Tag Archives: action adventure

Assassin’s Creed Valhalla Diumumkan, Lebih RPG daripada Seri-Seri Sebelumnya

Dua judul Assassin’s Creed terakhir, yakni Origins dan Odyssey digarap dengan arahan yang agak berbeda dari seri-seri sebelumnya. Singkat cerita, kesan assassin pada karakter di kedua game tersebut lebih memudar ketimbang di gamegame sebelumnya, akan tetapi di saat yang sama combat-nya juga terasa semakin memuaskan.

Seandainya kedua game itu sama sekali tidak menerapkan elemen stealth dan tidak mencoba memperlakukan lakonnya sebagai seorang assassin, saya pribadi tidak akan keberatan. Namun apa daya branding “Assassin’s Creed” sudah terlalu kuat dan sayang untuk ditinggalkan. Mustahil Ubisoft membuang salah satu franchise terpopulernya begitu saja.

Pada seri terbaru Assassin’s Creed yang bakal dirilis di musim liburan tahun ini, Valhalla, kesan assassin itu boleh dibilang sudah hampir tak terasa lagi. Bagaimana tidak, lakonnya merupakan seorang prajurit Viking yang sangat jago bertarung. Viking dan stealth sepintas terdengar bertolak belakang, dan itu membuat saya jadi makin penasaran dengannya.

Assassin's Creed Valhalla

Setelah menonton trailer sinematiknya, kita langsung tahu bahwa game mengambil setting abad ke-9. Sang lakon, Eivor, sedang berupaya memimpin clan-nya untuk kabur dari kampung halamannya, Norwegia, menuju ke dataran Inggris. Kondisi Inggris sendiri kala itu jauh dari kata ideal, dengan satu per satu kerajaan Anglo-Saxon berjatuhan.

Lalu bagaimana Ubisoft menyisipkan elemen assassin ke Eivor? Lewat senjata Hidden Blade tentu saja, meski sekarang wujudnya tak lagi tersembunyi seperti di seri-seri sebelumnya. Pun demikian, senjata ini tetap berguna di saat-saat darurat dan tetap bisa mengejutkan lawan-lawannya, seperti yang ditunjukkan oleh trailer-nya.

Yang lebih menarik menurut saya adalah bagaimana combat di Assassin’s Creed Valhalla bakal semakin dimatangkan lebih jauh lagi. Hampir semua senjata dapat dipakai sepasang oleh Eivor (dual-wield), termasuk kapak, pedang, dan bahkan perisai. Valhalla sejatinya ingin menunjukkan betapa serba bisanya pejuang Viking dalam bertarung.

Assassin's Creed Valhalla

Combat di Valhalla dipastikan bakal terkesan lebih brutal. Kendati demikian, diplomasi masih menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Sejak Odyssey, seri Assassin’s Creed memang sudah memberikan bobot ekstra terhadap variasi dialog, dan ini bakal pemain jumpai lagi di Valhalla. Keputusan-keputusan yang pemain ambil bakal berdampak besar terhadap progress permainan.

Seperti di Origins dan Odyssey, mitologi kembali dipakai sebagai bumbu penyedap narasi dalam Valhalla; spesifiknya mitologi Norse dengan dewa-dewa familier seperti Odin, Thor, Loki, Freya, Heimdall, dan masih banyak lagi. Juga tidak kalah menarik adalah, pemain bebas memilih memainkan Eivor sebagai karakter laki-laki atau perempuan.

Valhalla juga bakal memperkenalkan fitur baru, yakni fitur Settlement, yang bakal mengajak pemain untuk memperkuat teritorinya dengan membangun barak, merekrut prajurit, dan lain sebagainya. Settlement juga bakal menjadi gerbang kustomisasi karakter, semisal untuk menambahkan tato pada Eivor.

Assassin's Creed Valhalla

Assassin’s Creed Valhalla bakal menjadi salah satu judul debutan Xbox Series X dan PlayStation 5, akan tetapi Ubisoft tetap akan merilisnya di Xbox One, PS4, PC maupun Google Stadia. Di PC, Valhalla pada awalnya akan dijajakan secara eksklusif melalui Uplay Store dan Epic Games Store.

Ya, Steam lagi-lagi tidak menjadi pilihan salah satu judul AAA. Beberapa game blockbuster sebelumnya sudah mengambil rute serupa; dirilis eksklusif melalui Epic Games Store selama beberapa bulan, sebelum akhirnya didistribusikan lewat Steam.

Sumber: Ubisoft dan Gamespot.

Akibat COVID-19, Peluncuran The Last of Us Part II Ditunda Hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Kita menyaksikan sendiri efek negatif pandemi virus corona terhadap kehidupan. Di ranah teknologi saja, wabah ini mengacaukan banyak hal, membuat peluncuran produk hingga perhelatan besar jadi tertunda atau malah dibatalkan. Beberapa perusahaan dan brand memang berhasil beradaptasi terhadap kondisi ini, tapi ada pula yang terpaksa merombak seluruh rencana mereka.

Bersama dengan remake Final Fantasy VII dan Ghost of Tsushima, The Last of Us Part II merupakan game blockbuster eksklusif yang dijadwalkan untuk dirilis di PlayStation 4 sebelum Sony meluncurkan console next-gen mereka. Sayangnya setelah penantian panjang, pihak Sony serta tim Naughty Dog mengumumkan bahwa mereka terpaksa menunda pelepasan The Last of Us Part II sampai waktu yang belum ditentukan akibat krisis COVID-19.

Lewat Twitter, Naughty Dog menjelaskan bagaimana pengerjaan The Last of Us Part II sudah hampir rampung. Saat ini perhatian developer tengah tercurah pada perbaikan bug. Namun bahkan meski pengembangan game sebentar lagi akan selesai, tim dihadang satu kendala besar: logistik. Karena pandemi corona, Naughty Dog tidak yakin mereka bisa menghidangkan The Last of Us Part II ke gamer PS4 di seluruh dunia secara berbarengan dan harus mengundur perilisannya hingga masalah itu dapat diatasi.

“Kami sangat kecewa terhadap keputusan tersebut, tetapi kami sadar ini merupakan jalan terbaik dan paling adil bagi para pemain.” ungkap Naughty Dog. “Kami berharap penundaan peluncuran permainan tidak berlangsung terlalu lama dan kami akan segera memberi tahu Anda jika ada informasi baru.”

Dan bukan hanya The Last of Us Part II saja yang mengalami penangguhan. Sony juga memundurkan pelepasan Marvel’s Iron Man VR. Selain Sony, publisher lain seperti Square Enix juga melakukan penyesuaian di sisi logistik, terutama pada judul andalannya, Final Fantasy VII Remake. Proses pengapalannya dimajukan agar permainan dapat dirilis sesuai jadwal, yaitu tanggal 10 April 2020.

Logistik menjadi faktor krusial bagi Sony karena mereka masih mengandalkan versi fisik dalam mendistribusikan game di sejumlah wilayah. Sementara itu, perusahaan gaming lain seperti CD Projekt Red tetap dapat mempertahankan agenda mereka sebelumnya, walaupun pengerjaan Cyberpunk 2077 akhirnya mesti dilakukan secara remote. Saya menduga, hal ini turut terbantu oleh dukungan platform digital seperti Steam dan GOG milik CD Projekt sendiri.

Sebelumnya, The Last of Us Part II sempat mengalami perubahan tanggal peluncuran dari 21 Februari ke 29 Mei 2020. Kini sulit untuk menebak kapan permainan akan dilepas. Kita hanya bisa berharap agar The Last of Us Part II tidak ditangguhkan ke tahun 2021.

Via The Verge.

