinya, organisasi itu akan merekrut tim untuk bertanding di League of Legends, VALORANT, dan Rainbow Six Siege. Selain pemain profesional, Rebels Gaming juga akan merekrut kreator konten dan streamers. Bagi para pemain, streamers, dan kreator konten, Rebels Gaming akan menyediakan fasilitas latihan yang terletak di Madrid, Spanyol.

“Peluncuran Rebels Gaming di dunia esports adalah mimpi lain yang jadi kenyataan,” kata De Gea, menurut laporan Esports Insider. “Organisasi ini betujuan untuk membuat generasi muda paham akan nilai-nilai yang saya pelajari dari karir saya di dunia sepak bola.”

100 Thieves Dapat Investasi Senilai US$60 Juta

Organisasi esports asal Amerika Utara, 100 Thieves, baru saja mendapatkan investasi sebesar US$60 juta. Ronde pendanaan Seri C dari 100 Thieves kali ini dipimpim oleh Green Bay Ventures dan didukung oleh beberapa investor lama dan baru, seperti Aglae Ventures, Breyer Capital, Tao Capital, dan Willoughby Capital. Dengan kucuran dana segar terbaru ini, valuasi dari 100 Thieves diperkirakan mencapai US$460 juta.

100 Thieves baru saja mendapatkan pendanaan Seri C.

“Performa kami di 2021 lebih baik dari perkiraan,” kata Matthew “Nadeshot” Haag, pendiri dan CEO dari 100 Thieves, menurut laporan Esports Insider. “Kami berhasil merealisasikan janji kami untuk mengembangkan budaya gaming. Pada saat yang sama, kami juga dapat membangun bisnis dan brand yang kuat untuk masa depan. 100 Thieves sekarang punya modal untuk membuat dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang akan dicintai oleh komunitas kami.”

IESF Bekerja Sama dengan ESWF

International Esports Federation (IESF) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Esports World Federation (ESWF). Dengan begitu, kedua federasi itu akan bekerja sama untuk “mengembangkan dan menyatukan esports” di seluruh dunia. ESWF akan memimpin Esports for all Commission, program baru yang ditujukan untuk membuat komunitas esports menjadi lebih inklusif. Sementra itu, Stephan Carapiet, Deputy President of the ESWF, juga akan ikut berpartisipasi dalam program tersebut sebagai Honorary Vice President of IESF.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan ESWF untuk merealisasikan tujuan kami bersama,” kata Vlad Marinescu, President of IESF, seperti dikutip dari Esports Insider. “IESF akan berkolaborasi dengan ESWF untuk memberikan dukungan terbaik bagi organisasi dan pemain esports di dunia. Kami juga akan terus menyokong kebiasaan bermain game yang sehat untuk keluarga World Esports.”

Malaysia Digital Creativity Festival 2021 Dihadari Lebih dari 10 Ribu Fans Esports

Malaysia Digital Creativity Festival (MYDFC) 2021 diadakan pada 27-28 November 2021 lalu. Digelar oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), event itu dihadari oleh lebih dari 10 ribu penggemar esports di Malaysia. Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari event tersebut adalah 10 turnamen esports yang digelar di sana. Game-game yang diadu dalam kompetisi itu antara lain PUBG Mobile, Mobile Legends, Apex Legends, Free Fire, VALORANT, Wild Rift, FIFA 22, Guilty Gear, dan Ejen Ali: Agents Arena. Total hadiah yang ditawarkan mencapai RM70 ribu atau sekitar Rp239 juta, lapor IGN.

MYDCF 2021. | Sumber: IGN

Selain turnamen esports, MYDFC juga menyediakan masterclasses yang diadakan pada 6-7 November 2021. Kelas itu menampilkan Cheng Jin Xiang alias “NothingToSay“, pemain Dota 2 profesional asal Malaysia yang bermain di PSG.LGD, runner-up dari The International 10. Di MYDFC juga digelar konferensi “Sembang Game”, yang menyertakan sejumlah speaker ternama, seperti Team Director, Fnatic, Eric Thor, Senior Manager of Esports Global Operations, Moonton, Siew Hao Zhen, streamer MissRose, dan caster Mathhew Issac.

