Tag Archives: academic

Observing Incubator Roles in Campus Ecosystem

Building startup has become a trend for Indonesia’s youth. Captivating solution comes in vary as product innovation form. Incubator and accelerator programs are elevating, including the investors in line. Lately, there are many universities begin to launch incubator program. It supposed, students or else who graduated from the program will be more prepared for market competition.

The next question is, how does the incubator works in those universities?

Basically, incubator was made to help early-time business growth by improving in every aspects. For startup, incubator holds a very important role in its journey, particularly those who started from the bottom line – i.e with merely technical worker, no business team. Incubator is expected to help startup associates with industry’s stakeholders through a series of networking events which are parts of incubator program.

In Indonesia, many Incubators rise withing campus ecosystem. Some of which are Binus Startup Accelerator of Bina Nusantara, Skystar Ventures of Universitas Multimedia Nusantara, UBPreneur of Universitas Bakrie, Mercupreneur of Universitas Mercubuana, Sinibis UI (a part of Universitas Indonesia), and few others.

Indonesia’s universities begin to view startup as an opportunity to create solution, practice skills and business opportunity. The latest, Universitas Indonesia (UI) is rumored to have launched Perusahaan Startup Binaan program and facilitate selected startups to do pitching in front of the investors. It is a positive climate for university ecosystem.

In the paper written by Ir. L. Setyobudi, MS., PhD (Universitas Brawijaya’s Head of Entrepreneurship Study at that time), it’s described the way business incubator works in university level. Setyobudi claims the presence of business incubator concept in university level is a starting point to bring them closer to the stakeholders.

In addition, university’s business incubator also useful for teaching and learning process in providing real-impact experience. It is for all students entity in the incubator to be able to feel the on-field atmosphere closer.

Business incubators in academic ecosystem are very strategic in spotting university as a progressive place to take student into different level of study environment with conventional class.

On the other hand, incubators provide companies the opportunity to participate in research without having to invest a large resource. Businesses also have the opportunity to get the best intellectuals and talents, directly from each university. Thus, business incubator brings opportunity for those who involved in it.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Menilik Peran Inkubator di Lingkungan Kampus

Membangun startup mulai menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia. Beragam solusi menarik mulai bermunculan sebagai wujud inovasi produk. Program inkubator dan akselerator pun bermunculan, termasuk investor yang siap menyuntikkan dananya. Bahkan belakangan ini banyak kampus yang mulai meluncurkan program inkubator. Harapannya tentu mahasiswa atau siapa pun yang masuk dan lulus dari program inkubator tersebut menjadi lebih siap bersaing ke pasar.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana sebenarnya peran inkubator bisnis atau startup yang ada di kampus-kampus itu?

Pada dasarnya inkubator diciptakan untuk membantu bisnis di tahap awal berkembang dengan berbenah di segala aspek. Bagi startup, inkubator bisa memegang peranan sangat penting dalam perjalanannya, terutama bagi mereka yang berangkat dari keterbatasan –misalnya hanya berisi orang teknis saja, tidak ada tim yang berlatar belakang bisnis. Inkubator juga diharapkan bisa membantu startup mengenal para stakeholder di industri mereka melalui serangkaian acara networking yang kerap menjadi bagian dari program inkubator.

Di Indonesia sudah mulai banyak inkubator lahir di lingkungan kampus. Beberapa di antaranya adalah Binus Startup Accelerator milik Universitas Bina Nusantara, Skystar Ventures milik  Universitas Multimedia Nusantara, UBPreneur milik Universitas Bakrie, Mercupreneur milik Universitas Mercubuana, Sinibis UI yang menjadi bagian dari Universitas Indonesia, dan beberapa lainnya.

Universitas di Indonesia mulai melihat startup sebagai salah satu peluang untuk menciptakan solusi, menyalurkan ketrampilan dan sebagai ladang usaha. Terbaru, Universitas Indonesia (UI) dikabarkan telah meluncurkan program Perusahaan Startup Binaan dan sekaligus memfasilitasi startup terpilih melakukan pitching di depan para investor. Iklim yang positif untuk lingkungan universitas.