Control, Game Supernatural Buatan Developer Max Payne Siap Meluncur Pertengahan Tahun Ini

Di antara begitu banyak game action papan atas populer, Remedy ialah salah satu nama yang mempionirkan elemen sinematik dan betul-betul menekankan penyampaian cerita. Karya mereka tidak selalu laris terjual, tetapi saya yakin judul-judul seperti Max Payne atau Alan Wake punya tempat spesial di hati banyak gamer veteran. Dan tiga tahun setelah Quantum Break dilepas, karya baru mereka kabarnya siap dirilis.

Dalam cover story edisi terbaru majalah Game Informer, tersingkaplah agenda Remedy Entertainment untuk meluncurkan Control di musim panas tahun ini. Control merupakan proyek yang tengah dikerjakan studio asal Finlandia itu di samping CrossFire 2 dan satu lagi permainan tanpa nama. Eksistensinya diketahui setelah kemitraan dengan Microsoft berakhir dan perusahaan melewati beberapa kali perubahan jajaran manajemen.

Control 1

Meneruskan tradisi Remedy sebelumnya, Control adalah permainan action-adventure berperspektif orang ketiga. Anda bermain sebagai Jesse Faden, seorang wanita berkekuatan supernatural. Di sana dikisahkan, Faden menyusup ke Federal Bureau of Control (institusi rahasia fiktif pemerintah, dispesialisasikan buat mengelola segala fenomena ganjil) dengan maksud mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya sembari menguak misteri yang terjadi di tempat itu. Namun nasib berkata lain. Ia malah terjebak jadi direktur FBC dan harus melindungi lembaga ini.

Sebagian besar petualangan Faden dilakukan di dalam Oldest House, kantor utama Federal Bureau of Control yang berlokasi di Manhattan. Bangunan berarsitektur Brutalist ini menyimpan anomalinya sendiri. Ia tampak seperti gedung biasa, namun ketika masuk, bagian interiornya ternyata lebih luas dan letak ruangnya berubah-ubah. Seserorang bisa terus ‘masuk ke dalam’, dan pelan-pelan meninggalkan alam manusia.

Untuk membela dirinya, Faden dibekali sebuah pistol unik yang dapat bertransformasi ke bentuk berbeda dan pemain dipersilakan pula buat meng-upgrade serta mengubah jenis amunisinya. Selain senjata api, sang tokoh juga dapat memanfaatkan sejumlah kekuatan supernatural, misalnya: telekinesis untuk memanipulasi objek di sekitarnya atau membuat dirinya melayang, melindungi diri dengan forcefield, serta mengendalikan pikiran lawan.

Walaupun jendela perilisannya sudah diketahui, baik Remedy maupun pihak publisher 505 Games belum mengungkap tanggal peluncuran game secara spesifik – rencananya akan tersedia di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Control masuk dalam daftar 20 game yang paling dinanti di 2019 versi DailySocial. Saya pribadi berharap ia dapat duduk berdampingan dengan permainan-permainan single-player terbaik di tahun ini – misalnya remake Resident Evil 2 dan Devil May Cry 5.

Via GameSpot.

Segala Konten yang Bisa Anda Cicipi di Open Beta The Division 2

Bermigrasinya sejumlah game dari Steam ke Epic Games Store, termasuk judul-judul besar seperti Metro Exodus dan The Division 2, masih menyisakan rasa pahit. Namun para publisher tampaknya telah bulat dengan keputusan mereka dan mengeksekusi agenda tanpa ragu. Khusus untuk The Division 2, Ubisoft sudah melangsungkan beberapa kali uji coba tertutup dan akan membukanya buat umum akhir minggu nanti.

Sesi open beta Tom Clancy’s The Division 2 akan dilangsungkan pada tanggal 1 sampai 4 Maret 2019, tersedia untuk PC, PS4 serta Xbox One. Dan melalui blog resmi, Massive Entertainment dan Ubisoft mengungkap segala hal yang bisa kita cicipi di sana. Berbeda dari fase private beta, open beta bisa diakses oleh semua orang. Konten yang disediakan pun lebih banyak, sehingga lebih mudah bagi kita buat mempertimbangkan apakah The Division 2 layak dibeli atau tidak.

Ketika permainan terdahulu mempersilakan Anda menjelajahi kota New York di musim dingin pasca menyebarnya virus cacar hasil rekayasa genetika, The Division 2 akan membawa Anda ke kota Washington DC, di-setting tujuh bulan setelah cerita sebelumnya berakhir. Dalam meraciknya, developer mencoba memberi solusi terhadap keluhan pemain, terutama soal konten di momen peluncurannya serta bagian endgame.

The Division 2 2

Di open beta nanti, Anda dapat menikmati tiga misi utama, lima misi sekunder, lalu dipersilakan pula mengakses Dark Zone East (arena PvP), mode multiplayer kompetitif skirmish 4 versus 4, satu misi ‘invaded‘, serta memilih tiga spesialisasi tokoh utama. Buat sekarang, hanya tersedia satu slot karakter, namun Anda tetap bisa mengustomisasi penampilan sang agen atau menghapusnya jika merasa kurang puas.

Tiga misi utama menyuguhkan petualangan di Grand Washington Hotel, Jefferson Trade Center, serta Viewpoint Museum. Anda bisa memainkannya di tingkat kesulitan normal maupun hard. Tester juga diperkenankan mengeksplorasi lokasi-lokasi lain seperti Gedung Putih, Downtown East, The Federal Triangle dan Smithsonian; serta dapat mengerjakan lima side quest. Dark Zone sendiri dapat diakses setelah Anda menyelesaikan misi Jefferson Trade Center.

Di versi open beta, Anda hanya bisa bermain sampai level delapan. Tapi begitu berhasil melewati Jefferson Trade Center, Anda diberikan pilihan tiga karakter level 30 untuk menikmati satu misi endgame.

The Division 2 1

Berdasarkan informasi dari Ubisoft, gamer di wilayah Asia dan Oseania sudah bisa melakukan pre-load sejak tanggal 28 Februari. Selanjutnya, open beta The Division 2 dapat dimainkan mulai pukul 20:00 malam AET (Australia Eastern Time) tanggal 1 Maret dan berakhir pada jam 20:00 AET tanggal 5 Maret. WIB lebih lambat tiga jam dari AET.

Menyusul Yakuza 0, Yakuza Kiwami Juga Akan Hadir di PC

Melihat peluang untuk mendistribusikan game secara lebih luas, developer Jepang berbondong-bondong menyerbu Steam. Saat ini tersedia banyak sekali pilihan permainan Jepang bisa diakses lewat platform distribusi digital tersebut, dari mulai Bayonetta sampai Catherine Classic. Walaupun begitu, tak selamanya publisher atau pemegang IP dengan mudah melepas seluruh kreasinya di PC.

Salah satu franchise lawas yang bary melakukan pendaratan di Windows belum lama ini ialah Yakuza. Yakuza melakukan debutnya pada tahun 2005 di PlayStation 2, tetapi baru 12 tahun setelahnya versi port Yakuza 0 tersedia di Steam. Saat versi PC dari prekuel Yakuza itu disingkap tahun lalu, Sega juga mengungkap agenda peluncuran Yakuza Kiwami (remake dari Yakuza pertama) di Windows, namun baru di hari Senin kemarin tanggal pelepasannya ‘diketahui’.

Menariknya, Sega malah tidak melakukan pengumuman secara besar-besaran. Publisher bahkan tidak memublikasikan trailer baru. Laman Yakuza Kiwami tiba-tiba muncul di Steam, meski di sana belum ada tanggal peluncuran jelas serta daftar kebutuhan hardware. Sega hanya mencantumkan sejumlah screenshot, menuliskan dua paragraf sinopsis, plus satu paragraf lagi yang menjabarkan fitur-fitur baru secara singkat.