Mantan Atlet NFL Buat Organisasi Esports, G1

Mantan atlet american football, Kenny Vaccaro mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri dari dunia olahraga fisik untuk bisa berkarir dunia esports. Bersama Hunter Swensson dan Cody Hendrix, Vaccaro mengumumkan keberadaan organisasi esports G1, yang juga dikenal dengan nama Gamers First. G1 akan bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Sekarang, Vaccaro, Swensson, dan Hendrix tengah fokus untuk merekrut para pemain esports. Sejauh ini, G1 telah menandatangani kontrak dengan delapan orang, yaitu empat kreator Destiny dan empat pemain Halo profesional. Memang, G1 ingin bisa berkompetisi di Halo World Championship, menurut laporan VentureBeat. Selain delapan orang tersebut, G1 juga telah mempekerjakan seorang pelatih.

Sumber header: Daily Esports

Riot Games dan Tencent Siapkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok, Gucci dan Lexus Kerja Sama dengan 100 Thieves

Minggu lalu, Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kerja sama dengan PUMA. Sekarang, kolaborasi mereka akan melibatkan tim VALORANT di Amerika Utara. Selain itu, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan Lexus serta Gucci. Sementara EA dan Respawn mengungkap, jika keadaan memungkinkan, mereka akan menggelar turnamen esports Apex Legends secara offline pada tahun depan.

Tencent dan Riot Games Bakal Kembangkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok

League of Legends: Wild Rift belum dirilis secara resmi di Tiongkok. Meskipun begitu, Riot Games dan Tencent sudah menyiapkan skena esports dari mobile MOBA tersebut. Dot Esports menyebutkan, peluncuran Wild Rift telah disetujui oleh National Press and Publication Administration (NPPA) pada Februari lalu. Namun, belum diketahui kapan mobile game itu akan dirilis. Satu hal yang pasti, game tersebut akan dirilis oleh Tencent.

Di Tiongkok, Tencent dan Riot Games membuat perusahaan joint venture yang bernama TJ Sports. Perusahaan itu bertanggung jawab untuk mengadakan League of Legends Pro League (LPL). Bulan lalu, TJ Sports mengungkap bahwa mereka sudah menyiapkan rencana untuk mengembangkan ekosistem esports Wild Rift — yang dikenal dengan nama League of Legends Mobile — di Tiongkok. Ekosistem esports Wild Rift di Tiongkok akan terdiri dari tiga bagian: yaitu jalur influencer, jalur LPL, dan kompetisi nasional. Untuk jalur LPL, 16 tim yang ikut serta dalam LPL akan bisa saling bertanding dengan satu sama lain untuk mendapatkan 5 slot yang tersedia di kompetisi nasional.

100 Thieves Kerja Sama dengan Lexus

Organisasi esports asal Amerika Utara, 100 Thieves, baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan otomotif, Lexus. Dengan ini, nama Content House milik 100 Thieves akan diubah menjadi Lexus Content House. Selain itu, Lexus dan 100 Thieves juga akan bekerja sama dalam membuat konten digital. Proses pembuatan konten digital itu akan ditangani oleh Rachell “Valkyrae Hofstetter dan Leslie “Fuslie” Fu. Keduanya juga akan menjadi brand ambassador dari Lexus.

Lexus resmi jadi rekan 100 Thieves.

“Lexus melihat ada hubungan yang otentik antara perusahaan otomotif dengan gaya hidup premium. Kami senang karena bisa menemukan rekan dengan visi yang sama seperti 100 Thieves,” kata Vinay Shahani, Vice President of Marketing, Lexus, seperti dikutip dari Esports Insider. “Melalui kolaborasi ini, kami bertujuan untuk mengejutkan dan memuaskan komunitas 100 Thieves dengan konten inovatif.”

100 Thieves Kolaborasi dengan Gucci

Selain dengan Lexus, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan merek fashion mewah, Gucci, pada minggu lalu. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Gucci dan 100 Thieves akan merilis beberapa produk fashion, termasuk kaos Rugby, jersey, dan hoodie. Produk utama dari kolaborasi antara Gucci dan 100 Thieves adalah tas berwarna merah yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.

Produk utama dari kerja sama 100 Thieves dengan Gucci.