Dalam sebuah makalah yang ditulis oleh Ir L. Setyobudi, MS.PhD (pada saat makalah tersebut dibuat berperan sebagai Kepala Divisi Pendidikan Enterpreneurship Universitas Brawijaya) menguraikan bagaimana peranan inkubator bisnis di tingkat universitas. Menurut Setyobudi hadirnya konsep inkubator bisnis di universitas tinggi merupakan langkah awal untuk mendekatkan universitas dengan para stakeholder.

Selain itu konsep inkubator bisnis di universitas juga bermanfaat untuk proses belajar mengajar maupun pembelajaran yang memberikan dampak pengalaman secara lebih riil. Hal ini dikarenakan semua entitas mahasiswa yang terlibat di dalam inkubator bisa merasakan atmosfer yang mendekati kondisi di lapangan.

Inkubator bisnis di lingkungan akademis memang sangat strategis untuk memosisikan universitas sebagai tempat yang progresif untuk membawa mahasiswa ke lingkungan belajar yang berbeda dengan kelas konvensional.

Di sisi lain inkubator juga memberikan kesempatan perusahaan untuk berpartisipasi dalam penelitian tanpa harus menginvestasikan sumber daya yang besar. Bisnis juga berkesempatan mendapatkan modal intelektual dan talenta terbaik, langsung dari universitas masing-masing. Jadi inkubator bisnis di universitas membawa peluang untuk mereka yang berkecimpung di dalamnya.

Own Games dan UNPAR Bekerja Sama Dirikan Laboratorium Pengembangan

Own Games (akhir-akhir ini dikenal dengan game Tahu Bulat karyanya) dan Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menjalin kemitraan untuk mendirikan sebuah laboratorium riset dan pengembangan di kampus. Inisiatif ini dilaksanakan untuk memicu semangat berkreasi sekaligus memfasilitasi mahasiswa UNPAR dalam belajar mengembangkan produk digital. Laboratorium ini sendiri akan mulai beroperasi pada Oktober 2016 mendatang, dan siap menerima magang di bulan November 2016.

Nota kesepahaman yang diresmikan bersama dengan perayaan ulang tahun prodi TI UNPAR ini akan memudahkan mahasiswa mengikuti program magang menjadi bagian dalam tim pengembangan produk-produk Own Games. Seperti diketahui, bahwa Own Games tidak hanya mengembangkan solusi digital berbasis game saja, melainkan juga mengembangkan solusi aplikasi berbasis mobile dan website.

Pusat pengembangan di kampus juga ini diharapkan akan memberikan pengalaman yang membawa para mahasiswa merasakan langsung kultur sebuah startup, sehingga sedini mungkin para mahasiswa (khususnya TI) bisa mengikuti jejak langkah Own Games dalam mencetuskan perusahaan rintisan dengan produk-produk yang dapat diterima masyarakat luas.

Disampaikan oleh Founder Own Games Eldwin Viriya yang juga beralmamater UNPAR, kolaborasi ini adalah kunci utama untuk memajukan industri digital dan teknologi di Indonesia. Own Games masih merasa terdaoat adanya gap yang cukup renggang antara kebutuhan bisnis (termasuk di lanskap startup) dengan lulusan yang ada di universitas. Adanya kolaborasi ini Own Games akan berbagi manfaat sebanyak mungkin kepada mahasiswa.

Dari pihak kampus sendiri berpendapat bahwa kerja sama ini akan memperkaya sistem pendidikan prodi TI. Own Games akan memberikan banyak pengetahuan tentang game dan juga industrinya. Selain itu kampus pun mengharapkan bahwa kerja sama ini akan memicu hadirnya banyak agenda riset dan pengembangan oleh civitas akademika, termasuk dosen-dosen UNPAR, di bidang game yang saat ini masih belum tertata.