Tanggal rilis malah bersembunyi dalam animasi GIF bertajuk ‘Majimaaaa!’. Tentu saja Anda tidak bisa melihatnya langsung. Info hanya muncul sepersekian detik sebelum animasi diulang. Anda harus mengunduh GIF, kemudian memecahnya jadi gambar satu per satu, baru terungkap sebuah tanggal: 19 Februari 2019. Sega memang belum mengonfirmasi apapun, namun banyak orang yakin (termasuk saya) bahwa 19 Februari adalah momen tersedianya Yakuza Kiwami di PC.

Yakuza Kiwami tetap mengusung gameplay action-adventure yang dipadu elemen role-playing seperti versi orisinalnya. Dunia permainan disuguhkan secara terbuka, diadaptasi dari lokasi sesungguhnya, yaitu distrik Kabukichō di kota Tokyo. Game punya sejumlah kesamaan dengan permainan open world lain, tetapi Yakuza Kiwami difokuskan pada aksi pertarungan jarak dekat. Di sana Anda mengendalikan karakter Kazuma Kiryu dalam perspektif kamera orang ketiga.

Yakuza Kiwami PC 1

Edisi Kiwami ini turut dibekali fitur baru, salah satunya bernama Majima Everywhere. Lewat fitur ini, tokoh Goro Majima yang menjadi rival Kazuma akan muncul secara acak untuk menantang Anda, baik lewat pertarungan serta mini-game (misalnya permainan dart atau boling). Jika berhasil melewati tantangan ini, Kazuma berkesempatan untuk membuka kemampuan bertarung baru.

Di PC, Yakuza Kiwami dilengkapi berbagai upgrade terutama pada aspek grafis dan kontrol. Game siap menunjang resolusi 4K, rasio layar lebar, serta tanpa ada restriksi frame rate. Anda bisa menikmati permainan dengan menggunakan controller atau keyboard serta mouse, dan semua input-nya dapat dikustomisasi.

Via Polygon.

8 Game Dengan Cerita dan Narasi Terbaik di 2018

Film dan buku mungkin dianggap banyak orang sebagai medium penyampai cerita yang efektif, tapi video game menawarkan satu aspek yang tidak dimiliki jenis hiburan lain: interaktivitas. Ketika film dan buku menyuguhkan narasi secara linier, tak jarang permainan video memiliki jalan cerita bercabang serta memberikan kesempatan bagi pemain untuk berperan jadi siapa pun yang mereka inginkan.

Permainan-permainan dengan cerita terbaik bisa muncul dari beragam genre, namun umumnya didominasi oleh judul-judul petualangan dan role-playing, dan tradisi ini diteruskan hingga ke 2018. 2018 merupakan salah satu tahun gaming paling memuaskan, berhasil menunjukkan pada para developer dan publisher bahwa masih ada banyak pemain yang menginginkan game-game single-player berkualitas. Dan ini dia beberapa game favorit DailySocial:

 

8. Life is Strange 2 (dan The Awesome Adventures Of Captain Spirit)

PC, PlayStation 4, Xbox One

Dalam sekuel ‘graphic adventure‘ ini, tim Dontnod memperkenalkan karakter-karakter utama serta perspektif baru. Di sana Anda tak lagi bermain-main memanipulasi waktu, namun berperan sebagai seoarang kakak yang menyadari bahwa adiknya mampu mengendalikan angin, dihidangkan dalam formula familier khas Life is Strange. Untuk mencoba sebelum membeli, developer sudah menyediakan demo berjudul The Awesome Adventures Of Captain Spirit.

 

7. Marvel’s Spider-Man

PlayStation 4

Selain menjadi salah satu game superhero serta permainan open world terbaik di 2018, mengejutkannya, Marvel’s Spider-Man ternyata juga menyimpan jalan cerita kompleks yang dimeriahkan oleh karakter-karakter familier. Kabar baiknya lagi, Anda tidak perlu menonton film, membaca komik tertentu atau menjadi fans sang Manusia Laba-Laba agar bisa menikmatinya karena game ini menyajikan plot orisinal.

 

6. Detroit: Become Human

PlayStation 4

Lewat Become Human, Quantic Dream meneruskan tradisi mereka sebagai pakar ‘interactive storytelling‘. Namun ada hal unik yang ditawarkan oleh kreasi terbaru ini: permainan tidak mempunyai game over meskipun salah satu karakter utamanya tewas. Di sana, Anda akan memandu tiga android dengan latar belakang cerita, pilihan-pilihan serta agenda berbeda. Detroit: Become Human memang sengaja didesain untuk dimainkan berkali-kali.

 

5. Shadow of the Colossus (2018)

PlayStation 4

Remake dari game action-adventure terbaik di PlayStation 2 ini memperlihatkan pada seisi industri bahwa konsep yang solid akan memastikan sebuah karya digital tidak lekang dimakan oleh waktu. Shadow of the Colossus 2018 tetap menghidangkan formula identik dengan versi orisinalnya, dan tim Bluepoint Games hanya memodifikasi sistem kendalinya. Pekerjaan terberat yang mereka lakukan adalah membangun ulang seluruh aset permainan.

 

4. God of War

PlayStation 4

Bagian terbaik dari God of War adalah ia dapat berperan sebagai sekuel sekaligus permainan standalone yang tidak mewajibkan kita buat menyelesaikan tiga game terdahulu. Plot God of War boleh dibilang cukup sederhana (dan mengangkat tema yang sedih), tapi dinamika antara Kratos dan putranya Atreus membuat petulangan mereka jadi sangat menarik. Begitu menyelesaikannya, Anda akan berharap Sony segera mengumumkan sekuelnya.

 

3. Celeste

PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch

Di balik gameplay brutal bertempo cepat yang disuguhkan dalam gaya dua dimensi pixelated-nya, Celeste menyimpan kisah perjuangan diri melawan rasa gelisah dan depresi. Game ini mampu memberi para pemainnya rasa puas atas pencapaian mereka begitu berhasil memandu Madeline mendaki puncak gunung Celeste, serta membuat Anda bangga atas kegagalan-kegagalan dan percobaan berkali-kali untuk melewati berbagai rintangan.

 

2. Pillars of Eternity II: Deadfire

PC (versi console akan menyusul di 2019)

Pillars of Eternity merupakan satu dari beberapa permainan yang berhasil mengembalikan kejayaan genre CRPG tradisional, sembari memperkenalkannya ke gamer modern. Pillars of Eternity II lagi-lagi mengusung tema teologi dan filsafat, kali ini mengajak Anda untuk berburu Dewa Cahaya di negeri kepulauan Deadfire. Seperti sebelumnya, sekuel ini akan kembali menggelitik pemahaman kita mengenai konsep ketuhanan serta agama.

 

1. Red Dead Redemption 2

PlayStation 4, Xbox One

Sebuah bukti bahwa para staf Rockstar Games merupakan peracik cerita yang ulung. Dengan menghabiskan puluhan jam bermain sebagai Arthur Morgan, hanya gamer berhati dingin saja yang tidak menitikkan air mata. Namun aspek paling esensial di sana ialah, Red Dead Redemption 2 tak cuma difokuskan pada perjalanan hidup sang kriminal semata, tapi juga diwarnai oleh karakter-karakter tak terlupakan serta kisah-kisah menarik, jenaka, tragis, aneh, dan tak terduga.

Lewat Demo Walkthrough Terbaru, Beyond Good and Evil 2 Terlihat Semakin Menjanjikan

Kabar tentang pengerjaan sekuel dari Beyond Good & Evil telah beredar lebih dari satu dekade silam, terutama sejak desainer Michel Ancel mengungkapkan keinginannya menciptakan trilogi. Tapi kegagalan game action-adventure itu secara komersial membuat publisher Ubisoft enggan menggarap penerusnya, mengakibatkan game terjerumus dalam development hell.

