Tag Archives: 18:9

[Review] Advan G2 Plus: Smartphone Murah FullView untuk Medsos

Merek lokal yang paling eksis berjualan di Indonesia bisa dibilang adalah Advan. Vendor lokal ini masih bertengger di peringkat 5 besar dalam penjualan smartphone mereka. Tentunya, hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi Advan yang sudah berjualan selama bertahun-tahun.

Advan G2 Plus

Harga yang terjangkau bagi sebagian besar penduduk Indonesia, kualitas produk yang baik, serta rasa nasionalisme merupakan hal yang paling penting dalam menjual produk mereka. Sayangnya, Advan memang tidak terlalu mementingkan spesifikasi tinggi pada setiap smartphone yang mereka jual, asalkan nyaman untuk digunakan.

Salah satu produk yang mereka banggakan dan telah hadir di meja pengujian DailySocial adalah Advan G2 Plus. Smartphone yang satu ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari generasi sebelumnya yang memiliki nama tanpa plus. Hal yang paling bisa dilihat adalah Advan G2 Plus menggunakan layar Fullview 18:9.

Advan G2 Plus - Belakang

Advan G2 Plus memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6737
CPU 4 x 1.3 GHz Cortex A53
GPU Mali-T720 MP2
RAM / Internal Storage 3 GB / 32 GB
Layar 5,7” 1440×720 18:9
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1
Kamera Depan: 8 MP, Belakang: 13 MP

Advan G2 Plus khusus diramu oleh vendor asal Indonesia ini dengan baterai besar, 4000 mAh. Selain itu, kerjasama eksklusif Advan bersama Samsung menelurkan smartphone dengan kamera dengan sensor ISOCELL. Dengan sensor 13 MP pada bagian belakang, kameranya menggunakan lensa Largan 5P. Nanti kita lihat seberapa baik kamera yang dimiliki oleh Advan.

Advan G2 Plus memiliki hasil pindaian CPU-Z dan Sensor Box seperti ini:

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan dari Advan G2 Plus:

Advan G2 Plus - Unbox

Desain

Jika seseorang menilai kualitas sebuah smartphone dengan merek lokal, biasanya akan terasa ringkih. Berbeda dengan Advan G2 Plus yang dibuat dengan cukup kokoh. Badan kokoh Advan G2 Plus ini terbuat dari plastik polikarbonat.

Layar pada smartphone ini menggunakan rasio 18:9 dengan resolusi 1440×720, sehingga membuatnya terlihat panjang. Layarnya sendiri sudah terpasang sebuah lapisan anti gores sehingga lebih aman dari goresan. Dengan desain 2.5D, perangkat ini kurang bersahabat dengan tempered glass karena bagian pinggirnya akan terangkat.

Untuk penempatan tombol, pada bagian kanan ditemukan tombol volume suara serta tombol power untuk menyalakan layarnya. Pada sisi sebelah kiri dapat ditemukan SIM tray hybrid, sehingga Anda harus memilih apakah menggunakan dua SIM atau satu SIM dengan sebuah kartu microSD.

Pada bagian atas ditemukan sebuah microphone kedua serta port audio 3,5 mm. Dan pada bagian bawahnya dapat ditemukan sebuah speakermicrophone utama, serta port microUSB.

IDOS

Advan memiliki antar muka buatan sendiri yang bernama IDOS. Tentu saja, antar muka yang satu ini juga merupakan buatan dalam negeri. IDOS sendiri menawarkan beberapa feature yang tidak ada pada standar launcher Android. Hal tersebut seperti tingkat keamanan yang lebih tinggi, manajemen baterai yang lebih irit, dan lain sebagainya.

Antar muka yang dibuat oleh Advan ini menghilangkan app drawer, sehingga hanya menggunakan satu lapis saja, yaitu homescreen. Sayangnya, IDOS dengan basis sistem operasi Android Oreo ini tidak stabil, setidaknya pada unit yang kami dapatkan. Beberapa aplikasi akan langsung berhenti pada saat unit dinyalakan. Semoga Advan bisa membenahi bug tersebut agar penggunaan bisa lebih nyaman.

