Tag Archives: Abul A’la Almaujudy

PergiUmroh 2019

PergiUmroh Rencanakan Pembaruan Platform dan Penggalangan Dana

Untuk memudahkan pengguna menikmati di mobile browser, PergiUmroh tengah melakukan revamping tampilan UI/UX di platformnya. Jika sesuai target, tampilan baru PergiUmroh akan selesai sekitar akhir bulan Februari 2019.

Meskipun saat ini dinilai belum terlalu perlu untuk merilis aplikasi, namun ke depannya PergiUmroh berniat untuk meluncurkan aplikasi dengan tambahan fitur yang diharapkan berguna untuk pelanggan sekitar kuartal dua 2019.

“Kita sudah menyewa konsultan untuk mempermudah journey pelanggan saat mengunjungi platform kami. Sementara untuk aplikasi ke depannya akan dilengkapi dengan fitur dan produk menarik untuk yang berhubungan dengan PergiUmroh,” kata COO PergiUmroh Abul A’la Almaujudy.

Saat ini PergiUmroh telah memiliki 21 mitra agen perjalanan dan telah memiliki sekitar 400 paket umroh. Disinggung apakah nantinya PergiUmroh memiliki rencana untuk menghadirkan paket umroh yang bisa dikustomisasi, untuk saat ini belum memiliki niat untuk merilis paket tersebut, menyesuaikan peraturan yang menyebutkan bahwa paket umroh hanya boleh dikeluarkan oleh agen travel.

“Saat ini fokus kita adalah kepada konsumen, untuk itu kita ingin memastikan tampilan platform memudahkan mereka menjelajah hingga melakukan transaksi. Harapannya PergiUmroh bisa menjual lebih banyak paket tahun 2019 ini,” kata CEO PergiUmroh M. Faried Ismunandar.

Menyasar segmen B2B dan rencana penggalangan dana

Sebagai marketplace perjalanan umroh yang didukung oleh teknologi dan mitra agen travel terkurasi, PergiUmroh berambisi untuk menjadi platform digital yang terpercaya dan tentunya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Bukan hanya mereka yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan umroh, namun juga kalangan “casual muslim” yang selama ini masih belum memiliki wawasan yang cukup terkait dengan umroh.

“Saat ini pelanggan PergiUmroh masih didominasi oleh mereka yang masuk dalam kriteria usia dewasa hingga keluarga. Namun kami juga ingin memperluas pasar menargetkan kalangan milenial untuk mulai memilih perjalanan umroh sebagai bagian dari rencana mereka saat ini juga,” kata CMO PergiUmroh Astari Fitriani.

Untuk memperluas kegiatan pemasaran dan merangkul lebih banyak pengguna, PergiUmroh telah mengeluarkan beberapa promo menarik untuk pengguna. Sementara pendekatan secara online juga dilakukan dengan memperbanyak kegiatan digital marketing, memanfaatkan travel blogger dan masih banyak lagi. Hal ini sengaja dilakukan oleh PergiUmroh untuk memberikan edukasi yang relevan terkait dengan perjalanan umroh kepada masyarakat luas.

Di tahun 2019 ini PergiUmroh juga berencana untuk menyasar segmen B2B, memberikan produk tambahan yang bisa dikostumisasi. Targetnya PergiUmroh akan meluncurkan layanan ini bulan Maret 2019 mendatang. Selain itu PergiUmroh juga akan menambah fitur baru untuk konsumen dan merchant.

Untuk mempercepat bisnis, menambah talenta dan keperluan lainnya, PergiUmroh berencana untuk melakukan penggalangan dana tahun ini tahapan pra seri A. Masih enggan untuk menyebutkan siapa calon investor yang akan terlibat, diharapkan dana segar ini akan bisa didapatkan tahun 2019 ini.

“Hal tersebut yang menjadi fokus kami selama tahun 2019 setelah resmi hadir sejak pertengahan tahun 2018 lalu,” kata Faried.

