Tag Archives: acer swift 7

Laptop 14-Inci Tertipis di Dunia, Acer Swift 7 (2019), Tiba di Indonesia

Salah satu tujuan utama penciptaan PC laptop adalah untuk menyajikan perangkat komputasi berdesain ringkas dan portable pada pengguna. Konsep ini terus diusung oleh para produsen hardware sampai sekarang, dan kian canggihnya teknologi memungkinkan mereka menciptakan produk-produk super-tipis yang beberapa tahun silam mungkin tak pernah kita bayangkan.

Di segmen tersebut, sebuah terobosan diajukan oleh Acer. Di CES 2019, Acer memperkenalkan inkarnasi terkini dari lini Swift 7 dengan desain yang memecahkan sejumlah rekor. Swift merupakan perangkat kelas premium yang menawarkan tingkat ketipisan dan portabilitas maksimal. Model terbarunya, berkode SF714-52T, diklaim sebagai notebook paling ramping di planet Bumi saat ini.

Swift 7 4

Kurang lebih lima bulan setelah pengungkapan itu, Acer akhirnya resmi menghadirkan Swift 7 varian 2019 di Indonesia. Presiden direktur Herbet Ang menjelaskan bagaimana ketersediaan perangkat ini menunjukkan kepemimpinan Acer di lini laptop ultra-tipis. Ia turut mengungkapkan sejumlah penghargaan bergengsi yang sudah diterima Swift 7 2019, di antaranya IF Design Award 2019, Reddot Award, lalu produk juga menjadi Honoree CES 2019 Innovation Award.

Swift 7 14

 

Desain tipis inovatif

Ada banyak hal harus dilakukan kompetitor untuk melampaui standar yang telah Swift 7 2019 tetapkan. Ia merupakan laptop berlayar 14-inci yang menyuguhkan form-factor 12-inci, memiliki ketebalan hanya 9,95-milimeter dan berat 890-gram. Di acara pers kemarin, Acer mencoba menunjukkan ringannya Switch 7 SF714-52T dengan mengangkatnya menggunakan balon helium.

Swift 7 13

Tubuh laptop ultra-thin ini dibangun dari kombinasi logam magnesium, aluminium dan lithium. Perpaduan material-material premium ini dipercaya memastikan Swift 7 memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap benturan serta tekanan. Dalam presentasinya, pre-sales manager Dimas Setyo sempat mengangkat laptop ini memakai kedua jari di bagian layar, menunjukkan bahwa notebook tersebut tak hanya enteng, namun juga punya struktur yang tangguh.

Swift 7 6

Notebook mempunyai rasio panjang dan lebar 317×191-milimeter, yang Acer klaim 40 persen lebih kecil dari rata-rata perangkat 14-inci. Dan salah satu bagian terbaik di aspek desain Switch 7 2019 terletak pada display. Dari spesifikasi layar, laptop memang belum menyajikan suatu terobosan besar. Namun panel sentuh full-HD di sana diproteksi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 6 serta dibingkai oleh bezel yang sangat tipis, cuma setebal 2,57-milimeter.

Swift 7 7

Desain Swift 7 2019 sendiri boleh dikatakan konservatif. Notebook ultra-thin ini mengusung engsel standar, layarnya tidak bisa diratakan dengan tubuh, apalagi diputar 360 derajat. Papan ketiknya lengkap dan lapang, menggunakan layout tenkeyless serta dibekali backlight LED putih dan touchpad yang luas .Di Indonesia, Acer menyediakan dua pilihan warna, yaitu hitam dan putih ‘mutiara’.

Swift 7 8

Mungkin efek samping dari begitu tipisnya Swift 7 adalah berkurangnya jumlah konektivitas fisik. Tapi meski Acer tidak bisa mencantumkan rangkaian port secara lengkap, mereka tak mau mengecewakan konsumen. Sebagai kompensasinya, tim desainer membubuhkan dua port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0 plus port audio 3,5mm. Koneksi nirkabelnya juga cukup mutakhir. Ada Wi-Fi 802.11 ax serta Bluetooth 5.0.