Secercah harapan baru muncul di E3 2017. Di pameran gaming tahunan itu, Ubisoft akhirnya resmi mengumumkan Beyond Good and Evil 2. Arahan pengembangannya sedikit berubah dari visi awal sang desainer. Game tidak lagi meneruskan kisah petualangan Jade, namun diramu sebagai prekuel dan mempersilakan pemain menciptakan karakter utamanya sendiri. Setelah memublikasikan trailer sinematik, porsi gameplay-nya pelan-pelan mulai terungkap.

Dan di minggu ini, Ubisoft kembali menyingkap perkembangan proyek tersebut melalui video ‘demo walkthrough‘. Konten walkthrough ini sebetulnya tidak benar-benar baru, direkam di E3 2018, tapi baru sekarang mereka mempersilakan publik untuk melihatnya. Durasinya cukup panjang, berlangsung selama kurang lebih 25 menit. Dan dari sana, terungkaplah elemen-elemen gameplay yang esensial.

Sedikit berbeda dari game sebelumnya, developer mencoba mengintegrasikan formula role-playing online ke gameplay action-adventure di Beyond Good and Evil 2. Di sana, Anda dipersilakan untuk bermain sendiri atau menikmatinya secara kooperatif. Pembuatan karakter dan kustomisasi ialah salah satu aspek yang dibanggakan Ubisoft Montpellier. Tak cuma jenis kelamin dan ras, Anda bahkan bisa mementukan spesies sang tokoh utama.

Di Beyond Good and Evil 2, eksplorasi merupakan salah satu aspek penting. Karakter Anda adalah seorang perompak angkasa, dan menjadi kapten di pesawat miliknya. Ubisoft mencoba menerjemahkan konsep itu ke elemen gameplay dengan menyajikan pertempuran jarak jauh, jarak dekat, serta menghadirkan jet pack untuk memudahkan Anda mencapai tempat-tempat tinggi. Meski sedang bermain coop, para pemain tak harus selalu berjelajah bersama-sama. Mereka diperkenankan mengambil rute berbeda.

Game juga mendukung bermacam-macam gaya bermain melalui fitur bernama augment. Augment adalah upgrade yang bisa dibubuhkan pada karakter, pedang maupun pistol; fungsinya ialah memberikan kemampuan istimewa pada sang tokoh. Dalam pertempuran, masing-masing augment dapat dikombinasikan buat menciptakan efek tertentu.

Hampir sama seperti Grand Theft Auto, segala kendaraan yang ada di permainan bisa Anda ambil alih dan kendarai. Pemain juga dibebaskan untuk meng-upgrade dan menggonta ganti modul pesawat mereka – agar lebih efektif dalam aksi perompakan, serta bertempur melawan musuh atau pasukan penegak hukum.

Saat artikel ini ditulis, Ubisoft belum mengumumkan waktu peluncuran serta platform tempat game akan tersedia. Namun informasi dari Space Monkey Program mengindikasikan rencana pelepasannya di PC, Xbox One dan PS4.

Red Dead Online Dapat Dinikmati Mulai Minggu Ini

Red Dead Redemption 2 menyuguhkan banyak sekali hal untuk Anda lakukan serta menyimpan berbagai rahasia yang menanti buat disingkap. Seiring bermain, secara personal saya menyukai pendekatan gameplay simulasi koboi ini yang tidak memburu-buru pemain. Banyak dari Anda mungkin sudah menyelesaikan kisah petualangan Arthur Morgan, namun sebagian boleh jadi sangat menanti-nanti kehadiran Red Dead Online.

Red Dead Online adalah porsi multiplayer dari Red Dead Redemption 2, disajikan dengan pendekatan yang menyerupai Grand Theft Auto Online di Grand Theft Auto V. Sebelumnya, Rockstar Games berjanji untuk meluncurkan Red Dead Online di bulan November 28=018, dan lewat website-nya, sang developer akhirnya mengumumkan tanggal pembukaan gerbang versi beta yang dilakukan secara bertahap.

Rockstar menjelaskan bagaimana mereka menggunakan Red Dead Redemption 2 sebagai pondasi dari mode online ini. Developer menyulap lingkungan alam terbuka dan kota-kota di sana menjadi arena online ‘yang hidup’ dan siap dinikmati oleh para pemain bersama-sama. Anda bisa membentuk grup (Rockstar menamainya Posse) bersama tujuh orang kawan serta dipersilakan pula buat menjelajahi dunianya sendirian.

Beragam aktivitas bisa Anda kerjakan di sana: berbelanja di kota, memerangi geng lawan dan menyerang persembunyiannya, memburu harta karun, serta mengerjakan berbagai misi. Anda juga dapat bertemu lagi dengan karakter-karakter familier dan bertempur melawan musuh secara spontan atau dalam pertempuran berskala besar. Rocktar menyampaikan, kombinasi dari konten yang kaya serta detailnya mode multiplayer ‘menghadirkan pengalaman baru dalam bermain’.

Seperti Grand Theft Auto Online, Red Dead Online mempersilakan kita menciptakan dan mengustomisasi karakter sendiri. Selanjutnya, Anda bisa membentuk tokoh itu sesuai imajinasi, misalnya menjadi penegak atau malah pelanggar hukum. Penjelasan Rockstar juga mengindikasikan agenda mereka untuk melepas update secara berkala sehingga gameplay-nya terus meluas dan berevolusi.

Di bawah ini adalah jadwal pembukaan gerbang uji coba beta Red Dead Online, dibagi berdasarkan kepemilikan versi dan waktu partisipasi pemain:

  • 27 November: Para pemilik Red Dead Redemption 2: Ultimate Edition. Mereka yang membeli edisi fisiknya harus me-redeem kode Ultimate Edition-nya terlebih dulu.
  • 28 November: Pemain yang mengakses Red Dead Redemption 2 tepat di momen peluncurannya, pada tanggal 26 Oktober.
  • 29 November: Semua gamer yang memainkan Red Dead Redemption 2 antara tanggal 26 sampai 29 Oktober – berdasarkan data Rockstar. (Saya masuk dalam golongan ini)
  • 30 November: Seluruh gamer Red Dead Redemption 2.

Sumber Rockstar Newswire.

[Review] Red Dead Redemption 2, Mahakarya Digital Dalam Wujud Simulator Koboi

Di sebuah pagi yang indah di kota kecil bernama Rhodes, Arthur Morgan baru saja menyelesaikan sarapannya. Hari memang terbilang masih dini, tapi apa salahnya untuk menikmati sedikit minuman alkohol bukan? Arthur mulai berjalan ke arah bartender, saat dua pemabuk masuk dari pintu belakang. Sempat beradu mulut, dua individu anggota Lemoyne Raiders itu tiba-tiba menyerang seorang pelanggan.

Arthur tak jadi memesan minuman, karena saya terlalu terkesima melihat insiden tersebut. Dan tanpa menunggu lama, kedua pemabuk mulai menumpahkan kekesalannya pada Arthur. Saya punya beberapa pilihan di sini: pergi dengan damai, atau tetap berada di sana dan melihat apa yang selanjutnya akan terjadi. Seperti yang mungkin bisa Anda tebak, Arthur akhirnya terlibat baku hantam dengan para anggota geng.

