Tag Archives: ada

Shensuke Murasaki of Emurgo with Regi Wahyu and Steven Gunadi / HARA

“Cardano Project” Facilitates Blockchain Education for Students

Emurgo, a Japanese developer firm that supports and incubates various businesses to be integrated with the Cardano Project blockchain decentralization system, starts introducing its services in Indonesia.

In the event held by HARA with the theme “Blockchain for Real-World Problems”, Shensuke Murasaki, Emurgo’s Head of Business Development, explained the various projects in Indonesia that would involve universities and students.

The MoU was signed with the Indonesian Computer Studies Association (Aptikom). Emurgo expects to deliver fresh talents that master blockchain technology through this partnership.

“Not only training, we will also provide certificates that will be useful for entrepreneurs in Indonesia,” he added.

By Q4 2018, Cardano Project targets to extend partnerships with universities in Indonesia and various business sectors to accelerate blockchain technology implementation in Indonesia.

In Indonesia, Emurgo and Cardano Project are supported by Indonesia’s Blockchain Association (ABI)

ADA to be available in Asia

As an open source service, Cardano claims to be the first blockchain platform to apply the philosophy scientific concept and evolve with the most advanced research approach.

“Currently, our market value is ranked seventh in global, supported by three top-tier organizations, Emurgo, IOHK and Cardano Foundation,” Murasaki said.

The virtual coin developed by Cardano Project is called ADA. It will later be functioned as the cryptocurrency integrated with mobile payment platform in Asia. Full implementation will be performed in Q3 2018.

“With ADA, we expect our cryptocurrency can be the leading mobile marketing platform for developer, which can be easily customized using fintech platforms,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Shunsuke Murasaki dari Emurgo bersama Regi Wahyu dan Steven Gunadi / HARA

Cardano Project Berikan Edukasi Blockchain untuk Mahasiswa

Emurgo, firma pengembang Jepang yang mendukung dan melakukan inkubasi berbagai bisnis untuk bisa terintegrasi dengan sistem desentralisasi blockchain Cardano Project, mulai memperkenalkan layanannya di Indonesia.

Dalam acara yang digelar HARA dan mengusung tema “Blockchain for Real-World Problems”, Head of Business Development Emurgo Shunsuke Murasaki menyampaikan berbagai proyek di Indonesia yang bakal melibatkan universitas dan mahasiswa.

Salah satu MoU yang sudah ditandatangani adalah dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer Indonesia (Aptikom). Melalui kerja sama ini, Emurgo berharap bisa mencetak talenta segar yang menguasai teknologi blockchain.

“Bukan hanya pelatihan, kami juga akan memberikan sertifikat yang nantinya bisa bermanfaat untuk entrepreneur di Indonesia,” kata Shunsuke.

Cardano Project menargetkan hingga Q4 2018 bisa menjalin lebih banyak kolaborasi dengan unversitas di Indonesia dan berbagai sektor bisnis untuk mempercepat implementasi teknologi blockchain di Indonesia.

Di Indonesia, kehadiran Emurgo dan Cardano Project didukung Asosiasi Blockchain Indonesia.

Sebagai layanan yang mengedepankan open source, Cardano mengklaim sebagai platform blockchain pertama yang menerapkan konsep scientific philosophy dan berkembang dengan pendekatan hasil penelitian yang paling maju.

“Saat ini market value kami sudah berada di peringkat tujuh secara global, didukung oleh tiga organisasi besar, yaitu Emurgo, IOHK, dan Cardano Foundation,” kata Shunsuke.

Koin yang dikembangkan Cardano Project adalah ADA yang telah tersedia sejak bulan September 2017.

“Diharapkan dengan ADA bisa menempatkan cryptocurrency kami sebagai mobile marketing platform developer nomor satu, yang bisa dikustomisasi secara mudah menggunakan platform fintech,” tutup Shunsuke.

Google Doodle Mengenang Lady Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama di Dunia

Seperti biasa, sesekali waktu Google akan mengubah tampilan halaman mukanya dengan tema-tema tertentu yang disebut dengan Google Doodle. Pada edisi terbarunya yang digulirkan kemarin, Google mendedikasikan halaman Google Doodle untuk mengenang Lady Ada Lovelace. Menurut beberapa kalangan, Lady Ada Lovelace bisa dikatakan sebagai programmer komputer pertama di dunia.

Ada Lovelace terlahir dengan nama Augusta Ada King pada tahun 1815 dan memiliki gelar Countess of Lovelace. Ibunya adalah seorang ahli matematika, Anne Isabelle Mibanke. Sedangkan ayahnya adalah seorang penyair ternama, Lord Byron. Sejak kecil Ada sudah tertarik dengan sains dan matematika.

Pada usian 17 tahun, Ada berteman dengan Charles Babbage. Charles Babbage sendiri di kemudian hari dikenal sebagai salah satu pionir pertama di bidang komputer. Dari pertemanannya ini, Ada tertarik dengan ide Babbage untuk membuat sebuah mesin analisis. Mesin ini kemudian dikenal sebagai Babbage’s Analytical Engine dan disebut-sebut sebagai salah satu pionir komputer pertama di dunia.

Pada 1843, Ada mempublikasikan deskripsi tentang mesin analisis Babbage. Meskipun sebagian dari publikasi tersebut hanya terjemahan dari deskripsi mesin analisis Babbage, Ada juga menambahkan cukup banyak catatanya sendiri. Salah satu catatan tersebut adalah instruksi langkah-langkah untuk mengoperasikan mesin analisis tersebut untuk menghitung deret Bernoulli. Bagi banyak kalangan, langkah-langkah yang disusun Ada ini adalah algoritma pertama yang dipublikasikan di dunia.

Ada meninggal pada tahun 1852. Di kemudian hari, namanya pun diabadikan menjadi sebuah nama bahasa pemrograman, yakni Ada Programming Language. Untuk melihat Google Doodle yang mengenang Ada Lovelace ini, Anda bisa buka halaman ini.