Tag Archives: 2c2p

Brankas Open Banking

Brankas Bermitra dengan 2C2P, Kuatkan Platform “Open Banking” di Indonesia

Brankas, penyedia teknologi open finance, mengumumkan telah menjalin kerja sama strategis dengan pengembang platform pembayaran 2C2P untuk meluncurkan solusi open banking di Indonesia. Melalui integrasi kedua layanan, konsumen dari gerai-gerai yang memanfaatkan 2C2P akan langsung terhubung dengan berbagai bank besar di Indonesia, termasuk BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BRI — total ada 14 bank yang saat ini bekerja sama dengan Brankas.

Berdasarkan prinsip-prinsip open banking, kemitraan ini membantu para pelaku usaha di Indonesia untuk menawarkan opsi penggunaan kartu debit secara langsung oleh konsumen. Dengan demikian, ketika konsumen ingin menyelesaikan pembayaran, mereka bisa memakai akun bank pribadinya. Karena pembayaran diautentikasi secara langsung antara konsumen dan bank, pihak gerai bisa menghindari biaya transaksi yang lebih mahal, dan biaya penggantian uang akibat aksi penipuan atau kesulitan menerima dana.

“Brankas dan 2C2P memiliki sebuah visi untuk mempermudah teknologi pembayaran, serta menghadirkan pengalaman digital terbaru untuk gerai-gerai dan konsumen di Asia Tenggara. Secara bersama-sama, kami mempercepat terwujudnya open banking, memperluas akses, dan membantu pebisnis generasi baru di Asia Tenggara,” ujar Founder & CEO Brankas Todd Schweitzer.

Potensi open finance di Indonesia

Dalam wawancara terpisah tim Brankas mengatakan, open finance di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan eksplosif. Salah satu faktornya karena pertumbuhan belanja online 30% per tahun — platform tersebut mendukung di sisi pembayaran dan kredit. Akibat pandemi ada jutaan pelaku UKM yang beralih ke saluran online mengharapkan solusi yang lebih mudah terkait transaksi keuangan mulai dari pengumpulan, pencairan, rekonsiliasi, dan kredit.

Di sisi lain, banyak institusi keuangan yang menyadari potensi pendapatan dan pelanggan tambahan yang diperoleh dari produk API. Brankas sebagai salah satu pemain yang berperan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Baru-baru ini mereka juga mengumumkan kemitraan dengan tim produk digital Visa melalui keikutsertaannya dalam program akselerator yang diadakan. Dalam waktu dekat Brankas akan meluncurkan API Visa pertama mereka.

Tim Brankas cukup yakin kalau statistik penggunaannya masih akan terus bertumbuh. Mereka menunjukkan statistik, saat ini ada lebih dari 50% orang Indonesia yang tidak memiliki rekening bank, penetrasi kartu kredit masih di bawah 5%. Open finance berpotensi mengubah model bisnis layanan keuangan secara fundamental. Di sisi lain regulator juga sudah mulai mengambil langkah proaktif dan memasukkan open finance ke dalam peta jalannya untuk tahun 2025.

“Dengan bermitra dengan fintech dan mengelola API alih-alih cabang, lembaga keuangan dapat lebih cepat membuat produk, menjangkau pelanggan yang tidak dapat mereka jangkau sebelumnya (terlalu mahal atau terlalu jauh), dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik secara keseluruhan,” imbuhnya.

Layanan open finance di Indonesia

Adanya potensi tersebut membuat ekosistem open finance/banking di Indonesia terus bertumbuh. Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir beberapa pemain terus bermunculan. Terbaru yang mendapatkan pendanaan ada Brick dan Finantier. Di sisi lain, perbankan juga terus terdorong untuk lebih terbuka dengan inovasi digital dengan melahirkan layanan API yang dapat diakses oleh pihak ketiga.

Terbukanya persaingan membuat masing-masing pemain perlu menghadirkan pendekatan unik sebagai value proposition-nya. Brankas sendiri menyampaikan empat poin terkait hal yang menjadi pembeda dengan para kompetitornya.

Pertama, mereka lebih fokus pada “sisi pasokan” dari open finance, yakni membantu lembaga keuangan untuk menjadi “API-ready“. Solusi yang dihadirkan membantu bank untuk menghadirkan produk API komersial dalam jangka 6 minggu atau kurang. Kedua, Brankas berupaya untuk membantu pemerintah menciptakan ekonomi open finance yang kompetitif dan diregulasi dengan baik, sehingga memilih terlibat aktif dan mengetuai asosiasi terkait untuk urun rembuk.