Bersamaan dengan peluncuran sejumlah produk kolaborasi ini, Gucci meluncurkan program marketing yang melibatkan tujuh kreator konten terbaik dari 100 Thieves, seperti Valkyrae, Neekolul, BrookeAB, Nadeshot, CouRageJD, Yassuo, dan Kris London. Program itu juga melibatkan dua pemain profesional dari 100 Thieves, yaitu Kenny dan Ssumday, lapor Man of Many.

Kolaborasi Gen.G dengan PUMA Kini Cakup Tim Amerika Utara

Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kerja sama mereka dengan sportswear PUMA. Sebagai bagian dari kerja sama ini, PUMA akan membuat jersey untuk semua tim dan kreator konten Gen.G, termasuk pemain VALORANT dan kreator konten di Amerika Serikat. Pada awalnya, kolaborasi antara Gen.G dan PUMA hanya melibatkan tim-tim di Korea Selatan.

Kolaborasi PUMA dan Gen.G kini juga akan melibatkan tim Amerika Utara.

Kerja sama antara Gen.G dan PUMA dimulai pada Juni 2020. Saat itu, PUMA membuat jersey untuk tim PUBG dan League of Legends dari Gen.G. Dua tim itu sama-sama bermarkas di Korea Selatan. Pada Oktober 2020, PUMA dan Gen.G membuat jersey edisi terbatas untuk League of Legends World Championship 2020, menurut laporan Esports Insider.

Kompetisi Apex Legends Bakal Diadakan Offline dengan Hadiah Sebesar US$5 Juta

EA dan Respawn Entertainment bakal menggelar liga untuk Apex Legends secara offline pada tahun depan. Turnamen resmi untuk Apex Legends itu akan menawarkan total hadiah sebesar US$5 juta, dua kali lipat dari total hadiah kompetisi Apex Legends tahun ini. Selain pertandingan antara para pemain profesional, kompetisi Apex Legends itu juga akan menyertakan lomba cosplay serta pertandingan antara pemain profesional dan amatir.

Tahun ini, Apex Legends Global Series (ALGS) telah dimulai pada Juni 2021. Kompetisi yang menawarkan total hadiah US$2,5 juta itu diikuti oleh 170 tim Apex Legends terbaik dari seluruh dunia. ALGS dianggap cukup sukses. Buktinya, pertandingan final untuk kawasan Amerika Utara dari ALGS Championship mendapatkan Average Minute Audience (AMA) sebanyak 180 ribu, yang merupakan rekor dalam sejarah viewership ALGS.

valkyrae 100 thieves

Signifikansi Valkyrae Jadi Co-Owner 100 Thieves untuk Perjuangan Perempuan di Esports dan Game

Jumlah gamer perempuan terus bertambah. Dan walau industri gaming dan esports sering dianggap sebagai dunia pria, tidak sedikit perempuan yang memutuskan untuk bekerja di belakang layar. Sekarang, bertambah satu lagi perempuan yang menduduki posisi manajemen di organisasi esports besar. Tidak tanggung-tanggung, streamer Rachel “Valkyrae” Hofstetter ditunjuk untuk mengisi posisi sebagai co-owner dari 100 Thieves. Hal ini diumumkan oleh organisasi esports itu pada Rabu, 7 April 2021. Selain Valkyrae, Jack “CouRage” Dunlop juga menjadi salah satu co-owner lain.

 

Perjalanan Karir Valkyrae

Rachel Hofstetter merupakan streamer yang dikenal dengan nama “Valkyrae”. Dia memulai karirnya sebagai streamer ketika dia masih berumur 23 tahun. Pada Januari 2021, dia merayakan ulang tahunnya yang ke-29. Hal itu berarti, dia sudah menjadi streamer selama sekitar 6 tahun.

“Saya mulai melakukan streaming saat saya berumur 23 tahun dan saya tidak pernah berhenti. Saya telah melakukan ini setiap hari selama bertahun-tahun,” ujar Valkyrae pada The New York Times. Sebelum menjadikan game sebagai karir, dia bermain game sebagai hobi dan juga pelarian dari masalah di dunia nyata. Tumbuh besar di kawasan pedesaan Moses Lake, Valkyrae bermain game untuk mengalihkan perhatian dari pertengkaran kedua orangtuanya.