Jaringan LTE

Jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia memang cukup berbeda dengan yang ada di luar negeri. Advan mendukung kanal 1(2100 MHz), 3(1800 MHz), 5(850 MHz), 7(2600 MHz), 8(900 MHz), 20(800 MHz), 38(2600 MHz), 40(2300 MHz), dan 41(2500 MHz). Hal ini membuat Advan G2 Plus pun aman dibawa keluar negeri.

Kamera

Advan dalam menjual perangkat telepon pintarnya selalu mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Samsung. Hal tersebut membuahkan kamera Advan yang selalu menggunakan sensor ISOCELL. Sensor tersebut sendiri digadang sebagai lawan sepadan sensor Sony IMX.

Saat mencoba kamera dari Advan G2, sekali lagi, kami merasa bahwa ada bug yang cukup mengganggu: proses rendering gambar terasa pelan. Saat pengambilan gambar pun juga kami rasa cukup lambat walaupun sudah menggunakan opsi ZSL (Zero Shutter Lag).

Hasil dari kamera belakang memang termasuk lumayan. Pada kondisi cahaya yang terang, noise-nya memang cukup minim. Sayangnya, gambar yang dihasilkan dirasa kurang tajam. Pada kondisi kurang cahaya, noise yang tercipta akan cukup terlihat pada gambar.

Kondisi yang sama juga dapat dilihat pada kamera depannya. Walaupun begitu, hasilnya memang tidak setajam kamera utamanya.

Pengujian

Advan menggunakan chipset untuk entry level dari Mediatek, yaitu MT6737. SoC ini mengandalkan prosesor empat inti Cortex A53 berkecepatan 1,3 Ghz dengan GPU Mali-T720 MP2. Kinerjanya sendiri memang cukup untuk aplikasi sehari-hari seperti sosial media dan chatting.

Sayangnya, SoC ini tidak cocok digunakan untuk bermain game berat, seperti PUBG. Saat diuji, game tersebut dapat berjalan, namun cukup lag. Oleh karena itu, tunggu saja dulu sampai PUBG Mobile Lite beredar. Untuk bermain game-game ringan, smartphone ini sudah cukup mumpuni.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk pembanding, kami kembali menghadirkan sebuah smartphone yang memiliki rentang harga yang kurang lebih sama. Smartphone tersebut menggunakan SoC Snapdragon 425, yang kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama.

Uji dengan MP4

Seperti yang kami utarakan sebelumnya, IDOS pada Advan G2 Plus kurang stabil dalam menjalankan beberapa aplikasi benchmarking. Jadi, kami menggunakan sebuah file MP4 dengan resolusi 1080p dan kami ulang terus menerus.

Advan G2 Plus yang menggunakan baterai sebesar 4000 mAh ternyata mampu bertahan sekitar 10 jam 20 menit. Untuk melakukan pengisian baterai, kami pun menyarankan untuk tidak menjalankan apa pun karena akan membuat waktunya menjadi lebih lama.

Kesimpulan

Kebutuhan orang untuk membeli sebuah smartphone memang tidak melulu harus memiliki spesifikasi yang tinggi. Mereka yang hanya ingin bersosialisasi, berkomunikasi melalui teks maupun suara, dan jarang bermain game tentu saja dapat memilih alternatif perangkat yang lebih banyak. Salah satunya adalah Advan G2 Plus.

Dengan harga Rp. 1.899.000, konsumen pun dihadapkan dengan sebuah smartphone buatan dalam negeri yang dihiasi dengan antar muka yang cukup baik. Perangkat ini pun memiliki badan yang cukup kokoh sehingga tidak akan rusak saat tidak sengaja diduduki.

Kinerja yang dimiliki memang cocok digunakan untuk browsing, sosial media, chatting, dan beberapa pekerjaan yang tidak membutuhkan daya proses yang besar. Akan tetapi, dengan skor uji yang ada, perangkat ini memang tidak cocok untuk pakai bermain game berat.

Kamera yang menggunakan sensor ISOCELL dari Samsung pada perangkat ini juga tergolong lumayan bagus. Sayangnya, kinerjanya masih cukup di bawah beberapa pesaing dengan harga yang sama. Oleh karena itu, Advan harus sekali lagi melakukan tweaking kepada kameranya.

