Tag Archives: A/B Testing

Menguji Efektivitas Copywriting dengan A/B Testing

Dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang, kesuksesan kampanye tidak hanya bergantung pada produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga pada cara pesan disampaikan kepada audiens. Inilah sebabnya mengapa copywriting menjadi kunci penting dalam strategi pemasaran.

Namun, bagaimana kita dapat memastikan bahwa pesan kita benar-benar efektif? Di sinilah A/B testing menjadi instrumen yang sangat berharga.

Apa Itu A/B Testing?

A/B testing adalah metode eksperimen di mana dua versi yang berbeda dari suatu elemen (dalam konteks ini, copywriting) diuji terhadap satu sama lain. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan versi mana yang menghasilkan kinerja terbaik, berdasarkan respons dan perilaku target audiens.

Manfaat A/B Testing dalam Copywriting

Memahami Preferensi Konsumen

A/B testing membantu Anda memahami secara langsung apa yang paling efektif dan menarik bagi target audiens Anda.

Optimisasi Kinerja Kampanye

Dengan mengetahui elemen copywriting mana yang berkinerja lebih baik, Anda dapat mengoptimalkan kampanye pemasaran Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Peningkatan Tingkat Konversi

Dengan memilih versi copywriting yang lebih efektif, Anda dapat meningkatkan tingkat konversi, meningkatkan penjualan, dan mencapai tujuan pemasaran.

Elemen dalam Copy di Situs Web yang Dapat Diuji

Menurut Neil Patel, inilah beberapa elemen dalam copy di situs web yang dapat dilakukan A/B testing untuk mencapai hasil yang lebih optimal:

Judul (Headline)

Judul berperan penting dalam menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk terus membaca. Uji variasi kata dan ukuran teks untuk menemukan judul yang paling efektif dalam menarik perhatian pembaca.

Call-to-Action

Pemilihan kata-kata yang tepat untuk CTA dapat berpengaruh pada tingkat konversi. Buat dua versi CTA yang berbeda dan lakukan pengujian CTA mana yang lebih banyak menghasilkan konversi.

Posisi CTA

Di mana Anda menempatkan tombol CTA juga bisa berpengaruh besar pada tingkat konversi. Uji dengan beberapa posisi yang berbeda (di atas, sejajar, atau di bawah body copy).

Gaya CTA

Cara Anda mendesain tombol CTA, termasuk apakah itu hanya berupa teks atau tombol, ukurannya, dan warna yang digunakan juga akan berpengaruh. Lakukan uji terpisah untuk komponen tersebut agar memperoleh hasil yang paling efektif.

Panjang/Gaya Copy

Buat dua versi copy yang berbeda. Pastikan perbedaan antara keduanya hanya satu variabel agar dapat dengan jelas mengidentifikasi faktor yang memengaruhi hasil. Uji kedua versi tersebut untuk mencari tahu tingkat keterbacaan dan efektivitas.

Gambar yang Berkaitan

Tidak bisa diabaikan, gambar yang menyertai teks juga dapat memberikan dampak besar terhadap tingkat konversi, terutama ketika menjual produk fisik. Uji berbagai gambar, jumlah optimal gambar, dan ukuran gambar untuk menemukan kombinasi terbaik.

Penawaran yang Berbeda

Cobalah menyusun jenis penawaran yang Anda tawarkan untuk mencari tahu jenis penawaran mana yang lebih disukai target audiens.  Misalnya, penawaran pengiriman gratis vs. diskon 10%.

A/B testing adalah metode yang tepat dalam menguji dan meningkatkan kinerja copywriting dalam pemasaran. Dengan pendekatan yang sistematis dan data yang akurat, Anda dapat mengoptimalkan pesan kampanye pemasaran untuk mencapai dampak maksimal. Selain itu, A/B testing memberikan kesempatan untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan selera dan perilaku konsumen.

A/B Testing: Pengertian, Cara, Tujuan dan Jenisnya

Saat Kamu membuat situs web, Kamu memerlukan beberapa versi desain situs web. Sayangnya, tidak semua versi desain website tersedia. Kamu harus memilih salah satu. Di sinilah masalah mulai terjadi.

Jangan khawatir, A/B testing dapat menyelesaikan masalah ini untuk Anda. Prosedur A/B testing membantu menentukan desain situs web yang paling efektif untuk konversi. Keuntungan dari testing A/B adalah Kamu dapat memilih desain situs web berdasarkan data, bukan hanya opini subjektif.

Merupakan tanggung jawab pemilik situs web untuk mempertahankan kinerja situs web yang optimal. Setelah Kamu membuat situs web, hal yang perlu Kamu lakukan hanyalah memantau semua elemennya bekerja dengan lancar untuk memberikan user experience yang baik.