Valkyrae 100 Thieves
Valkyrae bersama CouRage dan Nadeshot, dua co-owners lain dari 100 Thieves. | Sumber: Esports

Valkyrae juga sempat bekerja di GameStop demi membiayai kuliahnya. Sebagai karyawan di GameStop, dia bisa mendapatkan akses ke game-game terbaru untuk PlayStation dan Xbox. Dia lalu mulai membuat konten untuk Instagram. Dia mengaku, ketika itu dia merasa sendirian dan depresi. Fokusnya hanyalah bermain game dan bekerja.

Para penggemar Valkyrae lalu mendukungnya untuk melakukan streaming. Dia bergabung dengan Twitch pada 2015. Keputusannya untuk menjadi streamer di Twitch berbuah manis. Dalam waktu kurang dari satu tahun, dia berhasil mendapatkan sponsor. Pemasukannya sebagai streamer cukup besar sehingga dia memutuskan untuk fokus mengembangkan karirnya sebagai game streamer. Walau dia memulai karirnya di Twitch, Valkyrae pindah ke YouTube pada Januari 2020. Hal itu berarti, dia harus kembali membangun fanbase-nya. Namun, sekarang, dia telah berhasil mendapatkan lebih dari 3,3 juta subscribers di YouTube. Tak hanya itu, dia juga pernah membintangi video musik Machine Gun Kelly dan memenangkan “kreator konten terbaik” di The Game Awards pada 2020.

valkyrae 100 Thieves
Valkyrae dinobatkan sebagai kreator konten terbaik di Game Awards 2020. | Sumber: Twitter

Pandemi COVID-19 membuat industri game streaming tumbuh pesat. Dan hal ini juga menguntungkan Valkyrae. Menurut data dari perusahaan analitik Street Hatchet, total hours watched dari konten buatan Valkyrae mencapai 24 juta jam selama 2020. “Rae adalah live streamer dengan pertumbuhan jumlah fans paling cepat di dunia,” kata Ryan Wyatt, Head of YouTube Gaming Division, pada Oktober 2020. “Dan sekarang, dia merupakan streamer perempuan terpopuler di dunia.”

Sayangnya, popularitas di internet layaknya pisau bermata dua, apalagi bagi para perempuan. Saat bermain game online, tidak sedikit gamers perempuan yang menjadi korban harassment. Valkyrae pun mengalami masalah ini. Namun, dia tidak malu-malu untuk membahas masalah ini di hadapan para fans-nya. Dia bahkan menceritakan pengalamannya ketika dia mengalami doxxing, alamatnya dibocorkan ke Twitter oleh seorang penguntit. Namun, keputusan Valkyrae untuk membahas berbagai harassment yang dia alami justru membuat fans-nya jadi merasa semakin dekat dengannya. Pasalnnya, hampir setengah dari fans Valkyrae merupakan perempuan muda, yang juga sering mengalami masalah harassment.

“Ketika Anda memerhatikan masalah yang harus dihadapi oleh gamers perempuan, termasuk harassment, Anda akan sadar bahwa gamer perempuan punya dedikasi yang tinggi,” kata T.L. Taylor, Sosiolog di Massachusetts Institute of Technology. “Gamers perempuan tetap kukuh untuk bertahan di ekosistem yang secara aktif mencoba untuk mengusir mereka.”

 

Apa Pentingnya Jika Valkyrae Jadi Co-owner dari 100 Thieves?

Sekarang, sebagian besar gamer profesional merupakan laki-laki. Tak hanya itu, kebanyakan jabatan penting di sebuah organisasi esports juga dipegang oleh pria. Valkyrae merupakan salah satu perempuan pertama yang menjadi co-owner dari sebuah organisasi esports besar. Dan kabar ini mendapat sambutan hangat dari netizens. Pasalnya, pengangkatan Valkyrae sebagai co-owner 100 Thieves merupakan validasi untuk para gamers perempuan, yang jumlahnya terus bertambah.

“Saya dan teman-teman perempuan saya sudah bermain game sejak kami berumur 6 tahun,” kata Valkyrae pada The New York Times. “Perempuan bermain game sebenarnya bukan hal baru. Hanya saja, sekarang, lebih banyak orang yang tahu bahwa perempuan juga bermain game.”

