Tag Archives: Activision Blizzard

Nintendo Switch Kini Bisa Terhubung ke Perangkat Audio Bluetooth, Deltarune: Chapter 2 Bisa Dimainkan Gratis

Minggu lalu, ada beberapa kabar menarik di industri game. Nintendo telah merilis update firmware untuk Switch, sehingga konsol itu bisa terhubung ke perangkat audio via Bluetooth. Selain itu, Toby Fox juga merilis Deltarune: Chapter 2, yang bisa dimainkan dengan gratis. Sementara Riot Games baru saja meluncurkan launcher khusus untuk game-game mereka, yaitu Riot Client.

Deltarune: Chapter 2 Rilis, Bisa Dimainkan Gratis

Deltarune: Chapter 2 telah diluncurkan untuk PC dan Mac pada 17 September 2021. Deltarune merupakan game penerus dari Undertale. Anda bisa memainkan Chapter 2 dengan save file dari Deltarune: Chapter 1. Untuk mendapatkan save file itu, Anda harus memainkan Chapter 1 hingga selesai.

Namun, kreator dari Undertale dan Deltarune, Toby Fox mengatakan, Anda tetap bisa menikmati Chapter 2 bahkan jika Anda tidak punya save file dari Chapter 1 selama Anda ingat apa yang terjadi di Chapter 1, lapor IGN. Sama seperti Chapter 1, Chapter 2 bisa dimainkan dengan gratis. Anda bisa mengunduhnya di sini.

Nintendo Beri Update Firmware untuk Switch

Minggu lalu, Nintendo merilis update firmware untuk Switch. Dengan update itu, Switch kini bisa terhubung dengan perangkat audio via Bluetooth. Untuk menghubungkan Switch ke perangkat audio, Anda hanya perlu mengunduh firmware terbaru dari Nintendo. Setelah itu, Anda akan menemukan opsi Bluetooth Audio di System Settings. Saat Anda memilih “Pair”, Switch akan secara otomatis mencari perangkat audio Bluetooth yang ada. Switch hanya bisa terhubung dengan satu perangkat audio. Namun, ia bisa mengingat hingga 10 perangkat audio Bluetooth.

Satu hal yang harus diingat, ketika Switch terhubung dengan perangkat audio Bluetooth, konsol itu hanya bisa terhubung ke dua controller nirkabel. Jika Anda menghubungkan controller nirkabel baru, maka hubungan ke perangkat audio Bluetooth akan terputus. Selain itu, Switch juga tidak bisa terhubung ke mikrofon Bluetooth, menurut laporan IGN.

Riot Games Bakal Luncurkan Launcher Khusus, Riot Client

Riot Games berencana untuk meluncurkan Riot Client, launcher khusus untuk game-game yang mereka buat, seperti League of Legends, Teamfight Tactics, dan VALORANT. Launcher itu akan mulai dirilis pada 20 September 2021. Namun, peluncuran global baru akan dimulai pada 4 Oktober 2021. Pihak Riot menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan, mereka akan mengubah tanggal peluncuran launcher sewaktu-waktu. Alasannya, karena mereka ingin memastikan Riot Client diluncurkan dengan keadaan sempurna.

Riot Client adalah launcher khusus untuk game-game Riot Games.

“Semua game PC Riot akan bisa diakses dari satu tempat. Masing-masing game akan punya halaman khusus yang menjelaskan tentang konten terkait game tersebut, termasuk berita dan events terbaru,” kata Marketing Communications, Liz La Londe, seperti dikutip dari The Verrge.

Activision Blizzard Rekrut Mantan HR Disney untuk Buat Budaya Perusahaan yang Lebih Inklusif

Activision Blizzard mempekerjakan dua eksekutif baru pada minggu lalu. Salah satunya adalah Julie Hodges, mantan Senior Vice President of HR di Disney. Di Activision Blizzard, dia akan menjabat sebagai Chief People Officer. Selain itu, Activision Blizzard juga telah merekrut Sandeep Dube, mantan Senior Vice President Delta Airlines, yang kini akan menduduki posisi sebagai Chief Commercial Officer. Activision Blizzard merekrut dua orang itu setelah mereka dituntut oleh California Department of Fair Employment and Housing pada Agustus 2021, lapor VentureBeat.

Pihak Activision Blizzard menjelaskan mengapa mereka merekrut Hodges. Mereka menyebutkan, Hodges memiliki pengalaman di bidang HR selama lebih dari 30 tahun. Dia juga berpengalaman dalam membentuk budaya perusahaan. Dia akan bertanggung jawab atas perekrutan pekerja baru. Tak hanya itu, dia juga memegang tanggung jawab atas divisi HR, termasuk dalam memastikan  inklusivitas dalam perusahaan, perlakuan yang adil pada pekerja, kompensasi dan benefit yang memadai, dan lain sebagainya.

Anthony Mackie Jadi John Doe di Seri TV Twisted Metal

Anthony Mackie akan menjadi pemeran utama dalam seri TV live-action Twisted Metal. Dia akan memainkan peran John Doe, yang disebutkan sebagai seorang “outsider” yang tengah mencari komunitas. Selain sebagai pemeran utama, Mackie juga akan menjabat sebagai Executive Producer untuk seri TV yang dibuat oleh Sony Television dan PlayStation Productions tersebut. Twisted Metal mengusung genre action comedy.

