Nasib baik belakangan berpihak pada Huawei. Mereka diberi kehormatan oleh Google buat menggarap Nexus 6p, dan mereka semakin percaya diri dalam menyerbu segmen berbeda. Market share Huawei terus meningkat, kini menargetkan penjualan 140 juta unit device di tahun 2016. Dan ada sebuah langkah unik yang Huawei ambil demi menerobos lini mid-range.
Di akhir bulan Mei, Anda mungkin sudah mendengar rencana mereka menghadirkan duasmartphone kelas menengah ke pasar lokal. Huawei akhirnya membawa kedua perangkat lewat acara pers tanggal 14 Juni 2016, memperkenalkan GR Series di Indonesia. Huawei menjelaskan, GR Series diramu sebagai hero product sekaligus ‘pilihan baru’, mengedepankan elemen desain dan kapabilitas scanner fingerprint pintar, dijajakan di harga yang bersaing.
Huawei GR3
Merupakan satu dari sedikit pilihan smartphone terjangkau yang mengusung desain premium berbahan logam ketika mayoritas kompetitor masih menggunakan plastik. Perangkat memiliki layar HD 294ppi 5-inci dan tubuh berketebalan 7,6mm; punggungnya diberi finishing sand-blasting agar selain tampil atraktif, GR3 tidak mudah terselip dari tangan. Tim Huawei menyampaikan, penggunaan material logam juga dapat membantu pembuangan panas.
Konsumen nusantara tampaknya mendapatkan perlakuan istimewa dari Huawei karena GR3 versi indonesia memperoleh pemindai sidik jari, bisa ditemukan di dekat kamera. Fingerprint scanner berfungsi buat metode log-in ringkas, mampu membaca jari sang pemilik dari sudut berbeda (360 derajat), dan kita dipersilakan menyimpan hingga lima profile jari.
Huawei GR3 menyimpan kamera berspesifikasi ‘standar’: sensor 13-megapixel f/2.0 di belakang dan 5-megapixel untuk selfie. Meski demikian, Huawei sangat percaya diri dengan kemampuan fotografi GR Series, mengklaimnya sebagai ‘alat sempurna buat mengabadikan momen penuh warna’. Produsen menyematkan bermacam-macam filter serta fitur semisal Panoramic Selfie, Perfect Selfie, Slow Motion, Time Lapse, dan Good Food (untuk foto boga).
Kemampuan olah data ditopang system-on-chip MediaTek MTK6753T dengan prosesor octa-core Cortex-A53 1,5GHz dan GPU Mali-T720, dibantu RAM 2GB, dan memori internal 16GB (bisa diperluas sampai 128B). Segala macam sensor dan konektivitas penting telah disiapkan, dan device ditenagai oleh baterai 2.200mAh. Sebelum Anda meremehkannya, baterai tersebut terbukti menjaga GR3 tetap aktif hingga 8 jam 15 menit dalam tes PCMark; satu jam lebih di atas rata-rata baterai smartphone mid-range 2.500-3.000mAh.
Huawei GR5
Meski pada prinsipnya hampir sama seperti GR3, aspek desain GR5 bahkan lebih diperhatikan lagi. Struktur unibody smartphone memanfaatkan material aluminium-magnesium yang diserasikan ke bingkai khas device Huawei. Sales director Lo Khin Sheng bilang, rancangan tersebut dipastikan cocok buat target segmen mereka, yaitu para konsumen muda serta para pecinta teknologi pada umumnya.
Ketebalan dan bobot GR5 sedikit lebih besar dibandingkan GR3, masing-masing 8,15mm dengan berat 158 gram, menyuguhkan layar IPS full-HD seluas 5,5-inci. Terdapat sensor pintar di display yang secara otomatis mengetahui dan menyesuaikan tingkat kecerahan panel. Speaker sendiri diposisikan di sisi bawah, alasannya, supaya output suara tidak terganggu walaupun ia diletakkan secara telungkup atau terlentang.
Seperti adik kecilnya, GR5 dibekali ‘2nd generation fingerprint scanner‘, sehingga lebih cerdas, aman, serta simpel. Sidik jari Anda bisa dipakai untuk mengambil gambar, mengangkat panggilan telepon, serta meng-unlock (hanya 0,5 detik) smartphone meskipun tangan dalam keadaan lembap. Pemindai sidik jari dapat bekerja layaknya mini-touchpad, memudahkan kita menarik panel notifikasi.
Dan menjawab pertanyaan saya terkait kamera, marketing director Ellen Angerani menuturkan bahwa spesifikasi fungsi fotografi (sensor, aperture dan fitur) antara GR5 dan GR3 ternyata identik.
Huawei membubuhkan SoC yang lebih canggih untuk GR5, yakni Qualcomm Snapdragon 616 (prosesor octa-core ARM Cortex A53 dan GPU Adreno 405), RAM 2GB, ROM 16GB, dan baterai 3.000mAh. Berdasarkan tes PCMark, baterainya lagi-lagi di atas performa rata-rata smartphone mid-range, mencapai sembilan jam lebih.
UI
Walaupun hanya menyimpan RAM 2GB, baik GR5 dan GR3 dijanjikan bisa beroperasi secara mulus berkat kehadiran interface Emotion UI 3.1 berbasis platform Android 5.1 Lollipop.
Ketersediaan
GR5 dan GR3 akan segera hadir di Indonesia melalui outlet resmi Huawei, Eraphone, serta didapat lewat program pre-order di Blibli.com. GR5 dibanderol Rp 3,6 juta, sedangkan GR3 dijajakan di harga Rp 2,7 juta.