Bagi yang membutuhkan perangkat kedua, Advan G2 Plus juga cocok untuk dimiliki. Mereka yang membutuhkan perangkat untuk menonton video juga bisa mengandalkan perangkat ini. Untuk bermain game-game ringan? Perangkat ini masih mumpuni.

Sparks

  • Layar Fullview
  • Harga cukup terjangkau
  • Badan perangkat cukup kokoh
  • Anti gores
  • Baterai tahan lama

Slacks

  • Hasil kamera kurang tajam
  • IDOS kurang stabil
  • Kinerja kurang mumpuni

Update: Koreksi penggunaan kata ‘sosmed’ menjadi ‘medsos’.

Lewat Redmi 5 dan Versi Plus-nya, Xiaomi Memastikan Semua Orang Bisa Menikmati Smartphone ‘Berlayar Penuh’

Anda mungkin sudah mendengar kabar soal penurunan pengapalan smartphone di triwulan empat 2017 dibanding kuartal terakhir 2016, dirasakan oleh brand-brand besar seperti Apple, Samsung, Huawei dan Oppo. Menariknya, hanya Xiaomi yang menunjukkan peningkatan year-on-year paling signifikan: hampir 97 persen. Menurut Xiaomi, hal tersebut merupakan dampak positif dari strategi mereka untuk menawarkan produk di harga sebenarnya.

Xiaomi memang bukan pemain baru di lini smartphone entry-level. Redmi 5A yang mereka luncurkan di Indonesia akhir tahun lalu hampir tidak punya lawan, sangat ideal untuk pengguna smartphone ‘pemula’ hingga konsumen yang betul-betul sedang berhemat. Kehadirannya juga menandai persiapan pendaratan keluarga Redmi generasi lima secara lebih menyeluruh, dilangsungkan oleh perusahaan elektronik asal Beijing itu tepat di Hari Valentine.

Redmi 5 23

Di tanggal 14 Februari kemarin, Xiaomi resmi meluncurkan smartphone Redmi 5 dan Redmi 5 Plus di tanah air sebagai cara mereka ‘menghadirkan inovasi buat semua orang’. Seperti model-model sebelumnya, produsen bersusah-payah mencantumkan fitur-fitur dan sejumlah karakteristik perangkat high-end di dua produk terjangkau ini. Faktor paling menonjol di keduanya adalah penggunaan ‘layar penuh’ dengan aspek rasio 18:9.

 

Layar penuh

Penggunaan layar penuh kini menjadi tren populer di kalangan produsen smartphone. Pendekatan desain layar ini diadopsi oleh nama-nama semisal Google, Samsung, LG, Oppo, Huawei, ZTE, Lenovo sampai Infinix; dan kali ini diterapkan Xiaomi di dua perangkat anyar mereka.

Redmi 5 14

Alasan sang produsen mengimplementasikan panel tipe baru itu mungkin sama seperti para kompetitornya: Dibanding smartphone 16:9, rasio 18:9 dapat menampilkan informasi lebih banyak; misalnya saat Anda membuka dokumen spreadsheet, game, serta sangat membantu penyajian konten ketika mode split screen MIUI 9 diaktifkan. Mode ini memungkinkan kita mengakses dua window aplikasi berbeda secara bersamaan – contohnya WhatsApp dan Facebook.

Redmi 5 3

Pemanfaatan full screen display juga memungkinkan tim desainer untuk memberikan pengguna panel lebih luas tanpa harus memperlebar ukuran smartphone. Xiaomi kabarnya telah mulai mempopulerkan pemakaian layar penuh sejak tahun 2016, namun Steven Shi selaku country manager Xiaomi Indonesia mengakui baru sekarang mereka memunculkannya di produk terjangkau.

Redmi 5 22

 

Redmi 5

Lewat Redmi 5, Xiaomi sekali lagi mencoba membuktikan bahwa konsumen tak perlu mengeluarkan banyak biaya demi mendapatkan smartphone dengan ‘elemen-elemen’ produk flagship. Redmi 5 memiliki dimensi 151,8×72,8×7,7mm, menyuguhkan layar 2.5D 5,7-inci 1440x720p 282PPI yang dibuat menyatu dengan lengkungan di sisi samping body berbahan logamnya. Khusus di varian berwarna hitam, Xiaomi memberinya coating anti-sidik jari.