Pengertian A/B Testing

Menurut Harvard Business Review, A/B testing adalah cara untuk membandingkan dua versi dari sesuatu untuk melihat mana yang bekerja lebih baik.

Keuntungan menggunakan A/B testing bagi para pelaku bisnis adalah mereka mengetahui strategi periklanan dan pemasaran online yang dapat diterapkan pada bisnis mereka. Contoh  A/B testing adalah ketika Kamu telah membuat situs web bisnismu sendiri dan ingin membandingkan dua warna berbeda untuk tombol CTA (Call to Action) Kamu.

Dalam hal ini, Kamu dapat membuat situs web dengan dua tombol berbeda. Sekarang bandingkan kedua situs web tersebut. Cari tahu situs web mana yang dikunjungi pengunjung dan lebih sering diklik. 

Jika Kamu sudah mengetahuinya, Kamu dapat memilih tombol berwarna ini sebagai tombol CTA Kamu  agar situsmu terus berkembang di masa mendatang. Tak hanya itu saja, ada beberapa elemen yang Kamu uji dengan A/B testing, seperti:

  • Logo
  • Banner
  • Penempatan iklan
  • Tombol
  • Konten
  • Footer
  • Layout halaman
  • Widget
  • Call-to-Action

Berikut adalah elemen yang harus Kamu uji saat menjalankan A/B testing:

  1. Tajuk/Judul – Bertujuan untuk menarik perhatian audiens secara cepat dengan informasi yang relevan. 
  2. Ajakan Bertindak (CTA) – bertujuan untuk mengarahkan audiens-mu ke tindakan tertentu yang ingin Kamu selesaikan di halaman situs web-mu.
  3. Salinan – deskripsi utama situs web atau halaman aplikasi yang berisi informasi utama yang ingin Kamu sampaikan.
  4. Panjang halaman – pastikan informasi disampaikan secara ringkas dan jelas sesuai dengan kebutuhan audiens.
  5. Aset Foto dan Video – Bertujuan untuk memberi audiens-mu ilustrasi yang paling mereka butuhkan tanpa terlalu banyak gangguan
  6. Tata letak – Bertujuan untuk menyajikan informasi terpenting dalam tata letak yang mudah dibaca.

Tujuan A/B Testing

  • Meningkatkan Website Traffic

Pengunjung yang senang dengan situsmu akan terus menjelajahi bagian lainnya dari situsmu. Misalnya, mereka tertarik mengunjungi area halaman arahan dan mengklik pelajari lebih lanjut tentang produk ini.

Berkat A/B testing, hal ini dapat terjadi dan mendorong lebih banyak lalu lintas ke situs web Kamu.

  • Meningkatkan Conversion Rate

Menguji posisi penempatan warna terhadap anchor teks pada tombol ajakan bertindak (CTA) mu dapat memengaruhi jumlah pengunjung yang mengklik tombol tersebut dan membuka laman yang dialihkan. Pengujian AB juga dapat membantu meningkatkan konversi dan prospek.

  • Menurunkan Bounce Rate

A/B testing memungkinkan Kamu untuk memahami copywriting, anchor text, dan desain berdasarkan kebutuhan klien. Ini akan membuat Kamu berada di situs lebih lama.

Faktanya, A/B testing memiliki banyak fitur lainnya. Namun, seperti yang telah disampaikan  tujuan ini bervariasi dari satu pemasar ke pemasar lainnya.

  • Meningkatkan User Engagement

A/B testing pada halaman situs web, aplikasi, iklan, judul email, CTA, tata letak, font, warna, dan elemen lainnya dapat membantumu lebih memahami perilaku user experience pada berbagai perubahan. Dengan begitu juga dapat meningkatkan pengalaman user experience dan mengoptimalkan kesuksesan Kamu dengan situs web, email, atau aplikasi mu.

Jenis A/B Testing

Ada dua jenis percobaan A/B testing yang biasa dilakukan dengan tujuan meningkatkan konversi situs web.

  • Uji Pengalaman Pengguna

Pengujian pengalaman pengguna adalah jenis A/B testing yang terkait dengan tata letak situs web dan interaksi pengguna.

Misalnya, tombol ajakan bertindak (CTA) adalah elemen pendukung konversi alami di situs web Kamu. Misalnya, untuk menguji elemen A/B ini, Kamu dapat membuat dua versi penempatan tombol.

Versi A: di mana tombol berada di bagian atas halaman (kontrol)
Versi B: Tombolnya ada di bagian bawah halaman (bandingkan)

Kamu dapat menguji versi halamanmu di mana tombol mendapatkan lebih banyak klik dari pengunjung situsmu. Idealnya kedua versi harus dilihat oleh jumlah penonton yang sama.

  • Uji Desain Halaman

Jenis ini ditujukan untuk membandingkan dua versi visual yang berbeda dari sebuah halaman situs web.

