Tag Archives: 300x Ventures

DishServe Bags Pre Series A Funding, Ready to Expand Partnership

Delivery-focused ghost kitchen platform DishServe announced the closing of pre-series A fundraising this month. Some of the investors participated include Genting Group, Insignia Venture Partners, Stonewater Ventures, Ratio Ventures, Rutland Ventures, 300x Ventures, MyAsiaVC, and several angel investors. In 2020, they also received early-stage funding from Insignia.

The company plans to use the fresh funds to plant over 500 outlets in Jakarta and expand to Bandung and Surabaya. In addition, this capital will be used to increase sales channels, develop technology, and conduct curation to increase food options.

DishServe’s Founder & CEO, Rishabh Singhi revealed to DailySocial, Indonesia is a very attractive market with a variety of signature dishes. Cloud kitchens can certainly help F&B brands reach more customers in various geographic areas.

“In a certain way, cloud kitchens have increased the food options available to customers. Delivery only internet kitchen or dark kitchen is the future of the food business,” Rishabh said.

The animo of today’s society to order food online, has encouraged DishServe’s growth which has been functioning as a ghost kitchen. The company recorded sales to grow nearly 20x since its debut. Currently, around 25 brands have joined the DishServe platform.

Strategic partnership

Apart from strategic partnerships with brands such as HongTang, Healthy Box by M Kitchen, and Chicken Pao by FoodStory, DishServe is also working with cloud kitchen platform providers such as YummyKitchen and
Grab Kitchen is leveraging its platform to scale its operations across Jakarta.

In terms of delivery, DishServe currently partnered with third-party platforms such as GrabFood, GoFood, ShopeeFood, and TravelokaEats. Through this partnership, DishServe claims to be able to increase the visibility and exposure of its F&B partners while helping them get more orders.

“Over the past year we have forged deep partnerships with these players that gives DishServe and our partner brands more exposure and visibility compared to other brands listed on the platform. For example if you open the Traveloka app and continue eating, you will find the DishServe banner on the home page which gives us more exposure,” Rishabh said.

In particular, DishServe also provides relevant technology services to its partners. Among these are branding and marketing, inventory management, procurement, enterprise POS solutions, logistics services and warehousing expansion, and logistics services without capital expenditure and low fixed costs.

Apart from SMEs, DishServe has partnered with several well-known chefs in Indonesia to curate savory dishes to be sold under their own brand names. Currently, DishServe sells the Asian Fusion Rice Bowl and a unique blend of cold teas under its own brand.

“There are no big players in the F&B segment after KFC, McDonalds, Pizzahut, Hokben. We have the opportunity to grow a top group of small-scale F&Bs with annual income of less than $100k and have the potential to generate more than $1 million per year,” Rishabh said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Pra-Seri A DishServe

Kantongi Pendanaan Pra-Seri A, DishServe Perluas Kemitraan

Platform ghost kitchen yang fokus kepada pengiriman, pengemasan untuk semua makanan siap saji DishServe bulan ini telah merampungkan penggalangan dana pra-seri A. Beberapa investor yang terlibat termasuk Genting Group, Insignia Venture Partners, Stonewater Ventures, Ratio Ventures, Rutland Ventures, 300x Ventures, MyAsiaVC, dan beberapa angel investor. Tahun 2020 lalu mereka juga telah menerima pendanaan tahap awal dari Insignia.

Dana segar tersebut rencananya akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menambahkan lebih dari 500 lokasi di Jakarta dan berekspansi ke Bandung hingga Surabaya. Selain itu, modal ini juga akan digunakan untuk meningkatkan kanal penjualan, mengembangkan teknologi, dan melakukan kurasi untuk memperbanyak pilihan makanan.

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO DishServe Rishabh Singhi mengungkapkan, Indonesia saat ini merupakan pasar yang sangat menarik dengan pilihan makanan yang beragam. Cloud kitchen tentunya bisa membantu brand F&B menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai wilayah geografis.

“Dengan cara tertentu, cloud kitchen telah meningkatkan pilihan makanan yang tersedia bagi pelanggan. Delivery only internet kitchens atau dark kitchen adalah masa depan bisnis makanan,” kata Rishabh.

Meningkatnya minat masyarakat saat ini untuk melakukan pembelian makanan secara online, telah mendorong pertumbuhan DishServe yang selama ini berfungsi sebagai ghost kitchen. Perusahaan mencatat penjualan telah tumbuh hampir 20x sejak awal kehadirannya. Saat ini DishServe telah memiliki sekitar 25 brand yang telah bergabung dalam platform.

Kemitraan strategis

Selain menjalin kemitraan strategis dengan brand seperti HongTang, Healthy Box by M Kitchen, dan Chicken Pao by FoodStory, DishServe juga bekerja sama dengan penyedia platform cloud kitchen seperti YummyKitchen dan
Grab Kitchen yang memanfaatkan platformnya untuk meningkatkan skala operasi mereka di seluruh Jakarta.

Sementara untuk pengiriman, saat ini DishServe telah bermitra dengan platform pihak ketiga seperti GrabFood, GoFood, ShopeeFood, dan TravelokaEats. Melalui kemitraan ini DishServe mengklaim mampu meningkatkan visibilitas dan eksposur para mitra F&B sekaligus membantu mereka mendapatkan pesanan lebih banyak lagi.

“Selama setahun terakhir kami telah menjalin kemitraan yang mendalam dengan para pemain ini yang memberi DishServe dan brand mitra kami lebih banyak eksposur dan visibilitas dibandingkan dengan merek lain yang terdaftar di platform. Misalnya jika Anda membuka aplikasi Traveloka dan terus makan, Anda akan menemukan spanduk DishServe di halaman beranda yang memberi kami lebih banyak eksposur,” kata Rishabh.

Secara khusus DishServe juga menyediakan layanan teknologi yang relevan untuk mitra mereka. Di antaranya adalah branding dan pemasaran, manajemen persediaan, pengadaan, solusi POS perusahaan, layanan logistik dan ekspansi pergudangan, dan layanan logistik tanpa pengeluaran modal dan biaya tetap rendah.

Selain pelaku UKM, saat ini DishServe juga telah bermitra dengan beberapa koki ternama di Indonesia, untuk mengurasi hidangan gurih yang rencananya akan dijual dengan nama brand mereka sendiri. Saat ini, Dishserve menjual Asian Fusion Rice Bowl dan perpaduan unik dari teh dingin di bawah brand mereka sendiri.

“Tidak ada pemain besar di segmen F&B setelah KFC, McDonalds, Pizzahut, Hokben. Kami memiliki kesempatan untuk menumbuhkan kelompok teratas F&B skala kecil yang memiliki pendapatan tahunan kurang dari $100 ribu memiliki potensi untuk menghasilkan lebih dari $1 juta per tahun,” tutup Rishabh.