Tag Archives: AC portable

Sony Punya AC Saku Pintar yang Bisa Dikendalikan Dengan Smartphone

Ketika penduduk di negara-negara di bagian utara Bumi bisa menikmati musim secara lengkap, Indonesia dan tetangganya hanya dapat merasakan dua iklim: panas dan basah atau panas serta kering (kecuali Anda berlibur ke daerah tinggi). Bagi orang-orang yang tinggal di perkotaan, panas serta berkeringat adalah kondisi yang harus dihadapi setiap hari. Kabar gembiranya, ada sebuah jalan keluar menarik diajukan oleh Sony.

Sejak bertahun-tahun silam, banyak orang mencoba menciptakan sistem air conditioning berkonsep portable – dari mulai yang berbentuk kubus mungil berbahan kayu hingga varian wearable ala smartband. Kali ini, Sony menawarkan sebuah perangkat unik bernama Reon Pocket. Metode penyajiannya sedikit berbeda dari produk-produk yang sudah ada, dan Sony yakin Reon Pocket mampu memberikan solusi terbaik dalam mengatasi panas.

Jantung dari Reon Pocket terletak pada unit AC mini, ukurannya lebih kecil dari smartphone. Namun ia tidak bekerja sendiri. Sony juga menyertakan baju dalam khusus dengan kantong kecil di bagian punggung atas, tempat kita menyelipkan modul utama. Karena Anda tak perlu mambawa-bawanya atau mengenakannya di tangan, Reon Pocket merupakan AC portable yang paling sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baju dalam pendukung Reon Pocket juga tidak sembarangan. Dalam pembuatannya, Sony memanfaatkan elemen Peltier yang biasa digunakan di mobil atau pendingin wine (merupakan basis dari sistem pendingin thermoelectric). Unit miniatur AC menyimpan baterai internal yang memungkinkannya bekerja selama 90 menit – cukup lama buat memastikan Anda tetap sejuk di perjalanan. Setelah habis, baterai perlu diisi ulang selama dua jam.

_reon_pre_sample_20190522

Pengaturan bisa dilakukan sepenuhnya via aplikasi mobile. Reon Pocket tersambung ke smartphone melalui konektivitas Bluetooth. Menariknya lagi, perangkat tak cuma dapat berperan menjadi pendingin. Saat dibutuhkan, Reon Pocket juga bisa digunakan buat menghangatkan tubuh. Berdasarkan penjelasan Sony, perangkat mampu menurunkan temperatur hingga 13 derajat Celcius atau menaikkan suhu di sekitarnya sampai 8,3 derajat Celcius.

_reon_pre_sample_20190522

Reon Pocket ialah salah satu perangkat yang terlahir dari First Flight, yaitu platform crowdfunding punya Sony, meluncur di tahun 2015. Animo khalayak sejauh ini sangat positif. Proyek berhasil mengimpun modal lebih dari US$ 275 ribu serta didukung oleh sekitar 1.800 backer.

_reon_pre_sample_20190522

Untuk sementara, Reon Pocket baru disiapkan untuk konsumen di wilayah Jepang saja. Produk dibanderol kira-kira di kisaran US$ 130 dan diusahakan agar dapat mulai tersedia di tahun 2020. Momen ini mungkin disengaja, mengingat di tengah tahun itu Olimpiade Tokyo rencananya diselenggarakan. Jika terbukti populer, ada peluang Reon Pocket akan dipasarkan secara global.

Via DigitalTrends.

Berwujud Seperti Termos, Airwirl Ialah Unit Penyejuk Udara Portable

Memang tak mudah tinggal di wilayah tropis. Ketika penduduk negera empat musim hanya berjumpa dengan musim panas selama beberapa bulan saja, kita harus menghadapinya sepanjang tahun. Pendingin udara merupakan sahabat baik kita dalam berurusan melawan panas dan keringat, namun AC tidak banyak membantu jika Anda harus pergi ke luar ruangan.

Sudah ada banyak solusi perangkat pendingin tubuh portable ditawarkan developer, dari mulai AC mini hingga wearable. Perangkat-perangkat tersebut sangat unik, namun mungkin alasan mereka tidak populer di kalangan konsumen disebabkan oleh aspek desain yang kurang praktis, atau sebetulnya cuma sekadar memberikan ‘sensasi dingin’. Tapi perangkat bernama Airwirl ini berbeda karena betul-betul menawarkan portabilitas dan solusi pendingin sejati.

Perangkat unik garapan tim developer Florida tersebut mempunyai penampilan seperti tumbler/termos. Desain ini memastikannya mudah dibawa-bawa dan tidak membuat Anda jadi pusat perhatian. Airwirl mengusung sebuah solusi thermal baru, tidak seperti mister (penyemprot kabut) atau kipas bertenaga baterai, dan benar-benar menghadirkan zona temperatur yang pengguna inginkan.

Airwirl 1

Dengan begini, Anda dapat membawa udara sejuk ke mana pun, saat berjalan-jalan sambil membawa bayi di stroller, menonton pertandingan olahraga, atau ketika pergi ke gym. Dan tidak hanya menyejukkan, Airwirl juga bisa menjadi penghangat portable sewaktu Anda pergi ke daerah dingin. Bergantung dari kebutuhan, Anda bisa memasukkan es atau hand warmer ke wadahnya.

Airwirl 2

Airwirl memiliki struktur mirip termos, terbuat dari dua lapis baja anti-karat dengan ruang vakum di tengahnya. Tubuhnya didesain untuk menjaga temperatur internal tetap bertahan lama dan tidak keluar tanpa seizin Anda. Namun bagian paling istimewa di sana adalah tutupnya.

Airwirl 5

Bagian tersebut mempunyai sistem kipas turbin yang bekerja hening untuk ‘menyemprotkan’ udara dingin/hangat ke luar, dikombinasikan bersama pipa panjang dengan ujung yang diposisikan di tengah-tengah wadah – karena di zona inilah suhu berada di titik paling rendah/tinggi. Di sana, developer juga membubuhkan busa khusus buat mengisolasi temperatur.

Airwirl 3

Cara menggunakannya sangat mudah. Setelah memasukkan es atau hand warmer, Anda hanya tinggal mencantumkan tiga buah baterai AA di tempat yang tersedia, lalu menyalakannya dengan menekan tombol power. Anda bisa mengarahkan lubang exhaust langsung ke tubuh atau menyambungkan selang penyemprot. Airwirl diklaim mampu bekerja efisien, menyala seharian cuma berbekal tiga butir baterai (Anda bisa memilih varian lithium rechargeable).

Airwirl sudah dapat dipesan di Kickstarter, dan akan mulai dikapalkan pada bulan Agustus nanti. Seperti pada produk elektronik lain, portabilitas memang menuntut harga yang tidak murah. Airwirl dijajakan seharga mulai dari US$ 130 – setara atau bahkan lebih mahal dari air-cooler rumahan.