Tag Archives: 4X

Old World Adalah Game 4X Baru dari Lead Designer Civilization IV

Dua tahun lalu, beredar kabar bahwa lead designer Civilization IV, Soren Johnson, sedang mengerjakan game 4X baru berjudul 10 Crowns. Game itu sudah semakin dekat dengan peluncuran, akan tetapi judulnya sekarang diganti menjadi Old World.

Old World kabarnya bakal dirilis sebelum musim panas (pertengahan Juni) di Epic Games Store, tapi statusnya masih Early Access. Tujuannya adalah supaya pengembangnya bisa semakin menyempurnakan Old World berdasarkan input langsung dari para pemain.

Old World

Seperti seri Civilization, Old World menempatkan pemain sebagai seorang pemimpin bangsa di peradaban kuno. Yang membuatnya berbeda adalah, karakter yang pemain pilih di sini bisa mati karena usia. Setiap turn sama dengan satu tahun berlalu dalam Old World, dan ketika tokoh pemimpin yang dipilih sudah bertambah tua, saatnya mewariskan kekuasaan ke garis keturunannya.

Perbedaan ini menuntut mekanisme turn-based yang agak berbeda. Kalau di Civilization kita bisa menggerakkan setiap unit di tiap turn, di Old World tidak sesimpel itu. Ada satu resource baru bernama Orders, dan pemain hanya mempunyai jumlah Orders yang terbatas di setiap turn.

Nyaris semua aksi yang dilakukan dalam Old World membutuhkan Orders, bahkan yang sesederhana mendirikan bangunan baru sekalipun. Sistem Orders sejatinya bakal menuntut pemikiran yang lebih strategis, sebab pemain harus benar-benar paham dampak dari aksi yang mereka ambil di tiap turn.

Old World

Juga tidak kalah menarik adalah sistem Dynamic Events yang Old World siapkan. Dari waktu ke waktu, akan muncul sejumlah peristiwa unik berdasarkan progress permainan. Sebagian besar peristiwanya diambil langsung dari buku sejarah, sebagian lainnya bisa sesimpel memilih jurusan pendidikan yang harus diambil oleh garis keturunan sang pemimpin.

Pengembangnya bilang sejauh ini mereka sudah menyiapkan lebih dari 1.200 peristiwa yang dapat muncul kapan saja, dan mereka memprediksi jumlahnya bisa bertambah menjadi 2.000 peristiwa menjelang perilisan versi final Old World nanti. Lebih lanjut, pengembangnya juga bakal mempersilakan komunitas modder untuk menciptakan peristiwa-peristiwa baru.

Old World sepintas terdengar mirip seperti Civilization, dan tidak bisa dipungkiri banyak terinspirasi oleh permainan garapan Firaxis Games tersebut. Kendati demikian, sejumlah inovasi yang Old World terapkan pada mekanisme 4X semestinya bisa menjadi daya tarik tersendiri di mata penggemar game strategi.

Sumber: PC Gamer 1, 2.

Setelah Muncul di iPad, Civilization VI Kini Sapa Pengguna iPhone

Akhir tahun lalu, penggemar game strategi diberi kejutan dalam bentuk Civilization VI versi iPad. Menariknya, game itu tidak seperti port versi mobile biasanya, yang umumnya lebih minim fitur dan disederhanakan gameplay-nya. Aspyr Media selaku pengembang versi iPad-nya kala itu menjanjikan pengalaman bermain yang serupa dengan Civilization VI versi PC.

Janji tersebut tidak mereka ingkari. Bulan Mei kemarin, Aspyr merilis dua DLC (downloadable content) untuk Civilization VI versi iPad. Salah satunya adalah Indonesia Civilization & Scenario Pack, dengan Ratu Dyah Gitarja sebagai pemimpinnya, menggantikan Gajah Mada di Civilization seri sebelumnya.

Juga menarik adalah model bisnis yang diterapkan Aspyr; Civilization VI dapat diunduh secara cuma-cuma oleh pengguna iPad, tapi sebatas untuk mencoba saja. Setelah 60 turn alias giliran, pemain harus menebus sekitar Rp 875 ribu untuk lanjut bermain (tidak termasuk DLC).

Banderol tersebut memang sangat mahal untuk ukuran game mobile, akan tetapi sekali lagi ini bukan port versi mobile pada umumnya. Tidak punya iPad? Jangan khawatir, Aspyr baru saja merilis versi iPhone-nya.