Kejadian di atas merupakan satu dari banyak skenario tak terduga yang akan ditemui para pemain Red Dead Redemption 2. Kejutan dan ketidakpastian di sana tercampur secara dinamis dengan dunia permainan kompleks yang dirajut penuh detail oleh Rockstar Studios. Red Dead Redemption 2 bukanlah Grand Theft Auto versi koboi. Sejatinya, game ini adalah simulator kehidupan ‘American Old West’ yang berpeluang menghabiskan ratusan jam hidup Anda.

Redemption 1

 

Starts really slow…

Sebelum membahas game ini lebih jauh, perlu Anda ketahui bahwa saya tidak pernah memainkan Red Dead Redemption pertama. Itu artinya, saya tidak bisa memberikan perbandingan. Hal yang saya tahu adalah, game ini didesain sebagai prekuel, dan meski memperkenalkan karakter protagonis baru, ia kembali mempertemukan kita dengan tokoh-tokoh familier seperti Dutch van der Linde, John Marston dan Abigail Roberts.

Redemption 7

Arahan prekuel tentu saja memberikan efek positif bagi mereka yang tak pernah bermain Red Dead Redemption: tidak ada ekspektasi dan semuanya terasa seperti lembaran baru. Perspektif ‘lembaran baru’ juga perlu kita pasang sebelum memulai Red Dead Redemption 2 karena struktur gameplay permainan ini berbeda dari game open world populer lain. Ia bahkan terasa begitu berbeda dari Grand Theft Auto V.

Redemption 19

Red Dead Redemption 2 dibuka dengan begitu lambat. Di awal cerita, dikisahkan bahwa geng Van der Linde gagal menjalankan suatu operasi di Blackwater dan terpaksa melarikan diri dari kejaran agen Pinkerton. Hal tersebut memaksa mereka mengungsi ke daerah dingin dan terpencil di atas gunung. Dan dari sana, permainan pelan-pelan mengajarkan gameplay dasar seperti menembak, berburu, dan berkuda.

Redemption 26

Penyajian linier ini berlangsung kurang lebih selama 20 jam, dan mungkin inilah saat-saat kritis penguji kesabaran. Di sana Anda menyadari bagaimana Arthur Morgan bergerak dengan lambat, apalagi ketika ia berjalan menembus tumpukan salju. Melalui momen introduksi ini, RDR2 secara tak langsung mencoba memberi tahu pemain bahwa ia merupakan game yang harus dinikmati secara perlahan-lahan.

Redemption 18

Dunia permainan baru mulai terbuka luas ketika Chapter 1 berakhir, tepatnya saatnya geng Van der Linde telah menemukan lokasi untuk bermukim. Perkemahan ini adalah pusat operasi geng. Di sana Anda bisa berkenalan lebih jauh dengan tokoh-tokoh lain serta mengerjakan sejumlah aktivitas (memotong kayu bakar, memberi makan hewan, menyiapkan air bersih). Di tempat ini pula lah mayoritas quest utama diberikan.

Redemption 24

Namun bahkan di momen ini, game belum memberi tahu bahwa ada dunia luas menanti buat dieksplorasi di luar sana. Padahal, sejumlah side quest (ditandai dengan indikator putih di peta) akan terlewat dan menghilang jika Anda hanya mengerjakan main quest (indikator berwarna kuning). Saran saya, jangan ragu untuk berjelajah ketika memungkinkan karena Red Dead Redemption 2 mengapresiasi eksplorasi dan eksperimen.

 

It’s a slow game

Red Dead Redemption 2 bukanlah game bagi mereka yang ‘ingin selalu buru-buru’. Efek positif dari pendekatan ini adalah, kita punya banyak waktu untuk menikmati segala konten yang tengah disuguhkan di depan mata, serta jadi lebih cermat dalam menangkap segala detail tersembunyi, seperti kotak deposit di bawah meja atau tumbuhan wortel liar buat konsumsi kuda Anda.

Redemption 23

Di Red Dead Redemption 2, sebagian besar waktu Anda dihabiskan untuk pergi dari satu titik ke titik lain. Namun perjalanan jarang sekali membosankan. Selalu ada kejadian menarik, menegangkan, ataupun hal-hal pengalih perhatian. Dalam perjalanan, Anda bisa saja menemui orang yang butuh pertolongan, dihadang geng rival, atau mungkin menemukan jejak hewan buruan yang sedang Anda cari.

Redemption 15

Salah satu kejadian favorit saya meliputi upaya pencopetan tepat ketika Arthur masuk ke toko senjata. Insiden ini memulai aksi kejar-kejaran seru yang membawa saya ke pemukiman terpencil di jantung kota Saint Denis. Peristiwa lucu lain adalah ketika seseorang mengaku-ngaku sebagai penembak tercepat, hingga akhirnya saya tantang untuk berduel. Arthur tidak membunuhnya – hanya menembak kakinya, namun saya duga hal itu melukai egonya karena ia melarikan diri dengan penuh malu.

Redemption 5

Dalam petualangannya, Arthur akan menjumpai banyak kejadian, dan seberapa pun remehnya, penyajiannya selalu menarik dan penuh detail. Rockstar sendiri adalah studio paling brilian dalam hal peracikan narasi, tapi cerita-cerita paling unik di RDR2 malah tersimpan di dunianya – bersembunyi di sejumlah side quest, serta kadang disajikan tanpa percakapan (contohnya ketika Arthur mencoba memecahkan teka-teki pembunuhan berantai).

Redemption 12

Permainan punya tingkat detail yang sulit ditandingi permainan lain, dan membuat gameplay-nya jadi kompleks. Anda perlu membiasakan diri dengan sistem health, stamina, dead eye yang statusnya diperanguhi core (butuh adaptasi). Jika diperlukan, Arthur memang bisa berlari kencang, tapi aktivitas itu lama-lama akan mengurangi inti stamina, dan hanya bisa diisi kembali lewat mengonsumsi nutrisi tertentu.

Terlalu banyak atau sedikit makan juga akan memengaruhi berat badan Arthur. Jika berat badan kurang, tingkat health akan merosot tapi stamina jadi meningkat, memungkinkan sang koboi berlari lebih lama. Kelebihan berat badan akan membalikkan status tersebut.

Redemption 27

 

Role-playing + sim

Red Dead Redemption 2 juga menyimpan sistem leveling ala role-playing yang diimplementasikan ke banyak elemen. Seandainya Anda ingin meningkatkan stamina, suruhlah Arthur berlarian ke sana-sini. Ingin memperpanjang durasi dead eye (slow motion)? Banyak-banyaklah menembak. Lalu pertarungan tangan kosong yang Arthur lakukan bisa menambah health bar. Hal ini bahkan diterapkan pada kuda tunggangan Anda. Semakin dekat hubungan hewan ini dengan tuannya, maka ia kian mudah dikendarai dan dapat melakukan lebih banyak manuver.

Redemption 25

Arthur Morgan memang mempunyai jalan pikirannya sendiri (ia tidak akan menerima ‘tawaran’ wanita-wanita penghibur), namun karakteristik serta penampilannya bisa Anda bentuk sesuai imajinasi: jadi individu baik atau buruk, mengenakan pakaian yang rapi dengan rambut dan dan jenggot terawat, atau berantakan layaknya penjahat-penjahat di kisah Wild West.

Kustomisasi bisa Anda lakukan pada hampir seluruh hal, contohnya warna dan pola pakaian (baju, celana rompi, sampai spur di sepatu boot Arthur), gaya rambut, persenjataan (mengutak-atik pistol merupakan bagian favorit saya) hingga penampakan kuda peliharaan dan pelananya. Terlalu banyak atau kurang makan juga memengaruhi wajah dan tubuh sang jagoan, kemudian rambut dan jenggot akan panjang secara natural – kita bisa memotongnya dengan gaya tertentu atau membiarkannya.