Application Information Will Show Up Here

UI Career & Scholarship Expo XXI 2016 Akan Digelar Bulan Ini

Untuk yang ke-21 Career Development Center Universitas Indonesia (CDC UI) sebagai pusat pengembangan karir dan kualitas sumber daya manusia di bawah Direktorat Hubungan Alumni Universitas Indonesia mengadakan pameran karir dan beasiswa bertajuk “UI Career & Scholarship Expo XXI 2016”. Acara ini akan diselenggarakan pada hari Kamis sampai dengan Sabtu 18 – 20 Februari 2016 bertempat di Balairung Kampus Universitas Indonesia Depok.

Kegiatan ini mengundang lebih dari 50 perusahaan dan instansi yang sedang mencari talenta terbaik. Para perusahaan akan berpartisipasi dalam pameran, presentasi, perekrutan dan juga seleksi wawancara yang dapat diikuti oleh semua peserta. Beberapa perusahan yang akan hadir termasuk PT Bank Mandiri, PT Unilever, PT Nestle Indonesia, PT Bank Central Asia, PT Tokopedia, PT Garena Indonesia dan masih banyak lagi.

Selain itu turut dihadirkan para universitas dan lembaga akademik pemberi dana beasiswa untuk turut menawarkan kesempatannya bagi para pengunjung. Kesempatan beasiswa ini mencakup studi di kancah internasional, dengan beberapa lembaga pendukung di antaranya University of Warwick, IFI Embassy, IDP Education Australia, International Office UI dan sebagainya.

UI Career & Scholarship Expo XXI 2016 akan menjadi penghubung yang baik bagi mahasiswa dan lulusan dari berbagai universitas, khususnya di wilayah Jabodetabek, untuk mendapatkan informasi pekerjaan dan studi lanjut sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Bagi perusahaan juga akan menjadi media untuk menemukan individu terbaik dengan kompetensi sesuai yang dibutuhkan.

Pendaftaran dan informasi lebih lanjut  seputar acara ini dapat diakses melalui laman website resmi UI Career & Scholarship Expo XXI 2016 di http://cdc.ui.ac.id/uiexpo.

Disclosure: DailySocial adalah media partner UI Career & Scholarship Expo XXI 2016

Hoodemia: a Social Media with Academic Taste

Are you bored with social media invented by Indonesians yet? Let’s take a look at Hoodemia. Hoodemia is developed by Pusat Ilmu Komputer (Pusilkom) Universitas Indonesia. It might be one of few social media site  officially affiliated with education institution. What is the eminency of Hoodemia compared to Facebook or other social media sites?

Well, as predicted, Hoodemia plans to be integrated with a specific academic system. Therefore, beside having social sharing features with peers, this site can also be a reference to see academic reports or other academic activities such as class schedule at certain university. Of course, it needs to connect (through API) to get connected to academic information system of each education institution, for example to input the access data in a form of credentials.

Continue reading Hoodemia: a Social Media with Academic Taste

Hoodemia, Jejaring Sosial dengan Rasa Akademik

Belum bosan membahas jejaring sosial buatan anak negeri? Ok, kali ini kita akan menengok Hoodemia. Hoodemia dikembangkan oleh Pusat Ilmu Komputer (Pusilkom) Universitas Indonesia dan mungkin merupakan sedikit dari jejaring sosial yang terafiliasi secara resmi dengan institusi pendidikan. Nah, apa kelebihannya ketimbang Facebook ataupun jejaring sosial lainnya?

Well, bisa ditebak bahwa Hoodemia ini dirancang supaya terkoneksi dengan sistem akademik pendidikan. Dengan demikian, selain bersosialisasi dengan teman-teman, jejaring ini juga sekaligus dapat dijadikan acuan untuk melihat nilai akademik atau kegiatan akademik lainnya seperti jadwal perkuliahan. Tentu saja memerlukan suatu koneksi (melalui API) untuk dapat terhubung dengan sistem informasi akademik masing-masing institusi, misalnya harus memasukkan data akses berupa username dan password.

Continue reading Hoodemia, Jejaring Sosial dengan Rasa Akademik