Twisted Metal pertama kali diluncurkan pada 1995. | SUmber: IGN

Game Twisted Metal pertama kali diluncurkan pada 1995 sebagai game arena shooter menggunakan kendaraan. Game terbaru dari seri itu adalah Twisted Metal yang dirilis pada 2012 untuk PlayStation 3. Sejauh ini, semua game di bawah franchise Twisted Metal dirilis oleh Sony Computer Entertainment, lapor GamesIndustry. Sejauh ini, selain Twisted Metal, ada beberapa game Sony lain yang diangkat menjadi film live-action, seperti Ghost of Tsushima, The Last of Us, dan Uncharted.

Sumber header: Destructoid

Setelah Sponsor, Kini Beberapa Petinggi Blizzard Ikut Hengkang

Belum selesai dengan permasalahan sponsor yang satu-persatu mundur dari turnamen Overwatch League 2021 mereka. Kini Blizzard Entertainment juga mendapat berita yang mengejutkan karena beberapa petinggi penting di sana mengundurkan diri tiba-tiba.

Berita ini awalnya muncul di Kotaku, yang menyebutkan bahwa Direktur dari Diablo 4, Luis Barriga resmi mengundurkan diri dari Blizzard. Bukan hanya Barriga, namun juga Lead Designer Jesse McCree, dan juga Designer World of Warcraft, Jonathan Lecraft.

Juru bicara Activision-Blizzard bahkan sudah mengkonfirmasi kepergian tiga anggota Blizzard Entertainment tersebut, meskipun tidak menjelaskan apa alasan pengunduran diri dari mereka bertiga. Kepergian ketiga orang ini juga tidak diumumkan secara resmi oleh Blizzard.

“Kami tetap memiliki para pengembang berbakat yang telah ditempatkan dan juga pimpinan baru yang telah ditugaskan di tempat yang seharusnya. Kami percaya diri dengan kemampuan kami untuk terus melanjutkan progres untuk memberikan pengalaman luar biasa untuk para pemain kami dan juga terus bergerak untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif untuk semuanya.” Lanjut sang juru bicara.

Blizzard campus. Image credit:Blizzard

Ketiga orang yang mengundurkan diri tersebut bukanlah orang baru. Ketiganya sudah sangat lama bekerja di Blizzard, seperti Jesse McCree dan Jonathan LeCraft yang telah berada di Blizzard sejak 2005. Jesse McCree merupakan level designer di Blizzard yang sebelumnya telah mengerjakan berbagai proyek seperti Diablo 3 dan juga ekspansi-ekspoansi untuk World of Warcraft. Namanya bahkan diabadikan ke dalam karakter Overwatch, McCree.

Jonatahan LeCraft merupakan senior game designer untuk World of Warcraft yang mayoritas mengerjakan berbagai ekspansi dari WoW sejak The Burning Crusade yang dirilis pada 2007.

Sedangkan, Louis Barriga yang juga telah berada di Blizzard sejak 2006 juga ikut mengembangkan The Burning Crusade. Dirinya juga dikenal oleh komunitas game saat menjadi wajah bagi Diablo 4 sejak diumumkan pertama kali. Sayangnya, Diablo 4 masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki informasi baru apapun.

Kasus gugatan terhadap Activision-Blizzard ini terus berlanjut karena masih belum ada tanggapan dan juga solusi yang diberikan oleh para petinggi dan direksi perusahaan. Sedangkan para karyawan juga sempat mogok kerja serta menuntut agar permintaan-permintaan mereka untuk dikabulkan.

Buntut Kasus Activision Blizzard, Banyak Sponsor Overwatch League Mundur

Kasus protes para karyawan Activision-Blizzard yang tak kunjung menemukan jalan keluar ternyata mulai memberikan dampak negatif kepada perusahaan. Beberapa sponsor dari turnamen Overwatch League 2021 mulai mengevaluasi ulang kerja sama mereka.

Dilansir dari Washington Post, Coca-Cola dan State Farm telah menyatakan bahwa mereka mengkaji ulang keterlibatan mereka karena banyaknya reaksi negatif terhadap kasus gugatan diskriminasi gender dan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Activision Blizard dua minggu lalu.

Hal tersebut diperparah karena pihak Activision Blizzard tidak kooperatif terhadap kasus ini dengan tidak jujur dan menutupi fakta-fakta yang terjadi di dalam perusahaan. Hal ini tentunya berujung pada aksi walk-out dan demo yang dilakukan para karyawan beberapa hari yang lalu.

Saat Coca-Cola dan State Farm masih mengkaji ulang, beberapa sponsor lain dari turnamen tersebut seperti Kellogg yang membawahi brand makanan ringan seperti Cheez-It dan Pringles telah hilang dari daftar sponsor.

Tampilan sponsor Overwatch League 2021 yang hanya tersisi Xfinity, Coca-Cola, dan Teamspeak

Raksasa telekomunikasi T-Mobile juga dilaporkan telah resmi mengundurkan diri dari turnamen terbesar Overwatch tersebut. Meskipun mereka tidak memberikan pengumuman terbuka bahwa mereka mundur namun, sama seperti Kellog, nama mereka juga telah hilang dari daftar sponsor Overwatch League.