Swift 7 5

Aspek terunik dari Swift 7 2019 ialah penempatan webcam HDR. Ketika umumnya produsen menaruh webcam di atas atau bawah layar, kamera laptop ini diposisikan pada body, di dekat tombol angka ‘1’, dapat dikeluarkan dari slot dengan menekannya.

Swift 7 9

 

Hardware di dalam

Dalam menangani tugas sehari-hari – baik untuk bekerja maupun menghidangkan konten hiburan – Swift 7 2019 bersandar pada prosesor Intel Core i7-8500Y dengan GPU terintegrasi  HD Graphics 615, dibantu RAM 16GB dan penyimpanan berbasis solid-state drive berkapasitas 512GB. Baterainya sendiri diklaim mampu bertahan hingga 12 jam pemakaian – cukup lama, tapi bukan durasi terpanjang di segmen laptop ultra-thin saat ini.

Swift 7 10

Perlu diketahui bahwa prosesor Intel Core Y-series dipilih karena komponen ini mengonsumsi tenaga lebih kecil dibanding U-series dengan sedikit kompensasi pada performa. Dan walaupun tim Acer belum mengonfirmasinya, saya menduga Swift 7 2019 memanfaatkan sistem pendingin pasif, mengingat ukuran notebook yang begitu ramping.

Swift 7 2

Dengan begini, saya mendapatkan kesan bahwa Swift 7 2019 lebih dirancang sebagai produk lifestyle ketimbang alat kreasi konten atau pengolahan tugas berat. Tentu saja Anda tetap bisa menggunakannya untuk bekerja, menonton video, atau bermain game-game ringan (Stardew Valley, Terraria, Shovel Knight atau Hyper Light Drifter), namun ia mungkin bukanlah perangkat paling ideal buat desain grafis kelas berat serta menjalankan permainan-permainan blockbuster.

Swift 7 3

Lalu untuk siapa sebetulnya Swift 7 2019 ditujukan, apalagi ia bukanlah produk yang murah? Saya pribadi membayangkan bagaimana laptop digunakan oleh para CEO, petinggi perusahaan (Swift 7 dimiliki secara pribadi oleh presiden direktur Acer Indonesia Herbet Ang), atau siapapun  yang membutuhkan perangkat komputasi cukup mumpuni dengan berdesain stylish.

Swift 7 15

 

Harga, ketersediaan dan opsi alternatif

Acer Swift 7 SF714-52T sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dan bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar mulai dari Rp 30 juta. Desain tipis dan build quality kelas atas memang membuat harganya membengkak, tapi Acer juga telah menyiapkan opsi yang lebih terjangkau, di antaranya Swift 5 (mulai Rp 15,2 juta), Swift 3 Acer Day Edition (mulai Rp 9,5), Swift 3 (mulai Rp 8,7 juta), dan Swift Infinity (mulai Rp 12 juta).

Acer Swift 7 Edisi 2019 Masih Sangat Tipis dan Kini Nyaris Tanpa Bezel

Seakan sudah menjadi tradisi di ajang CES, Acer memamerkan generasi terbaru dari laptop tertipisnya, Swift 7. Tahun ini pun juga demikian, meski ada yang sedikit berbeda: Acer tidak lagi berusaha memecahkan rekor baru, melainkan membenahi kekurangan yang ada sebelumnya.

Kekurangan yang pertama adalah bezel. Pada Swift 7 edisi tahun lalu, kita masih bisa melihat bezel yang mengitari layarnya dari jauh. Kali ini berbeda. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, bezel-nya luar biasa tipis, dan Acer mengklaim rasio layar-ke-bodi Swift 7 2019 mencapai angka 92%, yang berarti bezel-nya cuma memakan ruang sebesar 8% saja.

Penyusutan bezel ini memungkinkan Acer untuk turut menyusutkan dimensi laptop secara keseluruhan. Dengan panjang 317,9 mm dan lebar 191,5 mm, ia merupakan salah satu laptop 14 inci teringkas yang ada saat ini, dan itu turut didukung oleh tebal bodi yang tidak lebih dari 9,95 mm.