Sebagai co-owners, Valkyrae dan CouRage akan mendapatkan saham di 100 Thieves. Organisasi esports itu diperkirakan punya valuasi US$190 juta, menurut Forbes. Salah satu tugas Valkyrae dan CouRage adalah merekrut talenta baru, baik sebagai atlet esports maupun sebagai streamers. Selain itu, mereka juga akan bertanggung jawab untuk mengembangkan merek street wear 100 Thieves. Terakhir, mereka akan bekerja sama dengan Creative Artists Agency untuk membuat berbagai konten, mulai dari podcast, film, sampai seri TV.

“Melihat ke belakang, saya merasa saya telah melalui perjalanan yang sangat panjang,” kata Valkyrae, seperti dikutip dari IGN. Dia mengaku, dia masih merasa tidak percaya bahwa dia bisa menjadi salah satu co-owner perempuan pertama dari 100 Thieves. “Saya merasa sangat beruntung karena dapat mencapai posisi saya sekarang. Saya juga bersyukur karena saya bisa menjadi panutan yang baik, tidak hanya untuk komunitas gamer, tapi juga untuk para perempuan.”

Valkyrae juga menjelaskan alasan mengapa dia memutuskan untuk memegang peran manajemen di 100 Thieves. “Saya semakin sadar bahwa industri streaming sangat tidak sehat,” katanya. “Anda tidak pernah meninggalkan kamar Anda. Anda hanya bersosialisasi dengan rekan kerja Anda melalui di dunia maya. Dan Anda hanya duduk di kursi seharian. Seiring dengan bertambahnya umur, saya berusaha untuk memikirkan tentang rencana saya di masa depan. Saya senang karena bisa menjadi seorang perintis dan panutan bagi perempuan di industri streaming game.”

Sumber header: Twitter

Demi Regenerasi, 100 Thieves Meluncurkan 100 Thieves Next

League of Legends Amerika Utara memang memiliki permasalahan kualitas player pool. Impor pemain menjadi jalan keluar paling cepat dan efektif bagi tim yang bermain di NA LCS.

Tetapi mau sampai kapan region ini dijuluki sebagai rumah untuk pemain pensiunan? Contohnya adalah Bae “Bang” Jun-sik  yang pindah ke region Amerika Utara setelah memutuskan untuk berpisah dengan SKT T1. Bang, yang karirnya sudah menurun di tahun 2018, akhirnya menerima tawaran untuk bermain di region Amerika Utara.

Untuk perbandingan, NA LCS memiliki total 41 pemain yang berasal dari luar Amerika Utara. Sedangkan region Eropa LEC hanya memiliki 6 pemain impor. LPL Tiongkok sendiri ada 29 pemain dari luar Tiongkok. LCK Korea sama sekali tidak memiliki pemain impor.

Alasan dari meningkatnya pemain impor di NA LCS adalah kualitas talenta muda yang tidak mumpuni. Riot Games Amerika Utara sudah berusaha untuk membuat program guna membina talenta muda, yaitu dengan mengadakan NA Academy League. Merasa kurang efektif terhadap NA Academy League, 100 Thieves juga meluncurkan program mereka sendiri yaitu 100 Thieves Next.

 

Membina pemain yang masih sangat muda, 100X berisikan 3 pemain yang masih bersekolah. Chris “PapaSmithy” Smith sebagai General Manager League of Legends dari 100 Thieves berkata bahwa ia ingin memberikan kesempatan pada pemain muda untuk menjalani sekolah dan membangun karir esports mereka secara bersamaan. Sehingga ketika selesai bersekolah, mereka diharapkan untuk siap bersaing di NA LCS. Pemain-pemain ini diambil dari leaderboard peringkat Challenger League of Legends Amerika Utara.

Selain upaya dari organisasi dari 100 Thieves, Riot Games juga perlu mengembangkan programnya lebih lanjut lagi. Sampai saat ini masih terbukti bahwa NA Academy league belum sangat membantu untuk mengurangi pemain impor. Riot Games harus bekerja sama dengan para organisasi esports di Amerika Utara untuk membantu mereka melakukan scouting talenta baru.