Ketiga, jalinan kemitraan strategis regional yang terus dibangun menghadirkan teknologi dan solusi baru ke Indonesia; termasuk bersama Visa, APIX, dan Proxtera. Dan yang terakhir, Brankas ingin selalu memastikan agregasi API yang dihadirkan selalu dapat diandalkan secara performa dan keamanan.

Berdasarkan informasi yang kami himpun, terakhir Brankas berhasil membukukan pendanaan seri A atas keikutsertaannya dalam program akselerator Plug and Play batch pertama di Indonesia. Terkait penggalangan dana yang dilakukan saat ini, tim Brankas hanya mengatakan, “Nantikan beberapa info penggalangan dana besar tidak lama lagi.”

Gambar Header: Depositphotos.com

Misi Payment Gateway 2C2P Permudah Merchant Go Online ke Pasar Internasional

Keterbatasan akses keuangan masih menjadi isu besar bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Dibutuhkan berbagai solusi inovatif yang dihadirkan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 2C2P, pemain payment gateway berbasis di Singapura, menjadi salah satu pemain yang berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inovasi agar tetap sejalan dengan kebutuhan pasar Indonesia.

“2C2P untuk Indonesia berfokus pada merchant domestik yang ingin mengembangkan bisnisnya di pasar internasional dan sebaliknya, merchant asing yang ingin mengembangkan lini bisnis di pasar domestik,” terang Public Relations & Marketing Communications Manager 2C2P Maurine Mawardi kepada DailySocial.

Meski pihaknya enggan memberi tahu beberapa inovasi yang akan diumumkan, secara garis besar 2C2P akan menyediakan sistem pembayaran yang sejalan dengan program cashless society yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pelaku bisnis e-commerce. Dalam mengadakan inovasi ini, menurut Maurine, pihaknya akan menggandeng mitra lokal.

“Kami menghadapi banyaknya pemain payment gateway domestik yang sudah dikenal lebih dulu di pasar Indonesia. Dalam menjawab tantangan tersebut, tahun ini kami akan mulai menjalankan program brand awareness secara bertahap.”

Maurine menjelaskan lebih lanjut, selain beroperasi secara regional, 2C2P menawarkan fasilitas seperti Professional Services dan ACS system untuk memproses transaksi Three Domain Secure (3DS). Professional Services disediakan untuk bank dan perusahaan switching dalam rangka memenuhi kebutuhan sistem pembayaran yang dapat mengakomodir kebutuhan pelanggan domestik.

Keunikan lainnya, 2C2P memiliki cabang tersebar di Asia Tenggara dan bermitra dengan hampir seluruh bank maupun non bank. Sehingga perusahaan dapat membantu merchant di Indonesia untuk go global dengan menerima pembayaran tidak hanya dari kartu kredit, tetapi juga transfer antar bank dan convenience store yang ada di Asia Tenggara.

“Kami membantu partner kami untuk dapat melayani lebih dari 600 juta pelanggan di Asia Tenggara baik banked maupun non banked customers.”

Pencapaian bisnis di Indonesia

Secara global, 2C2P telah beroperasi di Kamboja, Thailand, Filipina, Myanmar, Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Hong Kong, Laos. Di Indonesia sendiri, 2C2P telah hadir sejak 2011. Maurine mengaku sejak dua tahun terakhir, bisnis 2C2P di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, naik 200% dibandingkan tahun 2016. Kenaikan ini dipicu maraknya pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia.

Untuk sisi mitra, jumlah mitra 2C2P meningkat pesat karena berhasil bermitra dengan berbagai bank ternama, dua convenience store besar serta beberapa payment point lainnya. Bila ditotal mencapai 200 ribu payment point di seluruh Indonesia dan 320 ribu payment point di Asia Tenggara.

“Target kami adalah menjadi best payment service provider di pasar global dalam dua tahun ke depan. Serta dapat terus berkontribusi untuk Indonesia dengan memberikan inovasi terbaik, sehingga Indonesia menjadi pemain besar dalam industri e-commerce dan sistem pembayaran di pasar global,” pungkas Maurine.