Kamu mungkin berpikir bahwa tombol CTA hijau akan terlihat lebih baik di halaman penjualan situsmu daripada tombol CTA merah yang Kamu gunakan saat ini. Untuk menguji teori ini, buat halaman yang hanya mengubah warna tombol CTA tanpa mengubah elemen lainnya. Hal ini untuk memverifikasi keakuratan data uji.

Pengujian AB sangat penting untuk merampingkan proses pemasaran bisnis Kamu. Semoga artikel ini bermanfaat!

Memilih Metode Riset Pengembangan Produk yang Tepat untuk Startup

Dalam proses inovasi, perlu diingat bahwa ide itu bersayap. Artinya, sebuah ide bisa datang dan terbang kapan pun, dan perlu ada yang ‘mengikatnya’. Agaknya beberapa startup secara tidak langsung menyadari bahwa ungkapan tersebut nyata. Maka banyak di antara mereka yang memilih ‘menyangkarkan’ ide tersebut dengan coretan-coretan di whiteboard atau sticky notes, atau langsung berbincang santai brainstorming bersama rekan-rekan kerja.

Namun, proses awal mengembangkan produk startup bukan hanya berdasar pada hasil focus group discussion di internal tempat kerja saja. Perlu adanya riset terukur yang melibatkan orang-orang atau calon user di luar perusahaan. Meski dengan gaya bekerja kasual, startup juga harus tetap disiplin berpaku pada data, bukan?

Riset pengembangan produk ini bisa berlangsung dengan beragam bentuk metode. Inilah tiga di antaranya yang bisa Anda coba!

A/B Testing

Sederhananya, A/B Testing ialah metode yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi sebuah masalah dari produk yang Anda kembangkan (misalnya, impression dari konten tulisan yang Anda bikin terhitung rendah), lalu berbasis hasil riset dan analisis, Anda menghadirkan hipotesis akar masalahnya.

Lalu setelahnya, Anda menjalankan variasi dari elemen masalah yang dimaksud, dan membandingkan hasil analisisnya kemudian (misalnya, mencoba memasukkan unsur video di dalam konten yang Anda kembangkan).

Clickstream Analysis

Metode ini memungkinkan Anda menjadi ‘pelacak jejak’ dari audiens produk Anda. Clickstream memperlihatkan langkah-langkah yang dipilih seorang visitor saat menjelajahi sebuah situs. Dalam laporan clickstream, Anda dapat dengan mudah melihat bagaimana seseorang dapat memasuki situs Anda, laman mana yang dia kunjungi, berapa lama ia berada di sana, sampai akhirnya dia pergi.

Dengan clickstream, Anda tidak perlu tebak-tebak buah manggis lagi terhadap apa yang dilakukan audiens kepada aplikasi atau situs Anda.

Polling dan Survey

Untuk riset kuantitatif, polling dan survei adalah metode yang paling umum dilakukan. Pertumbuhan penggunaan jejaring sosial dan Internet sekarang memudahkan Anda dalam mendapatkan sampel yang tak terbatas, seperti menggunakan Google Forms maupun Twitter Polls.

Jika Anda menyajikan pertanyaan yang terkonstruksi dengan baik kepada user yang tepat, survei boleh jadi merupakan metode riset paling terukur yang pernah ada.

Metode-metode riset di atas bukanlah satu-satunya cara untuk mengawali business and product development dari startup. Setelah mengetahui analisa SWOT dari startup yang Anda kelola, ada baiknya Anda memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, untuk mengembangkan seluruh aspek yang ada dalam bisnis Anda.

Agar strategi pengembangan produk Anda lancar, DailySocial bekerja sama dengan Alibaba Cloud menghadirkan talkshow DS Class bertajuk Startup Starter Pack, pada hari Selasa 16 Mei 2017, pukul 18.00 WIB, di kantor DailySocial.

DS Class "Startup Starter Pack", presented by DailySocial and Aliyun
DS Class “Startup Starter Pack”, presented by DailySocial and Aliyun

Talkshow DS Class kali ini menghadirkan CSO Softinn Solutions Faustine Tan dan Business Development Manager Alibaba Cloud Leon Chen, dan akan dimoderatori oleh CEO DailySocial Rama Mamuaya.

Untuk para startup Founder, CEO, CMO, Head of Business Development, Product Manager, karyawan startup dan tech enthusiast, jangan sampai Anda melewatkan acara DS Class kali ini! Anda dapat mendaftarkan diri secara gratis melalui tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Alibaba Cloud.

Willix Halim’s Tips on Growth Hacking

Growth hacking isn’t something new in internet industry. It’s the solution for startups with limited capital who intend to have a performance optimation. Freelancer’s Vice President of Growth & Data Science, Willix Halim, shared his tips on growth hacking for startup in “Game of Growth:Redux”. Continue reading Willix Halim’s Tips on Growth Hacking