Acer Swift 7 2019

Ya, Acer Swift 7 2019 memang sedikit lebih tebal ketimbang pendahulunya, tapi toh dia masih jauh lebih tipis dibanding laptop lain di kelasnya. Tebal yang bertambah justru memungkinkan Acer untuk membenahi kekurangan yang kedua pada pendahulunya, yakni trackpad yang tidak bisa diklik.

Untuk generasi baru ini, trackpad berlapis kaca Gorilla Glass-nya bisa diklik seperti trackpad pada umumnya. Sasisnya masih terbuat dari bahan utama magnesium, dan ini memungkinkan bobotnya agar tidak melebihi angka 890 gram – ya, tidak sampai 1 kg, dan ini bukanlah sebuah tablet.

Kembali menyinggung soal layar, Swift 7 mengemas panel sentuh IPS berukuran 14 inci dan beresolusi 1080p. Tingkat kecerahan maksimumnya berada di angka 300 nit, sedangkan reproduksi warnanya bisa memenuhi 100% spektrum sRGB. Sebagai proteksi, Acer tak lupa melapisi bagian terluarnya dengan kaca Gorilla Glass 6.

Yang menjadi pertanyaan, di mana Acer menyematkan webcam kalau bezel layarnya setipis itu? Dengan terpaksa kamera harus ditambatkan ke area keyboard, dan pengguna cukup mengaktifkannya dengan sebuah klik.

Acer Swift 7 2019

Urusan performa, ada prosesor Intel Core i7-8500Y yang menjadi otak segalanya, ditemani oleh RAM 16 GB dan SSD tipe PCIe sebesar 512 GB. Dalam satu kali pengisian, Swift 7 diklaim mampu beroperasi sampai 10 jam nonstop.

Di sektor konektivitas, ada sepasang port USB-C yang mendukung Thunderbolt 3, demikian pula port USB 3.1 Gen 2 dengan colokan standar. DisplayPort 1.2 turut tersedia, demikian pula Bluetooth 5.0.

Rencananya, Acer Swift 7 edisi 2019 ini bakal dipasarkan mulai bulan April nanti. Di AS, harganya dipatok mulai $1.699 untuk varian dengan RAM 8 GB dan SSD 256 GB.

Sumber: Digital Trends dan PR Newswire.

Dalam Waktu Dekat, Alexa Bakal Tersedia pada Deretan Laptop dan PC Besutan Acer

Alexa resmi menginvasi ranah laptop dan komputer desktop. Baru-baru ini, HP mengumumkan versi terbaru Envy 34 AIO yang dilengkapi integrasi asisten virtual besutan Amazon tersebut. HP tentu tidak sendirian, sebab Acer juga siap menghadirkan integrasi yang sama, malahan dengan penuh totalitas.

Yang pertama kebagian jatah adalah lini laptop convertible Acer Spin 3 dan Spin 5, dimulai pada tanggal 23 Mei besok. Dalam beberapa minggu mendatang, Acer juga bakal membawa integrasi Alexa ke lini laptop super-tipis Swift, Aspire all-in-one, serta laptop gaming Nitro 5 Spin.

Seperti di TV besutan LG, ini berarti perangkat-perangkat di atas bakal mengemas dua asisten pintar sekaligus, yakni Cortana dan Alexa. Keduanya sama-sama bisa menampilkan info ramalan cuaca, sama-sama bisa menjawab pertanyaan dari pengguna, lalu kenapa harus ada dua?

Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft
Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft

Jawabannya mungkin tergantung pada kebutuhan. Jadi kalau untuk tugas-tugas yang menyangkut email dan elemen produktivitas lain, pengguna mungkin bisa memercayakan Cortana. Selebihnya, untuk urusan mengendalikan perangkat smart home seperti lampu pintar, termostat, dan masih banyak lagi, pengguna dapat mengandalkan Alexa.

Yang mungkin membuat bingung adalah, tahun lalu Microsoft dan Amazon sempat menyepakati keputusan untuk menduetkan Cortana dan Alexa, yang berarti pada prakteknya konsumen dapat menginstruksikan Cortana untuk memanggil Alexa maupun sebaliknya. Nah kalau keduanya sudah terintegrasi secara penuh pada perangkat seperti buatan Acer dan HP tadi, apa gunanya kemampuan panggil-memanggil ini?