Bahkan State Farm meminta kepada pihak penyelenggara Overwatch League untuk meniadakan iklan yang ditayangkan untuk pertandingan-pertandingan yang berlangsung minggu ini.

Padahal turnamen Overwatch League 2021 ini sudah berlangsung sejak 16 April 2021 lalu dan baru akan berakhir pada September mendatang. Berarti masih ada waktu satu bulan lebih hingga turnamen ini selesai. Diprediksi, akan ada lebih banyak sponsor yang akan ikut mundur melihat bahwa kasus yang dihadapi oleh Activision-Blizzard ini masih jauh dari kata selesai.

Sebelumnya kami telah mengabarkan bahwa kumpulan pekerja Activision-Blizzard membentuk aliansi pekerja yang kemudian menyurati CEO Blizzard, Bobby Kotick dan para direksi. Para karyawan tentunya meminta adanya keseriusan dari para petinggi Activision Blizzard terhadap kasus gugatan yang berjalan tersebut.

Karyawan Activision Blizzard Bentuk Koalisi, Tolak Putusan Sang CEO

Kelanjutan dari demo mogok kerja yang dilakukan oleh para karyawan Activision Blizzard terhadap gugatan pelecehan seksual kepada para petingginya terus berlanjut. Kini para karyawan yang melakukan aksi tersebut membentuk sebuah koalisi yang disebut “Aliansi Pekerja ABK”.

Aliansi pekerja ini dibentuk karena perusahaan dianggap gagal memenuhi tuntutan yang dimiliki oleh para karyawan. Aliansi ini berisikan karyawan-karyawan dari Activision, Beenox, Blizzard Entertainment, High Moon Studios, Infinity Ward, King, Sledgehammer Games, Raven Software, dan Vicarious Visions, serta studio dan anak perusahaan Activision Blizzard lainnya.

Aliansi ini kemudian mengirimkan surat kepada CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick dan para direksinya. Surat tersebut berisikan permintaan kepada para tim pimpinan eksekutif untuk menanggapi gugatan dari Departemen Ketenagakerjaan California dan mengakui realita kondisi kerja yang ada di perusahaan tersebut.

Mereka juga menuntut adanya perubahan yang berarti di Activision Blizzard. Pasalnya, aliansi tersebut merasa bahwa solusi perusahaan yang disampaikan oleh sang CEO tidak menjawab permintaan mereka.

Image credit: techobig

Selain itu, mereka juga mengkritik keputusan perusahaan yang memilih menyewa firma hukum WilmerHale untuk mengaudit perusahaan mereka. Hal tersebut dipermasalahkan karena firma hukum WilmerHale ini sudah memiliki hubungan dengan para eksekutif Activision Blizzard sebelumnya, yang dianggap akan membuat adanya konflik kepentingan.

WilmerHale juga dikatakan memiliki sejarah melemahkan hak-hak dan aksi dari para pekerja. Firma hukum ini juga dikenal memang ahli dalam melindungi mereka yang kaya dan berkuasa. Karena itu, muncul sebuah kekhawatiran jika usaha para pekerja akan dimentahkan begitu saja.

Di akhir surat yang diterima IGN, Aliansi Pekerja AKB juga menyebutkan beberapa inisiatif yang mereka lakukan untuk improvisasi lingkungan kerja mereka, seperti bimbingan kerja antar karyawan, sesi mendengarkan terbuka untuk membantu karyawan, dan juga pertemuan komunitas antar pekerja.

Aliansi Pekerja AKB mengatakan bahwa semua aksi tersebut mereka lakukan karena mereka mencintai studio mereka dan juga peduli kepada rekan-rekan kerjanya. Dan mereka meminta para petinggi eksekutif untuk juga ikut memberikan usaha untuk memperbaiki perusahaan bersama-sama.

Buntut Protes Gugatan Hukum, Blizzard Dukung Karyawannya untuk Ikut Mogok Kerja

Permasalahan internal yang dialami Activision-Blizzard kini semakin membesar pasca mereka digugat oleh karyawannya yang mengatakan bahwa terjadi banyak pelecehan seksual dan diskriminasi di tempat kerja mereka.

Namun sayangnya ketika Departemen Ketenagakerjaan California melayangkan tuduhan tersebut kepada Activision Blizzard, juru bicara perusahaan malah menyebut tuduhan tersebut tidak benar dan meyimpang.

Tak ayal, respon dari Activision Blizzard tersebut membuat para karyawannya marah. Tidak hanya karyawan yang masih aktif, namun juga para mantan karyawan mengecam respon dari perusahaan tersebut.

Lebih dari 2.600 karyawan dan juga mantan karyawan Activision Blizzard menandatangi petisi yang mengutuk tanggapan perusahaan terhadap gugatan yang dilayangkan sebelumnya.

Via: Dot Esports

Para karyawan yang mendukung gugatan tersebut bahkan kini berbondong-bondong untuk melakukan mogok kerja masal pada Rabu, 28 Juli waktu setempat. Mogok kerja ini dilakukan untuk menuntut para pimpinan di Activision Blizzard untuk memperbaiki kondisi kerja mereka untuk perempuan dan kaum minoritas lainnya. Uniknya Studio Blizzard malah merestui protes yang akan dilakukan tersebut.