Strategi PergiUmroh Kuatkan Potensi Bisnis

Potensi wisata umroh yang kian digandrungi masyarakat Indonesia membuat marketplace niche PergiUmroh bakal perbanyak sisi suplai, seperti mitra pembayaran, biro travel, dan pembiayaan. Selain itu pihaknya berencana meluncurkan aplikasi mobile dalam waktu dekat.

Menurut CEO PergiUmroh M. Faried Ismunandar, dengan meningkatkan sisi suplai maka lambat laun akan menggiring pengguna baru berdatangan. Pasalnya, kemudahan merupakan unsur utama yang diusung olehnya saat pertama kali mendirikan PergiUmroh.

“PergiUmroh didirikan salah satunya karena pengalaman pribadi yang kesulitan mencari jasa perjalanan umroh. Maka dari itu, PergiUmroh kami desain supaya orang bisa dengan mudah menentukan pilihan umroh mereka berdasarkan budget, rute, jadwalnya dan cara pembayaran,” terang Faried, kemarin (26/7).

Pangsa pasar wisata umroh di Indonesia, sambungnya, diprediksi akan terus meningkat. Indonesia disebut sebagai negara ketiga terbesar yang banyak mengirim jemaah umroh.

Kementerian Agama memprediksi pada tahun ini jumlah jemaah umroh bakal mencapai 1 juta orang, padahal dua tahun tahun sebelumnya sekitar 700 ribu jemaah. Kenaikan disebabkan peminat wisata religi yang meningkat terutama di kalangan anak muda.

PergiUmroh menyediakan pilihan 150 paket wisata umroh dengan 5 ribu kuota, hasil kerja sama dengan 13 biro travel umroh. Pengguna dapat memilih berdasarkan keinginan mereka dengan berbagai metode pembayaran.

Perusahaan telah bekerja sama dengan payment gateway untuk variasi kanal pembayaran, termasuk menggunakan kartu kredit. Pengguna juga bisa memilih metode dengan angsuran melalui Bank Permata Syariah dan KreditPro untuk percepat rencana umroh.

Biro travel umroh yang bermitra dengan PergiUmroh juga dikurasi sebelumnya. Hanya mereka yang berizin resmi PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dari Kementerian Agama, memiliki rekam jejak dan prestasi baik, tim profesional dan berdedikasi tinggi.

Kurasi ini diharapkan bisa memfilter kekhawatiran pengguna yang baru pertama kali umroh, sekaligus menjaga kenyamanan pengguna terhadap layanan PergiUmroh.

“Kami utamakan informasi yang transparan, lengkap, dan bisa diakses. Pengguna bisa mencari berdasarkan harga, tujuan, maskapai, hotel, waktu keberangkatan, dan kota keberangkatannya.”

Rencana bisnis

COO PergiUmroh Abul A’la Almaujudy menambahkan saat ini perusahaan tengah persiapkan aplikasi agar pengguna semakin mudah menjangkau layanan PergiUmroh. Menurutnya, nantinya aplikasi tersebut tidak hanya berisi fitur transaksi, tapi ada juga fitur yang dapat digunakan setiap hari.

“Sekarang masih proses pengembangan, rencananya sebelum tutup tahun 2018 sudah bisa diresmikan,” ucap Abul.

Meski saat ini masih melayani wisata umroh, Abul tidak menutup kemungkinan akan membuka layanan di luar itu. Bisa jadi haji atau lainnya.

“Tahap sekarang kami fokus di penyediaan produk umroh terlebih dulu. Karena secara kebutuhan dan pasokan, umroh punya kuota yang lebih masif. Tidak menutup kemungkinan kami akan bergerak ke produk lainnya termasuk haji dan lainnya,” pungkas dia.

Untuk operasional PergiUmroh, perusahaan masih mengandalkan dana dari kantong sendiri (bootstrapping).