Redmi 5 10

Redmi 5 7

Di dalam, Anda akan menemukan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 450 14nm, berisi prosesor octa-core Cortex-A53 1,8GHz dan GPU Adreno 506. Xiaomi menawarkan opsi RAM 2GB dan ROM 16GM atau RAM 3GB dengan penyimpanan internal 32GB. Sebagai sumber tenaganya, Redmi 5 mengusung baterai 3.300mAh. Selain itu, smartphone juga mempunyai sensor sidik jari di sisi punggung untuk menyederhakan proses unlock.

Redmi 5 5

Redmi 5 8

Untuk urusan fotografi, Xiaomi mengandalkan sensor 1,25μm 12-megapixel dengan lensa f/2.2 yang turut dibantu LED flash dan PDAF. Kamera belakang ini mampu merekam video 1080p di 30fps. Lalu buat selfie, Redmi 5 menyimpan sensor 5-megapixel plus sebuah LED flash lagi dengan warna yang ‘hangat’ agar kulit wajah Anda tidak terlihat pucat.

Redmi 5 4

Redmi 5 6

 

Redmi 5 Plus

Meskipun sama-sama memanfaatkan layar penuh dan memiliki penampilan yang tak terlalu berbeda, Redmi 5 Plus menawarkan keunggulan di hampir setiap aspek dibanding Redmi 5 standar. Di sisi desain, display-nya lebih lebar dengan luas 6-inci, telah terlindung Gorilla Glass, dan menghidangkan resolusi 1080x2160p. Menariknya lagi, tubuh logam berdimensi 158,5×5,5×8,1mm Redmi 5 Plus sama besar dengan ‘smartphone 5,5-inci laris ciptaan kompetitor’.

Redmi 5 3

Redmi 5 1

Menilik susunan hardware-nya lebih jauh, saya melihat sejumlah kesamaan antara Redmi 5 Plus dan Redmi Note 4. Smartphone dipersenjatai SoC Qualcomm Snapdragon 625 dengan CPU octa-core Cortex-A53 2GHz serta GPU Adreno 506, lalu dilengkapi RAM 3/4GB dan ROM 32GB atau 64GB. Sebagai sumber tenaganya, Xiaomi menyematkan barterai 4.000mAh yang memperkenankan Anda bermain game delapan jam non-stop atau mendengarkan musik selama 26 jam tanpa henti.

Redmi 5 2

Redmi 5 15

Saya belum bisa memastikan apakah sensor kamera versi Plus ini betul-betul serupa Redmi 5. Yang jelas, kamera tersebut mempunyai sensor 1,25μm 12Mp dengan aperture lensa f/2.2, fitur PDAF, dual tone flash LED, serta kapabilitas merekam video 2160p di 30fps. Di depan, Anda akan menemukan kamera bersensor 5Mp yang sama, LED flash, dan kemampuan perekaman di full-HD.

Redmi 5 11

Redmi 5 21

 

Waktu ketersediaan

Gerbang pre-sale Xiaomi Redmi 5 dan Redmi 5 Plus akan dibuka pada tanggal 22 Februari 2018, tepat jam 11:00 siang WIB. Produk bisa dipesan di Lazada, JD.id, dan Shopee, atau dibeli langsung di Authorized Mi Store. Saat ini Anda sudah dapat melakukan registrasi.

Satu hal lagi: paket penjualan Redmi 5 dan Redmi 5 Plus juga dibundel bersama case ultra-slim gratis.

Redmi 5 18

 

Harga

Rincian harga Redmi 5 dan Redmi 5 Plus bisa Anda simak di bawah:

  • Redmi 5 RAM 2GB + ROM 16GB: Rp 1,7 juta
  • Redmi 5 RAM 3GB + ROM 32GB: Rp 1,9 juta
  • Redmi 5 Plus RAM 3GB + ROM 32GB: Rp 2,2 juta
  • Redmi 5 Plus RAM 4GB + ROM 64GB: Rp 2,7 juta