Dikuti dari The Verge, pimpinan Blizzard mengirimkan email kepada para karyawan studionya hari ini bahwa mereka tidak akan menghadapi dampak apapun karena menghadiri mogok kerja tersebut. Bahkan mereka akan mendapat cuti dan tetap dibayar selama mogok kerja tersebut berlangsung.

Di sisi lain, CEO dari Activision Blizzard Bobby Kotick mengirimkan surat kepada para karyawannya pada hari Selasa waktu setempat untuk merespon kekhawatiran dari para karyawannya.

“Sangat penting bagi kami untuk mengakui semua prespektif dan pengalaman dan juga menghormati perasaan mereka yang telah diperlakukan tidak pantas.” Tulis Kotick dalam suratnya. ” Saya meminta maaf karena kami tidak memberikan empati dan pengertian yang memahami mereka.”

Aksi mogok kerja yang akan dilakukan tersebut akan diorganisir oleh karyawan dan akan dilaksanakan di luar area kampus Blizzard di Irvine. Mereka akan menuntut adanya audit pihak ketiga terhadap kepemimpinan perusahaan, penghapusan klausul penyelesaian masalah di luar pengadilan, publikasi gaji dan nilai promosi dari para karyawan, serta memfasilitasi lebih banyak keberagaman lewat peningkatan perektrutaan, promosi, dan prosedur perektrutan.

Kolaborasi Free Fire dan Street Fighter V Telah Dimulai, Fnatic Maju ke The International 10

Ada beberapa berita menarik di dunia esports pada minggu lalu. Salah satunya, event kolaborasi antara Free Fire dan Street Fighter V telah resmi dimulai. Selain itu, Fnatic melaju ke The International setelah mengalahkan TNC Predator di babak kualifikasi Asia Tenggara. Pemain Counter-Strike: Global Offensive asal Malaysia, Andrew “kaze” Khong juga akan ikut bertanding di IEM Cologne.

Event Kolaborasi Free Fire dengan Street Fighter V Telah Dimulai

Kolaborasi antara Free Fire dengan Street Fighter V resmi dimulai pada akhir pekan lalu. Melalui event bernama Free Fighter ini, Garena menyediakan sejumlah item baru, termasuk outfit Chun-Li dan Ryu, skin granat Hadouken, dan pistol AWM. Tak hanya itu, Garena juga menambahkan emote baru, berupa Hadouken. Kali ini bukanlah pertama kalinya Garena mengadakan kolaborasi dengan intellectual property lain. Menurut laporan Dot Esports, sebelum ini, Garena juga pernah menggandeng sejumlah IP populer lain, seperti Attack on Titan dan One-Punch Man. Mereka juga pernah berkolaborasi dengan pemain sepak bola Cristiano Ronaldo.

Smash Summit 11 Pecahkan Rekor Total Hadiah Terbesar

Smash Summit 11 menawarkan total hadiah sebesar US$98 ribu. Dengan ini, turnamen tersebut berhasil memecahkan rekor dan menjadi kompetisi Super Smash Bros. dengan total hadiah terbesar, lapor Dot Esports. Sebelum ini, rekor tersebut dipegang oleh Smash Summit 5 yang diadakan pada 2017 dengan total hadiah sebesar US$83,7 ribu. Dari total hadiah Summit 11, sekitar 90% berasal dari sumbangan fans.

Memang, Summit 11 punya sistem yang unik dalam menentukan peserta yang bisa ikut dalam turnamen tersebut, yaitu berdasarkan voting dari fans. Dalam turnamen kali ini, fans harus membeli merchandise atau berlangganan channel Twitch dari BTS Summit untuk bisa mendapatkan suara dan memilih pemain atau streamer favorit mereka. Sebagian pemasukan dari penjualan merchandise dan langganan Twitch itu lalu dimasukkan ke dalam total hadiah dari Summit 11.

Fnatic Bakal Melaju ke The International

Fnatic dipastikan akan tampil di The International 10 setelah mengalahkan TNC Predator di babak kualifikasi untuk kawasan Asia Tenggara. Di dua babak pertama, TNC Predator berhasil mengalahkan Fnatic. Pertandingan pertama antara kedua tim itu bahkan hanya berlangsung selama 36 menit, seperti yang Gosu Gamers sebutkan. Di pertandingan kedua, TNC Predator kembali berhasil mengalahkan Fnatic.

Fnatic dapat mengalahkan TNC pada pertandingan ketiga. Kemenangan tersebut menjadi titik balik dari perlawanan Fnatic. Pada pertandingan keempat, Fnatic juga berhasil menang dari TNC. Kemenangan tersebut tampaknya menghancurkan moral TNC. Selain itu, tim TNC juga terlihat sudah lelah karena mereka harus bertanding melawan BOOM Esports di babak final lower bracket. Alhasil, Fnatic keluar sebagai juara dengan skor 3-2.