Civilization VI for iPhone

Bersamaan dengan perilisan Civilization VI sebagai aplikasi iOS universal (kompatibel dengan iPhone sekaligus iPad), Aspyr turut menyediakan potongan harga sebesar 60%; full game-nya bisa dibeli seharga Rp 349 ribu saja sekarang sampai tanggal 16 Oktober 2018 nanti.

Bagi yang sebelumnya sudah terlanjur membeli full game-nya di iPad, Aspyr punya kejutan lain: versi iPhone-nya dapat Anda mainkan tanpa dipungut biaya tambahan lagi. Sayangnya, menurut Macworld, tidak ada fitur sinkronisasi antar perangkat (cloud save), akan tetapi pemain masih bisa memindah save file di antara kedua perangkat secara manual.

Satu catatan terakhir yang perlu diperhatikan adalah, untuk bisa memainkan Civilization VI, minimal Anda harus punya iPhone 7, iPad (2017), iPad Air 2, atau iPad Pro. Game-nya mahal, tapi ternyata perangkat yang dibutuhkan juga tidak kalah mahal.

Kalau tertarik, silakan unduh Civilization VI langsung dari App Store.

Sumber: Aspyr Media via Touch Arcade.

Run an Empire Adalah Game Strategi yang Mengharuskan Anda Berkeringat untuk Menang

Gamer sering kali dikaitkan dengan seseorang yang menghabiskan waktu berjam-jam duduk diam sembari menatap layar. Anggapan itu akhirnya dipatahkan oleh Pokemon Go, yang berhasil membujuk jutaan pemainnya untuk keluar rumah dan berburu Pokemon langka; meskipun pada akhirnya mereka tetap duduk diam, setidaknya mereka duduk di taman kota sambil menghirup udara segar.

Sekarang, ada game lain yang tidak hanya mengajak pemainnya untuk keluar dari kediamannya masing-masing, tapi juga berjalan dan berlari sejauh mungkin. Judulnya Run an Empire, dan ia memang diciptakan buat mereka yang suka berjalan kaki maupun berlari.

Run an Empire

Premis game-nya sendiri tidak jauh berbeda dibanding seri Civilization; bangun kerajaan Anda, lalu perluas teritorinya seiring pergantian zaman. Bedanya, kalau di Civilization gerak-gerik Anda bergantung giliran, di Run an Empire semuanya bergantung pada kemauan Anda untuk berpeluh keringat.

Semakin jauh Anda berjalan atau berlari, semakin luas teritori kerajaan dan semakin banyak uang yang didapat untuk membangun infrastruktur. Gampangnya, Run an Empire masih harus dimainkan seperti game strategi atau 4X pada umumnya, akan tetapi untuk mengumpulkan resource, Anda sebagai pemain yang harus bekerja sendiri secara fisik.

Agar lebih seru, Anda juga bakal berhadapan dengan pemain lain, sehingga skenario saling serang dan saling berebut teritori dapat terjadi, atau Anda juga bisa saling membantu mengalahkan rival lainnya.

Run an Empire

Run an Empire pertama kali diperkenalkan oleh pengembangnya, Location Games, melalui Kickstarter di tahun 2014. Sejauh ini Location Games mengklaim Run an Empire sudah memiliki sekitar 40.000 pemain. Target mereka adalah menggaet 10 juta pemain di tahun 2019.

Maka dari itu, wajar apabila game ini menganut model bisnis free-to-play. Anda bisa memainkannya benar-benar tanpa biaya dan murni dari hasil keringat Anda, tapi kalau mau, Anda juga bisa mempercepat pembangunan dengan in-app purchase.

Tertarik? Run an Empire saat ini sudah tersedia secara global, baik di iOS maupun Android.

Sumber: Engadget dan Location Games.

Application Information Will Show Up Here

Seed Adalah MMO Simulasi Berskala Masif yang Meleburkan Elemen Sejumlah Sub-Genre Strategi

Selama beberapa tahun terakhir, sebuah startup bernama Improbable berhasil mencuri perhatian industri gaming, terutama di mata developer indie yang tertarik mengembangkan game MMO (massively multiplayer online), dan bahkan Google sekalipun. Platform yang mereka kembangkan, SpatialOS, dirancang supaya developer bisa berfokus pada komponen utama game-nya, dan tidak usah memusingkan elemen online-nya.

Hingga kini memang belum banyak game yang memanfaatkannya, dan beberapa malah masih dalam tahap pengembangan awal (pre-alpha). Seperti salah satunya game berjudul Seed garapan Klang Games berikut ini. Yang unik dari Seed adalah peleburan elemen-elemen dari banyak genre sekaligus, mulai dari RTS, 4X, simulasi sampai survival.