Redemption 13

Begitu detailnya sejumlah aspek di game memasukkan Red Dead Redemption 2 ke kategori simulasi. Mendaki bukit atau menembus salju di kecepatan tinggi akan menghabiskan stamina kuda Anda; lalu ketika berburu, Anda mesti menyadari ke mana angin bertiup karena hewan dapat mencium bau tubuh Arthur; lalu agar bekerja sempurna, pistol dan senapan perlu diperhatikan kondisinya secara reguler; contoh lainnya, tumbuh-tumbuhan serta bagian hewan bisa dimanfaatkan sebagai pangan, bahan crafting ataupun bumbu masakan.

Redemption 16

Rockstar Studios kembali menggunakan Honor System di RDR2, yaitu sistem yang mengukur baik buruknya tindak-tanduk Arthur Morgan. Menyakiti orang tak bersalah, merampok, mencuri, menggeledah mayat karakter non-antagonis atau sekadar membiarkan hewan buruan mati kehabisan darah akan menyebabkan poin Honor jadi berkurang; sedangkan perbuatan-perbuatan baik dapat menaikkan rating-nya. Di Red Dead Redemption 2, Arthur bisa berinteraksi dengan semua karakter lewat cara yang baik ataupun kasar.

Menyerang kereta dan melakukan aksi perampokan memang terdengar seru dan menghidupkan imajinasi kita tentang film-film Old West, tapi dari pengalaman saya, ada banyak keuntungan menjadi karakter baik: toko dan pedagang akan memberikan Anda potongan harga, ada lebih banyak item dan pakaian yang dapat kita akses, lalu musuh-musuh yang Anda kalahkan akan menjatuhkan lebih banyak tonic dan obat.

Redemption 22

 

Let’s talk technical

Aspek negatif yang Red Dead Redemption 2 wariskan dari Grand Theft Auto 5 adalah sistem pengendalian yang rumit, tidak responsif dan tidak intuitif. Pertama-tama, Anda harus menghafal tiap-tiap fungsi tombol dan kombinasinya. Bahkan untuk mengerjakan aktivitas simpel seperti memberi makan kuda saat kita mengendarainya memerlukan lima langkah/kali menekan tombol. Bayangkan rasa frustasi sewaktu Anda ingin menggunakan dead eye saat Arthur ditodong segerombolan orang di tengah perjalanan.

Redemption 3

Keluhan lain terkait sistem kendalinya ialah, sering kali game tidak merespons perintah dengan sigap di momen-momen genting. Misalnya, saya sudah menekan tombol untuk menangkis, tapi Arthur tetap terkena pukulan, ia juga kurang cepat menggeser posisi ketika berlindung di tengah hujan peluru, kemudian membidikkan senjata terasa begitu berat – tanpa sistem auto-aim, rasanya mustahil Arthur bisa menangani banyak musuh sekaligus. Seolah-olah, RDR2 sengaja menyulitkan kita buat bergerak.

Redemption 14

Kurangnya responsivitas input berpeluang menyebabkan sejumlah masalah yang tidak diinginkan: kuda menabrak batu di tengah-tengah aksi kejar-kejaran, atau menghantam pejalan kaki, melukai mereka, dan menjadikan Anda tersangka penyerangan. Di suatu ketika, saya pernah tak sengaja membentur tubuh NPC. Momentumnya sangat pelan, tetapi efeknya menggagalkan seluruh side quest. Kemudian tombol L2 (DualShock 4) untuk mengaktifkan fitur interaksi malah membuat saya menodongkan pistol ke pemburu yang baru saja Arthur selamatkan.

Jika interaksi merupakan aspek yang begitu penting dalam Red Dead Redemption 2, Rockstar sebaiknya menggarap sistem kendali yang jauh lebih presisi lagi.

Redemption 11

Anda mungkin sudah mendengar bagaimana gamer dan media memuji grafis Red Dead Redemption 2. Secara visual, game ini memang cantik dan memesona: sinar matahari menembus dedaunan dan mengenai jaket, titik-titik pantulan cahaya di salju, serta begitu nyatanya efek becek dan basah ketika Arthur menjelajahi rawa-rawa. Tak cuma grafis, Rockstar Studios juga sangat pandai membangun atmosfer. Tiap-tiap wilayah bisa memberikan efek berbeda, misalnya daerah salju yang benar-benar terasa terpencil ataupun hutan basah berisi makhluk-makhluk pemangsa.

Redemption 10

Berbicara aspek teknis, faktanya RDR2 hanya menghidangkan 30 gambar per detik terlepas dari platform apapun yang Anda gunakan. Soal pilihan console, Xbox One X merupakan hardware terbaik buat menangani game karena mampu menyajikan resolusi 4K sejati. Bahkan di PlayStation 4 Pro, permainan cuma menyuguhkan resolusi 1920x2160p dengan kepadatan pixel separuh dari UHD sesungguhnya (di 2160x3840p).

Redemption 2

Dalam hal resolusi versus performa, saya pribadi lebih memfavoritkan kelancaran bermain dengan mengorbankan jumlah pixel. Di God of War, Anda bisa memilih memprioritaskan satu dari dua hal tersebut, namun di kasus Red Dead Redemption 2, kita harus puas dengan 30FPS. Buat saya yang gemar menikmati game-game bertempo cepat di PC, kembali bermain di frame rate rendah terasa seperti mundur ke era console last-gen.

 

Verdict

RDR2 merupakan permainan terbesar di tahun 2018, dan setelah memainkannya selama beberapa ratus jam saja, saya memahami apa yang membuat begitu banyak orang menantinya. Tak cuma besar dan ambisius, Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game terbaik yang bisa dimainkan di console generasi kedelapan, jika Anda berkenan memaklumi sejumlah kendala teknis dan arahan ‘unik’ yang Rockstar terapkan di sistem pengendalian karakternya.

Redemption 3

Red Dead Redemption 2 bukanlah game action-adventure biasa. Sejatinya, ia adalah permainan semi-simulasi kehidupan koboi, akan menyeret Anda mundur menyusuri waktu ke tahun 1899. Elemen action hanyalah satu dari banyak pilar gameplay-nya. Seorang teman dekat saya menyebutnya sebagai Westworld dalam bentuk video game, dan saya setuju dengan perumpamaan ini, apalagi jika nanti Red Dead Online sudah tiba dan pemain bisa menciptakan karakter sendiri.

Redemption 17

Agar bisa menikmati seluruh kontennya secara maksimal, saran saya ialah, terima Red Dead Redemption 2 apa adanya. Hilangkan ekspektasi Anda, dan tak perlu mencoba mengomparasinya karena RDR2 tak sama seperti game-game lain. Begitu sesi introduksi berakhir, Red Dead Redemption 2 akan menyingkap keajaibannya. Selalu ada kejadian dan skenario tak terduga yang bisa ditemukan di dunia permainan.

Pesan saya buat Rockstar, menghadirkan Red Dead Redemption 2 di PC berpotensi menanggulangi sejumlah masalah yang ada di permainan, karena platform ini tidak dihadang kendala keterbatasan hardware console. Bayangkan betapa luar biasanya jika game dapat dijalankan di atas 60FPS, dengan resolusi lebih tajam, dan input kendali yang bisa dikustomisasi.