Malaysia Esports League 2021 Bakal Digelar Pada 10 Juli 2021

Malaysia Esports League 2021 (MEL21) bakal dimulai 10 Juli sampai 10 September 2021. Turnamen tersebut menawarkan total hadiah sebesar RM200 ribu (sekitar Rp698 juta). Esports Integrated (ESI) mengungkap bahwa MEL21 diadakan dengan tujuan untuk menyediakan platform bagi semua pemain esports, mulai dari pemain amatir, semi-pro, sampai profesional. Kompetisi esports tersebut bakal diadakan secara online, sesuai dengan standard operating procedures (SOP)  dalam National Recovery Plan – Phase 1. MEL21 akan mengadu empat game, yaitu PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, FIFA 21, dan Dota 2.

Pemain CS:GO Malaysia, Kaze, Bakal Bertanding di IEM Cologne

Andrew “kaze” Khong, pemain Counter-Strike: Global Offensive profesional asal Malaysia, telah mendarat di Jerman pada 30 Juni 2021 untuk ikut serta dalam Intel Extreme Masters Cologne 2021. Kaze, yang merupakan seorang AWPer, merupakan satu-satunya pemain asal Asia Tenggara yang bertanding di turnamen bergengsi tersebut. Saat ini, dia bermain bersama ViCi Gaming, tim asal Tiongkok.

Andrew “kaze” Khong. | Sumber: Instagram

Kaze mulai bermain CS:GO pada 2006 dan telah aktif di skena esports profesional selama 3 tahun terakhir. Pada 2014, dia menjadi pemain pengganti di tim asal Singapura. Dia kemudian menjadi bagian dari tim asal Malaysia, MVP.Karnal pada 2015. Keseluruhan tim tersebut kemudian diakuisisi oleh Dragoon Esports. Sukses membangun reputasi sebagai salah satu AWPer terbaik di Asia Tenggara, kaze mendapatkan tawaran untuk bermain di tim Tiongkok, menurut laporan IGN.

Overwatch League Diselidiki Divisi Antitrust Amerika Serikat

Divisi antitrust dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tengah melakukan investigasi pada Overwatch League. Alasannya, karena liga tersebut membatasi besar gaji yang tim bisa berikan pada pemain. Menurut laporan Dot Esports, pada 2020, pengeluaran tim untuk gaji pemain tidak boleh melebihi US$1,6 juta. Memang, tidak ada peraturan eksplisit yang melarang tim untuk memberikan gaji tinggi pada pemain. Namun, jika total gaji pemain mencapai lebih dari US$1,6 juta, maka tim diharuskan untuk membayar “pajak barang mewah” pada Overwatch League.

Pajak tersebut ditentukan berdasarkan selisih antara total gaji tahunan seluruh pemain dalam sebuah tim dengan batas gaji maksimal yang ditetapkah oleh OWL. Jadi, jika gaji total seluruh pemain dari sebuah tim mencapai US$1,7 juta, maka tim harus memberikan US$100 ribu pada OWL sebagai pajak. Hal ini membuat OWL diselidiki karena dianggap membuat tim enggan untuk memberikan gaji besar pada para pemain. Pihak Activision Blizzard mengaku bahwa DOJ memang tengah melakukan penyelidikan dan mereka akan bekerja sama dengan badan pemerintah tersebut.

EA Bakal Buat Battlefield untuk Mobile, Jeff Kaplan Mundur dari Blizzard

Bandai Namco memperkenalkan Tamagotchi Pix pada minggu lalu. Selain itu, EA juga mengungkap rencana mereka untuk mengembangkan versi mobile dari Battlefield. Kabar buruk datang dari Blizzard Entertainment. Director Overwatch, Jeff Kaplan, memutuskan untuk mengundurkan diri.

EA dan Industrial Toys Bakal Buat Battlefield untuk Mobile

Electronic Arts mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan game Battlefield untuk mobile pada 2022. Proses pengembangan game itu akan ditangani oleh studio DICE milik EA bersama dengan Industrial Toys, diakuisisi oleh EA pada 2018. Alasan EA tertarik untuk meluncurkan versi mobile dari Battlefield adalah karena mereka tergiur dengan kesuksesan yang diraih oleh Call of Duty: Mobile. Game buatan Activision itu telah diunduh sebanyak 300 juta kali, lapor VentureBeat.

Keputusan EA untuk membuat mobile game dari Battlefield menunjukkan bahwa platform mobile kini punya peran yang semakin besar bagi publisher game AAA. Sementara untuk EA, keputusan itu menunjukkan keseriusan mereka dalam membuat mobile game. Pada Februari 2021, EA telah membeli Glu Mobile seharga US$2,4 miliar. Beberapa mobile game buatan Glu Mobile adalah Kim Kardashian Hollywood, Dine Dash Adventures, dan Disney Sorcerer’s Arena.

Bandai Namco Perkenalkan Tamagotchi Pix

Minggu lalu, Bandai America meluncurkan Tamagotchi Pix. Pada dasarnya, Pix punya fungsi yang sama seperti Tamagotchi yang diluncurkan pada tahun 1990-an. Keduanya memungkinkan Anda untuk membesarkan dan mengurus binatang peliharaan virtual. Hanya saja, Pix sudah dilengkapi kamera, memungkinkan Anda untuk mengambil foto bersama binatang peliharaan Anda. Selain itu, Pix juga punya layar warna.