Seed by Klang Games

Dalam Seed, tugas pemain pada dasarnya adalah mengendalikan sejumlah karakter yang tengah berusaha membangun ulang peradaban di suatu planet asing usai meninggalkan Bumi. Kira-kira seperti The Sims, tapi jauh lebih kompleks, apalagi karena Seed merupakan sebuah game MMO.

Berkat platform rancangan Improbable, ribuan pemain Seed (dengan sejumlah karakternya masing-masing) dapat bertemu dan berkolaborasi dalam misi kolonisasi atas planet tersebut. Interaksi antar pemain yang berujung pada pengambilan keputusan demi keputusan bakal berdampak langsung pada kesehatan ekonomi di planet tersebut.

Seed by Klang Games

Filosofi community-driven ini pasti bakal mengingatkan kita pada EVE Online, dan ternyata sejumlah pentolan Klang Games memang punya pengalaman dalam pengerjaan EVE. Pada akhirnya, skenario endgame Seed bisa sangat beragam tergantung bagaimana pemain berinteraksi satu sama lain dalam upaya kolonisasinya.

Video teaser Seed yang ada di bawah masih berstatus pre-alpha, akan tetapi kita bisa mendapatkan gambaran terkait skala masifnya yang dipadukan dengan dunia yang persistent. Seed belum punya jadwal rilis, akan tetapi pengembangnya semestinya bakal bekerja lebih keras mewujudkannya usai mendapat suntikan dana investasi segar sebesar $8,95 juta belum lama ini.

Via: TechCrunch.

Sedang Digarap, 10 Crowns Adalah Game 4X Baru dari Pencipta Civilization IV

Orang bijak pernah berkata, “Civilization IV adalah game terbaik dari semua seri Civilization.” Orang bijak yang dimaksud tentu saja adalah penggemar berat genre 4X (eXplore, eXpand, eXploit, eXterminate), yang dalam setahun belakangan sedikit terobati rasa kangennya oleh Civilization VI.

Kalau Anda termasuk salah satu dari penggemar Civilization IV, ada kabar menarik yang datang dari Mohawk Games, studio yang didirikan oleh Soren Johnson (lead designer Civ IV) dan Dorian Newcomb (art director Civ IV). Mereka sedang mengembangkan game 4X baru berjudul 10 Crowns.

10 Crowns

10 Crowns dideskripsikan sebagai game strategi bergaya turn-based yang mengangkat tema historis dalam skala epik. Tujuan utama yang harus dicapai para pemain nantinya adalah membangun dinasti terhebat di sepanjang sejarah dunia.

Sebagai veteran di genre 4X, Soren bersama timnya berjanji akan menghadirkan inovasi-inovasi radikal lewat 10 Crowns. Untuk sekarang, mereka baru bisa memamerkan sejumlah artwork untuk 10 Crowns, dan belum berani berbicara soal perkiraan jadwal rilisnya.

10 Crowns

10 Crowns nantinya akan diterbitkan oleh Starbreeze, yang kebetulan CEO-nya juga merupakan salah satu penggemar Civ IV. 10 Crowns bukanlah game pertama Mohawk, sebelumnya mereka pernah mengerjakan Offworld Trading Company yang ber-genre RTS dan mengangkat tema sci-fi. Namun kini Mohawk memutuskan untuk kembali ke akar spesialisasinya.

Melihat latar belakang pengembangnya, game ini punya potensi untuk menjadi suksesor tak langsung Civ IV, tapi mungkin tidak untuk menjegal kebesaran franchise Civilization di genre 4X. Untuk itu, Mohawk harus memperhatikan faktor lain, seperti misalnya platform yang didukung, sebab Civilization VI baru-baru ini juga meluncur ke iPad.

10 Crowns

Sumber: PC Gamer dan Mohawk Games.

Game Total War Terbaru Akan Membawa Anda ke Era ‘Three Kingdoms’

Sudah dua tahun Creative Assembly memfokuskan perhatian pada sekuel Halo Wars dan dua permainan berbasis jagat dark fantasy Warhammer milik Games Workshop. Namun para penggemar Total War tahu, spesialisasi studio favorit mereka itu ialah game-game strategi berlatar belakang sejarah. Kali ini, Total War mengajak pemainnya mengunjungi era yang belum mereka hidangkan sebelumnya.