Saya sendiri juga bingung. Namun kita sejatinya tidak perlu mempermasalahkannya, sebab dengan adanya Cortana dan Alexa sekaligus, konsumen jadi punya pilihan untuk disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Hanya perlu satu saja? Silakan nonaktifkan salah satunya. Kalau butuh dua-duanya, perangkat pun juga siap mengakomodasi.

Sumber: Windows Central.

Acer Swift 7 Kembali Pecahkan Rekor Laptop Tertipis di Dunia

Apa nama laptop tertipis di dunia? Kalau jawaban Anda “MacBook”, besar kemungkinan Anda belum pernah mendengar soal Acer Swift 7. Diperkenalkan di ajang IFA 2016, tebal laptop tersebut hanyalah 9,98 mm. Lalu apakah Acer sudah puas? Ternyata belum.

Momen CES 2018 ini mereka manfaatkan untuk kembali memecahkan rekor yang mereka pegang sendiri. Swift 7 generasi baru (SF714-51T) memiliki sasis unibody berbahan aluminium yang bahkan lebih tipis lagi, tepatnya di angka 8,98 mm. Di saat yang sama, layar sentuhnya sedikit membesar jadi 14 inci, tentu saja masih dengan panel IPS beresolusi full-HD dan lapisan kaca Gorilla Glass.

Acer Swift 7 (SF714-51T)

Sayangnya harus ada kompromi di balik bertambah tipisnya Swift 7, yakni di sektor performa. Di saat laptop lain mulai mengadopsi prosesor Intel generasi ke-8, Swift 7 edisi 2018 ini masih saja menggunakan Intel Core i7 generasi ke-7, dibantu oleh RAM 8 GB dan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 GB.

Kendati demikian, setidaknya autentikasi kini jadi lebih aman dan praktis berkat kehadiran sensor sidik jari di sisi kiri keyboard. Juga unik untuk Swift 7 adalah kompatibilitas dengan jaringan 4G LTE, mengingat perangkat mengemas slot Nano SIM sekaligus teknologi eSIM.

Soal baterai, Swift 7 diestimasikan bisa beroperasi sampai 10 jam nonstop. Acer berencana memasarkannya mulai April mendatang dengan banderol mulai $1.699.

Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer
Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer

Selain Swift 7, Acer turut memperbarui lini laptop convertible-nya, Spin 3. Versi barunya (SP314-51) kini mengemas layar IPS full-HD 14 inci – masih bisa diputar 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet – dan sudah dipersenjatai dengan prosesor Intel generasi kedelapan demi peningkatan performa yang cukup signifikan.

Acer menjanjikan daya tahan baterai hingga 12 jam untuk Spin 3, serta pengalaman multimedia yang lebih baik berkat sepasang speaker yang dihadapkan ke depan. Harganya tetap sangat kompetitif, mulai $599, dan bakal dipasarkan pada bulan Januari ini juga.

Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer
Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer

Acer juga tidak lupa dengan lini Chromebook-nya. Model terbaru Acer Chromebook 11 hadir dalam varian berlayar sentuh (CB311-8HT) dan non-sentuh (CB311-8H). Keduanya sama-sama bisa beroperasi dengan senyap karena tidak ada lagi kipas pendingin yang mendampingi prosesor Intel Celeron di dalamnya.

Dua port USB-C telah Acer tambatkan pada Chromebook berlayar 11,6 inci ini. Fitur unggulan lainnya tentu saja adalah kompatibilitas dengan aplikasi Android, yang bisa diunduh dengan mudah lewat Google Play Store. Acer menunjuk April 2018 sebagai jadwal perilisannya, dengan harga mulai $249.

Laptop terakhir yang Acer singkap di CES 2018 adalah Nitro 5 yang diperuntukkan para gamer. Versi barunya kini bisa dikonfigurasikan dengan prosesor dan kartu grafis besutan AMD, yang bisa Anda baca selengkapnya di sini.

Sumber: 1, 2, 3.