Tamagotchi Pix sudah dilengkapi dengan kamera.

Tamagotchi Pix juga dilengkapi dengan explore mode. Mode itu memungkinkan peliharaan dari teman-teman Anda muncul di Tamagotchi Anda. Anda bahkan bisa membuat jadwal temu dan menghubungkan Tamagotchi Anda dengan milik teman melalui Tama Code. Tamagotchi Pix akan mulai dijual pada Juli 2021 seharga US$60, menurut laporan CNN.

Director Overwatch, Jeff Kaplan, Keluar dari Blizzard Entertainment

Director Overwatch, Jeff Kaplan, mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan Blizzard Entertainment. Posisi director untuk Overwatch 2 akan diisi oleh Aaron Keller. Sayangnya, Kaplan tidak memberikan penjelasan kenapa dia memutuskan untuk keluar dari Blizzard setelah bekerja di perusahaan itu selama 19 tahun. Dia juga tidak mengungkap rencananya di masa depan.

“Suatu kebanggaan bagi saya karena mendapatkan kesempatan untuk membuat dunia dan karakter bagi audiens dengan antusiasme tinggi,” kata Kaplan, seperti dikutip dari VentureBeat. “Saya ingin menunjukkan apresiasi saya pada semua orang di Blizzard yang telah mendukung game-game saya, tim pengembangan game, dan juga pada para pemain. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada developer game yang telah menemani saya dalam membuat game.”

Organisasi Esports Australia, ORDER Dapat Investasi Rp59,7 Miliar

Organisasi esports asal Australia, ORDER, baru saja mendapatkan investasi sebesar AU$5,3 juta (sekitar Rp59,7 miliar). Kucuran dana ini didapatkan dari Jason Peterson, Managing Director, CPS Capital dan Gemelli Group Chairman, Harry Karelis. Dengan investasi ini, Karelis juga akan mendapatkan kursi direktur di dewan direksi ORDER. Menurut rilis, investasi kali ini merupakan investasi privat terbesar untuk organisasi esports asal Australia dan Selandia Baru.

Gerard Murphy (kiri) dan Harry Karelis (kanan). | Sumber: Esports Insider

“Kami berhasil mendapatkan investasi senilai AU$5,3 juta. Investasi itu berasal dari para investor yang melihat kesempatan di sektor ini, seperti Jason dan Harry,” kata Gerard Murphy, Chairman, ORDER, menurut laporan Esports Insider. “Mereka tidak hanya menyediakan dana, tapi juga mau berbagi pengalaman tentang cara menumbuhkan bisnis yang masih muda. Dana ini memungkinkan kami untuk masuk ke industri konten dan lifestyle serta terus melanjutkan usaha kami untuk mencari talenta terbaik.”

Esports Fashion Week Bakal Digelar Pada Q3 2021

Esports Fashion Group, perusahaan yang didirikan oleh Warren Fish, Owen Fish, Ali Rezvan, dan Alex Bienert, mengumumkan bahwa mereka akan menggelar acara pertama mereka pada Q3 2021. Acara yang dinamai Esports Fashion Week itu dibuat sebagai wadah para pelaku esports untuk memamerkan koleksi pakaian terbaru mereka. Para pendiri Esports Fashion Group sendiri punya pengalaman di berbagai sektor dan pernah memegang berbagai jabatan di perusahaan-perusahaan besar, seperti Microsoft, Nintendo, dan Verizon.

“Ketika saya ditawarkan kesempatan besar ini, saya tidak bisa menolak,” kata Warren Fish, Co-founder dari Esports Fashion Group, seperti dikutip dari Esports Insider. “Visi grup ini jelas dan saya yakin, mereka akan sukses. Kami telah bekerja keras untuk mengembangkan Esports Fashion Group hingga saat ini. Saya percaya, konsep ini akan menjadi masa depan dari fashion esports.”

Pemasukan CD Projekt di 2020 Cetak Rekor Baru, Krafton Bakal IPO

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di dunia gaming. Salah satunya, Krafton, perusahaan induk PUBG Corp. berencana untuk melakukan IPO. Sementara CD Projekt mengungkap bahwa pemasukan mereka pada 2020 memecahkan rekor berkat peluncuran Cyberpunk 2077.

Codemasters dan EA Rilis FIFA 2021 untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X

Codemasters dan Electronic Arts akan meluncurkan F1 2021 untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S pada 16 Juli 2021. Game itu akan menjadi game pertama dari yang diluncurkan oleh Codemasters dan EA sejak EA mengakuisisi Codemasters senilai US$1,2 miliar. Game F1 2021 akan dilengkapi dengan story mode baru serta career mode yang lebih panjang. Game tersebut juga bisa dimainkan oleh dua pemain. Setelah diluncurkan, para pemain F1 2021 juga akan mendapatkan tiga sirkuit baru, yaitu Portimão, Imola, dan Jeddah. Ketiganya akan bisa didapatkan dengan gratis, menurut laporan VentureBeat.