Lewat situs resmi, Steam, sosial media, dan trailer perdana via YouTube, Creative Assembly mengumumkan eksistensi dari Total War: Three Kingdoms. Dan sesuai judulnya, game ini akan membawa Anda ke periode China Kuno, saat tiga kaisar mengklaim dirinya sebagai penerus sah Dinasti Han. Era ini cukup sering diadaptasi ke video game, mungkin yang paling dikenal orang adalah seri Dynasty Warriors.

Developer saat ini belum menjelaskan sejumlah fitur gameplay baru yang mereka usung di Three Kingdoms, tapi kita boleh berasumsi permainan anyar ini akan menyuguhkan formula familier yang memadukan mode turn-based 4X dengan real-time tactics. Di sesi turn-based, Anda bisa melakukan perundingan dan memperluas wilayah kekuasaan. Lalu di mode perang, pemain disuguhkan betrokan berskala besar.

Total War Three Kingdoms 1

Di beberapa game Total War sebelumnya (misalnya Medieval dan Shogun), pernikahan (dan upaya pembunuhan seorang karakter penting) bisa dilakukan buat memantapkan aliansi atau melemahkan kestabilan politik faksi lawan.

Berdasarkan deskripsi Total War: Three Kingdoms di Steam, perjalanan Anda dimulai di tahun 190 Masehi, beberapa dekade sebelum negara Wei terbentuk (kira-kira di tahun 220).

Total War Three Kingdoms 2

“Dinasti Han runtuh di hadapan sang kaisar-anak,” tulis Creative Assembly. “Ia hanyalah pemimpin boneka yang dimanfaatkan oleh sang panglima perang tiran Dong Zhuo. Dalam rezim penuh penindasan yang brutal, kekuasaan Dong Zhao terus tumbuh, membuat kekaisaran merosot kian jauh dalam kekacauan. Tetapi harapan tetap ada.”

Total War Three Kingdoms 3

“Tiga pahlawan yang telah bersumpah untuk menghadapi penindasan ini bangkit dan mulai mengumpulkan dukungan. Melihat adanya kesempatan, para laksamana dari keluarga terkenal di Tiongkok turut mengikuti langkah itu, dan membentuk koalisi demi menentang kekuasaan Dong Zhou yang semena-mena. Akankah mereka berhasil menundukkan sang tiran, atau ambisi pribadi malah menghancurkan persekutuan itu?”

Untuk sekarang, Creative Assembly baru melepas satu trailer sinematik dan sejumlah screenshot yang diambil dari video berdurasi dua menit lebih tersebut. Developer juga belum mengabarkan daftar kebutuhan hardware serta waktu rilis game, hanya mengabarkan akan melepasnya di musim gugur 2018.

Civilization VI Hadir Untuk iPad, Apa Saja yang Disuguhkan Olehnya?

Saat Civilization VI dirilis tahun lalu, gamer strategi bersuka cita karena permainan keenam di seri 4X populer arahan Sid Meier itu menyuguhkan konten yang lebih lengkap serta memperbaiki banyak kekurangan pendahulunya. Kemenangan bisa diperoleh banyak cara, lalu game menyajikan lapisan-lapisan strategis berbeda, membuatnya lebih menantang serta adiktif.

Setelah tersedia di Windows, Civilization VI turut dihadirkan ke platfform macOS dan Linux. Dan di penghujung tahun ini, developer akhirnya resmi meluncurkan Civilization VI di iPad. Penyajiannya di perangkat Apple sedikit berbeda, namun Aspyr Media – tim yang bertanggung jawab mem-porting permainan ke iOS – berjanji bahwa pemain tetap dihidangkan pengalaman serupa versi PC-nya.

Civilization VI di iOS mengusung gameplay yang familier. Anda dipersilakan memilih 20 tokoh legendaris untuk memimpin peradabannya menjadi adikuasa dunia, dan memulai perjalanan dari Zaman Batu hingga Zaman Informasi. Ada banyak cara untuk memenangkan game: lewat aksi militer, memperluas kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, hingga memengaruhi lawan dengan agama mayoritas di ‘negara’ Anda.

Seperti di PC, kota-kota yang Anda miliki akan semakin luas seiring berjalannya permainan. Lalu dengan melakukan riset di bidang teknologi dan budaya, Anda bisa membuka beragam peluang dan potensi baru. Dan jangan lupa, para pemimpin lain juga punya agenda mereka sendiri dan strategi tersembunyi dalam mendapatkan kemenangan. Pemain didorong untuk melakukan eksplorasi demi mempercepat perkembangan kebudayaan mereka.