100 Thieves Buat Markas di Los Angeles

Banyak organisasi esports yang menyediakan gaming house sebagai tempat tinggal bagi para pemainnya. Selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, para pemain akan hidup bersama. Namun, gaya hidup seperti ini dianggap kurang sehat karena bisa menyebabkan konflik antara kehidupan pribadi dan profesional. Karena itu, beberapa organisasi esports besar mulai memutuskan untuk membuat markas terpisah. 100 Thieves baru saja meresmikan markas mereka di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tidak tanggung-tanggung, markas baru mereka memiliki luas 15 ribu kaki persegi. Alasannya, karena mereka ingin memastikan bahwa markas baru mereka dapat menampung semua divisi bisnis mereka. 100 Thieves memang dikenal dengan tim esports mereka. Namun, mereka juga memiliki bisnis merchandise dan pembuatan konten. John Robinson, President dan COO 100 Thieves berkata, seiring dengan tumbuhnya bisnis mereka, mereka juga ingin membuat markas yang besar.

“Pada awalnya, kami mencari tempat seluas 8.000 kaki persegi, lalu 10.000 kaki persegi. Setelah itu kami berpikir, ‘Oh, cari saja tempat seluas 15 ribu kaki persegi agar muat untuk menampung semua bisnis kita,'” kata Robinson pada Variety. Untuk membangun markas barunya, 100 Thieves bekerja sama dengan Cash App dalam perjanjian sponsorship yang komprehensif. Karena itulah, markas baru 100 Thieves dinamai Cash App Compound. Selain itu, kerja sama antara keduanya juga meliputi dukungan untuk tim esports, konten, dan jersey 100 Thieves.

Markas baru 100 Thieves. | Sumber: VentureBeat
Markas baru 100 Thieves.| Sumber: VentureBeat

Sama seperti markas organisasi esports lain, fungsi utama dari Compound adalah sebagai tempat latihan bagi tim esports 100 Thieves. Mereka kini memiliki tim League of Legends, Counter-Strike, dan Fortnite. Sejauh ini, 100 Thieves telah memenangkan dua turnamen major Call of Duty, masuk kualifikasi League of Legends World Championship, dan meraih medali di Fortnite World Cup dan Fortnite Championship Series.

“Para pemain kami adalah atlet kelas dunia dan kami ingin mendukung mereka dengan fasilitas kelas dunia,” kata Robinson, menurut laporan VentureBeat. “Kami membayar mereka layaknya atlet profesional. Saya rasa, mereka pantas untuk mendapatkan fasilitas kelas dunia.”

Divisi hiburan/konten 100 Thieves juga cukup sukses. Channel YouTube 100 Thieves merupakan channel esports dengan pertumbuhan paling cepat pada 2018 dan 2019. Mereka juga meluncurkan podcast di iTunes. Soal bisnis merchandise mereka, Robinson berkata bahwa dalam 2 tahun, mereka telah membuka penjualan merchandise belasan kali dan produk yang  mereka jual selalu terjual habis dalam waktu kurang dari 30 menit.

Studio di Compound. | Sumber: Variety
Studio di Compound. | Sumber: Variety

100 Thieves didirikan oleh Matthew “Nadeshot” Haag, yang menjadi pemain Call of Duty profesional sepanjang 2011 sampai 2014. Pada 2015, dia pindah ke Los Angeles dan mulai membuat konten esports. Dia mendirikan 100 Thieves pada 2017. Tahun lalu, 100 Thieves mendapatkan investasi sebesar US$35 juta untuk membangun markas baru mereka dan melakukan ekspansi dalam bisnis pembuatan konten serta fashion.

Meskipun sejatinya Compound akan digunakan sebagai tempat latihan, 100 Thieves juga menyediakan ruangan untuk bersantai. Di ruangan tersebut, terdapat sofa dan TV besar. Chris “Papa Smithy” Smith menjelaskan betapa pentingnya menyediakan tempat dan waktu bagi para pemain profesional untuk rehat.

Tempat istirahat di Compound. | Sumber: Variety
Tempat istirahat di Compound. | Sumber: Variety

“Ketika orang-orang membahas tentang esports, mereka tidak tahu bahwa para pemain profesional biasanya berlatih selama 6 hari dalam seminggu, rata-rata dalam sehari, mereka berlatih selama 10 jam,” ujar Smith. Sama seperti olahraga tradisional, para pemain profesional akan berlatih, meninjau permainan mereka, menganalisa musuh, dan meninjau performa mereka sendiri. “Jadi, mereka perlu ruangan untuk berisitirahat.”