Overwatch League Bakal Gunakan AI untuk Tentukan Pemain Terbaik

Blizzard Entertainment bekerja sama dengan IBM untuk membuat sistem berbasis AI yang berfungsi untuk menganalisa performa dari para pemain Overwatch profesional. Dengan begitu, Overwatch League akan bisa membuat daftar pemain terbaik yang memang didasarkan pada data. IBM menyebutkan, sistem yang mereka buat — dinamai Overwatch Power Rankings — akan  menilai performa seorang pemain berdasarkan pada 360 faktor, seperti damage per second, healing, keakuratan, dan lain sebagainya. Semua data ini dikumpulkan, dirapikan, lalu dianalisa untuk menentukan korelasi antara aksi pemain dalam game dengan hasil akhir pertandingan, menurut laporan Tech Radar.

Activision Blizzard menggandeng IBM untuk membuat sistem berbasis AI demi menentukan pemain terbaik di OWL.

Perusahaan Induk Krafton Bakal IPO

Perusahaan induk PUBG Corp., Krafton tengah mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Korea Selatan. Menurut Reuters, Krafton telah mendaftarkan diri di Korea Exchange. Krafton mengungkap, pada 2020, pemasukan mereka mencapai 1,67 triliun won (sekitar Rp21,82 triliun), sementara keuntungan mereka mencapai 774 miliar won (sekitar Rp10,1 triliun). Para analis asal Seoul memperkirakan, nilai Krafton sebagai perusahaan mencapai 20 triliun won (sekitar Rp261 triliun). Perkiraan ini lebih rendah dari perkiraan valuasi dari Bloomberg pada Januari 2021, yang mencapai 30 triliun won (sekitar Rp392 triliun), lapor GamesIndustry.

Berkat Cyberpunk 2077, Pemasukan CD Projekt Pecahkan Rekor Baru

Pemasukan CD Projekt pada 2020 memecahkan rekor baru. Mereka berhasil mendapatkan pencapaian tersebut berkat Cyberpunk 2077, yang diluncurkan pada Desember 2020. Pemasukan CD Projekt pada 2020 mencapai US$562 juta, lebih dari dua kali lipat dari pemasukan mereka pada 2015, tahun ketika The Witcher: Wild Hunt dirilis, menurut laporan GamesIndustry. Jika dibandingkan dengan pemasukan pada 2019, pemasukan CD Projekt pada 2020 naik hingga empat kali lipat.

Sementara itu, keuntungan bersih CD Projekt menembus US$303 juta, naik tiga kali lipat dari rekor mereka pada 2015, lapor Eurogamer. Hal ini menunjukkan bahwa Cyberpunk 2077 memang game dengan hype yang sangat tinggi dan sukses mendorong pemasukan CD Projekt. Meskipun begitu, Cyberpunk 2077 juga menuai kontroversi dan bahkan dianggap sebagai game gagal oleh sebagian orang.

Blizzard: Tidak Ada Diablo IV dan Overwatch 2 Tahun Ini

Di industri video game, nama Blizzard jelas sudah bisa dikategorikan sangat senior. Namun meski sudah berdiri selama tiga dekade, jumlah game yang digarap dan dirilisnya boleh dibilang masih bisa dihitung jari. Tentu saja, segelintir game itu terbukti sukses besar.

Sejarah menunjukkan kalau Blizzard memang tidak pernah mau terburu-buru dalam berkarya. Ambil contoh franchise StarCraft. Game StarCraft pertama dirilis di tahun 1998, dan sekuelnya, StarCraft II: Wings of Liberty, baru tiba sekitar 12 tahun setelahnya. Contoh lain adalah Diablo II dan Diablo III, yang jaraknya juga terpaut 12 tahun.

IP terbaru mereka, Overwatch, dirilis di tahun 2016. Game tersebut digarap menggunakan aset dari proyek berjudul Titan yang batal dirilis. Titan sendiri mulai dikembangkan sekitar tahun 2007, sebelum akhirnya pengembangannya dihentikan pada tahun 2013. Maka dari itu, bisa dibilang cikal-bakal Overwatch sudah terbentuk sejak sembilan tahun sebelum perilisannya.

Diablo IV

Jadi jangan heran kalau ke depannya Blizzard masih menerapkan filosofi yang sama. Dua game anyar yang sedang dikerjakannya, Diablo IV dan Overwatch 2, hingga kini masih belum punya jadwal rilis sama sekali, padahal keduanya sama-sama sudah diumumkan sejak tahun 2019 lalu. Dalam laporan finansial terbarunya, Blizzard bahkan memastikan bahwa mereka tidak akan merilis Diablo IV dan Overwatch 2 tahun ini.

Kedengarannya memang mengecewakan, tapi sebagai penggemar kedua franchise tersebut, saya pribadi sama sekali tidak keberatan menunggu lebih lama. Saya lebih memilih developer memanfaatkan waktunya sebaik mungkin guna menciptakan game yang benar-benar matang daripada terburu-buru dan hasilnya mengecewakan seperti Cyberpunk 2077.

Dalam kasus Diablo IV, meski Blizzard sendiri pernah bilang bahwa perilisannya masih lama, mereka rupanya cukup rajin membagikan update mengenai pengerjaannya. Update terakhirnya di bulan Desember 2020 kemarin membahas banyak detail mengenai penyempurnaan substansial yang mereka terapkan pada aspek itemization, aspek yang bisa dibilang menjadi kekuatan utama seri Diablo selama ini. Sebelumnya lagi, Blizzard juga sempat membahas secara merinci mengenai sistem skill dan talent pada Diablo IV.