Redemption 20

 

Sparks

  • Dunia permainan yang kaya, hidup dengan berbagai hal yang dapat Anda lakukan
  • Kompleks tapi sangat adiktif
  • Tingkat detail yang sulit Anda temukan di game lain
  • Salah satu game dengan visual tercantik yang tersedia buat console current-gen
  • Beragam cerita dan karakter menarik menanti untuk Anda ungkap

 

Slacks

  • Sistem kontrol yang rumit, tidak responsif dan tidak intuitif
  • Hanya bisa menyajikan 30 frame per detik
  • Menghabiskan ruang penyimpanan sangat besar, kurang lebih 100GB
  • Belum tersedia di PC

[Review] Assassin’s Creed Odyssey, Lembaran Baru Bagi Seri Action Berusia 11 Tahun

Assassin’s Creed Origins yang diramu menjadi pembuka saga ini merupakan game open world papan atas paling ambisius di 2017. Hasil kerja keras developer selama bertahun-tahun bisa kita lihat dari bagaimana detailnya tim Montreal menciptakan dunia Mesir Kuno di akhir era Ptolemaic sebagai medium untuk mengombinasikan kejadian bersejarah dan event fiksi.

Meluncur satu tahun kurang beberapa minggu dari Origins, Assassin’s Creed Odyssey mengusung konsep gameplay yang lebih berani dan mungkin bisa dikatakan sedikit radikal. Meski tetap mempertahankan sejumlah tradisi Assassin’s Creed, Odyssey dari awal sengaja diarahkan sebagai permainan action role-playing, untuk pertama kalinya membiarkan Anda memilih karakter utama dan menentukan dialog.

Langkah ini kemungkinan ialah cara buat menyegarkan kembali formula Assassin’s Creed. Tapi boleh jadi, transisi dari action-adventure ke formula role-playing belum bisa diterima semua fans dengan tangan terbuka. Kabar gembiranya, Ubisoft Quebec telah bersiap mengantisipasi hal tersebut melalui penambahan fitur baru dan penggunaan arahan unik.

AC Odyssey 13

 

Eagle-Bearer

Assassin’s Creed Odyssey menawarkan Anda untuk bermain menjadi salah satu dari cucu Raja Leonidas, antara Alexios atau Kassandra. Tidak ada perbedaan pada aspek gameplay dari keduanya kecuali pengisi suara dan siapa saudara tertuanya. Saya mencoba keduanya, dan secara pribadi lebih menyukai Kassandra karena perannya lebih natural dan sejauh ini hanya ada sedikit pilihan karakter utama wanita di seri utama Assassin’s Creed.

AC Odyssey 5

Meski demikian, Alexios sendiri bukanlah pilihan yang buruk dan mengingatkan saya pada Bayek of Siwa. Tentu saja, dua opsi tokoh utama mengharuskan Ubisoft melakukan prosedur pengisian suara sebanyak dua kali. Dan mengingat Odyssey merupakan game role-playing, jumlah dialognya tidaklah sedikit. Kesediaan developer buat melakukan hal tersebut perlu diapresiasi.

Diracik sebagai sebuah lembaran baru, hal positif lain dari Odyssey adalah ceritanya tidak membingungkan. Sesi Layla Hassan tetap ada, tapi porsinya telah dikurangi dan disederhanakan sehingga kita hanya cukup tahu siapa dia serta perannya di kisah ini. Dan tak seperti Origins, narasi Odyssey juga tidak lompat-lompat. Di sesi pembuka, Anda akan segera tahu siapa Alexios dan Kassandra, serta apa hubungan mereka dengan Leonidas.

AC Odyssey 7

Ketika Bayek of Siwa di Assassin’s Creed Origins merupakan seorang penegak hukum, Alexios atau Kassandra adalah Misthios, atau tentara bayaran. Ini artinya, sang tokoh tidak selalu berpihak dengan hukum. Beberapa kontrak yang diterima Kassandra sering kali mengharuskannya ‘membungkam’ individu tertentu, mencuri, atau membersihkan satu perkemahan berisi bandit. Dan demi menunjang desain gameplay seperti ini, Ubisoft Quebec mengimplementasikan sistem bounty.

 

Grand Theft Auto Greece

Assassin’s Creed Odyssey membawa pemain ke puncak Perang Peloponnesian, konflik militer yang dimulai di tahun 431 sebelum Masehi antara bangsa Sparta dan Athena. Di sana, Kassandra dan tim prajurit bayarannya tidak dituntut untuk mendukung salah satu faksi, bahkan dipersilakan bekerja buat keduanya. Ia bisa menghabiskan waktunya menyelesaikan kontrak, mengumpulkan kru, serta meng-upgrade peralatan dan perahu perangnya.

AC Odyssey 12

Satu Aspek menarik dari Odyssey adalah sensasai ala ‘GTA’. Memang tidak ada kendaraan ‘otomotif’ yang Anda bisa bajak, tapi Kassandra dapat mencuri kuda atau menyerbu perahu bajak laut, konvoi militer, serta kapal pedagang. Di dunia game, tersebar pula banyak benda-benda yang semestinya tidak boleh diambil (namun sayang buat dilewatkan).

AC Odyssey 10

Kekuatan Athena dan Sparta di satu daerah bersifat fluktuatif. Serangan yang Anda lakukan di lokasi tertentu akan melemahkan satu faksi, sehingga memungkinkan rivalnya mengambil alih. Menariknya lagi, kita bahkan bisa berpartisipasi dalam perang berskala besar, dan hasilnya akan memengaruhi siapa yang menguasai daerah tersebut.

Yunani masa perang Perang Peloponnesian versi Assassin’s Creed belum memiliki sistem penegakan hukum yang konkret. Aktivitas sosial di sana diawasi oleh pihak militer Sparta maupun Athena, namun jika tindakan kriminal Anda melewati batas, tentara bayaran lain akan mencoba menghentikan Anda. Semakin buruk perilaku Anda, maka level bounty jadi kian tinggi dan bertambah banyak pula individu-individu berbahaya yang datang mencari. Sebagai jalan keluarnya, Anda bisa bersembunyi atau membayar bounty.

AC Odyssey 6

Di sini, permainan mengadopsi pendekatan ala Nemesis System di Middle-earth: Shadow of Mordor walaupun tidak seekstensi game Warner Bros. itu. Odyssey hanya menunjukkan tentara-tentara bayaran yang sudah Anda kalahkan, peringkat Kassandra atau Alexios di sana, serta prajurit-prajurit berbahaya lain yang bisa jadi ancaman. Dan seiring keberhasilan Anda mengalahkan para kompetitor satu per satu, Anda dapat mendaki ranking Misthios terkuat.

 

Exploration Mode

Dengan begitu banyaknya game Assassin’s Creed serta sejumlah seri Ubisoft lain yang mengadopsi elemen gameplay permainan ini, gamer mungkin tidak kesulitan untuk menebak pola penyajian permainan. Umumnya, peta game Assassin’s Creed dipenuhi legenda dan lokasi menarik – penyuguhan yang informatif tapi menghilangkan misteri serta mengurangi serunya berjelajah.

AC Odyssey 9

Untuk mengubah status quo tersebut, Ubisoft Quebec menghadirkan fitur bernama Exploration Mode. Mode ini dirancang buat memandu pemain menemui hal-hal menarik sendiri tanpa memperlakukan kita seperti anak kecil. Dengan memilih Exploration Mode, kita perlu mengikuti petunjuk saat mengerjakan suatu quest. Contohnya, lokasi hewan buruan yang Anda cari berada di sebelah utara Sacred Lands of Apollo, biasanya terlihat di daerah dataran tinggi.

AC Odyssey 16

Setelah tiba di tempat tersebut, pencarian dapat dipermudah dengan memanggil Ikaros – burung elang peliharaan yang bisa membantu Anda mengunci posisi musuh dan menemukan objek, termasuk apapun yang Anda cari. Penyajian dan pengendaliannya sangat identik dengan Senu milik Bayek. Buat saya pribadi, kehadirannya masih terasa seperti metode curang yang memberikan pemain keunggulan tanpa efek samping; menghilangkan efek kejutan dan serunya ketidakpasian.