Interaksi antar negara juga terus mengalami evolusi. Awalnya, mungkin Anda hanya bisa berinteraksi secara primitif (misalnya meminta izin melewati batas wilayah dalam beberapa giliran) dengan kebudayaan lain. Kemudian di era-era selanjutnya, pemain dapat melakukan negosiasi hingga membentuk persekutuan.

Untuk pemula, developer sudah menyiapkan sistem tutorial baru agar Anda dapat mudah memahami segala elemen permainan. Tentu saja, konten Civilization VI turut diklaim siap memanjakan para gamer veteran buat menciptakan kebudayaan virtual terbesar hasil imajinasi mereka. Aspyr tak lupa melengkapi game dengan beragam mode multiplayer, baik lokal ataupun kompetitif.

Aspyr Media mempersilakan Anda semua untuk menjajal Sid Meier’s Civilization VI secara gratis. Pemain bisa mengunduhnya via Apple app store dan menikmati 60 turn/giliran. Tapi Anda harus membayar US$ 60 jika ingin meneruskan permainan. Agar dapat berjalan, game membutuhkan perangkat iOS 11 atau versi yang lebih baru – iPad Air 2, iPad 2017, serta iPad Pro.

Dyah Gitarja dari Majapahit Siap Pimpin Indonesia Menjuju Kejayaan di Game Civilization VI

Melalui expansion pack Brave New World untuk game Civilization V, Firaxis memberikan kejutan menggembirakan bagi gamer lokal: kita bisa bermain sebagai Patih Gajah Mada buat memimpin bangsa Indonesia. Penyajiannya memperoleh pujian karena selain developer mencoba menciptakan sosoknya seakurat mungkin, Gajah Mada juga berbicara dalam bahasa Jawa Kuno.

Tradisi baru Firaxis Games itu diteruskan di sekuelnya, Sid Meier’s Civilization VI. Kemarin, developer mengumumkan bahwa mereka kembali menunjuk kerajaan Majapahit sebagai ‘perwakilan’ Indonesia dalam permainan turn-based 4K populer itu. Tapi kini, peran Patih Gajah Mada digantikan oleh putri dari Raden Wijaya, Dyah Gitarja – atau dengan nama lengkap Tribhuwana Wijayatunggadewi.

Alasan kemunculan Dyah Gitarja di Civilization VI terlihat jelas dari kekaguman tim Firaxis pada tokoh ini. Dalam pengumumannya, developer mengungkapkan sejarah singkat sang Putri. Berdasarkan teks puisi epos Nagarakretagama, kisah kepemimpinan Dyah Gitarja dimulai dari pembunuhan suadara tirinya, Raja Jayanegara. Dyah terpaksa memimpin Majapahit berdasarkan amanat ibunya setahun setelah kejadian itu.

Dengan bantuan Patih Gajah Mada, Dyah Gitarja berhasil memperkokoh kesatuan Majapahit yang saat itu dilanda kekacauan. Perlahan-lahan pemberontakan berhasil dipadamkan, lalu Dyah sukses mengekspansi wilayah Majapahit ke kerajaan Pejeng, Dalem, Debahulu, hingga kepulauan Bali. Legenda juga mengatakan bahwa Dyah merupakan Ratu-Pejuang pemberani, tak gentar untuk ikut turun ke medan tempur bersama sepupunya Adityawarman, sang Raja Malayapura.

Civ VI Indonesia 2

Di Civilization VI, Dyah Gitarja bisa mengekspansi kekuasaannya dengan unit dan skill unik. Satu contohnya ialah Jong (menggantikan frigate), kapal layar raksasa yang menjadi tulang punggung angkatan laut Majapahit dalam mendominasi wilayah maritim di Asia Tenggara, mampu mengangkut banyak pasukan serta tak kesulitan menahan peluru meriam. Indonesia juga dapat mendirikan Kampung di atas air. Para penjelajah Eropa takjub melihat efisiensi komunitas ‘kampung’ di masa lalu, membuat kata ini diadopsi ke bahasa Inggris, ‘compound‘.

Civ VI Indonesia

Peradaban Indonesia di game juga mempunyai karakteristik istimewa. Kemampuan bernama ‘Great Nusantara’ turut merepresentasikan Indonesia sebagai negeri kepulauan. Tiap petak yang bersebelahan dengan perairan akan memberikan pemain beragam bonus.

Firaxis Games belum mengabarkan kapan tepatnya downloadable content Indonesia (dan juga kebudayaan Khmer) akan tersedia, namun ada kemungkinan semuanya meluncur di waktu dekat. Berdasarkan DLC-DLC yang telah dilepas sebelumnya, tiap peradaban add-on dijual seharga US$ 5.

Sumber: Civilization.com.