Overwatch 2

Untuk Overwatch 2, Blizzard memang belum berbicara banyak. Namun kita tahu bahwa game ini pada dasarnya adalah Overwatch yang sama yang selama ini kita kenal, tapi yang digarap menggunakan engine baru, dan yang menaruh fokus ekstra pada konten PvE. Kalau butuh gambaran lebih jelas, Anda bisa tonton demonstrasi gameplay-nya dari dua tahun lalu.

Dua game tersebut adalah yang paling dinanti dari Blizzard, tapi penggemar sejatinya pasti tahu bahwa Blizzard juga sedang menggarap Diablo untuk perangkat mobile. Kabar baiknya, ada kemungkinan game berjudul Diablo Immortal itu bakal dirilis di tahun 2021 ini. Pastinya kapan belum diketahui, tapi semestinya Blizzard bakal membahasnya lebih jauh di event BlizzConline pada tanggal 19 – 20 Februari mendatang.

Sumber: PC Gamer.

game baru valve

Valve Punya Game Baru, Resident Evil Village Bakal Rilis Mei 2021

Dalam satu pekan lalu, muncul beberapa kabar di dunia game. Capcom mengumumkan tanggal peluncuran dari Resident Evil Village, sementara Gabe Newell mengungkap bahwa Valve tengah mengembangkan beberapa game baru. Dari sisi bisnis, Tencent membeli saham dari Klei Entertainment dan Vicarious Visions kini menjadi bagian dari divisi Blizzard Entertainment.

Tencent Jadi Pemegang Saham Mayoritas dari Developer Don’t Starve

Tencent menjadi pemegang saham mayoritas dari Klei Entertainment, developer dari Don’t Starve, Oxygen Not Included, dan Griftlands. Hal ini diumumkan oleh Jamie Cheng, pendiri Klei, dalam sebuah forum. Cheng mengatakan, Klei akan tetap beroperasi mandiri, tanpa campur tangan Tencent. Mereka tidak hanya tetap mempekerjakan para staf mereka, tapi mereka juga akan fokus pada proyek-proyek yang sedang mereka kembangkan.

“Klei telah berdiri selama sekitar 15 tahun dan selama itu, kami telah membuat berbagai perubahan untuk menyesuaikan diri dengan industri game,” kata Cheng, seperti dikutip dari Games Industry. “Harapan saya tetap sama, yaitu memungkinkan para pekerja kami untuk bekerja dengan kreatif, belajar, dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan mereka tanpa harus khawatir akan keuangan perusahaan. Hal ini tetap tidak berubah.”

Resident Evil Village Bakal Rilis Mei 2021

Minggu lalu, Capcom mengumumkan bahwa Resident Evil Village akan dirilis pada 7 Mei 2021. Game horror itu akan tersedia untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X, dan PC, lapor The Verge. Capcom mengatakan, Village sudah mendukung Smart Delivery untuk Xbox Series X|S dan Xbox One. Tak hanya itu, pemilik PS4 yang membeli game itu juga bisa melakukan upgrade ke versi digital untuk PS5. Selain mengumumkan tanggal peluncuran Village, Capcom juga merilis trailer baru dari game itu.

Vicarious Visions Digabung dengan Blizzard

Activision Blizzard memindahkan studio Vicarious Visions dari divisi Activision ke bagian Blizzard. Hal itu berarti, ke depan, 200 orang yang menjadi tim Vicarious Visions akan bekerja di bawah manajemen Blizzard Entertainment. Mereka tidak lagi menjadi tim developer utama dan akan fokus untuk membantu Blizzard menyelesaikan game yang menjadi proyek mereka.

“Setelah berkolaborasi dengan Vicarious Visions untuk beberapa waktu, Blizzard sadar bahwa kami dapat memberikan dukungan jangka panjang pada mereka,” kata juru bicara Vicarious Visions pada Games Industry. Sayangnya, mereka tidak menjelaskan proyek apa yang tengah mereka kerjakan bersama Blizzard.

Gabe Newell Ungkap Valve Punya Beberapa Game yang Bakal Dirilis

Dalam wawancara dengan 1 News, Bos Valve, Gabe Newell mengatakan, Valve sedang mengembangkan beberapa game baru. Setelah Half-Life: Alyx diluncurkan, Newell pergi ke Selandia baru untuk berlibur. Dia memutuskan untuk tetap tinggal di sana setelah pandemi virus corona merebak.

Half-Life: Alyx. | Sumber: IGN
Half-Life: Alyx. | Sumber: IGN

“Kami punya beberapa game yang sedang kami kembangkan, yang akan kami umumkan di masa depan,” kata Newell, menurut laporan IGN. Sebelum ini, Valve telah mengembangkan banyak game. Namun, pada akhirnya, juga ada banyak game yang Valve tidak luncurkan, termasuk sejumlah versi dari Half-Life 3. Newell juga membahas tentang proses pengembangan Half-Life: Alyx dan keputusan Valve untuk fokus pada game single-player.