Selain itu, 100 Thieves juga membuat studio produksi. Robinson mengatakan, mereka menghabiskan lebih dari US$500 ribu untuk membuat studio tersebut. Salah satu program yang mereka buat adalah “The CouRage and Nadeshot Show”, podcast dan seri YouTube dengan Nadeshot dan Jack “CouRage” Dunlop sebagai host.

“Ini adalah mimpi yang jadi nyata untuk ‘The CouRage and Nadeshot Show’ Season 2, begitu kami menyebutkan,” kata Dunlop. “Ini menunjukkan betapa besarnya investasi yang 100 Thieves tanamkan dalam pembuatan konten dan video.”

Sumber header: VentureBeat

Investor 100 Thieves Siapkan Rp1,4 triliun untuk Investasi Khusus Esports

Perusahaan manajemen investasi Artist Capital Management berhasil mengumpulkan US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) untuk Artist Esports Edge Fund, yang akan menginvestasikan dana tersebut ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang esports. Mereka melakukan ini karena mereka percaya, pada akhirnya, esports akan tumbuh lebih besar daripada industri olahraga tradisional.

Ada beberapa alasan mengapa Artist Capital Management percaya, esports akan tumbuh pesat di masa depan. Dari segi penonton, jumlah penonton esports terus tumbuh dari tahun ke tahun. Diperkirakan, tahun ini, jumlah penonton esports mencapai 194 juta orang dan akan naik menjadi 276 juta orang pada 2022. Umur para penonton esports juga relatif muda jika dibandingkan dengan penonton olahraga tradisional. Sebanyak 79 persen penonton esports berumur di bawah 35 tahun. Sementara dari segi pemasukan, nilai industri esports diperkirakan akan mencapai US$2,9 miliar pada 2022. Artist Capital Management juga percaya, keberadaan liga dengan sistem franchsie akan mendorong pertumbuhan esports. Salah satu liga esports yang menggunakan sistem franchise adalah Overwatch League dari Activision Blizzard. Pada tahun depan, Activision Blizzard juga akan mengadakan Call of Duty League dengan format serupa. Di Indonesia, satu-satunya liga yang menggunakan model franchise adalah Mobile Legends Professional League dari Moonton. Memang, penggunaan sistem franchise pada liga esports berhasil menarik lebih banyak sponsor. Namun, para pelaku esports masih mempertanyakan apakah sistem franchise memang akan menjadi tren di masa depan.

CEO Matthew “Nadeshot” Haag dan COO 100 Thieves, John Robinson. | Sumber: VentureBeat
CEO Matthew “Nadeshot” Haag dan COO 100 Thieves, John Robinson. | Sumber: VentureBeat

“Berkaca dari evolusi industri terkait internet lainnya, kami merasa, sejumlah perusahaan esports akan menguasai sebagian besar pemasukan di pasar esports,” kata Chief Investment Officer, Artist Capital Management, Josh Dienstag, seperti dilaporkan VentureBeat. “Kami harap, kami bisa bekerja sama dengan para penguasaha yang sedang mengembangkan platform yang akan menjadi penguasa pasar.” Pada Juli 2019, Edge Fund telah memimpin investasi seri B senilai US$35 juta untuk 100 Thieves, organisasi esports asal Los Angeles, Amerika Serikat. Ketika itu, Dienstag juga ditunjuk masuk menjadi anggota dewan dari organisasi esports tersebut. Selain 100 Thieves, Edge Fund juga memiliki investasi di Washington Esports Ventures, yang merupakan pemilik dari tim Overwatch League, Washington Justice. Dalam waktu 10 tahun, Edge Fund berencana untuk bisa menemukan perusahaan esports sebagai rekan dalam jangka panjang.

“Artist Capital Management adalah rekan yang sangat baik; mereka mengerti industri esports dan menghargai perbedaan yang kami miliki dari organisasi esports lain dan mendukung visi kami. Industri esports pada dasarnya adalah industri hiburan yang terus berubah dan kami senang kami bisa bekerja sama dengan perusahaan yang menyadari tren ini,” kata President dan Chief Operating Officer 100 Thieves, John Robinson dalam pernyataan resmi. Belakangan, memang semakin banyak investor yang tertarik untuk masuk ke dunia esports. Ini dianggap sebagai tandar bahwa industri esports, yang masih sangat muda, sudah mulai matang.