AC Odyssey 11

Banyak gamer mungkin menyukai kemudahan ini, namun buat saya, fitur Ikaros terasa mengganjal. Bagaimana bisa Kassandra mengetahui apa yang dilihat peliharaannya terus-menerus?

 

Action role-playing

Mengombinasikan tradisi Assassin’s Creed sebagai permainan action-adventure bertema stealth dengan prinsip role-playing memang tidak mudah. Ada banyak yang harus dikompromi oleh Ubisoft Quebec melalui penyingkiran beberapa elemen.

AC Odyssey 4

Bersembunyi di tempat tinggi atau di tengah-tengah lebatnya semak pepohonan, membuat pengalihan perhatian, dan menyerang tiba-tiba tetap menjadi gameplay inti Odyssey. Namun objek-objek ‘persembunyian instan’ seperti lemari atau tumpukan daun pohon tak lagi ada atau dapat dimanfaatkan, menuntut Anda buat mengendap-endap dan menghindari arah pandang lawan secara natural.

Pemain veteran juga segera merasakan kontrasnya sistem pertempuran antara seri Assassin’s Creed klasik dengan Odyssey. Ketika Ezio di Assassin’s Creed II bisa mudah mengungguli lawan yang mengepungnya, Kassandra harus mengalahkan musuh secara cermat dan sistematis. Anda perlu mengesksekusi gerakan dengan sigap, mengetahui kapan perlu menangkis dan menghindar, serta menentukan apakah fokus ke satu lawan merupakan strategi jitu atau tidak. Hal tersebut pada dasarnya tidak sulit, namun jadi sangat menantang jika kita menghadapi lebih dari dua lawan sekaligus.

AC Odyssey 14

Kassandra juga tak cuma berhadapan dengan manusia. Ada banyak fauna berbahaya yang menghadang dalam petualangan di Odyssey: kawanan serigala bisa menjatuhkan Anda dari kuda, lalu upaya mengendap-endap bisa berubah menjadi perjuangan bertahan hidup jika ternyata kita masuk ke wilayah kekuasaan beruang. Dan seperti menghadapi musuh lain di Odyssey, perlu strategi khusus buat mengalahkan hewan-hewan ini.

Selain musuh-musuh ‘biasa’, Anda juga akan bertemu dengan makhluk-makhluk mitos Yunani Kuno. Kehadiran mereka bertolak belakang dari game-game Assassin’s Creed lawas yang ‘berkomitmen’ pada keakuratan sejarah. Tapi kita tahu, arahan Assassin’s Creed mulai berubah sejak Origins.

AC Odyssey 2

Elemen role-playing yang paling menonjol di Odyssey tentu saja adalah opsi dialog. Dengannya, Anda bisa membangun karakter utamanya buat jadi individu yang terhormat atau brutal, serta memilih untuk menyelamatkan atau mengakhiri nyawa. Apapun keputusan Anda, efek dan konsekuensinya akan selalu menanti.

AC Odyssey 200

 

A bit desynchronized

Sebagai metode progres karakter, Odyssey memberikan kita pilihan untuk mengembangkan tiga aspek – terbagi dalam kategori hunter, warrior dan assassin. Hunter berkaitan dengan panah-memanah dan serangan jarak jauh; warrior memengaruhi kemampuan Kassandra/Alexios dalam bertempur; lalu assassin berperan dalam efektivitas serangan secara sembunyi-sembunyi.

AC Odyssey 3

Menariknya, apapun pilihannya, Anda tetap bisa mengubah dan memodifikasi ‘skill tree‘ kapan pun dengan mudah. Poin yang ditaruh di sana dapat di-reset, sehingga memberikan kita kesempatan untuk bereksperimen tanpa harus mengulang sesi permainan atau mengeluarkan credit dalam game. Beberapa pilihan Anda akan membuka ‘skill aktif’. Bagi pemain baru, proses pemakaiannya mungkin butuh adaptasi karena memerlukan kombinasi beberapa tombol.

AC Odyssey 15

Pemakaian skill aktif akan mengonsumsi poin adrenalin, yang akan bertambah secara otomatis ketika Anda bersembunyi atau sukses menumbangkan lawan tanpa ketahuan. Gamer casual juga mungkin akan mengapresiasi sistem regenerasi health otomatis, bisa bertambah sendiri jika Kassandra berada di luar konflik. Itu artinya, Assassin’s Creed Odyssey ialah RPG tanpa sistem consumable serta potion.

AC Odyssey 18

Layaknya permainan open world role-playing modern, Assassin’s Creed Odyssey mempersilakan Anda menjelajahi kepulauan Mediterania dan melupakan ceritanya setelah Kassandra atau Alexios mendapatkan perahu trireme-nya, Adrestia. Sebagaimana perlengkapan dan persenjataan yang dimiliki sang tokoh utama, pemain dipersilakan untuk meng-upgrade Adrestia serta menyewa kru yang lebih berpengalaman.

AC Odyssey 8

Bagi saya, satu hal mengganjal dari kombinasi antara open world dan penyajian narasi video game tradisional ialah tidak relevannya aspek urgensi di cerita. Misalnya: seorang anak diculik bandit dan Kassandra harus menyelamatkannya, tapi ia tetap bisa mengerjakan tugas lain serta berbelanja senjata tanpa beban. Di situasi lain, seorang pria meminta Kassandra membebaskan kakaknya yang ditangkap perampok, dan saya baru melakukannya berhari-hari sesudahnya tanpa efek samping.

Beberapa tugas yang bisa diterima Kassandra memang punya batasan waktu, namun dampak negatif yang Anda peroleh jika melewatinya hanyalah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan poin XP atau Orichalcum Ore – berguna buat membeli item-item langka/legendaris.

AC Odyssey 17

 

Verdict

Dijalankan dari sistem berprosesor Intel i7-6700HQ bersenjata kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, Assassin’s Creed Odyssey berjalan mulus di opsi ultra high 1080p, mampu mengamankan frame rate di atas 50 per detik. Odyssey merupakan salah satu game bergrafis paling cantik yang bisa Anda nikmati saat ini, dengan kualitas visual jauh di atas Red Dead Redemption 2 via PlayStation 4 Pro.

Berbicara soal desain game, Odyssey sesungguhnya tidak membutuhkan kepopuleran nama Assassin’s Creed untuk bersinar. Ia memang belum bisa disandingkan dengan RPG-RPG legendaris semisal The Witcher 3 atau Divinity Original Sin II, dan memang sejumlah elemen gameplay terasa sederhana. Tapi yang terpenting, Assassin’s Creed Odyssey sangat menyenangkan dan mudah dinikmati oleh siapa pun – baik mereka yang sudah lama mengikuti seri ini serta pendatang baru.

AC Odyssey 19

Permainan menyuguhkan konten yang begitu kaya, dan mungkin membuat pemula merasa kewalahan dan kehilangan fokus. Tapi saran saya, anggap saja semua hal di sana sebagai pilihan: Anda ingin menjelajahi daratan yang belum terjamah? Silakan. Mau jadi tentara bayaran paling disegani? Mengapa tidak. Berambisi menaklukkan lautan? Adrestia siap berlayar. Dan kapan pun Anda menghendakinya, cerita petualangan Kassandra dan Alexios siap dinikmati.

 

Sparks

  • Tidak rumit dan mudah dinikmati
  • Explorer Mode membuat gameplay Assassin’s Creed jadi lebih segar
  • Konten yang melimpah dipadu formula role-playing
  • Grafis sangat cantik

Slacks

  • Gameplay RPG-nya masih terasa sangat ringan dan kasual
  • Fans veteran mungkin tidak menyukai arahan baru ini
  • Ada microtransaction
  • Harga season pass sangat mahal