Sumber header: The Esports Observer

Dapatkan Kontrak Eksklusif dengan YouTube, Jack “CouRage” Dunlop Tinggalkan Twitch

Twitch kembali kehilangan streamer ternama. Jack “CouRage” Dunlop baru saja mengumumkan bahwa dia akan menyiarkan videonya secara eksklusif di YouTube. Dia mengumumkan keputusannya ini melalui Twitter. Belakangan, memang semakin banyak kreator konten yang memutuskan untuk pindah dari Twitch, seperti Tyler “Ninja” Blevins dan Michael “Shroud” Grzesiek. Secara total, dua pria tersebut memiliki lebih dari 21 juta pengikut di Twitch. Walau tak sebanyak dua streamer tersebut, jumlah fans Dunlop cukup banyak. Di Twitch, dia memiliki 2,1 juta pengikut sementara di YouTube dia memiliki 1,87 juta subscriber.

“Saya senang saya bisa memperkuat hubungan dengan penonton saya di YouTube dan memanfaatkan platform YouTube untuk melakukan kolaborasi dengan kreator lain,” kata Dunlop dalam pernyataan resmi, dikutip dari The Verge. “Perjanjian dengan YouTube memungkinkan saya untuk membuat konten lebih banyak dan mendekatkan diri dengan fans saya secara real-time.” Dunlop mengumumkan keputusannya ini melalui sebuah video pendek. Dalam video itu, bersama Matt “Nadeshot” Haag dan Rachel “Valkyrae” Hoftstetter, Dunlop menegaskan bahwa dia masih akan menjadi bagian dari organisasi esports 100 Thieves.

Menurut laporan Variety, Dunlop mulai menjadi streamer setelah dia keluar dari Major League Gaming pada Maret 2018. Sejak saat itu, dia telah mendapatkan 37 juta stream view dan 271 juta video view. Dia merupakan konten kreator di 100 Thieves, organisasi esports yang memiliki tim di Fortnite, League of Legends, dan Call of Duty. Sebagai konten kreator, dia biasanya menyiarkan sesi ketika dia sedang bermain Fortnite. Saat ini, dia belum menjelaskan video seperti apa yang akan dia buat untuk YouTube. Namun, tampaknya, dia tidak akan sekadar menyiarkan video saat dia bermain game. “Saya tak mau stagnan dan merasa seolah-olah saya bekerja di sebuah kantor,” kata Dunlop dalam video, dikutip dari Kotaku.

Sebagai platform streaming, YouTube memang kalah pamor jika dibandingkan dengan Twitch, setidaknya di kancah internasional. Namun, biasanya, konten yang disiarkan di Twitch juga akan diunggah ke YouTube. Karena itu, YouTube masih tetap mendapatkan untung. Tapi sekarang, tampaknya mereka mulai mengubah strategi mereka dengan merekrut sejumlah konten kreator secara eksklusif. Selain Dunlop, streamer Fortnite Lachlan Power juga akan secara eksklusif melakukan siaran langsung di YouTube. Keputusan YouTube untuk mengubah strategi ini menunjukkan bahwa mereka juga ingin berjaya sebagai platform streaming.

Sumber: Kotaku
Sumber: Kotaku

Di tengah perkembangan esports, berbagai platform streaming bersaing untuk menjadi nomor satu. Jika melihat jumlah total jam ditonton, Twitch masih menjadi platform streaming nomor satu, walau di Indonesia, Twitch justru tak terlalu dikenal. Setelah Blevins pindah ke Mixer, semakin banyak kreator konten yang tertarik membuat channel di platform buatan Microsoft tersebut. Sayangnya, hal ini tidak diikuti dengan pertambahan total view. Meskipun begitu, fakta bahwa semakin banyak streamer yang pindah dari Twitch menunjukkan, platform streaming seperti Mixer dan YouTube, berani menawarkan kontrak yang lebih menguntungkan streamer, seperti yang disebutkan oleh Dot Esports. Sebelum ini, Blevins berkata bahwa alasan dia pindah ke Mixer adalah karena Twitch sangat membatasi para kreatornya untuk mengembangkan merek mereka. Selain itu, dia juga menganggap, chatroom Twitch bermasalah.